PERJALANAN SUCI
KISAH PERJALANAN
BERSAMA HIMILTA UNRAM, FOKUSHIMITI DAN SOILER Se-INDONESIA
YANG LUAR BIASA
PERSEMBAHAN DARI HATI UNTUK
SAUDARA/SAUDARIKU SOILER Se-INDONESIA
PENGANTAR
PENULIS
Terimakasih
kepada semua soiler yang telah menjadi bagian penting dalam penerbitan buku
sederhana ini. Sungguh karya sederhana yang penuh kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan ini takkan ada tanpa soiler se-Indonesia
yang senantiasa memberi inspirasi dengan hal-hal luar biasa. Buku ini adalah kaarya sederhana yang semoga bisa
menjadi alat bagi kita semua untuk tidak saling melupakan. Mohon maaf atas
segala kesalahan dalam penulisan. Saran dan kritik dari semua pihak akan bisa
memberi motivasi penulis dan semakin memperbaiki tulisan ini kedepan.
Mataram…………….
Penulis
PERSEMBAHAN
Tulisan
ini diangkat berdasarkan kisah perjalanan selama
mengikuti acara yang FOKUSHIMITI (Forum Komunikasi Himpinan Mahasiswa Ilmu
Tanah Indonesia) dibeberapa daerah di-Indonesia.
Buku ini kupersembahkan untuk
Ayah, Bunda yang telah senantiasa ikhlas memberikan curahan kasih sayangnya.
Sungguh tidak ada suatu apapun yang akan bisa mengimbangi pengorbanan kalian
“JANGAN PERNAH PULANG KETIKA BELUM MENANG” itulah pesanmu yang akan selalu
memberiku kekuatan. Ketiga adikku yang luar biasa Rosmy, Zaid dan Zul jangan
pernah menyerah mengarungi dunia. Kalianlah alasanku bertahan.
saudara/saudariku SOILER
se_Indonesia yang tanpa mereka karya ini tidak mungkin ada. Terimakasih yang
sebesar-besarnya terucap dari lubuk hati yang paling dalam untuk torehan
sejarah yang kalian berikan untukku anak kampung yang serba kekurangan. Hamdy,
Anun, syukron alias Bonyonk, Babe si Hendra, Shafrada anak bangsa, Chimink si
Ridwan, Aan, Joan, Olive, Fuad, Amroel, Bq Siti Rohmatul Bayyinah (omah),
Islahiah (the illusion), Warniati, Zainul majedi (bajang), Yusrin, Sus, Ika, Pujie, Lilis, Azam, Bang Wika (Wikajaya Mulajati SP) sang
penyambung Generasi, Bang Rani, Bang Herman, Mbak Lina, Bang Zuhril, Khalid,
Ecy imut, Wira, Arif yang kecil namun kuat, Erna Bawel, Tari super duper Bawel,
Putri, Dony dan Seluruh keluarga besar HIMILTA UNRAM yang senantiasa menemani
dan memberi warna dalam keseharianku. Ayah Joko (Ir. Joko Priyono. M.Sc, Ph,D)
yang telah memberi begitu banyak pelajaran berharga serta warisan ilmu yang membuat
kami bisa menoreh prestasi dan petuah luar biasanya “SEMOGA IKHLAS MENGORBANKAN
SEBAGIAN BESAR WAKTU MUDA UNTUK MENCARI ILMU DAN BERKARYA”, Ibu Dewi ( Bq Dewi
Krisnayanti. SP., MP., Ph.D) yang selalu energik baik dalam mengajar maupun
kesehariannya, Pak Cuk (Ir Cuk Sukorahardjo. Ms) dengan segala ilmu dan
kedisiplinannya dalam menerapkan akademisi yang disiplin, Pak Wardji ( Prof.Ir
Suardji. M.App.Sc, B.Sc.Ph.D) yang selalu memberi kami motivasi untuk terus
maju, Pak Bambang (Ir. Bambang Hari Kusuma. M.Agr.St, Ph.D) selaku dosen
pembimbing akademik dan orang yang memberikan saya tempat tinggal terimakasih
pak atas segala bantuan dan nasehat-nasehatnya, Seluruh Dosen Ilmu Tanah fakultas
pertanian Unram yang telah mengajarkan kami banyak hal, Pak lek Kemi, dan Lek Nok yang telah merelakan
tempatnya beberapa hari bagi kami waktu LJC, Ratmadi yang telah banyak membantu
diakar-akar, kawan-kawan penghuni sekber HMJ/UKF FP UM tanpa terkecuali beserta
seluruh civitas Akademika Fakultas Pertanian Universitas Mataram
Soiler
se_Indonesia mulai dari adikku tersayang Marlina Lasmaria Sirait (deded) Sang penerus
Kartini yang telah membuktikan bahwa perempuan bisa lebih kuat dari laki-laki
dengan segala kebesaran jiwa dan kekuatan yang dimiliki. Terimakasih atas semua
hal indah itu Ndok. Tidak lupa juga keluarga.
Papa, Mama, adik Dewi dan Iqbal. Terimakasih atas kebesaran hati dan
kebaikannya sungguh tidak akan terlupakan, Ihsan, Cendi, Fadjar dan evan
(Delegasi PENGNAS II USU MEDAN) kalian luar biasa, bagiku kalian anugrah yang
memberiku kekuatn besar, Stella, Dovi, Rozak, Gilang, Irwin dan seluruh
keluarga besar HIMILTA UNSRI yang telah mengorbankan waktunya untuk menampung
dan menemani kami waktu singgah di Palembang. Babam (Fitrah Ksatria SP) orang
yang telah menginspirasiku, saudara yang luar biasa. Walcot, Lem, Akbar,
Opung, Agus, Zainul, Ida, Citra
dan Fajri beserta keluarga besar HIMAILTA UNSYIAH terimakasih waktu kalian
menampung kami di Aceh dan menemani kami menjelajah Sabang hingga Titik 0 KM
Indonesia. Ayah, Bunda dan kakak terimakasih atas sambutan dan hidanganya waktu
di Aceh. Ayah, Bunda disabang terimakasih atas tampungan dan hidangannya. Doli
sang petualang with the bus, Amos, Daniel, Timbul, Gilbert, Vika, Rianda sang
bapak kost, Tomi, Heri, Afwan, Dian, Nisa dan Siti beserta keluarga besar
IMILTA USU terimakasih atas acaranya (PENGNAS II FOKUSHIMITI). Kribo si Yuan,
Komar (Angga), Monyet alias Catur,
Bom-bom (Demi), Wedhus si Edo, Gurit
dan Menchu Lawu Indah dan menantang kawan.
Ali (Bokep), Soni, Ardy, Dika, Wildan, Tegar, Iful, Alan, Vendi, Ilham, Niken, Fuji, Nunuk, Arief,
Harry, Riri, Mytha, Agung dan seluruh keluarga
besar KMIT UNS Banyak cerita banyak
kenangan bersama kalian. Pasek, Didit, Rahde, terimakasih
aatas segala bantuan dan tampungannya waktu mampir di UNUD beberapa kali, Murie,
Agus, Coki, Bima, Adit, Tongky, Agus,
Ananta dan Eka beserta keluarga besar KMIT UNUD. Candra, Navis, Rani, Tino, Syamsul, Deki, Sahidin Bromo memberi
kedamaian kawan. Bona, Rifqy, Yanto,
Nunik, Nina, Candra 08, Diana, Ambon, Firda, Inug, Wasis, Ceca, Miranti, Nita,
Ayu (Bos Genk), beserta keluarga besar HMIT UB. Vicky,
Darmo yang menjemputku sampai kecelakaan waktu PERWIL, Disky, Jery, Frita, Fahmy, Silvy, Andika
beserta keluarga besar HIMAHITA Unej.
Risda UNRI yang baik hati. Sandy, Dika,
Firdan (sang Fotographer), Randy, Welly dan
Soiler UNAND. Syarif Unhair sang pemberani,
Cici beserta seluruh keluarga besar Ilmu Tanah Unkhair. Eqy sang petarung, Iwan sang petualang, Wahyu, Irul, David, May, Rian beserta keluarga Besar HIMTI UNHAS.
Hanim, Akbar, Riezky, Boncu Bonek Mania), Gilang,
Anggit, Ali, Moris, Dana, Danang, Ipah, Liza, Putri, Rendika, Tika 08, Tika 09, Tiara, Nanda, Dian, Hari
dan seluruh keluarga besar KMIT
UGM. Galih, Kiki, Ibi, Wino, Iyan,
Fitry, Rizky, Diman, Lukman, Baba, Ovin beserta keluarga besar HIMATAN
UNPAD, Giri pasangan Romli, Yuwan,
Viona, Rahmat, Ipoel, Kojek, Faqih, Edvan, Tika, Oci, Yuli, Ajang beserta
seluruh keluarga besar HMIT IPB. Charles fajrin, Mbah Yahya UNILA. Maya,
Buyung, Rio, Gusti, Wahyu,
Khaira beserta seluruh keluarga besar Ilmu Tanah UNLAM. Meky, Rizal UNMUL. Vera UNTAD, Ridwan,
Rera dan Maruru UPN V JOGJA. Aldy,
Jack, Yudi, Cakar, Mbul, Ipang, Ilham, Mcet, Bang Nav, Bang Syamsul, Tya
beserta seluruh keluarga besar KAMAHITA UNTAN .
Saya berharap dengan
tulisan ini, semua kisah dan kenangan bersama
saudara/saudari soiler
seindonesia tak terhapus oleh perjalanan waktu yang panjang. Tidak sempurna dan
penulisannya banyak kekurangan karna disini saya
bukanlah sang penulis ulung yang bisa merangkai kata demi kata dengan indah dan
benar. Namun saya hanya mahasiswa
mantan biasa yang InsyaALLAH ikhlas dan sepenuh hati
mempersembahkan semua ini kepada mereka yang memberi sejarah panjang tak
terlupakan. Balutan kebersamaan,
kekeluargaan, kasih sayang, cinta yang tulus dan ikhlas semoga tidak pergi. Dengan
ini izinkan saya menyimpan kalian dengan indah dalam lubuk jiwa saya sebagai
sumber kekuatan dan semangat dalam mempertahankan hidup. VIVA
SOIL!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
PENDAHULUAN
Kisah
ini bukanlah kisah perjalanan mewah
dengan segala fasilitas, bukan pula perjalanan yang selalu
menyenangkan. Namun perjalanan ini merupakan perjalanan yang penuh
kesederhanaan yang didalamnya terdapat sebuah keyakinan, tekad, niat,
kebersamaan, dan perjuangan yang tinggi dari orang-orang luar biasa yang
menambah sejarah perjalanan ini. Dimulai dari Pekan Ilmiah Mahasiswa Ilmu Tanah
Nasional (PILMITANAS) di UGM Jogja pada November 2009 sampai mengikuti Pilmitanas IPB November 2011
FOKUS HIMITI adalah organisasi
nasional yang menghimpun mahasiswa ilmu tanah se-Indonesia untuk menjalin
silaturrahmi dan kekeluargaan serta mengaplikasikan bidang ilmu yang didapatkan
dalam beberpa ajang lomba yang menjadi program kerja FOKUSHIMITI. FOKUSHIMITI
memiliki BEP (Badan Eksekutip Pusat) yang merupakan sentra kepemimpinan selama
satu periode yang ditntukan dalam PERNAS (Pertemuan Nasional) yang
diselenggarakan setiap dua tahun sekali. Dibawah BEP terdapat BEW (Badan
Eksekutif Wilayah) yang merupakan badan kerja tataran wilayah yang terbagi
menjadi 4 wilayah diseluruh Indonesia. Program
kerja FOKUSHIMITI Nasional sendiri ada empat program diantaranya Pengkaderan
Nasional yang baru terlaksana dua kali yakni UNHAS Makasar 2009 dan USU Medan
2011. JITI (Jambore Ilmu Tanah Indonesia) PILMITANAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa
Ilmu Tanah Nasional) dan terakhir adalah PERNAS (Pertemuan Nasional) yang
dirangkaikan dengan MUKERNAS (Musyawarah Kerja Nasional). Sementara ditataran
Wilayah program kerja yang diselenggarakan berdasarkan hasil dari Muskerwil
yang diselenggarakan dimasing-masing wilayah
Setiap kegiatan yang diselenggarakan
oleh masing-masing Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah di tiap Universitas baik yang
Nasional maupun Wilayah adalah hasil dari Mukernas, dan Muskerwil.
Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan adalah kegiatan yang hanya melibatkan
mahasiswa jurusan, program studi dan minat ilmu tanah seindonesia.
Setiap perjalanan yang saya dan
mereka jalani adalah jasa besar dari HIMILTA (Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah)
yang mengantar saya kebeberapa daerah di Indonesia ini. Saya sadar bahwa tanpa
saya aktif di HIMILTA saya tidak akan mungkin bisa mengikuti satupun
kegiatan-kegiatan itu bahkan tidak mungkin mampu membuat tulisan ini.
Himilta adalah organisasi propesi
yang menghimpun mahasiswa Ilmu Tanah di Fakultas Pertanian Universitas Mataram.
Saya aktif di Himilta sejak 2005 waktu saya terdaptar sebagai mahasiswa baru
tentunya setelah mengikuti Klinik Tanah yang merupakan kegiatan wajib bagi
mahasiswa baru menjadi anggota HIMILTA. Dari sanalah perjalanan saya bersama
HIMILTA dimulai, Berabagai kegiatan kami selenggarakan sampai saya di kirim
menjadi delegasi kebeberapa Universitas
untuk mengikuti kegiatan baik Nasional maupun Wilayah. Bersama HIMILTA saya mendapat banyak pengalaman
berharga, bersama himilta saya menemukan jati diri sebagai mahasiswa dan
manusia, bersama HIMILTA saya mengerti arti sebuah kebersamaan dan
kekeluargaan, bersama HIMILTA saya bertemu orang-orang luar biasa nan tangguh,
bersama HIMILTA saya mendapat segalanya.
Bersama
Himilta dan Fokushimiti begitu banyak sejarah, kenangan dan sejarah nyata yang terukir. Bukan hanya
mampu menginjakkan kaki kebeberapa daerah yang dulunya adalah mustahil Tapi
saya juga bisa bertemu dengan mereka yang
luar biasa. Tapi lebih kepada indahnya kebersamaan dan kekeluargaan ditengah
perbedaan nyata diantara kami semua. Sesuai dengan tujuan dari pembentukan
Fokushimiti yakni menyatukan ikatan kekeluargaan diantara mahasiswa Ilmu Tanah
Se-Indonesia.
DAFTAR UNIVERSITAS ANGGOTA FOKUSHIMITI
1. INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
2. UNIVERSITAS
PADJAJARAN BANDUNG
3. UNIVERSITAS
BRAWIJAYA MALANG
4. UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO
5. UNIVERSITAS
HASANUDDIN MAKASAR
6. UNIVERSITAS
HALULEO KENDARI
7. UNIVERSITAS
PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA
8. UNIVERSITAS
NEGERI 11 MARET SURAKARTA
9. UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN
10. UNIVERSITAS
JEMBER
11. UNIVERSITAS
UDAYANA BALI
12. UNIVERSITAS
LAMPUNG
13. UNIVERSITAS
SRIWIJAYA PALEMBANG
14. UNIVERSITAS
SYIAH KUALA NAGROEACEH DARUSSALAM
15. UNIVERSITAS
SUMATRA UTARA MEDAN
16. UNIVERSITAS
ANDALAS PADANG
17. UNIVERSITAS
JAMBI
18. UNIVERSITAS
MATARAM
19. UNIVERSITAS
BENGKULU
20. UNIVERSITAS
TANJUNGPURA PONTIANAK
21. UNIVERSITAS
MULAWARMAN SAMARINDA
22. UNIVERSITAS
NUSA CENDANA
23. UNIVERSITAS
TADULAKO PALU
24. UNIVERSITAS
SAMRATULANGI MANADO
25. UNIVERSITAS
PATTIMURA AMBON
26. UNIVERSITAS
ISLAM SUMATRA UTARA
27. UNIVERSITAS
HKBP NOMENSEN MEDAN
28. UNIVERSITAS
PAPUA
29. KHAERU TERNATE
30. UNIVERSITAS
MUSLIM INDONESIA MAKASAR
31. UNIVERSITAS
RIAU
32. UNIVERSITAS
NEGERI GORONTALO
33. UNIVERSITAS
GAJAH MADA
I.
PILMITANAS
UGM JOGJA NOVEMBER 2009
Waktu
itu bulan puasa kami para soiler sedang kumpul diSekret membahas buka puasa
malam nanti kita mau serbu kost siapa. Tiba-tiba Aan yang waktu itu menjadi
Sekertaris Umum Himilta datang membawa amplop besar awalnya kami tidak tau apa
yang dibawa Aan. Jalannya agak dipercepat sambil sedikit berteriak dia bilang
Om tugasmu datang. Saya agak bingung maksud dari perkataannya itu apa. Setelah
dia perlihatkan isi amplof itu kami baru tau bahwa itu adalah proposal
PILMITANAS yang dikirim oleh KMIT (Keluarga Mahasiswa Ilmu Tanah) UGM jogja.
Terkait Dengan posisi saya waktu itu adalah PJ (Penanggung Jawab) Delegasi
untuk pendelagasian keluar daerah hasil dari MUJUR (Musyawarah Jurusan) Himilta
yang merupakan kegiatan penggantian kepengurusan himpunan. Saya terpilih
sebagai PJ delegasi karna saya lumayan mengetahui jalur menuju beberapa daerah
terutama Jawa. Saya hapal jalur karena
dalam setiap libur kuliah dan sebelum kuliah saya sering jadi knet truck yang melintasi
jalur jawa.
Kami
pelajari Proposal itu kemudian mengambil sikap setelah diskusi beberapa saat
dengan pengurus yang lain kami memutuskan untuk mengikuti kegiatan itu. Yang
mengikuti kegiatan waktu itu ada 11 orang yang terdiri dari peserta dan
suporter. Kenapa ada peserta dan suporter karna delegasi yang diminta berjumlah
5 orang jadi selebihnya adalah
sebagai suporter. Meskipun hanya
sebagai supporter. Tapi mereka tetap memberi peran penting dan ini adalah ajang
pembelajaran bagi mereka karena bagaimanapun kedepan mereka akan menjadi penerus
bagi yang lain dan merekalah yang akan menjadi peserta lomba yang sebenarnya.
Yang ditetapkan sebagai peserta adalah Zainul Hamdy yang waktu itu sebagai
Ketua Himpunan, Lalu Sulhan Khalid Sekertari Umum, Romadony Harto Prabowo,
Warniati dan Bq Siti Rohmatul Bayyinah. Sementara yang menjadi Suporter adalah
saya sendiri Hamzan Wadi sekaligus PJ Delegasi, M Baitur Ridwan, Nia Daniati,
Shafrada Rizma H.A, Desi Jayanti Pratika dan M Zainul Majdi. Besoknya kami
mulai kerja untuk mencari
dana dengan mengcopy proposal untuk mengirimnya kebeberapa Instansi
Pemerintahan di Mataram dengan harapan
dapat bantuan dana untuk tambahan ongkos. Selain itu
kami juga mencari dana ke Alumni-alumni dan Dosen-dosen Ilmu Tanah Unram serta tentunya Fakultas yang memiliki tanggung jawab
memberikan dana untuk setiap pendelegasian.
Sementara
saya dan yang lain mencari dana kelima peserta yang telah ditetapkan mulai
mencari bahan untuk LKTI ( Lomba Karya Tulis Ilmiah), Poster, Cerdas Cermat dan
SJC (Soil Judging Contest) ke beberapa Dosen. Dosen yang bersedia menjadi
pembimbing peserta waktu itu adalah pak Joko lengkapnya Ir. Joko Priyono, M.Sc,
Ph.D yang waktu itu menjabat sebagai Ketua Program Studi Ilmu Tanah. Pak Joko
bagi kami bukan hanya sosok Dosen. Tapi lebih dari itu kami menganggap beliau
adalah Ayah yang memberi kami begitu banyak pelajaran baik keilmuan maupun
tentang hidup. Didalam Kampus status kami memang Mahasiswa dan Dosen. Namun
diluar kami benar-benar dekat beliau sering memberi kami nasehat dan semangat
untuk kuliah maupun hidup. Karya tulis yang dibuat tetap dikoreksi pak Joko
begitu juga dengan poster yang didesain oleh Hamdy dan Aan kebetulan mereka
menguasai Photoshop. Demikian juga dengan cerdas cermat dan SJC yang tetap
dibimbing pak Joko.
Setelah
beberapa hari kami mencari dana akhirnya kami dapat lumayan dana meskipun tidak cukup akhirnya kami putuskan
masing-masing dari kami mengeluarkan rp500.000 untuk mencukupi kebutuhan kami.
Setelah sepakat dengan menambah sejumlah itu kami memutuskan berangkat pada hari
rabu tanggal 18 november 2009 kami berangkat menggunakan Bus langsung menuju
Surabaya melalui jasa transportasi yang ada di Mataram.
Kami berangkat dari kampus setelah pamitan dengan Dosen dan teman-teman
menggunakan Angkot menuju Loket Bus yang terletak di Sweta. Kami berangkat
pukul 14.00 wita perjalanan berjalan seperti biasa sampai naik diatas kapal
feri yang akan membawa kami ke pulau bali menempuh perjalanan sepanjang 4 jam.
Seperti biasa dalam perjalanan laut kami memanfaatkan waktu untuk foto-foto dan menikmati indahnya matahari tenggelam dari atas
kapal sampai kami semua tertidur. Ada pengalaman unik disini dimana waktu kapal
telah bersandar dipelabuhan padang bai bali bus yang kami tumpangi mogok dan untuk menghidupinya
kami harus dorong akhirnya kami semua mendorong bus dalam kapal sampai mesinnya
hidup dan bisa melanjutkan perjalanan kembali.
saat diatas kapal menuju bali
Setelah melewati perjalanan panjang
akhirnya kami sampai di terminal Bungur
Asih Surabaya pada hari kamis pagi waktu itu sekitar
puku 9.00 WIB. Kami tidak turun di lokasi penurunan penumpang seperti biasa.
Tapi atas saran sopir kami diturunkan disebuah loket bus biar kami lebih aman
karna pak sopir tau kita pertama kali ke terminal itu dan terminal itu dikenal
bahaya akan aksi kejahatan baik jambret, bius dan beberapa aksi kejahatan
lainnya. Kami istirahat sejenak sambil sarapan karna disana mempunyai fasilitas
kamar mandi kami semua pun mandi sampai akhirnya ada seorang agen bus datang
menawarkan jasa angkutan menuju jogja menggunakan armada bus yang diurusnya.
Setelah sepakat dengan harga kami pun langsung dibawa menuju bus yang akan
membawa kami. Kami diantar sampai atas bus dan memastikan kami dapat tempat
duduk dan melaksanakan transaksi kami bayar dan tiket diserahkan baru dia
pergi. Bus itu berangkat sekitar jam 12 kami sampai di jogja jam 7 malam kami
diturunkan di halte Trans Jogja berdasar saran sopir agar kami bisa langsung
menuju kampus UGM dan biar kami tidak bingung mencari kendaraan lain yang akan
membuat kami bingung dan bisa saja ditipu.
Untuk
pertama kali kami naik Trans Jogja agak bingung juga caranya seperti apa. Tapi
kami masuk dan bertanya pada petugas saat itu. Untung Mbaknya baik dia
memberitahu kami bagaimana kami bisa sampai UGM dengan selamat. Setelah
membayar tarif yang berlaku yakni rp3000/orang kami menunggu bus yang
disarankan tadi sampai akhirnya kami sampai di UGM tepatnya di KOPMA UGM dan
langsung menghubungi panitia untuk menjemput kami. Panitia datang kami langsung
dibawa menuju Sekretariat KMIT dimana disana kami ditampung sementara karna
kami datang sebelum acara dimulai dan penginapan belum bisa digunakan. Sampai
di sekeret ternyata bukan kami yang pertama datang melainkan sudah ada delegasi
dari Unsri Palembang yang terdiri dari Nasrul, Rikah, Delly,Gusti dan Eddo dan
Unmul ada dua delegasi yakni Rizal dan Meky. Kami langsung memperkenalkan diri
masing-masing dan bercengkrama sesaat untuk mengakrabkan diri satu dengan yang
lainnya. Karna kami semua masih letih setelah melewati perjalanan panjang
kamipun langsung istirahat setelah panitia meghidangi kami makanan.
Hari
pertama di Jogja masih kai dari tiga Institusi yang tadi malam. Karna waktu itu
acara masih bebas kami pun memutuskan ntuk jalan-jalan disekitaran kampus.
Waktu itu saya,meky. Rizal, gusti, delly,eddo, nasrul, chimink panggilan
Ridwan,shfprada
dan bajang panggilan akrab zainul majdi berangkat setelah sarapan dan minta
izin pada panitia. Lokasi pertama adalah Fakultas pertanian disana kami
langsung pasang aksi untuk foto-foto dilanjutkan
ke beberapa lokasi mulai dari
Fakultas kehutanan, Rektorat, menyusuri jalan raya menuju ke Auditorium
sampai akhirnya kami
sampai di bundaran UGM yang jaraknya lumayan jauh dari fakultas pertanian
tempat kami ditampung sementara. Karna sudah terlanjur keluar kami pun
memutuskan untuk menuju Malioboro menggunakan jasa Trans Jogja. Lama kami
disana dan ada pula yang belanja buat oleh-oleh. Sementara saya hanya memanfaatkan untuk
melihat suasana jalan yang terkenal itu. Puas dengan jalan-jalan, foto dan
belanja kami kembali karna sebentar lagi waktu sholat jum’at juga tiba. Kembali
kami gunakan trans Jogja karna hanya itu alat transfortasi yang kami ketahui.
Sampai lokasi kita naik
tadi kamipun turun dan jalan menuju Fakultas Pertanian. Lama kami cari jalan
kami tidak juga ketemu jalan yang sebenarnya karena kampus UGM memeng besar
akhirnya kami minta tolong satpam kampus mengantar kami barulah kami ketemu
jalan yang sebenarnya.
fd
Saat foto bersama didepan fak pertanian
dan bundaran UGM
Samapi di Sekretariat kami siap-siap
untuk melaksanakan ibadah Sholat jum’at mengikuti kemana panitia membawa kami
karena kami memang tidak tau masjidnya dimana. Kembali ke sekret kami melihat
sejenak hasil foto-foto tadi sambil sesekali tertawa melihat foto yang kami
anggap lucu. Kami istirahat sembari menunggu delegasi yang lain datang ada dari
kami yang tidur ada pula yang diskusi dengan yang lainnya akhirnya sore itu
satu per satu delegasi lain datang UNILA yang
waktu itu menjadi BEP kemudian disusul USU dan UNSYIAH disanalah pertemuan
pertama saya dengan Babam, Walcot
dan lem yang menjadi sahabat dan inspirasi saya sampai saat ini terutama babam
yang luar biasa. Begitu malam kami dipindahkan keruang kelas dilantai dasar
dekat ruang kuliah untuk penampungan sementara karena baru besok sore baru
dipindahkan ke Kaliurang lokasi
penginapan dan lomba. Malam itu hampir seluruh peserta telah tiba kami
berkenalan dan bercengkrama ada yang sudah kenal sebelumnya ada pula yang baru
pertama kali ketemu. Setelah makan malam selesai kami berkumpul diteras gedung
utama Fakultas pertanian untuk perkenalan biasanya kami sebut sarasehan.
Acaranya dikemas dengan rapi dan menarik oleh
panitia. Panitia meminta setiap institusi untuk maju memperkenalkan diri dan
membawakan lagu atau kesenian daerah masing-masing. Kami kaget waktu itu karena
kami berasal dari daerah yang berbeda-beda dan kesenian dari daerah kami
masing-masing juga berbeda satu. Akhirnya kami sepakat untuk membawakan lagu wajib ospek Fakultas Pertanian.
Yakni jagung arab dimana kami semua wajib menghapal lagu itu karna kalau tidak
maka siaplah dihukum berat waktu ospek. Selesai dengan perkenalan masing-masing
kami pun mulai menyanikan lagu itu.
JAGUNG ARAB TONGKOLNYA BESAR
JAGUNG ARAB TONGKOLNYA
BESAR
BULU HITAM MENGGELIKAN
DIMAKAN ENAK SEKALI
JAGUNG ARAB TONGKOLNYA
BESAR
Inilah
persembahan yang kami berikan dihadapan puluhan Universitas yang hadir dalam
acara Pilmitanas yakni
UNSYIAH
Banda Aceh
USU
Medan
UNJA
Jambi
UNSRI
Palembang
UNILA
Lampung
IPB
Bogor
UNPAD
Bandung
UNSOED
Purwokerto
UPN
Veteran Jogja
UNS
Solo
UNIBRAW
Malang
UNUD
Bali
UNLAM
Banjarmasin
UNHAS
Makasar
UNHAIR
Ternate
UNMUL
Samarinda. Dan
UNRAM
Sambil bernyanyi Semua peserta dan panitia
tertawa terbahak-bahak mendengar lagu itu karna lagunya memang menggelikan.
Satu persatu Universitas maju membawakan berbagai aksi dan keceriaan.
Acara pembukaanpun selesai setelah
kami dibacakan tata tertib dan agenda acara yang akan dilaksanakan selama
PILMITANAS kami pun membubarkan diri dan melanjutkan bercengkrama dengan yang
lain. Namun kami dipanggil oleh panitia. Saya sudah tau maksud dari panitia
memanggil kami. Yakni Registrasi yang belum kami selesaikan saya sebagai PJ memenuhi
panggilan itu waktu itu saya bersama dengan delegasi UNJA( Universitas Jammbi)
PJ delegasi UNJA lebih dulu dan langsung menyelesaikan amanlah mereka giliran
saya langsung mmenyusul karna dana yang kami bawa tidak mungkin untuk membayar
total yakni rp150.000/orang
dikali 11 orang atau
sebanding dengan rp1.650.000 berbagai teknik rayuan saya coba sampai akhirnya
saya hanya membayar rp1.000.000 dengan janji akan melunasi empat hari kemudian
amanlah sudah registrasi.
Sayapun kembali keteman-teman
saya dari unram untuk memberitahukan hal itu dan semua tertawa.
Malam
semakin larut banyak yang sudah istirahat karena baru menempuh perjalanan jauh.
Saya sendiri tidak mau melewatkan momen berharga dengan meninggalkan yang lain
tidur dan tidak dapat bercengkrama panjang dengan yang lain akhirnya saya memilih
berkumpul dengan yang lain. Malam itu saya bersama delegasi UNHAS,USU,
UNSYIAH,UNHAIR dan ditemani dua orang panitia berbincang-bincang tentang daerah
masing-masing. Rasa kantuk mulai menghampiri. Disini delegasi dari Unsyiah
menawarkan kopi sebagai obat kantuk kami biar bisa berkumpul terus sampai pagi.
Tawarannya kami terima tapi kami terkendala karna tidak ada air panas untuk
menyeduh kopi, kaminpun minta tolong pada panitia untuk menyediakan air panas.
Lama kami menunggu air panas tidak juga datang akhirnya walcot bilang kalo dia
bawa mesting untuk masak air tinggal kita cari kayu saja untuk memanaskan. Setelah
bertanya pada panitia boleh tidaknya kami masak didalam kampus mereka
mengiyakan akhirnya kami semua rame-rame mencari kayu untuk dibakar sebagai pemanas air untuk
ngopi. Kayu sudah cukup kami kumpulkan dan kembali ketempat yang tadi siap-siap mau ngopi. Tapi
sebelum sampai tempat tadi ada salah satu panitia lain melihat kami membawa
kayu dan menanyakan untuk apa kayu itu kamipun menjawab untuk dibakar mau buat
kopi dia langsung menghampiri kami dan bilang untuk membatalkan niat kami karena
didalam kampus tidak boleh bakar-bakar. Kamipun bingung karena tadi panitia
yang lain bilang boleh dan heran juga karna dikampus kami UNRAM kami tidak
hanya bakar kayu untuk bikin kopi tapi juga untuk masak dan itu tiap hari kami
lakukan sementara disini akan menjadi musibah besar karna dimarah satpan dan
tentunya pihak fakultas akan geram. Kamipun membatalkan niat itu dan panitia mengusahakan
mendatangkan pemanas air secepatnya. Pengalaman
yang unik kembali tercipta.
Pemanas air akhirnya datang kamipun
bisa menikmati kopi aceh yang dibawakan delegasi Unsyiah seperti biasa kopi
tanpa gula saya buat dan nikmat sekali kopi itu aroma dan rasanya berbeda yang
lain juga demikian mereka buat kopi masing-masing kamipun bisa melanjutkan
cerita dan guyon semakin larut kami semakin sedikit yang bertahan hingga sayapun
mundur pada puku 03.00 WIB tinggal Eqy Unhas dan Doli USU yang bertahan sampai
pagi dan tidak tidur sama sekali.
Pagi-pagi sekali panitia
membangunkan kami untuk siap-siap mengikuti Seminar Nasional yang merupakan
rangkaian acara dari PILMITANAS. Setelah mandi dan sarapan kami semua berangkat
menuju Auditorium fakultas
Pertanian untuk mengikuti Pembukaan secara resmi dan Seminar Nasional. Saya
duduk dengan Babam dan delegasi dari unram. Acara pembukaan selesai setelah
sambutan-sambutan dan beberapa kesenian yang ditampilkan. Acara Seminar
berlangsung lancar sampai saat break dan makan siang kembali saya kumpul dengan
delegasi yang tadi malam baik saat break kopi dan ishoma kami mulai akrab
terutama dengan Eqy, Doli dan ketiga delegasi Unsyiah. Seminar sesi dua dimulai
kami semua memasuki ruangan sesuai arahan
panitia. Kami mengikuti seminar sampai selesai pukul 16.00 WIB dengan rasa kantuk yang luar biasa. Bahkan tidak
sedikit dari peserta yang tertidur termasuk Shafprada dan ada juga yang
memaksakan terus melek dengan konsentrasi yang tidak tau kemana.
Seminar selesai kami kembali kepenginapan tadi malam untuk siap-siap berangkat
menuju Kaliurang lokasi penginapan dan lomba yang diselenggarakan. Kami
berangkat menggunakan Bus yang disediakan panitia. Dua bus yang digunakan untuk
membawa kami menuju Kaliurang perjalanan terasa menyenangklan karna didalam bus
selama perjalanan kami bercanda ria dengan yang lain kebetulan saya berada di
bus 2 dimana isinya para suporter yang disana diberi nama ROMLI (Rombongan
Liar) yang orang-orangnya memang gokil dan gila-gilaan.
Kesenian
yang ditampilkan waktu pembukaan dan suasana depan auditorium
Sampai
diKaliurang kami berkumpu diaula besar untuk dibacakan tata tertib selama
dipenginapan, tata tertib lomba dan pengundian delegasi mana yang pertama
mempersentasikan karya tulisnya yang masuk dalam LKTI dan pembagian kamar
sebagai tempat kami. Pembagian kamar dibagi secara acak oleh panitia dengan
tujuan agar kami bisa lebih akrab dengan peserta lain dari berbagai
universitas. Semua peserta telah mendapatkan ruangannya dan kamipun langsung menuju
kamar masing-masing yang telah disediakan berdasarkan hasil pembagian tadi. Waktu itu
saya satu kamar dengan beberapa delegasi dari IPB, UNPAD, UNILA dan UNMUL kami
becengkrama,bercanda ria dengan mereka sampai panitia memanggil untuk makan
malam. Suasana makan malam yang disediakan sangat mewah dimana makan pakai
sistem prasmanan banyak yang tidak membuang kesempatan untuk makan banyak yang
akhirnya peserta yang belakangan banyak yang tidak kebagian lauk karna banyak
yang mengambil jatah lebih. Biasalah memang seperrti itu kebiasaan kami namun itulah
yang berkesan. Kami menyantap makanan dengan lahapnya dimeja meja yang berjejer sesekali kami
saling bercanda dalam menyantap hidangan sesuatu yang tak terlupakan. Begitu makan
selesai banyak yang memilih istirahat dan mempersiapkan diri untuk persentasi
besok begitu juga dengan peserta dari Unram yang bertugas besok saya sarankan
untuk belajar meskipun mereka tidak terlalu menanggapi namun biarkan sajalah karna niat kami mengikuti kegiatan ini bukan sepenuhnya untuk
lomba meiainkan ajang silaturrahmi dan berbagi dengan soiler seindonesia dan
kebetulan juga kami dapat jatah persentasi no 11 jadi bisa agak santai tidak
seperti Unsyiah yang dapat giliran petama. Tapi mereka malah memilih untuk diam
diruang makan dan berkumpul bercanda dengan kami karna mereka juga bertujuan
sama dengan kami menunjukkan loyalitas terhadap FOKUSHIMITI.
Samapi
larut kami duduk dikantin sambil menikmati kopi dan bercanda ria akhirnya
setelah jam 12 malam kami kembali kekamar masing-masing untuk istirahat. Saya
tidak langsung kekamar yang dibagikan panitia. Tapi saya menuju kamar delegasi
Unsyiah dan yang lainnya untuk melanjutkan canda kami disana saya ganggu walcot
yang lagi belajar untuk persentasi besok dia benar-benar saya buat tidak bisa
belajar sampai akhirnya dia pindah kamar untuk belajar. Sementara itu si
Lem sibuk menyempurnakan Slide namun Babam yang terlihat paling santai
saya pun memilih duduk bersama dengannya kami bicara banyak baik tentang himpunan masing-masing, Jurusan
dan hal-hal lainnya. Waktu hampir pagi saya pun memilih utnutk tidur sesuai
dengan ajakan Babam yang sebentar lagi dia akan mempersentasikan Karya Tulisnya
pada kami semua saya melihat yang lain sudah tertidur kecuali delegasi IPB yang
masih belajar dan diskusi dengan rekan-rekannya. Saya tidur dikamar Babam malam
itu
Seperti
biasa masih pagi sekali panitia membangunkan kami dibantu pengeras suara yang dipakai sang koordinator suaranya menjadi keras kamipun terbangun seperti biasa saya
hanya cuci muka dan langsung menuju ruang makan untuk sarapan sementara yang
lain mandi saya menikmati segelas kopi dan hisapan-demi hisapan rokok
dikaliurang yang dingin sebelum sarapan. Kopi telah habis yang lain datang saya
pun mulai mengambil perlengkapan makan dan menikmati hidangan pagi itu banyak
wajah tegang terutama yang bertugas sebagai peserta karna sesaat lagi mereka
akan mempersentasikan makalah mereka. Namun wajah tegang itu tidak terlihat
diwajah ketiga delegasi Unsyiah bahkam tidak ada sedikitpun terlihat wajah
mereka tegang entah mereka sembunyikan atau memang mereka benar-benar siap.
Itulah yang membuat saya salut dengan mereka selalu siap dalam kondisi apapun
dan tidak terpengaruh dengan keadaan tentunya kami sebagai Romli tidak mau
ambil pusing akan hal-hal itu karna kami hanya akan jadi penonton dan pemberi
semangat bagi mereka yang bertugas.
Sarapan selesai kamipun berpindah ke
Aula Besar untuk mengikuti Persentasi dengan membawa segelas kopi Aceh yang dibawa delegasi Unsyiah saya dan
beberapa teman lainnya
duduk dibelakang. Berdasarkan hasil undian tadi malam maka Unsyiahlah yang
pertama mempersentasikan makalahnya mereka terlihat santai panitia memanggil
dan memperkelankan mereka terdengar tepuk tangan meriah dari seluruh orang yang
ada dalam ruangan tersebut mereka terlihat tambah bersemangat. Persentasi
terlihat lancar dengan lem sebagai persentator, babam sebagai operator dan
walcot sebagai notulen. Begitu juga seterusnya peserta demi peserta
mempersentasikan makalah mereka sampai acara selesai sekitar pukul 16.00 WIB.
Ditengah-tengah acara hari itu rombongan UNS datang dengan jumlah yang banyak
maklum jarak mereka dengan UGM hanya satu jam jadi bisa datang sebanyak itu.
Disana saya bertemu kembali dengan Soni yang dulu saya pernah ketemu dimataram
waktu dia jadi delegasi GLADIAN NASIONAL PECINTA ALAM SEINDONESIA kami
bercerita panjang lebar dan duduk menyaksikan acara.
Suasana
saat persentasi makalah di Aula besar penginapan Kaliurang
Acara
lomba pertama yakni LKTI telah selesai saatnya acara bebas sembari menunggu
makan malam kami memilih memanfaatkan waktu dengan foto bersama disekitaran
penginapan. Banyak dari kami yang borfoto diberbagai titik untuk mengabadikan
moment dan sebagai kenang-kenangan nantinya setelah keseluruhan acara selesai
dan pulang ke daerah masing-masing. Saya pun tidak menyia-nyiakan kesempatan
itu untuk foto dengan soiler dari berbagai daerah di-Indonesia
dari yang foto rame sampe minta tolong pada yang lain untuk foto sendiri saya
lakukan demikian juga dengan yang lain.
saat
foto bersama dikaliurang setelah acara persentasi makalah LKTI selesai
Saat
makan malam tiba panitia memanggil kami semua untuk makan malam. Yang lain
sudah terlihat segar setelah mandi sedangkan saya masih belum mandi karna itu
sudah jadi kebiasaan saya dimana mandi merupakan hal yang malas saya lakukan.
Ada yang beda dari suasana makan kali ini dimana peserta hanya dibebaskan untuk
mengambil nasi sendiri namun bagian lauk dibagikan oleh panitia untuk
menghindari ada yang tidak dapat jatah lauk terutama lauk utama seperti ikan,
ayam atau Telur yang gantian disajikan. Kami menyantap makanan denhgan lahap
dan meriah dengan kegilaan teman-teman yang sempat-sempatnya bercanda
disela-sela makan. Makan malam selesai kami langsung diminta panitia untuk
berkumpul di Aula kecil untuk pembacaan tata tertib cerdas cermat besok. Acara
pembacaan tata tertib selesai saya dan yang lain memilih kembali keruang makan
untuk ngopi dan bercengkrama seperti biasa teman saya adalah delegasi Unsyiah,
Unhas,USU kali ini juga ditambah dengan UNS dan beberapa delegasi lain. Puas
diruang makan kami pindah ke depan kamar dengan masing-masing membawa kopi dan
melanjutkan cerita disana sambil nyanyi bersama sementara terlihat beberapa
peserta sibuk belajar untuk cerdas cermat besok. Malam ini setelah selesai
dengan kumpul dan nyanyi-nyanyi kami meilih masuk kamar namun kami tidak tidur
melaainkan foto-foto menggunakan Almamater dan PDH (Pakaian Dinas Harian) dari
berbagai Universitas sampai-sampai kami pinjam diam-diam almamater peserta yang
sudah tertidur.
suasana
malam kedua saat didepan kamar dan foto gila didalam kamar
Pagipun
kembali menjemput tidur kami dan seperti biasa panitia dibantu alat pengeras suaranya membangunkan
kami dari tidur nyenyak para peserta bangun dan mandi saya seperti seperti
biasa tidak mandi hanya cuci muka biar tidak terlalu kusam langsung menuju
ruang makan dan menikmati segelas kopi sebelum makan tentunya setelah minum
segelas air putih. Suasana makan berlalu seperti biasa dilanjutkan dengan acara
cerdas cermat yang
terlebih dahulu diikuti seluruh peserta dengan menjawab soal dan akan terpilih
tiga Universitas dengan nilai tertinggi untuk maju kebabak final guna memperebutkan
juara satu..
Kami yang Romli tidak terlalu lama disana karna tidak mau mengganggu
konsentrasi para peserta dalam menjawab soal untuk masuk tiga besar yang akan
menjadi finalis untuk memperebutkan juara satu dalam lomba ini. Dua jam waktu
yang diberikan panitia untuk menjawab soal-soal yang diberikan panitia.
Akhirnya setelah diperiksa panitia tiga universitas yang masuk ke babak final
adalah IPB, UNJA dan UPN Veteran Jogja yang kemudian melanjutkan lomba seusai
ISHOMA siang. Kali ini banyak dari kami menyaksikan acara yang seru ini
menyaksikan dan mendengar jawaban-jawaban dari pertanyaan yang dilemparkan juri.
Setelah melalui persaingan sengit akhirnya IPB meraih poin terbanyak disusul
UVN dan ketiga adalah UNJA. Selamat
Malamnya
selesai makan malam kami seperti biasa berkumpul diaula kecil untuk
mendengarkan arahan panitia dan pencabutan lot untuk acara SJC besok di KP4M
UGM. Acara selesai kami diberikan acara bebas dan melanjutkan aktivitas seperti
biasa baik itu nyanyi bersama, ngumpul-ngumpul sambil bercanda dan ada pula
yang belajar. Beberapa saat pengurus BEW III memanggil kami untuk konsolidasi wailayah guna
kesiapan tentang apa yang akan kita sampaikan pada saat PRAPERNAS (diskusi
mengenai kinerja BEP dan persiapan sebelum Pernas) Difasilitasi BEW III dan
dipimpin KORWIL yang waktu itu dijabat saudara Fandi dari UGM Konsolidasi
berjalan alot dengan berbagai masukan dan saran-saran dari masing-masing
delegasi terkait kinerja BEP dan persiapan kita untuk Prapernas yang akan
dilaksanakan besok malam ditempat yang sama. Sekitar dua jam acara berlangsung
kami kembali kali ini saya dan beberapa delegasi lainnya masuk kekamar yang
diisi oleh delegasi UNUD dimana disana ada beberapa alumni dari Ilmu Tanah Unud kami bermain kartu disana dan yang
kalah dicoret mukanya dengan odol meski agak memalukan namun itulah yang
berkesan muka penuh odol dan terasa panas. Kamipun tertidur disana malam itu
Suasana
seusai cerdas cermat dan foto gila yang kalah main kartu lengkap dengan coretan
odol diwajah
Hari
ini hari ketiga kami di Kaliurang dan merupakan hari yang dimana acara terakhir
yakni SCJ dilaksanakan. Selesai kami sarapan kami berangkat menuju lokasi lomba
tepatnya di KP4M ( Kebun Percobaan Milik
UGM) yang terletak dipinggiran kota jogja. Kami berangkat menggunakan dua bus yang
disediakan panitia seperti biasa para Romly berada di bus dua dengan segala
kegilaannya. Sampai dilokasi panitia mengenalkan para juri yang nantinya akan
menilai hasil dari para peserta dan tata tertib yang ditetapkan panitia. Para
peserta bersiap-siap menunggu giliran. Kami para Romli memilih diskusi dan
melihat sekeliling lokasi sementara peserta sibuk mempersiapkan diri.
saat
mendengarkan pengarahan panitia dalam SJC
Acara
lomba terakhir kini telah selesai berakhirlah ketegangan seluruh peserta yang
ada hanya rasa lega dan puas dan tinggal menunggu hasil kerja keras mereka.
Karna hari belum sore dan masih banyak waktu panitia akhirnya membawa kami
menuju Malioboro untuk jalan-jalan dan mungkin ada yang belanja. Sesampai di
Malioboro kami pertama menuju masjid untuk menunaikan ibadah sholat ashar
dimasjid yang terletak didalam komplek kantor DPRD DIY baru kami foto-foto
dihalaman kantor dan bergerak menuju Malioboro. Benar saja begitu sampai para
peserta yang berduit langsung menyerbu toko dan lapak-lapak yang tersebar
disepanjang jalan maloiboro. Saya yang waktu itu tidak punya uang sepeserpun
memilih jalan dengan Babam yang kebetulan waktu itu punya sedikit uang untuk
membelikan keluarga dan pacarnya oleh-oleh tidak banyak yang dibeli hanya
beberapa baju dan sejumlah gantungan kunci untuk dibagikan kepada
kawan-kawannya diAceh nanti saya pun kebagian dua gantungan kunci yang masih
saya simpan sampai tulisan ini saya ketik. Sebentar kami belanja kami
memutuskan untuk menunggu di bus saja karna tidak ada gunanya jalan-jalan
melihat banyak barang bagus untuk oleh-oleh namun tidak bisa membeli meskipun
harga yang ditawarkan murah-murah sekali. Kamipun jalan menuju bus setelah
menerima informasi lokasi bus dari panitia. Sekitar 30 menit kami berjalan
baru ketemu lokasi bus parkir kami mengira sebentar akan menunggu. Namun sampai
dua jam kami menunggu yang lain beluk juga datang sampai akhirnya kami
memutuskan untuk kembali ketempat yang tadi. Ternyata masih banyak yang belanja
akhirnya kami menunggu didepan Monumen Serangan Umum 1 maret jogja sambil menikmati suasana sore kota jogja yang dihiasi
para seniman jalanan dan pedagang kaki lima yang menjajakan dagangaynnya. Satu
persatu peserta datang kami berkumpul ditempat yang sama sembari menunggu yang
lain sambil
sesekali berfoto sampai akhirnya jam 8 malam baru semua terkumpul dan kembali
ke bus untuk balik ke penginapan di Kaliurang.
kantor
DPRD DIY Malioboro dan Monumen Serangan umum jogja
Kami
kembali kekaliurang langsung makan malam seperti biasa dan kami berkumpul
diaula kecil untuk Prapernas dimana banyak institusi yang mengkritik kinerja
BEP yang seolah-olah tidak pernah menjalin komunikasi dengan setiap institusi.
Begitu juga dengan saya. Namun bagi saya itulah warna dari organisasi apalagi
organisasi skala Nasional yang menghimpun begitu banyak Universitas yang
tersebar diSeluruh Indonesia. Kinerja Sekjend selesai dibahas dan beralih ke
bahasan utama yakni perubahan lokasi PERNAS yang semuala akan dilaksanakan di
UNAND Padang namun karna Padang sedang dalam masa rekunstruksi pasca gempa
mereka meminta untuk membatalkan acara itu kami menerima alasan yang mereka paparkan
yakni Padang dalam masa rekonstruksi pasca gempa besar yang menelan banyak
korban jiwa
dan mulai membahas lokasi yang akan
ditetapkan sebagai lokasi Pernas 11. Setelah diskusi alot yang berlangsung
beberapa jam kata sepakat belum juga ketemu ditambah lagi belu ada universitas
yang mengajukan diri sebagai pengganti dari Unand. Akhirnya Sekjend mengambil
inisiatif untuk menanyakan satu persatu setiap universitas namun hasilnya masih
sama. Tuan rumahpun belum ditemukan kecuali IPB dan USU yang bertahan namun
mereka sanggup pada akhir tahun. Sementara Pernas harus dilaksanakan secepatnya
kami mencoba meminta agar mereka memajukan minimal pertengahan tahun dari
rencana awal yakni bulan Maret.
Mereka tidak ada yang sepakat dengan
alasan banyak program lain pada pertengahan tahun.
Tiba-tiba
Unibraw menawarkan diri setelah menanyakan di pengurus di univnya dan
berdiskusi dengan delegasi UB yang lainnya. Akhirnya pembahasan kembali
dilanjutkan dengan tiga pilihan dan waktu pelaksanaan UB menawarkan pelaksanaan
pernas pada Bulan Juli 2010. Karna waktu sudah larut dan panitia
menginstruksikan untuk segera istirahat mengingat besok ada acara fieldtrip
yang jaraknya agak jauh dan menguras tenaga kami pun istirahat dan memutuskan
melanjutkan pembahasan besok malam setelah acara penutupan selesai.
Saat
pagi tiba hari itu panitia membangunkan dan seperti biasa peserta mengikuti
instruksi panitia. Hari ini Delegasi Unsyiah membohongi para peserta lain
dengan mengumumkan saya ulang tahun dan agar saya dikerjain. Benar saja saya
diikit dipohon mangga didepan kamar dan disiram dengan air dari campuran sisa
lauk tadi malam dicampur juga dengan air comberan sampai saya basah kuyup alasan mereka adalah biar saya mandi
karna tidak tahan melihat saya tidak pernah mandi selama dijogja kecuali saat
Seminar beberapa hari lalu. Karna sudah kotor dan sangat bau saya pun akhirnya
mandi. Namun ada hikmahnya dengan saya disiram maka baju saya sudah tidak ada
yang bersih karna saya hanya membawa 3 baju yakni PDH dan dua kaos yang
akhirnya Walcot memberikan baju miliknya baju itu merupakan baju pengkaderan
ilmu tanahnya yang sampai sekarang masih saya simpan rapi dirumah sebagai obat
rinduku padanya.
Seusai
sarapan kamipun berangkat kelokasi fildtrip yakni lokasi pertanian pasiran
didaerah selatan jogja. Disana kami disambut oleh petani sukses yang
memanfaatkan lahan pasiran yang jika dilihat tidak mungkin untuk
mengembangkannya menjadi lahan pertanian karna sangat miskin dengan unsur hara
dan juga fisik tanah
yang ssangat tidak memungkinkan untuk ditanamai apapun kecuali rumput. Namun dengan kerja keras dan
pengetetahuan maka tidak ada yang tidak mungkin dilaksanakan kami mendapat banyak pelajaran disini melihat
kegigihan dan kerja keras para petani disana. Mereka giat dan bekerja sama
dalam mengelola tanah itu mereka juga memanfaatkan bahan organik lebih banyak
dari pada menggunakan pupuk kimia untuk mempertahankan keberlanjutan
produktivitas lahan.
Selesai
mendengarkan penyampaian akan kondisi dan cara pengelolaan tanah dari ketua
kelompok tani kami makan siang dan jalan-jalan disekitar lokasi. Banyak tanaman
yang dibudidayakan yang mendominasi adalah cabai dan tomat lalu diselingi
dengan beberapa tanaman sayuran lainnya kami juga melihat sistem irigasi yang
tertata dengan baik yakni setiap petak sawah dibuatkan sumur untuk menampung
air baik air hujan maupun air yang sengaja dimasukkan untuk menjadi cadangan
diwaktu benar-benar tidak ada air lagi atau musim kering. Sore kamipun kembali
kekaliurang kami diberikan waktu sebentar untuk packing barang-barang utnuk
dibawa kembali ke UGM mengikuti acara penutupan di Auditorium lokasi pembukaan
dan seminar nasional beberapa hari yang lalu.
Kami
sampai dikampus sekitar jam 7 malam dan langsung menuju Auditorium. Acara penutupan
berlangsung menegangkan karna disana saat pengumuman pemenang dari seluruh
acara lomba yang dilaksanakan. Sebelum pengumuman pemenang dibacakan tentunya
diawali dengan sambutan-sambitan dari berbagai pihak. Panitia juga menghibur
kami dengan berbagai hiburan berupa tarian daerah. yang menarik adalah tarian
khas Aceh dan Batak yang membuat kami memberikan standing aplaus ada mereka.
Tidak lupa panitia mempersembahkan kepiawaian mereka dalam mengolah suara
bersama group vocal KMIT UGM yang membuat kami merinding dengan lagu-lagu yang
dinyanyikannya.
UNPAD keluar sebagai juara umum sementara kami dari unram berhasil meraih juara
dua poster Eksibition berkat mengangkat konservasi lahan bekas tambang batu
apung yang disarankan pak Joko dosen kami tercinta. Acara penutupan dan
pembagian hadiah selesai kamipun menikmati makan malam dengan nasi kucing yang
menjadi andalan mahasiswa terutama yang kost untuk sarapan. Malam itu saya
menghabiskan lima bungkus selain karna rasanya yang enak namun juga dalam
keadaan yang sangat lapar.
acara
penutupan dengan tarian Aceh dan saat foto bersama
Dengan
berakhirnya penutupan tadi maka berakhirlah seluruh rangkaian acara PILMITANAS
kali ini yang bagi kami disiapkan dengan matang oleh panitia terbukti dengan
sedikitnya hambatan yang dialami bagi saya pribadi acara kali ini mendekati
sempurna dengan apa yang saya lihat dan alami selama acara. Malam itu
Arif teman kami yang dulu kuliah satu semester di Ilmu tanah Unram dan kemudian
pindah ke Jogja untuk kuliah dari awal mengambil Geologi di UPN Veteran Jogja.
Kami bercerita banyak bersama Arif juga kami ajak berkenalan dengan teman-teman
tanah lainnya. Sembari menikmati makanan dan minuman yang menggugah selera dan
berkumpul sesame wilayah tiga yang didominasi oleh delegasi UNS yang sangat
banyak baru kami foto bersama kemudian bubar dilanjutkan dengan pulangnya Arif. Sesuai dengan kesepakatan kemarin
malam bahwa prapernas akan dibahas kembali setelah acara penutupan selesai dan panitia menyediakan
tempat yakni dilokasi malam pertama waktu kami memperkenalkan diri
masing-masing. Prapernas dibuka dan dipimpin langsung oleh Sekjend yang saat
itu dijabat oleh saudara Rahmat Shaleh. Unila. Acaranya langsung membahas
lanjutan pembahasan tadi malam yakni tawaran UB dan USU yang bersedia menjadi
penyelenggara Pernas 11 namum kami semua
terkaget begitu UNMUL dan UNHAIR menawarkan diri menjadi penyelenggara pilihan
pun bertambah dan pasti akan menambah
alot diskusi malam itu. Benar saja bahwa pembahasan dilanjutkan sampai larut malam.
Unhair tersisih karna masih menyandang status sebagai anggota muda yang baru
mengikuti dua kali acara nasional sementara AD/ART menyebutkan bahwa anggota
muda untuk bisa menjadi anggota tetap adalah setelah mengikuti tiga kali acara
Nasional. Pilihan tersisa tiga universitas. UB, USU dan UNMUL. Unmul menawarkan
waktu yang sama dengan UB yakni pada bulan juni awal. Karna musyawarah malam
itu tidak menemui kata sepakat maka langsung dilakukan voting yang dimana
voting dilakukan dua kali namun suara UNMUL dan UB sama kuat. Kami dari wilayah
tiga mengusahakan untuk lobi ketiga jika masih dengan suara yang sama maka kita akan sama-sama mencari jalan lain
sembari kami mengusahakan agar delegasi UPN yang kebetulan dekat dan tadi
mereka pulang duluan. Kami desak mereka agar bisa datang secepatnya biar hasil
voting kali ini UB bisa menang. Akhirnya Rera datang sesaat sebelum voting
ketiga dilaksanakan. Seperti yang telah kami duga dengan datangnya Rera maka UB
memenangkan voting dan akhirnya pernas 11 dilaksanakan di UB Malang pada awal
bulan Juli 2010 nanti.
Dalam
keadaan yang benar-benar capek Sekjend meneriakkan yel yel FOKUSHIMITI dengan
lantang VIVA..........SOIL!!!!!!!!! SOIL......... SOLID!!!!!!!!! Karna suara
yang sangat bergemuruh malam itu serentak panitia marah besar dan ngomel-ngomel
didepan kami banyak juga yang saya dengar berkata yang tidak-tidak yang membuat
kami merasa kecewa. Bukan karena ap kekecewaan muncul. Tapi biasanya dimanapun
ketika kami mengucapkan itu selalu diikiuti dengan suara yang lantang. Serentak
panitia pulang semua dan meninggalkan kami tanpa arah dikampus. Saya mencari
satu orang panitia perempuan untuk saya minta tolong agar mau menampung teman
kami yang perempuan agar malam ini bisa tidur dikostnya karna tidak mungkin
kami ajak mereka tidur terlantar bersama kami ditempat yang belum jelas.
Setelah mereka diterima dan dibawa ke kost kami mencari tempat tidur malam ini
sampai kami memutuskan untuk tidur di Musholla FTP yang berada dismaping FP.
Masih
pagi sekali sekitar jam lima kami bangun dan siap-siap untuk pergi agar tidak
ketinggalan kereta menuju banyuwangi. Kami telpon yang perempuan agar minta
tolong diantar ketempat kami. Namun sungguh menyakitkan mereka tidak diantar
dan dibiarkan pergi begitu saja tanpa
mereka mau kemana. Kamipun saling mencari sampai akhirnya bertemu dua jam
kemudian. Tanpa membuang waktu kami langsung menuju halte Bus Way terdekat
untuk melanjutkan perjalanan menuju stasiun Lempuyangan. Setelah transit sekali
kami turun di stasiun Lempuyangan. Tapi kami turun di belakang stasiun dimana
kami harus jalan jauh jika ingin melewati gerbang utama untuk beli tiket.
Akhirnya kami memilih jalan belakang begitu masuk areal stasiun kami kaget
melihat petugas stasiun bersiap-siap memberangkatkan kereta kami pun berlari
secepatnya mengejar kereta. Begitu sampai lampu petugas sudah hijau dan
keretapun berangkat perlahan begitu sampai dipintu barang yyang kami bawa kami
lempar satu persatu dari kami naik namun dibelakang masih ada Eci dan Nia yang
larinya tidak bisa cepat tidak seperti War yang bisa lebih cepat. Tapi
beruntung saya bisa memegang tangan mereka dan menariknya keatas kereta kamipun
selamat tanpa ada satupun yang tertinggal. Sungguh pengalaman pertama kami naik
kereta diawali dengankisah yang menegangkan namun membuat kami tertawa. Tanpa basa
basi kami tertawa sepuas-puasnya akan kejadian tadi satu lagi kami naik tanpa
beli tiket. Petugas kereta datang dan meminta ongkos. Kami kaget karena ongkos
yang diminta diluar dugaan kami bayangkan saja jogja banyuwangi hanya rp25.000
per orang sementara berdasarkan informasi yang kami terima bahwa ongkos jogja
banyuwangi menggunakan kereta api Sri tanjung adalah rp35.000 per orang.
Kamipun langsung membayar dan amanlah kami. Kami berpisah dengan dua delegasi
lainnya yakni Omah yang dijemput pacarnya Eric dan pulang bersama dia kelombok.
Namun saya sempat kecewa karena dia pergi tanpa memberitahu saya sebagai PJ
dari mereka yang telah mempercayakan saya. Jika dengan Doni kami berpisah waktu
dihalte busway lempuyangan dimana dia akan kerumah keluarganya di daerah
Bantul.
Selama
dalam perjalanann diatas kereta kami melihat sejenak prosiding pilmitanas,
melihat-lihat piala hasil dari poster kami ada juga dari kami yang menikmati
perjalanan pertama menggunakan kereta. Saya mencoba jalan-jalan kegerbong depan.
Tanpa disangka saya bertemu dengan delegasi UB langsung saja saya gabung dengan
mereka dan bercengkrama panjang sambil membahas sikap panitia malam tadi. Tanpa
disadari kami sudah sampai Surabaya dan berpisah dengan delegasi dari UB dimana
mereka akan melanjutkan perjalanan menuju malang menggunakan kereta lain.
Sayapun kembali kegerbong semula dibelakang untuk berkumpul dengan teman-teman
dari Unram.
Tak terasa waktu menginjak malam
terlihat teman-teman menahan lapar tak terkecuali saya yang tidak makan dari
tadi pagi. Saya bilang sama mereka agar melakukan hal yang bisa menghilangkan
rasa lapar atau paling minimal tidak memikirkan makan untuk menghemat biaya
biar kami bisa sampai Lombok. Merekapun main kartu dan yang kalah dicoret
mukanya dengan ampas kopi bekas penumpang lain yang sudah turun. Sementara itu
saya bercengkrama dengan seorang penumpang yang sudah separuh baya yang duduk
dihadapan saya. Bapak itu dari Jember baru pulang dari Surabaya ada acara
keluarga. Saya bercerita banyak kepadanya terutama tentang kisah perjalanan
kami tidak tau kenapa beliau tiba-tiba pamit kebelakang dan sayapun langsung
mengiyakan karna tidak ada alasan untuk menahannya. Beberapa menit kemudian
datang sembilan mangkuk mi instant dibawakan oleh pelayan kereta kami kaget
makanan itu dari mana sayapun bilang bahwa kami tidak pernah pesan makanan kok
bisa tiba-tiba ada makanan untuk kami. Meskipun kami sangat lapar namun kami
masih belum berani makan makanan itu karna kami tidak bisa bayar. Kalopun kami
bisa bayar kami tidak akan bisa sampai lombok. Harga mie yang dibawa adalah
rp5000 per mangkuk sementara uang kami mau kami pake beli nasi dibanyuwangi
lima bungkus yang akan kami makan bersama biar bisa tahan sampai lombok. Tapi
pelayan itu bilang bahwa makanan itu sudah dibayar jadi tidak usah khawatir
tidak mampu bayar setelah benar-benar yakin akhirnya kamipun makan dengan
lahapnya. Tidak lama mie yang satu mangkuk itu habis kemdudian pelayan yang
tadi datnag membawakan kami air mineral lagi-lagi kami bingung siapa sebenarnya
yang membayar makanan dan minuman itu. Tidak ada sedikitpun saya berpikir akan
bapak yang tadi duduk disamping saya malahan waktu saya lagi makan dan bapak
itu datang dan menawarkan beliau makan. Puas dengan makanan itu saya masih
penasaran siapa yang sebenarnya membayar makanan dan minuman itu saya langsung
menuju kantin dan mendesak pelayan yang tadi utnuk memberitahu siapa yang
membayar. Lama pelayan itu mau memberi tahu sampai akhirnya mengatakan kalo
bapak yang disamping saya itulah yang membayar. Saya kaget laur biasa dan
langsung berlari tanpa sempat mengucapkan terimakasih kepada pelayan tadi saya
langsung memegang dan mencium tangannya sambil mengucapkan terimaksih yang
sebesar-besarnya atas kebesaran hatinya. Sungguh tidak pernah saya bayangkan
sedikitpun ornag yang berdikap biasa saja waktu mendengar cerita saya memesan
makanan diam-diam untuk kami bersembilan dengan airnya pula.
Beliau
bilang ingat masa mudanya waktu menjadi mahasiswa dulu. Ternyata beliau juga
mantan aktivis mahasiswa yang sering juga didelegasikan namun tidak pernah
seperti kami yang serba terbatas dan lebih banyak bermodal nekad. Beliau tau
kami lapar saat melihat muka kami saya tau kalian lapar karna waktu saya jadi
mahasiswa dulu juga sering lapar makanya saya kebelakang pesankan kalian
makanan dan asya tidak mau kalian melihat saya menangis terharu melihat
semangat dan kebersamaan kalian itulah yang beliau katakan dengan polosnya saya
tidak bisa menahan tangis waktu itu karna ternyata ada yang salut dengan kami
mahasiswa kere yang dekil dan tidak bermodal selain modal nekad, kebersamaan
dan keyakinan. Terimakasih pak terimakasih atas kebesaran dan kemuliaan
hatinya.Jasa bapak tidak akan pernah kami lupakan itulah yang saya ucapkan
waktu berpisah dengannya distasiun Jember. Saya masih ingat pesan beliau yang
dia katakan sambil memegang kepala saya sebelum turun dari kereta “TERUSLAH
MAJU DAN BERKARYA JANGAN PERNAH MENYERAH” kata-kata itu tidak akan pernah saya
lupakan. Orang
biasa yang luar biasa itulah dia.
Akhirnya
kami sampai distasiun Banyuwangi baru pukul 00.00 WIB kami langsung jalan
menuju pelabuhan Ketapang disna kami menunggu bus jurusan Denpasar. Bus malang
indah yang kami tumpangi waktu itu dengan ongkos rp40.000 menuju terminal
Denpasar. Dari mulai naik bus sampai Denpasar saya tertidur pulas mata baru
terbuka waktu sampai terminal dan melanjutkan perjalanan menggunakan angkot ke
pelabuhan padang bai Bali dengan ongkos rp30.000 per orang. Sampai pelabuhan
sekitar pukul tujuh pagi kami langsung beli tiket fery menuju Lombok dengan
tarif rp31.000 per orang. Kami naik fery yang akan membawa kami kelombok dengan
menempuh perjalanan selama empat jam. Diatas kapal kami memanfaatkan cerahnya
cuaca dengan berfoto ria sembari menunjukkan tropy juara dua kami. Puas dengan
foto-foto kami pun istirahat sampai terbangun begitu mau masuk wilayah Lombok.
Karna kami sudah kehabisan ongkos akhirnya Chimink berinisiatif menelfon
bapaknya yang kebetulan punya mobil untuk jemput dipelabuhan Lembar bapaknya
pun mengiyakan dan legalah kami semua. Kami sampai diPelabuhan Lembar pukul
12.00 WITA dan menunggu jembutan diwarung sekitar pelabuhan. Akhirnya kaki
kembali menginjak pulau Lombok tercinta yang indah dengan sejuta pesona. Inilah
kisah perjalanan kami waktu mengikuti PILMITANAS di UGM jogjakarta. Terimakasih
untuk semua perjalanan bersama kalian tidak akan saya lupakan namun akan tersimpan
indah dalam hati. VIVA SOIL!!!!!
u
saat
foto diatas kapal menuju lombok dan keindahan alam lombok yang luar biasa
II PEKAN OLAH RAGA ILMU
TANAH (PORI) UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS) SURAKARTA. FEBRUARI 2010
Waktu
itu HIMILTA UNRAM baru saja membentuk kepanitiaan untuk kegiatan Land Judging
Contest dimana berdasarkan hasil MUKERWIL di Universitas Brawijaya Malang Unram
terpilih sebagai penyelenggara LJC. Sore hari dilapangan Voli didalam kampus
senang sekali waktu itu melihat banyak soiler Unram yang datang sebuah hal yang
langka ditengah minimnya anggota karna sejak 2009 jurusan Ilmu tanah tidak
menerima mahasiswa baru lagi seiring dengan SK 163 DIKTI yang mengambil
kebijakan Merger atau penggabungan jurusan Ilmu Tanah dengan Jurusan Budidaya
Pertanian menjadi Agroekoteknologi.
Sore
itu rapat berjalan alot dengan berbagai
argumen dan pendapat. Ini lah suasana rapat penuh dengan perdebatan namun bukan
dendam. Akhirnya setelah safrada terpilih sebagai Ketua Panitia, Ridwan sebagai
Sekertaris dan Olivia sebagai Bendahara rapat pimpinan rapat dialihkan ke
kepanitiaan hingga selesai membahas seksi-seksi dan rapat selanjutnya hingga
rapat selesai.
Besoknya
begitu kami selesai kuliah kira-kira jam 10 datang petugas dari jasa pengiriman
membawakan proposal kegiatan PORI dari UNS. Kami membaca dan mempelajari
proposal yang dikirim waktu itu saya masih menjabat sebagai PJ Delegasi.
Setelah membaca keseluruhan kamipun memutuskann untuk mengikuti kegiatan itu
sperti biasa kami langsung mencari dana untuk keberangkatan baik dengan
mengcopy proposal, mengunjungi alumni, dosen dan tentunya menggunakan kas
HIMILTA. Karena kegiatan ini merupakan kegiatan Olah raga maka teman-teman
sedikit yang berminat untuk ikut karena memang tidak terlalu tertarik akhirnya
untuk mencukupi kuota yang diminta panitia yakni 10 orang kamipun menawarkan
kepada mahasiswa agroekoteknologi untuk ikut sekalian memperkenalkan mereka
akan kegiatan yang akan mereka dapatkan nanti ketika memilih konsentrasi Ilmu
Tanah yang diambil pada semester lima. Ada empat orang yang menerima tawaran
itu yakni : Wira,Irzan, Arif dan Yuli sementara dari Ilmu Tanah ada lima orang
yakni : Hamdy, Aan, Anun, Puji dan saya.
Pada
tanggal 19 februari kami berangkat setelah berpamitan dengan kawan-kawan
lainnya selesai jum’atan. Kami berangkat menggunakan angkot menuju pelabuhan
Lembar yang kami carter. Begitu sampai dipelabuhan kami tidak membeli tiket penyebrangan
di Loket yang disediakan melainkan kami menunggu Bus untuk naik kekapal dimana
harganya lebih murah yakni rp25.000 sementara kalo beli diloket rp 31.000
lumayanlah untuk berhemat. Begitu sampai diatas kapal kamipun turun dari bus
karena memang kami hanya sampai sana kami naik kedeck penumpang untuk istirahat
karena perjalanan menuju Bali lumayan lama yakni empat jam. Kami tidak langsung
tidur waktu itu. Tapi seperti biasa kami menikmati suasana dan tentunya
mengambil gambar untuk diabadikan.
Jam
sepuluh malam kami sampai di pelabuhan Padang Bai Bali setelah pemeriksaan KTP
atau identitas yang memang wajib dilakukan ketika masuk pulau Bali baik yang
datang dari Pulau Jawa maupun Lombok untuk menghindari teroris yang rawan
terjadi dipulau Bali. Kami menghubungi Soiler dari UNUD untuk menunggu kami di kampus karena kami
memutuskan singgah dibali selama sehari berdasarkan permintaan teman-teman.
Mereka sepakat dan menunggu kami dikampus. Kami mencari angkutan yang akan
membawa kami menuju kampus UNUD tentunya setelah negosiasi harga yang lumayan
lama kami pun sepakat dengan tarip rp40.000 per orang. Satu jam perjalanan kami
sampai dikampus disana sudah ditunggu oleh Pasek dan Didit angkatan 2007
dipinggir jalan dan membawa kami menuju sekretariat HIMAITA (Himpunan Mahasiswa
Ilmu Tanah) yang sekarang dirubah menjadi KMIT (Keluarga Mahasiswa Ilmu Tanah).
Disekret kawan-kawan lain sudah menunggu kami termasuk beberapa orang Alumni
kami bercengkrama panjang malam itu seolah-olah tidak ada rasa capek dibadan
kami. Jika dengan Bima2004, Tongky 2002 dan didit 2004 saya pernah bertemu
sebelumnya yakni waktu Klinik Tanah saya 2005 dimana mereka menjadi Tamu baik
ruangan maupun lapangan. Mereka pun seperti panitia lain ikut menggojlok
sebagaimana panitia lain. Kami banyak bicara tentang itu.
Sementara
dengan Pasek,Didit dan Rahde kami pernah ketemu waktu PILMITANAS UGM JOGJA 2009
kemarin. Sedangkan dengan yang lain kami baru kali ini bertemu. Banyak hal yang
kami bicarakan yang paling panjang adalah mengenai Merger yang sama-sama kami
rasakan. Beda dengan di Unram, UNUD mulai merger pada tahu 2008 jadi mahasiswa
terkahir yang atas nama ilmu tanah adalah angkatan 2007. Akhirnya rasa kantuk
itu datang kami pun memutuskan untuk istirahat.
Selamat
pagi.. Ucap salah seorang dari soiler UNUD menyambut kami yang telah terbangun
semua. Satu persatu datang kami berkenalan dan bercengkrama. Setelah agak siang
kami mandi bergiliran disekret kemudian dibawa sarapan kekantin disebelah
sekret. Nikmat kami rasakan hidangan yang disajikan seiring dengan suasana ramai oleh kami yang memang jarang
kami rasakan. Sarapan selesai kamipun kembali menuju sekret. Kawan-kawan UNUD
menawarkan untuk mengajak kami menuju pantai kuta yang terkenal itu tanpa pikir
panjang dan ditanya dua kali kami langsung mengiyakan tawaran itu.
Kawan-kawanpun langsung mendatangkan kendaraan untuk membawa kami kesana bukan
mobil bukan pula bus melainkan sepeda motor yang kami gunakan. Itu bukan
masalah bagi karena bagi kami mereka ajak kami kesanapun sudah luar biasa.
Selain itu kamipun bisa lebih leluasa menikmati suasana kota bali. Sampai
dikuta kami langsung menikmati pasir putih yang membentang luas dengan ribuan
pengunjung lainnya baik lokal maupun luar negeri.
Sementara yang lain memilih jalan-jalan dan cari
oleh-oleh saya lebih memilih untuk duduk dihamparan pasir menikmati indahnya
pantai kuta ditemani Pasek, Rahde dan Agus. Lama kami menunggu yang lain
kembali kami memutuskan pindah tempat yakni didepan Hard Rock Cafe Bali sambil
menikmati setiap hembusan rokok dan es teh yang dibelikan Pasek.
Yang
lain kembali kamipun berkumpul kembali setelah memastikan kami lengkap kami
pindah tempat ke tempat yang biasa dimanfaatkan untuk menikmati Shunshet
dijajaran batu yang memang disediakan oleh pengelola. Namun sayangnya cuaca
mendung membuat kami tidak bisa menikmati matahari tenggelam sepenuhnya karena
tertutup Awan. Sore mnjelang hari mulai gelap kamipun kembali kekampus karena
malam ini kami akan melanjutkan perjalanan menuju Solo. Kami mampir sejenak di
Tugu serangan Bom Bali satu didearah legian kami memanfaatkan untuk foto
bersama baru kami kembali kesekret. Setelah mandi dan makan malam ditempat kami
sarapan tadi kami melanjutkan perjalanan menuju Terminal Denpasar untuk
melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Gilimanuk. Kami diantar oleh
kawan-kawan begitu memastikan kami telah naik bus dan tarif mereka akhirnya
meninggalkan kami. Hanya terimakasih yang bisa kami ucapkan untuk kebaikan
kawan-kawan semua mohon maaf jika kami merepotkan sampai jumpa dilain kesempatan
VIVA SOIL!!!! Itulah yang saya ucapkan kepada mereka.
Saat mampir dibali dalam perjalanan
menuju SOLO
Jam 12 malam kami sampai dipelabuhan
Gilimanuk kami langsung menuju loket untuk beli tiket fery yang akan membawa
kami menuju pulau jawa. Begitu selesai kami langsung menuju kapal dan menempuh
perjalanan selama 30 menit. Selamat datang dipulau Jawa itulah yang saya
ucapkan pada kawan-kawan semua kami langsung jalan menuju Stasiun Kereta Api
Banyuwangi Baru yang jaraknya sekitar 200 meter dari pelabuhan. Malam itu kami
bermalam disana Tidak terlihat kekecawaan dan kesedihan diraut teman-teman.
Akhirnya yang saya takutkan tidak terjadi sayapun meminta teman-teman untuk
tidur setelah makan tanpa alas, tanpa bantal dan tanpa selimut kami tidur namun
saya bilang “SILAHKAN YANG LAIN PAKAI PESAWAT ATAU KENDARAAN MEWAH LAINNYA NAMUN
YAKINLAH BAHWA MEREKA TIDAK AKAN MERASAKAN NIKMAT PERJALANAN SEPERTI KITA
DIMANA KITA MENJAGA KEBERSAMAAN, MENGHADAPI MASALAH SERTA MENGATASINYA
BERSAMA-SAMA. JANGAN SEDIH JANGAN PULA MERASA RENDAH KARENA SESUNGGUHNYA KITA
DALAM MENUJU PERJALANAN LUAR BIASA YANG AKAN MENJADIKAN KITA LEBIH BAIK DAN
MEMILIKI JATI DIRI YANG KUAT”. VIVA SOIL!!!!!!!!!!!
Merekapun tertidur dengan lelap
terutama yang perempuan. Saya tidak boleh tidur karena harus menjaga dan
menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan. Rokok demi rokok saya hisap
sembari melihat suasana stasiun yang saat itu sudah ramai oleh calon penumpang
yang akan menggunakan jasa kereta api untuk membawa mereka ketujuan masing-masing.
Beberapa saat kemudian banyak yang terbangun entah kenapa. Sayapun mengajak
mereka jalan-jalan kedepan stasiun untuk foto sebagai tanda kita telah bersama
disana. Aan, Hamdy, Wira, Arif, Yuli dan saya yang pergi. Kami berfoto sebentar
dan langsung kembali ketempat semula karena takut terjadi apa-apa dengan yang
lain. Mereka tertidur kembali sampai pagi. Saya tetap bangun untuk menjaga
periksa mereka satu persatu memastikan mereka baik-baik saja. Sebisa mungkin
itu saya lakukan tanpa sepengetahuan mereka semua sambil membisikkan Selamat
Istirahat Kawan-kawanku yakinlah kalian akan meraih sukses..
Saat menginap
disatsiun Banyuwangi Baru untuk menunggu Kereta Pagi menuju Solo
Pagi jam lima semua teman saya
bangunkan untuk siap-siap karena sesaat lagi kami akan melanjutkan perjalanan
sementara kereta tujuan malang berangkat. Teman-teman pergi cuci muka baru kami
sarapan. Selama mengantri tiket teman-teman berkkumpul di lobi stasiun menunggu
saya selesai. Begitu selesai kami langsung masuk jalur kereta dan menunggu
kereta tang akan membawa kami menuju tujuan yakni Solo. Didalam jalur kereta
kami tidak memanfaatkan moment untuk berfoto. Beberapa saat kami menunggu
keretapun kami siap-siap naik dengan berdiri persis disamping Rel yang
disediakan khusus untuk penumpang. Wira yang waktu itu baru pertama kali naik
kereta langsung melihat kereta dengan seksama sampai-sampai dia menunduk
melihat keadaan bawah kereta seperti apa. Setelah kereta benar-benar berhenti
kamipun naik dan mencari posisi agak belakang yang benar-benar kosong biar kami
bisa dapat tempat duduk nyaman sampai Solo nanti. Selama perjalanan banyak
diantara kami yang tidur, ada yang memandang sekitar ada pula yang jalan-jalan
sepanjang gerbong untuk mengetahui keadaan ya semacam petugas kontrol lah.
Seperti biasa saya memilih bercengkrama dengan penumpang lain bertukar
pengalaman dan bercanda menghilangkan rasa jenuh diatas kereta yang memang
menempuh perjalanan lama maklum kelas ekonomi. Karna bosan wira bertanya bang
kapan sih kita sampai saya sudah bosan tidak tau mau ngapain lagi. Tidur sudah
tidak bisa, mau ngomong tidak tau apa yang mau diomongin, mau duduk pantat
sudah sakit, mau berdiri capek. Sayapun hanya tertawa dan seperti biasa
menjawab sebentar lagi.
Sesaat sebelum kereta tiba dan suasana
diatas kereta dalam perjalanan
Akhirnya
jam sembilan malam kami sampai kami turun di Stasiun Solo Jebres dimana Wildan
dan Tegar sudah menunggu lengkap dengan tulisan UNRAM yang dia bawa. Kami
bersalaman sambil Wildan dan Tegar mengucapkan selamat datang dikota kami.
Sambil bercerita kami dibawa menuju mobil yang mereka pakai menjemput kami
untuk langsung menuju kampus UNS dimana disana sudah menunggu panitia-panitia
lain sembari mempersiapkan acara ada beberapa yang sudah saya kenal banyak juga
yang belum saya kenal sama sekali. Senyum ramah para panitia yang memang
dikenal dengan keramahannya menyambut kedatangan kami serentak rasa lelah kami
hilang. Belum sempat melakukan apa-apa selain berkenalan kami langsung
disugukan makanan. Seiring dengan perut yang memang mulai ribut kamipun tanpa
pikir panjang langsung menyantap makanan itu dengan lahapnya. Makan selesai
kami langsung dipanggil untuk urusan Registrasi. Seperrti biasa kami tidak
mungkin membayar penuh. Berbagai alasanpun kami berikan. Sama-sama kuat dan
saling memberikan komentar sambil berharap mendapat kebijaksanaan. Akhirnya
kami membayar Rp 1.000.000 dulu dari Rp 1.800.000 yang harus kami bayar dengan
perjanjian akan dilunasi beberapa hari kedepan. Semua sudah selesai kami lalu
dipindahkan menuju Asrama Mahasiswa UNS sebagai lokasi penginapan selama
mengikuti acara. Malam itu tidak banyak yang kami kerjakan begitu sampai kamar
masing-masing kami langsung istirahat karena kecapean dan besok harus bangun
pagi untuk acara pertama yakni Seminar Nasional yang merupakan rangkaian
kegiatan dari PORI.
Selamat
pagi. Silahkan bersiap-siap untuk sarapan kemudian kita berangkat kekampus
untuk mengikuti acara pertama yakni Semnas. Itulah kata yang kami dengar pagi
itu saat panitia membangunkan kami. Kami langsung bangun dan siap-siap setelah
kami semua mandi dan sarapan kami dibawa menuju kampus untuk mengikuti Seminar
dan pembukaan secara resmi Pekan Olahraga Ilmu Tanah yang waktu itu
dilaksanakan di Aula Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Saat seminar akan dimulai lima delegasi dari UGM datang
terlebih dahulu setelah kemarin Dana Zulhindra (UGM) datang untuk Registrasi
saja. Seminar berlangsung sampai siang menjelang sore.
Acara Seminar dan Pembukaan PORI
Seminar
selasai kami langusung kembali menuju Asrama. Sesaat acara bebas sembari
menunggu malam untuk perkenalan masing-masing peserta dan panitia.Diasrama yang
megah dengan ratusan kamar yang berjejer rapi dikomplek itu kami menyempatkan
berjalan-jalan sejenak melihat keadaan sekitar. Kami takjub dengan asrama yang
dimiliki begitu luas dan banyak semetara Asrama dikampus kami jauh lebih kecil.
Saat makan malam tiba panitia memanggil kami untuk berkumpul dibawah. lokasi
yang telah dipersiapkan panitia untuk lokasi makan, kumpul-kumpul dan technikal
meeting. Setelah makan selesai tibalah saatnya perkenalan masing-masing peserta
yang malam itu peserta yang baru datang hanya dari Unram dan UGM. Sesuia dengan
agenda yang disiapkan panitia maka masing-masing peserta memperkenalkan dirinya
baru kemudian disusul oleh panitia. Acara perkenalan berlangsung seru dengan
gaya masing-masing dalam perkenalan mulai dari yang heboh sampai lugu dan
malu-malu. Warna yang wajar dalam berbagai karakter manusia.
Perkenalan selesai dan dilanjutkan
dengan teknikal meeting untuk acara besok yakni lomba basket 3on3. Kami
mendengarkan secara seksama aturan-aturan yang dibacakan peserta. Sementara saya hanya terdiam. Bukan karena
apa-apa melainkan karena saya memang sama sekali tidak mengerti akan permainan
itu. Ketika ditanya mengenai ada tidaknya pertanyaan saya hanya terdiam
sementara yang mengajukan pertanyaan hanya delegasi dari UGM yang memang
mengirimkan orang-orang yang mampu dan bisa bermain.
Acara penyampaian tata tertib
selesai kami diberikan acara bebas oleh panitia. Saya memilih untuk berkenalan
dan bercengkrama dengan beberapa peserta dari UGM. Kami saling bertukar
informasi tentang keadaan kampus masing-masing dan bercerita tentang berbagai
hal. Mata seolah-olah tidak bisa diajak kompromi dan sayapun pamit masuk kamar
untuk istirahat.
Suasana saat malam perkenalan
Matahari pagi menyambut tidur kami
diasrama panitia seperti biasa membangunkan kami dari tidur nyenyak diranjang
empuk yang jarang saya rasakan karena sudah dua tahun tinggal disekret HIMILTA
tanpa kasur, bantal dan selimut. Pagi itu yang lain mandi Sementara saya
langsung keluar untuk mencari kopi dan rokok. Hal biasa yang saya lakukan dalam
hari-hari normal. Semua sudah mandi dan bersiap-siap dengan dandanan
masing-masing kami langsung dibawa
menuju kampus. Beberapa saat setelah sarapan selesai kami diajak mengitari
Kampus UNS diawalai dari Fakultas Pertanian dan diakhiri di Fakultas Pertanian.
Selama dalam perjalanan seperti biasa kami memanfaatkannya untuk foto bersama
terkadang meminta foto sendiri utnuk koleksi pribadi.
Saat foto bersama didepan Fak pertanian
dan Rektorat UNS
Saat kami telah sampai dikampus saya
pikir kami langsung menuju Stadiun untuk Basket. Tapi diluar dugaan panitia
sudah menyiapkan acara out bond dimana diawali dengan playing fox disusul
dengan berlari didanau depan Fakultas secara estafet dan diakhiri dengan panjat
tebing. Setelah berembuk dengan semua akhirnya kami memutuskan: Playing fox
oleh hamdy, estafet didanau oleh saya, Arif, Wire dan Aan. Sedangkan yang
perempuan tidak ikut serta karena kotor dan berbagai alasan lainnya. Begitu
juga dengan UGM dan UNS mereka saling berembuk sampai ada yang pakai undian
siapa yang bertugas dimasing-masing zona. Acaranya sederhana namun seru dan
menantang kebersamaan. Luar Biasa aksi kotor-kotoran didanau sambil berlari
secepat-cepatnya.
Acara selesai kami dibawa kembali
keasrama untuk mandi dan makan siang kemudian kembali kekampus untuk mengikuti
pertandingan pertama yakni basket 3 on 3. Siang itu delegasi dari UB telah
sampai dan langsung menuju Stadiun. Kami sampai stadiun dan siap-siap
bertanding. Sebelum bertanding kami menarik undian yang hasilnya Unram
berhadapan dengan UB dan kami melakoni pertandingan pertama. Sebelum bertanding
kami pemanasan kecuali saya yang memang tidak bisa main bola basket apalagi 3
on 3 yang sebelumnya saya tidak tau ada permainan itu. Sementara yang lain
pemanasan saya hanya duduk menyaksikan mereka setelah berdebat tentag siapa
yang main akhirnya Wira, Irzan dan Hamdy yang bertanding. Pertandingan dimulai
dan poin demi poin diperoleh UB sementara Unram benar-benar mati kutu. Wajar
saja karena Delegasi yang dikirim UB adalah para pemain handal dan
berpengalaman sementara Unram. Saya yakin satupun dari kami tidak ada yang pernah
bermain basket 3 on 3. Hamdy tampak kelelahan Aan pun yang waktu itu tangannya
belum terlalu sembuh dari kecelakaan parah setahun lalu dengan terpaksa
menggantikan hamdy. Namun sama saja UB tetap mendominasi dengan torehan poin
yang mereka raih 40 lawan 0. UB seolah-olah menjadikan ini sebagai ajang
latihan untuk menembak tiga angka benar saja dari tembakan yang mereka usahakan
90% nya menghasilkan poin. Irzan keluar saya tidak tau apa karena malu atau
memang capek yang jelas tidak ada pemain pengganti lagi selain saya setelah
Arif menolak mentah-mentah menggantikan Irzan. Dengan terpaksa saya masuk
lapangan. Saya hanya sebagai peleengkap. Jangankan untuk merubah keadaan malah
saya tambah memperpaarah karena saya sering salah dalam menerima maupun membawa
bola bahkan dalam melempar bola pun saya salah. Wajar karena seumur-umur saya
tidak pernah bermain bola basket apalagi 3 on 3 yang saya baru tahu kemarin
kalo ada permainan seperti ini. Saya hanya berusaha menghibur para penonton
dengan aksi gila karena untuk meraih poin saya rasa adalah hal yang mustahil.
Namun keajaiban datang saat Wira menceploskan bola kedalam jaring dan poin
pertama untuk unram setelah UB mendapatkan pon 50 Serentak semua orang yang ada
dalam lapangan memberi tepuk tangan atas prestasi luar biasa itu sayapun tidak
mau kalah dan langsung sujud syukur didalam lapangan semua tertawa. Murni
keberadaan kami dalam PORI hanya sebagai penghibur karena tidak ada satupun
dari kami yang berprofesi sebagai atlit. Beberapa saat kemudian kembali poin
didapatkan Unram melalui tangan Wira lagi skor berubah menjadi 66 lawan 6 untuk
kemenangan UB. Sungguh skor yang telak. Akhirnya peluit panjang dibunyikan
wasit sebagai tanda berakhirnya pertandingan saya langsung mengmbil napas lega
lalu bersalaman dengan seluruh pemain. Pertandingan yang menyenangkan. Meskipun
kami kalah tapi kami tidak malu melainkan kami hanya tertawa riang karena bagi
kami ini hanyalah ajang silaturrahmi dan bukan pertandingan pertaruhan gengsi.
Pertandingan kedua digelar yakni antara UGM dan UNS kali ini pertandingan
berjalan seru karena dari kedua UNIV menurunkan pemain-pemain yang memang bisa
dan berprofesi sebagai atlit basket. Kedua kubu bergantian mendapatkan poin
pertandinganpun berjalan alot dan menegangkan. Akhirnya UGM keluar sebagai
pemenang ynag kemudian akan bertanding dengan UB untuk memperebutkan juara
satu. Pertandingan Final berjalan lebih seru dengan aksi-aksi luar biasa para
pemain dari masing masing Univ. Setelah melewati pertandingan yang melelahkan
dan penuh ketegangan akhirnya UB memenangkan pertandingan dan keluar sebagai
Juara dalam basket 3 on 3 dan UGM sebagai Runner up. Pertandingan selesai kami
kembali ke penginapan. Selama perjalanan menuju penginapan kami bercanda dan
saya tidak bisa berhenti tertawa mengingat pertandingan tadi. Benar-benar
pengalaman pertama yang menggelikan.
Saat menjelang pertandingan basket
Sesampai kami dipenginapan kami
langsung menuju kamar masing-masing begitu juga dengan delegasi UB yang saat
itu dibagikan kamarnya. Sementara yang lain bersih-bersih diri karena rata-rata
berkeringat saya memilih buat kopi dan menikmati hisapan rokok sembari
menikmati suasana asrama dari teras belakang kamar. Saat waktu makan malam tiba
panitia memanggil kami untuk berkumpul diruang makan. Selesai makan malam
pantia memberikan acara bebas setelah sebelumnya pembacaan tata tertib untuk
lomba besok yakni pertandingan Voly ditempat yang sama dengan pertandingan
Basket kemarin. Saya, Anun, Wire, Irzan dan Puji malam itu memilih jalan-jalan
disekitaran Komplek asrama. Kami singgah disebuah kedai kecil yang jaraknya
tidak jauh dari asrama disana kami pesan minuman dan makan camilan yang
disediakan. Seperti biasa saya memilih kopi hitam tanpa gula. Kami kaget waktu
kami membayar dimana harga dari ap yang kami santap sangat murah dan masih ada
yang harganya Rp 250. Karena sudah agak larut kamipun kembali ke asrama untuk
istirahat mengingat besok masih ada kegiatan. Yang lain memilih kembali kekamar
masing-masing sementara saya berkumpul sejenak dengan panitia dan beberapa
peserta lainnya untuk lebih mengakrabkan diri sembari berdiskusi kecil. Satu
persatu pergi untuk istirahat saya pun memilih kembali kekamar. Didepan kamar
saya melihat Aan, Wire, Irzan dan Hamdy sedang asik bermain kartu saya duduk
sejenak menyaksikan mereka yang menikmati permainan dan bagi yang kalah mukanya
dicoret dengan ampas kopi tidak ada yang terlihat tampan dengan coretan dimuka
masing-masing. Hanya sesaat saya bersama mereka saya masuk kamar dan tidur yang
lain menyusul entah jam berapa.
Tampang mereka saat bermain kartu
diasrama
Pagi menjelang panitia datang
membangunkan kami sebagaimana biasa. Kamipun bergegas seperti biasa saya
langsung mencari kopi dan sebatang rokok sementara yang lain mandi dan
bersiap-siap. Saya langsung menuju ruang makan membawa segelas kopi dan rokok
menunggu yang lain berkumpul untuk sarapan. Pagi ini acaranya adalah
pertandingan Voly. Semua selesai sarapan kamipun berangkat menuju GOR.
Pertandingan pertama antara UB melawan UNS pertandingan terlihat alot dan seru
dan akhirnya UNS keluar sebagai pemenang setelah melalui pertandingan dua set
langsung. Pertandingan berikutnya adalah Antara Unram melawan UGM. Seperti
biasa kami tidak ada yang mampu bermain handal saya hanya tau dan jarang sekali
bermain Voly. Karena waktu itu Arif kembali tidak mau bermain dengan berbagai
alasan akhirnya kami memutuskan untuk mengikutsertakan Yuli untuk ikut bermain.
Yulipun menjadi satu-satunya pemain perempuan dipertandingan itu. Beruntung UGM
juga tidak terlalu hebat dalam bermain voly hingga kami tidak dipermalukan.
Namun tetap saja kami kalah dan menunjukkan aksi gila dalam lapangan. Skor
pertandingan kali ini tidak setelak waktu kami menghadapi UB dalam Basket
kemarin. Meski kalah kami tetap ceria dan bisa menghibur semua yang ada di GOR
dengan aksi-aksi yang terkadang aneh dari kami. Akhirnya UGM menang dua set
langsung.
Babak
final berlangsung antara UGM melawan UNS dimana UNS keluar sebagai juara dan
UGM sebagai Runner Up dalam pertandingan Voly.
Saat pertandingan Voly dan seusai
pertandingan
Begitu pertandingan selesai kami
kembali keasrama seperti biasa yang lain bersih-bersih dan istirahat saya
memilih berkumpul diruang makan berkumpul dengan panitia. Saat makan siang tiba
panitia memanggil semua untuk berkumpul dan menikmati santapan makan siang.
Makan siang selesai kami berkumpul dan bercanda menunggu sore untuk kembali
menuju kampus kali ini untuk game-game seru untuk menghibur dan menghilangkan
ketegangan kami semua. Sore tiba kamipun berangkat menuju Kampus tepatnya
lapangan basket Fak Pertanian dimana disana telah berkumpul beberapa panitia
menyiapkan acara. Kami langsung menuju lapangan basket acara pertama adalah
Balap bakiak yang menantang kerjasama dan kekompakan. Benar-benar seru. Kami
membagi tim menjadi tiga tim pertama adalah saya, Hamdy dan Aan; Tim ke dua
adalah Wira, Arif dan Irzan sedangkan tim ketiga adalah perempuan yakni Anun,
Puji dan Yuli.
Hasil undian menghadapkan kami
bertanding melawan tim kami sendiri yakni tim perempuan. Dengan mudah kami
mengalahkan mereka dan maju kebabak berikutnya. Sembari menunggu giliran untuk
pertandingan berikutnya kami bertiga merancang strategi untuk pertandingan
nanti. Akhirnya kami kembali bertanding kali ini tim UNS yang menantang kami
disana diisi si Kribo (YUAN). Dari garis start sampai finis kami saling
mengejar namun akhirnya kami bisa mengalahkan mereka kamipun maju kebabak final
melawan UGM yang akhirnya mengalahkan kami berkahirlah lomba bakiak yang penuh
tawa itu.
Pertandingan berikutnya adalah Tarik
Tambang yang benar-benar menguras tenaga. Kami langsung berhadapan dengan UNS
yang waktu itu diisi oleh orang-orang bertubuh kekar dan kuat sementara kami
hanyalah kumpulan orang-orang yang jauh dari kuat. Namun meski demikian
pertandingan tetap berjalan seru meskipun kami kalah dikedua babak yang
diberikan. Pertandingan berikutnya adalah Antara UGM melawan UB disinilah
orang-orang kuat UB turun tangan dan dengan mudah mengalahkan UGM yang Nota
bene diisi orang yang kecil. Babak final mempertemukan UB melawan UNS disinilah
yang paling seru orang kuat bertemu orang kuat. Benar-benar pertarungan yang
seimbang setelah tarik menarik beberapa lama sampai terdengar teriakan-teriakan
semangat dari berbagai penjuru. Akhirnya UB keluar sebagai pemenang setelah menarik
UNS kegaris batas dikedua babak. UB pun keluar sebagai pemenang dalam tarik
tambang. Seru, melelahkan namun tetap menyenangkan. Kami istirahat sejenak
mengusap keringat sembari menunggu bus yang akan membawa kami menuju asrama.
Suasana lomba bakiak, tarik tambang dan
foto bersama di lapangan basket FP UNS
Sampai diasrama seperti biasa yang
lain sibuk membersihkan diri masing-masing sayapun masih dengan kebiasaan yang
biasa yakni kopi dan rokok sembari menunggu semua berkumpul ruang makan untuk
makan malam dan pembacaan tata tertib pertandingan terakhir besok yakni Futsal.
Saat matahari terbit dari timur seperti biasa panitia dan peserta melaksanakn
tugas panitia membangunkan peserta dan menyiapkan acara sementara peserta
mengikuti agenda acara yang disiapkan panitia. Pertandingan futsal kali ini
digelar diluar kampus yakni dilapangan futsal yang disewa panitia yang
lokasinya tidak jauh dari Kampus. Hari ini delegasi datang menggunakan sepeda
motor guna mengikuti pertandingan futsal. Pertandingan pertama berlangsung
antara UGM melawan UNS dimana UGM berhasil mengalahkan UNS. Kini saatnya
pertandingan paling seru yakni Unram melawan UPN yang dimana mereka atlit
futsal semua. Sesaat sebelum pertandingan atau waktu pemanasan saya grogi
melihat permainan mereka yang luar biasa sementara kita untuk menendang bola
secara benar saja masih jarang apalagi mencetak gol dan menang. Suatu yang
mustahil kataku dalam hati. Tapi bagaimanapun kami harus tetap bermain. Seperti
biasa hanya kami yang laki yang bermain karena kali ini tidak mungkin
mengikutsertakan yang perempuan. Benar saja dugaan awal saya bahwa UPN akan
mendominasi karena mereka datang hanya untuk futsal berarti mereka sudah
menyiapkan secara matang segala persiapan sementara kami jangankan persiapan dengan
latihan untuk mencari yang mau ikut aja susahnya minta ampun ditambah lagi dari
kami semua hampir tidak pernah bermain secara rutin lebih-lebih saya belum
pernah bermain futsal sebelumnnya. Akhirnya UPN mengalahkan kami dengan skor
telak 12-0. Kami tidak merasa malu karena memang ini bukanlah ajang gengsi
namun semata-mata silaturrahmi dan kekerabatan. UPN masuk final menunggu
pemenang antara UGM melawan UB. Akhirnya UGM kembali menang setelah mengalahkan
UB dan melaju kebebek final melawan UPN. Final duo jogja pun terjadi.
Pertandingan benar-benar berlangsung sengit dan menegangkan serangan demi
serangan silih berganti dijalankan hingga akhirnya UGM memenangi pertandingan
dan menjadi juara futsal. Tidak lama seusai pertandingan kami kembali
kepenginapan kali ini melanjutkan dengan pertandingan catur dan PS. Seperti
sudah diduga sebelumnya UPN datang hanya untuk futsal mereka pun kembali
kejogja setelah membersihkan diri masing-masing. Kami berusaha menahan paling
tidak satu orang karena nanti malam kita ada diskusi penting terkait
FOKUSHIMITI dan ILMU TANAH. Namu kami gagal menahan dan merekapun pulang semua.
Agak kecewa namun mau gimana lagi.
Pertandingan
kali ini berlangsung santai dan tanpa ketegangan PS dan catur disamakan
waktunya karena peserta masing-masing lomba berbeda jadi tidak ada hambatan. UB
keluar sebagai juara catur setelah mengalahkan Unram di final sedangkan UGM
menjadi juara PS setelah mengalahkan UB difinal. Selesai pertandingan kami
melanjutkan permainan PS kali ini tidak termasuk dalam lomba hanya untuk have
fun saja. Karena PS yang digunakan adalah PS sewaan maka PS pun harus
dikembalikan.
Suasana seusai pertandingan futsal
Saat
makan malam selesai panitia menginformasikan bahwa malam ini akan datang
beberapa orang dari pengurus HITI yang dimana kami akan membahas tentang
kejelasan Merger yang terjadi.
Sekitar
jam sembilan beberapa orang dari HITI datang mereka memperkenalkan diri dan
jabatan masing-masing. Mereka langsung menjelaskan tentang Merger dan langkah
ap yang akan diambil HITI mengenai masalah ini. Saya tidak membuang kesempatan
ini untuk mengajukan beberapa pertanyaan yang memang menjadi beban pikiran
selama ini sayapun mendapat jawaban yang cukup jelas dan rinci. Sekitar jam
sebelas malam rombongan HITI kembali ke Jogja kami melanjutkan diskusi malam
itu membahas penolakan kami terhadap Merger yang akhirnya menghasilkan
kesepakatan bahwa setiap Univ membuat tulisan yang isinya dampak akibat merger
dan latar belakang penolakan kami. Berhubung besok masih ada acara yakni Fieldtrif
kebeberapa lokasi kamipun istirahat dan melanjutkan diskusi lusa sebelum
pulang. Pagi datang kali ini kami dibangunkan agak siang karena acaranya memang
santai. Setelah selesai sarapan kami akhirnya berangkat menggunakan Bus yang
dicarter panitia Pertama kami mengunjungi pusat pembuatan batik Solo disana
banyak yang belanja dan foto-foto. Seperti biasa disaat yang lain masuk toko
untuk belanja saya hanya duduk diluar karena tidak bisa belanja. Puas dengan
belanja kami dibawa menuju KERATON KASUNANAN SURAKARTA untuk melihat sisa-sisa
sejarah yang masih terjaga dengan baik. Sebelum masuk Keraton kami diajak
jalan-jalan disekitaran keraton seperti biasa kamipun berfoto ria. Baru
akhirnya kami masuk karena saya pakai celana pendek sayapun masuk secara
diam-diam dikelilingi teman-teman. Didalam keraton saya tidak bisa menyembunyikan
diri yang menggunakan celana pendek yang memang tidak dibolehkan. Tapi karena
rombongan saya diijinkan. Lama kami diajak keliling keraton sekitar dua jam
kami disana. Begitu akan keluar saya mendengar ibu-ibu ngomel dan ternyata yang
mereka omel adalah saya sendiri sayapun malu dan sesegera mungkin untuk keluar.
Begitu sampai luar kami berpamitan dan bapak yang tadi menemani kami
berkeliling berpesan agar saya tidak menggunakan celana pendek kembali jika
suatu saat saya kembali. Sayapun menjadi
orang pertama yang menggunakan celana pendek didalam keraton
Fieldtrif pusat batik solo dan keraton
kasunanan
Seharian
kami jalan kamipun kembali keasrama setelah sebelumnya belanja di Ganep toko
oleh-oleh makanan khas Solo. Sembari menunggu yang lain belanja saya memilih
untuk duduk diluar sambil menikmati es teh dan rokok diwarung kaki lima.
Akhirnya kamipun kembali keasrama untuk siap-siap mengikuti penutupan.
Penutupan
dimulai sekitar pukul 18.00 WIB diasrama. Dalam persiapan penutupan ternyata
listrik padam kamipun kaget dan kebingungan sayapun berpikir ternyata daerah
jawa juga bisa mati lampu. Acara penutupan berlangsung khidmat meskipun dalam
keadaan gelap dan tanpa pengeras suara. Namun beberapa saat listrik nyala
kembali dan acarapun normal sampai selesai. Setelah sambutan-sambutan dari
berbagai pihak mulai dari ketua panitia, ketua Himpunan dan Ketua Jurusan Ilmu
Tanah FP UNS acara beranjak ke pembagian hadiah dimana UB keluar sebagai juara
umum. Kami dari Unram sendiri mendapatkan juara dua dari cabang catur setelah
di final dikalahkan UB. Pembagian hadiah selesai acara dilanjutkan dengan
persembahan dari masing-masing delegasi panitia membebaskan persembahan yang
diberikan sebisa mungkin yang bisa menghibur. Pertama yang disebut adalah UGM
merekapun memberikan nyanyi bersama. Saat giliran kami teman-teman banyak yang
tidak mau karena malu dan bingung mau membawakan apa. Tapi bagaimanapun saya
harus maju setelah memaksa teman-teman sayapun hanya maju berdua dengan Wira.
Kami
berdua berdiskusi sejenak akan
menampilkan apa akhirnya kami sepakat menyanyikan lagu jagung arab. Karena jika
menyanyikan lagu daerah suara saya tidak masuk dan kami tidak bisa memainkan
alat musik apapun lebih-lebih saya tidak punya potensi untuk menjadi seorang
penyanyi. Akhirnya Jagung arab kami nyanyikan dihadapan semua yang ada di
asrama malam itu syukur semua tertawa terbahak-bahak mendengar lagu itu
lebih-lebih saya bernyanyi sambil berdiri dan megajak nyanyi bersama. Malam
semakin larut kini giliran UB yang memberikan persembahan merekapun memberikan
lagu Arema yag merupakan klub kebanggaan Arek Malang singkatan dari AREMA.
Semua delegasi telah selesai memberikan persembahannya acara pun mendekati
akhir. Kami bersalam-salaman sembari minta maaf atas kesalahan dan berterimakasih
kepada semua panitia atas kerja kerasnya menyelenggarakan acara ini.
Penutupan PORI 2010
Dengan
berakhirnya acara penutupan maka berakhirlah pelaksanaan PORI yang kali ini
dilaksanakan di UNS Surakarta dengan cerita dan kesan yang ditinggalkan. Malam
itu kami masih diberikan untuk tidur dipenginapan karena izinnya memang sampai
besok pagi. Saat pagi tiba kami mengeluarkan sifat asli yakni malas-malasan
dipagi hari. Baru sekitar jam 9 kami bangun untuk sarapan dan melanjutkan
konsolodasi yang sebelumnya telah sepakati untuk kami lanjutkan. Sekitar satu
jam konsolidasi berlangsung dengan berbagai keputusan acarapun selesai UGM dan
UB pulang duluan setelah diantar kestasiun oleh panitia sementara kami
dipindahkan kekostnya komar untuk bermalam karena kami baru pulang besok
menggunakan kereta api pagi menuju banyuwangi.
Siang
kami berangkat menuju Kost Angga membwa seluruh barang kami karena kami tidak
akan bermalam di asrama itu lagi. Tidak terlalu jauh kost angga dengan asrama
itu hanya butuh perjalanan 10 menit untuk sampai. Kami sampai langsung menuju
kamar yang disediakan karena itu kost cowok maka tiga orang perempuan ditampung
di kost ida. Kami tidak istirahat waktu itu melainkan duduk dan bercerita
mengenai kisah kami di Pori kemarin. Aneh padahal kami jalani bersama kami
malah saling menceritakan. Malamnya Irzan, Wira, Arif, Anun, Puji dan Yuli
minta tolong pada panitia untuk menemani mereka jalan-jalan ke Mall untuk
mencari oleh-oleh. Namun saya memilih untuk diam dikost karena disana ada PS
jadi bisa menghilangkan suntuk dan memang saya tidak mungkin ikut keluar karena
sudah pasti tidak bisa belanja.
Rasa jenuh menghampiri saat sudah
lama bermain PS sayapun meminta Angga menanyakan dimana posisi teman-teman
kemudian menyusulnya yang sedang makan malam disebuah kedai kecil dipinggiran
toko yang menjadi tempat favorit mereka makan dengan harganya yang murah.
Mengingat besok harus bangun pagi akhirnya kamipun kembali untuk istirahat.
Pagi sekitar jam 6 waktu setempat kami bangun dan siap-siap ke stasiun
menggunakan mobil yang dipinjam kawan-kawan UNS kami diantar menuju stasiun
Solo Jebres. Waktu itu kami diantar Yuan, Bombom, Tegar, Ida dan Dika. Sembari
menunggu kereta yang tiba pukul 9 kami bercengkrama banyak. Jam sembilan Kereta Sri Tanjung yang kami
tunggu tiba. Tapi apa yang terjadi penumpang didalamnya luar biasa banyak dan
sudah banyak yang berdiri sampai-sampai kami hampir tidak dapat tempat duduk.
Dengan berdesak-desakan dengan penumpang lain kamipun berhasil naik setelah
berpamitan dengan kawan-kawan UNS yang mengantar kami. Kami tidak dapat tempat
duduk akhirnya kami berdiri didekat pintu maklum saja namanya juga kereta klas
ekonomi. Stasiun demi stasiun yang kereta berhenti penumpang bukannya tambah
berkurang. Namun bertambah banyak suasana dalam keretapun semakin sesak
sementara itu para pedagang asongan masih saja lalu lalang menjajakan barang
dagangannya demi sesuap nasi untuk menyambung hidup mereka.
Sampai disurabaya akhirny kami dapat
tempat duduk. Tapi tidak semua melainkan ketiga perempuan. Tapi laki-laki yang
lain saya suruh mencari tempat duduk yang lain digerbong lain sementara saya
tdak akan meninggalkan ketiga teman saya yang perempuan untuk menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam perjalanan saya mendapat kabar bahwa kereta
kali ini hanyan akan sampai Stasiun Jember karena ada gerbong yang anjlok
setelah stasiun Jember yang membuat kereta tidak bisa lewat. Sayapun menjaga
berita ini agar semua teman saya tidak tahu akan hal ini sembari mencoba
menghubungi Soiler Jember untuk tolong menjemput kami untuk ditampung semalam
sampai kami melanjutkan perjalanan kembali. Akhirnya teman-teman saya tahu akan
berita anjloknya rel mereka langsung menanyakan pada saya bagaimana nasib kami.
Saya menenangkan mereka bahwa Kawan dari UNEJ sudah siap menunggu kita
distasiun dan malam ini kita menginap disana sementara jadi tidak usah
khawatir. Merekapun tenang kembali dan bisa istirahat sampai Jember.
Begitu sampai stasiun Jember
ternyata pihak kereta sudah memesan Bus untuk mengangkut kami menuju stasiun
Kalisat untuk melanjutkan kembali perjalanan menuju Banyuwangi. Teman-teman
UNEJ belum tiba kamipun langsung menuju bus biar dapat tempat duduk sambil
menunggu kedatangan kawan UNEJ. Sekitar 10 menit mereka datang namun hanya
sesaat kami bertemu karena bus akan berangkat. Hanya saya yang turun waktu itu
untuk bersalaman dengan mereka sambil mengucapkan terimakasih atas bantuan dan
waktu yang mereka berikan untuk menemui kami. Disana Jeri yang belum terlalu
saya kenal membekali saya dengan sebungkus rokok untuk perjalanan karena saya
bertanya dimana jual rokok diapun langsung menawarkan rokok miliknya. Karena
bus sudah mau berangkat akhirnya kamipun berangkat dan berpisah dengan Soiler
Unej.
Sampai stasiun kalisat kami turun
dan langsung menuju kereta yang sudah menunggu kami. Namun petugas bilang bahwa
penumpang yang akan menuju stasiun banyuwangi baru agar melanjutkan perjalanan
menggunakan bus karena kereta hanya sampai kota banyuwangi yang jaraknya
lumayan jauh dari stasiun Banyuwangi Baru. Kamipun kembali menuju bus dengan
langkah yang tergesa-gesa biar kami dapat tempat duduk. Begitu barang-barang
sudah kami atur kamipun duduk dikursi masing-masing dan siap-siap untu
istiahat. Namun mata belum terpejam petugas kembali datang dan bilang tidak
jadi menggunakan bus kami diminta kembali menuju kereta. Sedikit kesal namun
kami harus mengikutinya karena jika tidak maka kami tidak akan sampai.
Barang-barang sudah kami bawa dan siap-siap menuju kereta petugas yang lain
datang dan bilang kami tidak pakai kereta melainkan tetap menggunakan bus. Kami
dan beberapa penumpang lainnya kesal dan menanyakan dengan tegas pada para
petugas memastikan kami menggunakan apa karena saya kasihan dengan teman-teman
saya yang capek naik turun dan memang fisik mereka terkuras dengan perjalanan
yang panjang dari tadi pagi. Setelah mendapat kepastian bahwa kami menggunakan
bus akhirnya kami kembali ke bus. Begiru bus jalan kami bisa tenang dan sayapun
tertidur sepanjang perjalanan sampai pelabuhan Ketapang Banyuwangi terdengar
Aan dan Wira membangunkan saya mengatakan kita sudah sampai sayapun terbangun
dan langsung turun mengambilbarang-barang dibagasi. Teman-teman saya ajak jalan
menuju Pelabuhan untuk mencari kendaraan. Kami akhirnya naik bus menuju
terminal denpasar setelah sepakat dengan tarif Rp40.000. Sampai diatas bus saya
kembali melanjutkan tidur hingga diterminal Denpasar lalu melanjutkan
perjalanan menuju Pelabuhan Padang Bai Bali. Dipelabuhan Padang Bai kami tidak
beli tiket melainkan bernegosiasi dengan bus. Akhirnya setelah sepakat dengan
Rp40.000 kamipun naik bus sampai lombok. Dalam perjalanan diatas kapal Irzan
menghubungi keluarga dirumah untuk menjemput kami diterminal dan mengabari
kalau akan membawa kmi ikut kerumahnya karena dirumahnya lagi ada perayaan
Maulid jadi kami akan makan enak disana. Kamipun tidak menolak tawaran Irzan
yang memang kami harapkan. Kami tertidur sampai dipelabuhan Lembar dan
sampailah kami dipulau indah nan eksotis ini. Sebelum sampai terminal Mandalika
Bertais kami turun untuk menghindari para makelar dan copet yang terkenal
banyak dipelabuhan. Kami menunggu sejenak jemputan dari rumah Irzanpun datang
dan langsung membawa kami menuju rumahnya. Benar saja disana kami sudah
ditunggu dengan makanan yang berbagai macam. Tanpa pikir panjang dan perut yang
sudah keroncongan kami menikmati hidangan yang dihidangkan orang tua Irzan.
Selesai dengan makanan kami, kami lalu diantar menuju kampus menggunakan mobil
milik Irzan. Karena rumah puji dekat maka irzan tidak keberatan untuk mengantarnya
menuju rumahnya yang terletaj di Gunung Sari baru menuju kampus dan mengantar
kami. Akhirnya sampailah kami dikampus Kuning panggilan dari FP UM. Inilah
akhir dari perjalanan kami menuju UNS dalam rangka mengikuti kegiatan PORI.
Terimakasih untuk semua kalian telah memberikan torehan sejarah baru dengan
semangat dan kekuatan yang kalian miliki kita bisa menjalani sesuatu yeng berat
dengan kebersamaan dan hasil ynag memuaskan. VIVA SOIL!!!!!!!!!!!!!!!!
III LAND JUDGING
CONTEST (LJC) UNRAM MEI 2010
Berdasarkan
hasil MUKERWIL waktu di UB Malang bahwa Unram dipilih sebagai penyelenggara
LJC. Sepulang dari PORI kami langsung bekerja untuk LJC tugas-tugas yang banyak
sudah menunggu kami terutama dalam pengadaan dana. Kami masukkan proposal dihampir
seluruh Instansi pemerintahan yang ada dikota mataram begitu juga dengan
perusahaan-perusahaan yang kami anggap berkompeten dan mau menbantu kami. Hari
demi hari pelaksanaan semakin dekat yakni pada bulan Mei tepatnya pada tanggal
3 sampai 8 mei 2010. Begitu juga dengan persiapan-persiapan yang lain. Rapat
rutin kami laksanakan setiap hari senin dan kamis untuk evaluasi hasil kerja.
Dalam perjalanan persiapan kami mendapat masalah Internal yakni berkelahinya
ketua panitia Safrada dan Ketua Himpunan Hamdy melihat keadaan yang dimana kami
masih kekurangan jauh dalam hal pendanaan. Panitia pakum selama beberapa hari
akhirnya Hendra (babe) menghubungi saya untuk dimandatkan sebagai ketua panitia
menggantikan Safrada yang tidak pernah terlihat lagi setelah kejadian itu.
Mendapat berita itu saya langsung menghubungi hamdy karena bagaimanapun saat
ini dia merupakan ketua himpunan dan dialah yang berwenang untuk memutuskan.
Tanpa pikir panjang malam itu juga dia mengiyakan kama bergantilah ketua
panitia hari itu kami kembali berbenah dan mempersiapkan yang harus disiapkan.
Kami seperti mendapat suntukan semangat baru dengan semangat yang dikeluarkan
Babe.
Dalam
proses persiapan semua telah 90% kecuali dana yang masih belum jelas maklum
karena disini kami butuh dana RP51.000.000 sementara mataram merupakan kota
kecil yang sangat ssulit untuk kita terutama mahasiswa dalam menyelenggarakan
acara besar. Tapi kami tidak menyerah dan terus berusaha sekuat mungkin untuk
paling tidak mendekati angka Rp 51.000.000 tersebut. Sampai-sampai kami
mengunjungi setiap alumni baik yang dimataram maupun luar mataram. Usaha kami
tidak sia-sia karena banyak alumni yang merespon dan memberikan kami tambahan
dana. Begitu juga dengan dosen-dosen yang tidak lupa dan selalu kami mintai
sumbangan setiap kami melaksanakan kegiatan hasilnyapun sama. Sementara
Proposal-propsal yang kami sebar tidak sedikit yang dapat penolaka. Namun meski
demikian kaminteta optimis dan terus berusaha sampai banyak perusahaan dan
instansi yang memberikan bantuannya.
Pelaksanaan
semakin dekat H-7 saya dan Syukron ditugaskan untuk menuju Akar-akar lokasi
lomba untuk mempersiapkan lokasi dan membuat jalur lomba. Kami langsung menuju
lahan pak Wardji yang dimana lokasi itu yang akan kita gunakan sebagai penginapan
selama di Akar-akar. Disana sudah ada pak lek nok dan pak lek Kemi orang pak
warji yang bertugas menjaga dan mengelola lahan ada juga Ojan staf Lahan kering
yg saat itu ditugaskan pak warji untuk mengontrol panen dan beberapa tanaman
lainnya. Kami bercengkrama sesaat sambil menghubungi Ratmadi orang kampung sana
yang akan kami mintai tolong untuk menemani kami mencari jalur dan agar kami
tidak tersesat ditengah hutan. Sore kami berangkat ditemani ratmadi langsung
menuju jalur hutan dan Ratmadi dengan cekatan mencari jalan yang memang sudah
ia kuasai. Sungai, Bukit, Lembah dan berbagai macam kami lalui kami belum juga
menemukan titik yang tepat untuk lokasi. Kami terus melanjutkan perjalanan
hingga akhirnya menemukan lokasi yang tepat sebagai pos lomba. Tempat itu
langsung kami jadikan sebagai pos 1 yakni lokasi identifikasi profil tanah.
Sampai sore kami berjalan akhirnya kami memutuskan untuk kembali kepenginapan
karena malam sudah gelap dan tidak mungkin bisa melanjutkan perjalanan.
Waktu pembuatan jalur hari pertama
Kembali dari perjalanan mencari
jalur kami tidak langsung menuju lahan Pak Warji. Tapi kami diajak Ratmadi
mampir dirumahnya untuk makan malam sekalian silaturrahmi dengan keluarga yang
sudah lama kami kenal karena kami semua mahasiswa ilmu tanah pernah ke
akar-akar ini baik untuk praktikum maupun sekedar ikut dengan dosen. Kami
disambut hangat keluarga Ratmadi kopi dan makanan kecilpun disuguhkan untuk
kami seperti biasa saya minta kopi hitam tanpa gula. Malam sudah semakin larut
akhirnya kami kembali kelahan Pak Warji dimana Pak Lek Kemi dan Pak Lek Nok
khawatir dengan kami hyang belum kembali sampai malam sampai-sampai mereka
berdua hampir mau mencari kami ditengah hutan. Terimakasih atas perhatiannya
pak. Kondisi badab yang capeklah yang membuat kami trtidur pulas malam itu
Pagi menyambut tidur kami diiringi
suara burung-burung dan ayam kampung yang telah lebih dulu mencari makan
disekitaran ladang dan tempat kami tidur. Damai sejuk dan asri itulah suasana
pagi ditempat itu yang meermbuat saya selalu mengiyakan setiap tawaran kesana
terkadang sampai mengorbankan kuliah. Hari ini kami berencana melanjutkan
perjalanan pembuatan jalur untuk lomba. Kami sepakat untuk melanjutkannya sore
hari karena pagi ini Pak Warji datang dan meminta kami membantu panen Rosella
yang merupakan salah satu temuan Beliau dan dijadikan usaha bersama dengan
Himpunan. Selesai sarapan kami langsung menuju lahan yang terletak dibelakang
rumah yang dihuni pak Lek. Tangkai demi tangkai kami petik. Merah dan segar terlihat
Rosella tersebut yang membuat selera untuk menikmatinya kian tinggi. Sekitar
jam 10 Pak Warji datang beserta Ibu dan anaknya yang paling kecil. Kami
menghampirinya untuk bersalaman kemudian melanjutkan kembali aktivitas kami
memetik kali ini Ibu beserta adik ikut membantu kami sambil sesekali bercanda
ria ditengah ladang yang semakin panas dan terik. Akar-akar merupakan daerah
terpanas dilombok dimana suhu pernah mencapai 38 Derajat. Normalnya suhu disini
berkisar antara 25-34 derajat. Sangat panas. Namun itulah yang menjadi
tantangan Pak Warji, Ayah Joko dan beberapa Dosen lainnya mengembangkan Daerah
ini menjadi sentra pengelolaan pertanian lahan kering yang hingga saat ini
semakin maju dan mendapat banyak respon dan dukungan dari berbagai pihak.
Saat kami memetik bunga Rosella.
Karena cuaca semakin panas maka
kamipun memutuskan untuk berhenti karena disamping itu hasil kami juga sudah
lumayan banyak. Kamipun membawa hasil panen kami ke rumah untuk kemudian
memisahkan bijinya kemudian dijemur agar bisa dikonsumsi. Itulah yang kami
kerjakan sampai sore sebelum kami kembali melanjutkan pembuatan jalur yang baru
setengah. Sekitar jam 3 sore pak Warji pulang sambil membawa Rosella yang sudah
kering hasil panen beberapa hari yang lalu sementara hasil yang sekarang baru
bisa dibawa pulang tiga hari kedepan biar keringnya benar-benar kering.
Ratmadi
datang kamipun melanjutkan perjalanan kali ini kami ambil jalan potong menuju
lokasi terakhir yang kami tentukan kemarin. Setelah berjalan ber jam-jam
kamipun selesai dan jalur sudah berhasil kami buat. Kami singgah dilahan milik
Ratmadi disana kami petik buah kelapa muda yang segar. Sejenak Dahaga kami
hilang dan kembali segar. Kami langsung menuju lahan untuk istirahat karena
besok kami harus kembali untuk menandai jalur yang telah kami buat dua hari
ini. Tanda ini untuk memudahkan peserta dalam melintasi jalur yang memang belum
mereka kuasai dan agak rumit. Besoknya kami langsung bergegas menuju jalur
untuk memberi tanda. Sekitar jam satu siang kami selesai. Kami langsung menuju
lokasi untuk istirahat dan kembali memetik Rosella dan mengupasnya sampai sore.
Saat malam tiba kami bercengkrama dan saling berbagi cerita dan pengalaman
sembari mengupas rosella sampai kami semua tertidur sekitar pukul 22.00 Wita.
Pagi yang indah kembali menyambut
kami. Hari ini saya dan Yon akan kembali menuju Mataram guna membantu
teman-teman untuk persiapan. Selesai sarapan kami berpamitan dengan pak Lek.
Yon membawa motor dengan kencang dijalur Utara yang memang sepi sehingga dia
bisa leluasa menarik gas motor barunya dengan kencang. Perjalanan yang
seharusnya memakan waktu hingga dua jam bisa dia tempuh hanya satu jam namun
dengan perasaan yang menegangkan bagi saya karena tidak terbiasa dengan
kebut-kebutan apalagi menggunakan sepeda motor.
Kami langsung menuju kampus disana
teman-teman berkumpul distand pendaptaran seminar yang merupakan rangkaian dari
kegiatan LJC. Sementara yang lain ada yang berada diluar kota dan kebeberapa
lokasi sesuai dengan tugas yang diberikan mulai dari cek Proposal, cek
perlengkapan dan hal-hal yang berkaitan dengan LJC. Saya langsung melapor ke
ketua panitia bahwa Tugas yang diperintahkan sudah selesai tinggal ditentukan
siapa pendamping dari masing-masing Universitas untuk melintasi jalur. Para
pendamping yang sudah ditentukan nanti akan saya bawa lebih dulu menuju
akar-akar agar mereka menguasai jalur dantidak tersesat dalam membawa peserta.
Malam tadi peserta dari UGM,UNS, UNEJ dan UB menghubungi saya bahwa mereka
sedang dalam perjalanan menuju Lombok UGM dan UNS datang lebih dulu kebetulan
mereka berangkat samaan. Begitu mereka sampai dipelabuhan Lembar mereka
menghubungi kami seperti yang saya minta tadi malam biar teman-teman bisa
menjemput diterminal. Siang itu saya tidak bisa ikut menjemput karena harus
kembali ke Akar-akar dan mempersiapkan lokasi di Bentek, Pusuk dan Pemenang
yang dipilih sebagai lokasi lomba pengamatan Bentang Lahan dan proses
pembentukan tanah. Kali ini saya bersama Halid, Azam, Amrul dan Siregar yang
tentukan sebagai pendamping. Kami langsung menuju Akar-akar untuk mengantar
mereka sampai menguasai jalur dengan menjelaskan secara detail lokasi dari
titik ke titik. Begitu selesai ke empat orang tadi langsung kembali kemataram
untuk membantu disana sementara saya dan khalid menginap di Akar-akar untuk
mempersiapkan lokasi penginapan.
Paginya kami berdua beranjak menuju
Pemenang untuk membuat profil tanah tepatnya didusun Bentek Pemenang Utara.
Hujan deras mengguyur kami beruntung Halid telah membawa satu orang temannya dari
kampung untuk membantu kami menyelesaikan profil yang harus selesai hari itu
juga. Tak peduli hujan kami tetap menggali agar bisa selesai hari itu juga.
Kami menggali sampai sore lokasi yang kami plih adalah seberang sungai yang
waktu itu airnya dangkal dan bisa dengan mudah diseberangi tanpa menggunakan
jembatan yang jaraknya sangat jauh. Kami selesai dengan menggali kami
melanjutkan menuju Puncak jalan Pusuk yang akan digunakan sebagai lokasi
pengamatan Bentang lahan dimana disana bisa dilihat proses Geomorfik dan
peserta bisa mengidentifikasi proses yang terjad dengan mudah. Kami hanya
membersihkan jalur yang akan dilintasi karena disini tidak menggunakan profil
tanah jadi kami tidak menggali. Selesai dengan membersihkan tempat kami
langsung menuju mataram masih dengan kondisi hujan lebat yang belum ada
tanda-tanda untuk reda. Kami tidak singgah dilokasi pegamatan tiga didaerah
kayangan karena disana sudah bisa dibilang fiks tanpa perlu ada persiapan yang
dilakukan kecuali perijinan yang telah kami selesaikan beberapa minggu yang
lalu. Disana peserta hanya mengamati bentang lahan yang terbentang luas dan
mengidentifikasi proses-proses yang terjadi.
Menggunakan motor butut milik Halid
kami bonceng tiga menuju mataram dibawah guyuran hujan deras. Kami langsung
menuju penginapan yang telah ditentukan yakni Balai Koperasi Mataram. Dalam
keadaan basah begitu masuk saya melihat delegasi dari UNS sedang duduk santai
bersama saya langsung menghampiri mereka. Kangenrasanya setelah beberapa bulan
tidak ketemu saat itu ynag jadi delegasi adalah Ade, Tegar, Wildan, Aas dan
Andika sementara Kribo, Yuan dan Monyet ikut sebagai suporter dan pendamping.
Selesai dengan mereka saya menghampiri delegasi UGM yang diwakili oleh Anggit,
Liza, Ipah, Danang dan Eryan. Sembari bercanda ria dengan mereka dalam keadaan
masih basah kuyup yang tidak terasa berkat kehadiran mereka Pasek, Didit,Rahde,
Muri dan Eka datang dan langsung menghampiri kami berpelukan melepas kangen.
Melihat kondisi saya yang basah kuyup Pasek langsung menawarkan saya baju KMIT
yang dibawanya untuk saya ganti pakaian dan baju itu masih saya simpan hingga
sekarang. Baju sudah saya ganti tinggal celana yang basah masih melekat
dibadan. Karena telah mulai terasa dingin sayapun mengajak komar menuju Sekret
kampus untuk mengganti Celana sekaligus menunjukkan Sekret tercinta yang saya
gunakan sebagai tempat tinggal saya dari beberapa tahun lalu.
Karena malam itu panitia yang lain
belum tau peta lokasi secara rinci kami langsung Brieffing sesaat untuk saya
jelaskan perjalanan besok dan jalur-jalur lomba yang akan kami gunakan.
Brieffing selesai kami berkumpul bersama peserta untuk memperkenalan diri
masing-masing dengan para peserta yang dimana disini kami meminta bantuan
mahasiswa, mahasiswa Agroekoteknologi untuk membantu kami sebagai panitia
mengingat jumlah kami mahasiswa ilmu tanah yang sedikit. Putri, Tari, Wira,
Erna, Arif, Yuli, Jaya, Deni, Zainul,Rika, Azis dan beberapa lainnya yang
berjasa besar dalam membantu kami. Perkenalan berlangsung santai dengan suasana
penuh kesederhanaan dan kekurangan. Namun kami tetap berusaha memberikan yang
terbaik.
Meskipun besok saya sudah harus
berangkat pagi-pagi sekali menuju Pusuk untuk persiapan pagi saya tidak tidur
cepat malam itu karena masih ingin bercengkrama dan berdiskusi dengan para
delegasi terlebih lagi disana ada bang Rani, bang Wika dan bang Puput yang
merupakan orang-orang berjasa besar dalam membesarkan nama Himilta. Sekitar jam
dua malam kami semua dipisahkan oleh rasa kantu yang mulai melanda satu persatu
dari kami mulai masuk kamar untuk istirahat. Sayapun memilih untuk tidur. Tapi
saya tidak berani tidur dikamar dengan kasur empuknya karena takut tidak bisa
bangun cepat nanti pagi. Sayapun memilih tidur dikursi panjang didepan kamar
meskipun cuaca malam itu agak dingin saya tetap memaksakan tidur disana biar
pagi-pagi bisa cepat bangun.
Suasana Malam Keakraban dipenginapan
Pagi-pagi sekali sebelum azan subuh
berkumandang Saya, Halid dan temannya berangkat menuju Pusuk guna mempersiapkan
lokasi dan menunggu peserta. Baru sekitar 500 meter kami berjalan bensin motor
itu habis beruntung bang rani yang juga bangun pagi karena ada urusan dilombok
tengah melihat kami. Dia pun langsung berhenti dan mengantar kami mencari
bensin dan membekali kami dengan uang Rp20.000. Kamipun sampai di Puncak Pusuk
Pas. Berbekal uang yang dibekali bang Rani kami membeli tuak manis yang
terkenal enak dan segar itu. Sembari menikmati tuak manis saya melinting rokok
yang saya bawa dari mataram untuk menghangatkan tubuh yang pergi tanpa jaket
itu. Karena teman Halid harus pergi maka diapun mengantarnya menuju kampungnnya
saya pun diam menunggu sendiri disana ditemani rokok lintingan dan sebotol tuak
manis. Karna terlalu nagntuk akibat kurang tidur beberapa hari ini sayapun tertidur
dibawah pohon besar dipinggir jalan. Entah orang mengira saya gila atau apa
saya tidak peduli saya hanya bilang kenal juga enggak jadi ngapain bingung.
Sekitar jam 8 pagi Pak Joko beserta
Ibu Dewi datang saya langsung menghampiri dan menemani mereka sambil menunggu
Halid dan peserta datang. Akhirnya Halid datang baru kemudian disusul peserta
dan panitia datang menggunakan dua bus Unram yang kami sewa selama kegiatan
berlangsung. Peserta turun dan sebelum menuju lokasi pak Joko yang memang sudah
hapal mati daerah ini memberikan sedikit penjelasan sebagai bahan pengamatan
peserta biar tidak kebingungan dalam mengidentifikasi nantinya. Satu jam waktu
yang kami berikan kepada peserta utnuk mengidentifikasi daerah ini. Peserta
sibuk dengan kegiatannya masing-masing mengamati dan menulis apa yang mereka
amati sebagai bahan persentasi nanti. Sementara peserta sibuk mengamati lokasi
saya bersama Halid berangkat menuju Dusun Bentek lokasi pengamatan profil yang
kami gali kemarin.
Lokasi Lomba Pertama Pengamatan Bentang
Lahan dan Proses Pembentukan Tanah Puncak Pusuk Pas
Sekitar 30 menit kami menunggu
pesertapun datang kembali. Berdasarkan hasil Undian tadi malam bahwa UB
delegasi pertama yang masuk profil. Sebelum pesertam turun saya lebih dulu
melihat keadaan lokasi. Luar biasa keget melihat sungai yang meluap akibat
hujan deras kemarin. Saya bingung tidak ketulungan mau berbuat apa melihat
kondisi yang tidak mungkin utnuk mennyebrangi sungai menuju profil. Beruntung
saya bisa menenangkan diri dan melihat tebing disekitar yang bisa digunakan
sebagai profil paling tidak peserta bisa mengidentifikasi meskipun aga sulit
karena banyak timbunan dan merupakan profil alami yang batas-batasnya sangat
tidak jelas. Amanlah sudah lokasi ini sayapun kembali mempersilahkah peserta
untuk masuk. Rata-rata peserta kaget melihat profil yang seperti itu. Namun itu
bisa kami jelaskan dan mereka memaklumi keadaan yang terjadi. Masing-masing
peserta diberikan waktu 20 menit untuk identifikasi profil. UB selesa kemudian
disusul UGM, UNUD, UNEJ dan terakhir UNS. Semua peserta telah selesai dengan
pengamatan profil dan kembali kerumah pak kades yang kami gunakan sebagai
tempat singgah untuk makan siang sebelum melanjutkan perjalanan.
Lokasi dua. Dusun Bentek Pemenang Utara
lokasi pengamatan profil
Begitu kami semua selesai makan saya
langsung mengajak Wira, Halid dan Yuesrin berangkat lebih dulu menuju Akar-akar
untuk mengantar Wira dan Yusrin menuju jalur lomba karena kami masih kekurangan
dua orang pendamping. Beruntung Wira dan Yusrin bersedia. Sesampai diakar-akar
peserta baru sampai di lokasi lomba tiga yakni pemenang untuk mengamati daerah
Alluvial. Kamipun langsung bergerak menuju jalur yang sudah kami buat kemarin.
Saya menekankan pada mereka agar memperhatikan tanda-tanda yang kami buat
sebagai pembimbing arah mereka membawa peserta. Menjelang magrib kami baru
selesai melewati jalur dari kejauhan kami lihat bus kampus yang membawa peserta
dan panitia terlihat telah kembali menuju kampus menandakan bahwa peserta dan
panitia sudah sampai dilokasi. Kamipun mempercepat langkah kami agar cepat
sampai dilokasi. Sesampai dilokasi kamipun langsung berkumpul dan
memperkenalkan lokasi. Lokasi yang sangat sederhana, kamar berdinding pagar
bambu yang hanya menutupi sebagian saja, tanpa bantal, kasur dan selimut. Malam
pertamapun tanpa ada instalasi listrik terpasang karena mesin penghantar
listrik yang kami pinjam di pak Warji baru diantar besok. Pertama-tama saya
sangat khawatir peserta tidak menerima tempat yang kami sediakan seperti itu karena
selama mereka jadi panitia dan kami sebagai peserta mereka selalu menyediakan lokasi penginapan
yang mewah dan memberi rasa nyaman baik untuk istirahat maupun santai lengkap
dengan fasilitas listrik dan hiburan. Sementara kami hanya mampu menyediakan
tempat seperti itu ditambah lagi dengan lokasi yang jauh dari keramaian dan
pusat perbelanjaan dan kamar mandi yang hanya satu untuk kami semua. Namun
mereka terlihat bisa menikmati suasana kesederhanaan dan keterbatasan itu
semoga saja itu benar-benar ikhlas karena mereka nikmati bukan karena mereka
paksakan untuk mereka nikmati.
Malam pertama kami lewati dengan
kebersamaan berbaur diatas tanah beralaskan karpet dan tikar lusuh yang kami
bawa dari kampus. Kami nyanyi bersama hal yang biasa kami lakukan jika lagi
acara bebas seperti ini. Sebelum istirahat saya minta izin pada lek kemi dan
lek nok untuk menggunakan kamar sebelah kamar mereka sebagai tempat tidur yang
perempuan. Tapi karena kamarnya yang terlalu kecil maka kamar itu tidak bisa
menampung ketujuh perempuan itu. Akhirnya saya memberanikan diri untuk bilang
sama pak lek untuk mohon izin menggunakan kamar yang satu lagi agar yang
perempuan bisa istirahat dengan tenang. Ternyata mereka tidak keberatan dan
langsung mengiyakan permintaan kami. Sungguh orang yang berhati mulia.
Sementara itu panitia yang perempuan tidur di rumah bawah yang sama dengan
kamar peserta laki yang tnpa dinding lengkap dan tentunya dingin. Tapi tidak
terlihat sedikitpun kekesalan diwajah mereka akan kondisi itu. Yang ada mereka
tetap semangat dan ceria meskipun keadaan seperti itu
Sebelum kami istirahat sesaat kami
berkumpul untuk makan malam dimana disana kami hanya mampu menyediakan makan
dengan nasi bungkus seharga Rp4.000 yang kami pesan dipenduduk. Selesai makan
kami tetap berkumpul semua dimana kami panitia akan melakukan pengundian untuk
peserta yang akan melakukan observasi besok. Undiannya adalah pengundian nomor
urut perjalanan. Berdasarkan hasil pengundian Unej sebagai tim pertama yang
berangkat dengan didampingi oleh Azam dan Siregar, kemudian disusul UNUD yang
didampingi Amrul dan Aan, UGM pada urutan ketiga yang didampingi Halid,
sementara UB pada urutan ke empat yang didampingi oleh Wira dan pada urutan
terakhir adalah UNS yang didampingi Yusrin dan Irzan.
Hari pertama diakar-akar. Terlihat wajah
lesu setelah melewati perjalanan panjang
Pagi-pagi sekali Anun yang waktu itu
bertindak sebagai koordinator Acara membangunkan kami untuk briefing dan
pembagian tugas. Dengan langkah bermalas-malasan dan mata yang enggan terbuka
kami melangkah keluar biar tidak terdengar peserta yang masih tertidur pulas.
Beberapa hal saya sampaikan dalam briefing terutama penekanan terhadap paara
pendamping agar mengawasi dan memberikan yang terbaik kepada semua peserta.
Kemudian kami membahas masalah pendanaan yang masih belum cukup. Berdasarkan
informasi dari pak Dawam pimpinan Djarum Lombok di Montong Gamang Lombok Tengah
bahwa beliau bilang kami mendapat bantuan dana sebesar Rp750.000 dari hasil
audiensi kami beberapa hari yang lalu. Hamdy dan Syukron bertugas ke Mataram
dan Lombok Tengah untuk mencari dana dan mengambil dana yang dijanjikan pak
Dawam tersebut. Setelah semua mendapat tugas dan siap dengan hari pertama yang
bersejarah kami meneriakkan VIVA SOIL!!!!! SOIL SOLID!!!!!!!!!!!
Sekeras-kerasnya untuk menyemangati kami. Kami membubarkan diri dan siap-siap
membangunkan peserta.
Saat brieffing di pagi buta dangan rasa
kantuk dan dingin yang menyengat
Sembari menunggu peserta mandi satu
persatu dan menunggu nasi datang kami sarapan terlebih dahulu terutama yang
bertugas sebagai pendamping biar fit dan tetap kuat. Sangat sederhana yang kami
makan. Mie rebus campur telur dan nasi yang disatukan dalam satu wadah dan kami
makan bersama. Namun itulah yang akan terus mengikat kami kedepan. Selesai
sarapa saya kemudian mengajak Zainul Majedi (Bajang) dan Tari yang kebetulan
bertugas sebagai penjaga pos satu untuk berangkat lebih dulu. Begitu sampai
lokasi yang telah ditentukan kemarin saya meninggalkan mereka berdua kembali ke
base camp untuk mengontrol keadaan di base camp dan persiapan yang lain.
Ditengah perjalanan menuju base camp saya bertemu dengan delegasi pertama yakni
Unej yang nampak masih semangat dan kuat menempuh perjalanan.
Saat sarapan sebelum melaksanakan
observasi lapangan
Begitu sampai base camp peserta
kedua baru saja berangkat yakni UNUD yang kemudian akan disusul delegasi UGM,
UB dan terakhir UNS. Sembari menunggu giliran masing-masing peserta ada yang
belajar ada pula yang berbincang-bincang baik dengan peserta lain maupun dengan
panitia. Setelah istirahat beberapa waktu dan minum kopi saya pun kembali
menuju lokasi kali ini melalui kembali dimana saya bertugas untuk mengecek
keadaan dilapangan dan mengantar Putri, dan Jaya yang akan bertugas sebagai
penjaga pos tiga dilahan pak Joko dan Joan yang akan bertugas di pos Dua Sungai
aliran bekas letusan gunung Rinjani. Setelah membawa beberapa perlengkapan kami
berempat berangkat. Putri dan Jaya kami tinggalkan di lahan pak Joko untuk
menunggu peserta yang datang dan membimbingnya masuk lahan untuk
mengidentifikasi lahan tersebut yang dimana merupakan lahan bekas tambang batu
apung yang direhabilitasi kembali. Saya melanjutkan perjalanan dengan joan
sampai di pos dua disana kami bertemu dengan delegasi pertama yang sampai setelah
beberapa saat kami menunggu lalu meninggalkannya disana untuk melanjutkan
perjalanan mengecek lokasi sampai ke base camp kembali.
Saat mengantar Putri, Jaya dan Joan
menuju pos masing-masing dan bertemu delegasi UNEJ
Dalam perjalanan mendakati pos satu
yang dijaga Tari dan Bajang saya bertemu dengan delegasi UNUD yang baru selesai
dari pos satu dan akan melamjutkan perjalanan menuju pos dua yang sudah
ditunggu oleh joan. Saya kembali melanjutkan perjalanan dan sampai dipos satu
delegasi UGM sedang mengamati profil saya memberi semangat dan tidak mau
mengaggngu kemudian melanjutkan perjalanan menuju base camp dimana saya bertemu
dengan Delegasu UB yang baru akan sampai sungai pertama dan delegasi terakhir
UNS yang sedang bersiap meninggalkan base camp. Semua peserta terlihat masih
tetap semangat dengan suguhan alam yang masih alami dan indah tanpa ada polusi
seperti dikota-kota besar. Teriknya matahari membakar seolah-olah tidak
menyurutkan semangat peserta untuk terus melanjutkan perjalanan.
Para delegasi dari UNUD dan UGM waktu
melintasi jalur
Sampai di base camp saya istirahat
sejenak dan memesan kopi pada seksi konsumsi untuk mengembalikan tenaga yang
lumaya terkuras. Sembari menunggu nasi yang akan saya antar kelapangan sampai
saya menikmati kopi dan beberapa batang rokok sambil menikmati alam Akar-akar
yang tidak memberikan kebosanan. Nasi datang yang waktu itu dibawa Cimink. Saya
langsung bergegas membawanya menuju lapangan agar para peserta tidak kelaparan.
Dibonceng Cimink menuju pos tiga saya meninggalkan nasi yang dimana pada pos
tiga delegasi UNEJ baru saja sampai. Cimink kembali mengantar saya namun tidaj
bisa sampai jauh karena sepeda motor tidak bisa memasuki jalur. Sayapun
berjalan sendiri dengan membawa nasi untuk peserta. Begitu akan memasuki Pos
dua saya bertemu dengan delegasi UGM saya bingung delegasi UNUD dimana. Setelah
dicek mereka baru saja lewat melewati rumah warga yang mengajak mereka singgah
untuk menikmati semangka hasil dari warga setempat. Sayapun menitipkan nasi
untuk delegasi unud melalui Yusrin pendamping dari delegasi UGM demikian juga
dengan nasi utnuk delegasi UGM beserta pendampingnya saya tinggalkan. Saya
melanjutkan kembali perjalanan dengan harapan dipos dua bertemu dengan delegasi
UB. Tapi ternyata mereka belum sampai. Sayapun kembali melanjutkan perjalanan.
Ternyata pendamping yang membawa mereka menggunakan jalur yang salah dan mereka
tersesat sesaat. Beruntung tidak terlalu jauh dan sayapun melihat mereka utnuk
menunjukkan jalan yang benar. Karena lumayan lama mereka tersesat delegasi UNS
pun mendapati mereka dan merekapun melanjutkan perjalanan bersama. Nasi yang
saya bawa saya tinggalkan untuk mereka semua dan tidak ada yang tersisa karena
sudah terhitung degan baik oleh seksi konsumsi.
Delegasi UNS dan UB saat melintasi jalur
Makanan sudah diantar semua peserta
sudah dipastikan mendapatkan makanan sayapun kembali menuju base camp dengan
langkah santai karena tidak ada beban yang dipikirkan lagi. Sesampai di basae
camp saya langsung makan setelah konsumsi menyediakan untuk saya. Sambil
menikmati makanan Delegasi Unej sampai di base camp dan langsung melepas diri
masing-masing sembari istirahat melepas lelah dalam perjalanan yang sangat
panas. Satu persatu peserta datang mereka langsung istirahat dan ada juga yang
mandi biar nanti antri tidak terlalu ramai maklum kamar mandinya hanya satu
untuk puluhan peserta. Pak Warji datang menggunakan mobil pribadinya membawa
beberapa titipan untuk pak lek Nok dan Lek kemi serta membawa Genshet yang
memang kami butuhkan untuk instalasi listrik nanti malam karena nanti malam
peserta akan membuat slide untuk persentasi besok. Setelah beberapa peserta
mandi pak warji kami minta waktunya sejenak untuk menceritakan tentang
Akar-akar dan awal dari perjalanannya mengelola lahan yang dulunya seperti
tidak mungkin ditanami apa-apa. Peserta berkumpul semua kebetulan waktu itu ada
pak Kadus yang senantiasa memberi banyak bantuan dan dukungannya uga kami minta
untuk menceritakan sedikit tentang desa Akar-akar. Beberapa saat setelah
keduanya memberikan beberapa cerita pak warji membawa kami kebelakang
menunjukkan sistem kerja irigasi yang diterapkan yakni pengelolaan teknologi
tepat guna springkler Big Gun yang menggunakan air tanah dan menunjukkan serta
menjelaskan khasiat dari tanaman Rosella yang kini sedang dikembangkan.
Saat pak Prof Wrdji dan pak kadus menceritakan
riwayat Akar-akar dan penggunaan springkler big Gun dilahan Rosella
Sore hari pak warji pamit pulang.
Sekarang adalah acara bebas mengingat kami semua dalam keadaan masih capek dan
letih setelah berjalan seharian dibawah terik matahari yang menyengat. Kami
melakukan berbagai aktifitas ada yang ke pantai, ada yang memetik rosella, ada
yang memanfaatkan kamar mandi kosong untuk mandi, ada yang tidur dan berbagai
macam aktivitas. Sementara saya seperti biasa memilih membuat kopi dan duduk
dipinggir tebing didepan tebing sambil menikmati pemandangan rinjani yang luar
biasa meskipun dari kejauhan ditambah lagi sore itu cuaca sadeng cerag jadi
Rinjani bisa terlihat jelas sampai puncak. Yang lain datang menghampiri seperti
biasa dalam suasana ramai seperti ini kami manfaatkan foto-foto dengan berbagai
gaya.
Kami menikmati pemandangan alam yang
disuguhkan. Rasa lelah seolah hilang begitu saja saat kami menikmati indahnya
alam.
Suasana sore di base camp saat kembali
dari perjalanan panjang
Sementara yang lain kembali dari
pantaai kami asik menikmati pemandangan di depan base camp. Suasana yang akan
saya rindukan tatkala kegiatan selesai nanti. Sementara seksi konsumsi sibuk
mempersiapkan makan malam untuk kami. Kami membantu mempersiapkan tempat makan.
Seperti biasa tempat yang kami gunakan adalah lantai tanah dibawah pohon jambu
mente beralaskan terpal dan karpet lusuh yang kami bawa dari kampus.
Benar-benar suasana yang jauh dari kemewahan dan fasilitas modern yang kini
tersebar dimana-mana. Bukan bermaksud untuk mengerjai atau usil. Melainkan kami
ingin memberikan suasana baru. Suasana yang penuh dengan kesederhanaan dan
kebersamaan dengan harapan bisa menghhadapi segala tantangan bersama. Hari
sudah semakin larut satu persatu dari kami memasuki areal base camp yang
kepantaipun sudah kembali. Saat azan magrib berkumandang dikampung kami
siap-siap untuk sholat baru setelah sholat kami makan. Seperti biasa nasi bungkus
murahan dan dengan lauk yang sederhana dan seadanya yang kami suguhkan.
Acara makan malam selesai. Sesuai
dengan jadwal bahwa malam ini adalah saatnya peserta membuat slide dalam bentuk
Power Point dan makalah dari hasil observasi dan pengamatan selama dua hari
ini. Menggunakan laptof yang dibawa masing-masing mereka mulai mengerjakan
tugasnya setelah sebelumnya dilakukan penarikan undian nomor urut yang diwakili
satu delegasi yang hasilnya adalah UNEJ sabagai peserta pertama yang akan
melaksanakan persentasi disusul UB, kemudian UNUD, UGM dan yang terakhir UNS.
Saat Menikmati Sore dipantai Akar-akar
Sampai larut malam mereka
mengerjakan slidenya. Sekitar jam 1 mereka semua selasai dan tertidur mengingat
besok pagi adala acara inti dari kegiatan ini.
Pagi menjelang seperti biasa kami
briefing untuk persiapan dan pembagian tugas baru kami membangunkan peserta
untuk bersih diri sholat dan mandi. Sementara peserta siap-siap kami menuju
SMKN I Bayan lokasi yang kami gunakan untuk persentasi setelah kemarin kami
mohon ijin untuk menggunakannya. Kami menata ruang agar memberi kemudahan dalam
persentasi. Slesai dengan menata ruang dan ruangan siap dipakai beberapa orang
kembali ke penginapan untuk sarapan kecuali saya yang menunggu disana untuk
menjaga. Saya tertidur tanpa sadar waktu terbangun disamping saya sudah ada bu
Dewi yang kami minta sebagai juri dalam persentasi bersama Ayah Joko tentunya
yang sudah langsung menuju base camp. Kami membawa peserta secara bergantian
menggunakan mobil Ayah Joko. Setelah peserta datang semua acarapun dimulai
dimana berdasarkan hasil undian tadi malam bahwa UNEJ yang mendapat nomor urut
pertama untuk mempersentasikan makalahnya. Acara berlangsung lancar dan meriah
tentunya dibawa balutan kesederhanaan. Acara semakin seru karena siswa-siswi
dari SMKAN 1 Bayan ikut serta dalam menyaksikan acara persenti tersebut. Acara
berakhir siang dan langsung dibawa menuju base camp kembali dengan menggunakan
mobil Ayah Joko secara bergantian.
UNS, UNEJ, UB, UGM dan UNUD Saat Persentasi
dan Foto Bersama
Semua peserta kembali menuju base
camp kami beberapa panitia masih di Sekolah menata kembali ruangan seperti
semula. Semua telah selesai kamipun kembali ke base camp. Hari ini adalah hari
terakhir dari perlombaan dan tidak ada lagi kompetisi melainkan tinggal have
fun terutama besok adalah saatnya field trif ke air terjun Sendang Gile Senaru.
Hari masih belum terlalu sore acarapun sudah habis tinggal acara bebas. Banyak
yang memanfaatkan waktu ini untuk memetik rosella ada pula yang kembali ke
Pantai yang memang dekat dari base camp. Saya pun masih seperti biasa dengan
sebelumnya yakni menikmati kopi dan rokok didepan base camp sambil menikmati
pemandangan yang tiada bosannya saya perhatikan dan nikmati. Ditemani beberapa
peserta lain kami bercengkrama dan bercanda ria melepas penat setelah beberapa
hari yang melelahkan. Sampai malam kami disana. Tak terasa memang karena
asiknya kami ngobrol dan bercanda. Konsumsipun memanggil kami semua untuk makan
malam. Kami masuk kali ini makan malam spesial disajikan untuk semua dimana
peserta dibagi menjadi lima kelompok. Masing masing kelompok diisi oleh lima
sampai enam orang untuk makan dengan satu wadah secara bersama istilah
lomboknya BEGEBUNG. Terlihat peserta menikmati makanan itu meskipun tanpa lauk
yang enak dan mewah yang ada hanya sayur-sayuran dan beberapa potong ikan.
Demikian juga kami yang menikmati makanan itu meski sudah terbiasa tetap saja
suasananya mriah dan penuh kebersamaan pastinya.
Makan Begebung ( Tradisi makan sasak
saat berkumpul)
Malam itu selesai makan kami gunakan
untuk kosolidasi Wilayah yang dimana kami amembahas isu-isu terbaru mengenai
Ilmu Tanah dan tentunya mengenai Merger. Kami juga membahas hasil kesepakatan
waktu PORI UNS mengenai latar belakang penolakan kami terhadap merger. Anggit
dari UGM menjelaskan pada kami bahwa tulisan yang kami kirim sudah dikirim ke
HITI untuk kemudian ditindak lanjuti ke DIKTI setelah HITI menambahkan apa yang
harus ditambahkan. Setelah beberapa saat kami diskusi kami selanjutnya beralih
ke nyanyi bersama dan senang-senang bersama setelah sebelumnya saya
menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas segala kekurangan dan
ketidaknyamanan selama dalam acara terutama mengenai lokasi yang sangat
sederhana dan langka saya hanya bisa berpesan bahwa kompetisi ini janganlah
menjadi ajang kompetisi sesungguhnya yang benar-benar berambisi meraih juara
melainkan ini sebagai ajang silaturrahmi dan keakraban dalam menjaga
keharmonisan dan keberlanjutan keluarga besar FOKUSHIMITI WILAYAH III “ PIALA
BUKANLAH TANDA KITA JUARA SEJATI DAN KALAH BUKANLAH TANDA KITA PECUNDANG ABADI
TAPI KEBERSAMAAN YANG TAKKAN PERNAH MATI”. Kami seolah-olah enggan memisahkan
diri dari tempat itu karena begitu asik suasana malam itu. Sampai tengah malam
kami disana kami pindah kedepan sambil membuat api unggun bertambah hangat
suasana malam itu. Benar-benar tidak terlupakan. Kami bercerita panjang lebar
mengenai banyak hal dari yang guyon sampai yang serius. Dari yang tegang sampai
yang santai.
Malam tak terlupakan ditempat yang penuh
kesederhanaan
Pagi membangunkan kami dari tidur
dan kami semua siap-siap untuk pergi ke Air terjun Sendang Gila. Setelah
sarapan selesai bus kampus datang menjemput. Saya tidak ikut pagi itu karena
nanti siang akan bertugas mengantar nasi untuk mereka. Mereka berangkat sayapun
melaksanakan nazar saya yakni jika acara berhasil maka saya akan mandi dan
mencukur rambut di Akar-akar. Syukronlah yang memotong rambut saya waktu itu.
Bukan hanya teman-teman yang disana yang senang dengan saya potong rambut. Tapi
pak lek kemi dan pak lek Nok pun ikut senang melihat rambut keriting saya
dipotong.
Siangpun tiba nasipun datang saya
dan syukron bergerak menuju Sendang Gile mengantarkan nasi. Benar saja semua
orang yang melihat saya serentak kaget dengan potongan rambut baru yang kini
rapi. Terlepas dari itu semua saya langsung menginstruksikan semua untuk makan
siang dulu biar tidak kelaparan. Seusai kami menyantap makan siang kami beralih
ke desa adat Bayan yang terletak tidak jauh dari Sendang Gile ini. Kami juga
membawa mereka menuju Pintu dan Pos pendaptaran pendakian Gunung Rinjani. Semua
ingin naik Rinjani namun sayang saat itu pendakian lagi ditutup karena cuaca
tidak bersahabat dan membahayakan jika mendaki.
Soil Wisata Sendang Gile dan Desa Adat
Senaru
Selesai dengan daerah wisata kami
kembali menuju base camp untuk mengikuti penutupan dan pengumuman pemenang
nanti malam. Penutupan kami kemas dengan sangat sederhana ditempat kami biasa
makan. Pak Kadus dan Ayah Jokolah yang
menjadi tetua kami. Tanpa pejabat fakultas dan tanpa fasilitas mewah untuk
sebuah penutupan yangv layak. Namun itulah yang bisa membuat kami lebih bisa
merasa dekat dengan semua. Sambutan disampaikan pak Kadus dengan ucapan
terimakasih yang begitu besar dan terlihat tulus atas kedatangan peserta ke
desa yang jauh dari maju ini. Desa yang jarang mendapat sorotan, Desa terpencil
dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan namun para pekerja keras yang
bertahan hidup ditengah himpitan ekonomi dan tuntutan hidup. Sambutan kemudian
dilanjutkan oleh ayah kami Ir. Joko Priyono,M.Sc.,Ph.D yang merelakan waktunya
datang bersama anaknya hanyanuntuk menutup acara ini. Benar-benar dosen yang
sangat menyayangi kami. Dosen yang luar biasa dengan segala kebesaran hati yang
dimilikinya. Akhirnya saat yang paling ditunggu-tunggu tiba yakni pengumuman
pemenang mulai dari urutan ketiga Tari mengumumkan. Univ yang pertama disebut
adalah UNS yang keluar sebagai juara tiga, Kemudian UNUD sebagai juara dua dan
akhirnya UGM sebagai juara pertama dalam kegiatan LJC 2010 ini.
Saat penutupan LJC 2010 yang penuh
khidmat
Akhirnya berakhirlah seluruh
rangkaian acara LJC 2010. Air mata tidak kuasa saya tahan saat kami bersalaman
satu persatu. Air mata ini keluar karena saya seolah-olah tidak percaya bahwa
kami bisa melaksanakan acara ini sampai selesai. Dengan segala keterbatasan dan
kekurangan kami bisa melaksanakannya dengan semangat dan kebersamaan yang kami
bina dan jalani. Terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh kawan-kawan atas kerja
keras dan semangatnya. Takkan terlupakan apa yang kita laksanakan ini.
Terimakasih dan terimakasih yang sebesar-besarnya. Malam itu kami tidak
langsung tidur melainkan menghabiskan malam terakhir kami bersama dengan kumpul
bersama dan kali ini lebih hangat karena ditemani Ayah kami Pak Joko yang malam
ini mengimap disini bersama kami. Awalnya banyak yang kaget waktu tau pak Joko
nginap. Banyak yang menanyakan beliau akan tidur dimana. Namun dengan santai
beliau menjawab “KAN BISA DIMOBIL”
Semua yang mendengar serentak kaget karena bagi mereka tidak pernah menemukan
dosen seperti ini.
Pagi kami terbangun kali ini
siap-siap meninggalkan akar-akar untuk kembali kemataram. Bus datang kamipun
siap-siap. Semua barang kami naikkan ke bus Sebelum meninggalkan Akar-akar kami
tidak lupa untuk berfoto bersama didesa yang penuh kenangan ini.
Foto bersama saat akan
meninggalkan Akar-akar
Kamipun meninggalkan Akar-akar
dengan sejuta kenangan dan sejarah yang tercipta. Sampai jumpa Akar-akar. Kami
berangkat menuju mataram melalui jalur kawasan pantai senggigi sekalian
menikmati pesona pantai yang dinikmatai sepanjang jalan. Kami berhenti sejenak
di kawasan jembatan biru didaerah malimbu yang dimana lokasi ini sering
dipadatai pengunjung pada sore hari untuk menikmati shunshet. Karena memang
dari sini matahari tenggelam bisa dinikmati secara luas dan indah sambil
menikmati jagung bakar dan kopi. Sekitar satu jam kami disana. Terlihat
beberapa peserta dan panitia menikmati indahnya alam ada juga yang menikmati
kesegaran buah kelapa yang dijajakan pedegang yang memang banyak disana.
Jembatan Biru Malimbu dalam perjalanan
menuju mataram
Puas dengan Jembatan Biru kami
pindah ke pantai Kerandangan untuk menikmati suasana pantai yang banyak
dikunjungi wisatawan lokal.
Pantai Kerandangan
Selesai dengan pantai kerandangan
kami beralih menuju lokasi pembelian oleh-oleh khas lombok mulai dari baju dan
berbagai suvenir. Lokasinya persis diluar Mataram Mall yang merupakan
satu-satunya mall yang dimiliki Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Saat Belanja di pusat oleh-oleh LOMBOK
Selesai
dengan belanja di pusat oleh-oleh kami langsung menuju pelabuhan Lembar Lombok
utnuk mengantar peserta setelah bernegosiasi dengan sopir bus untuk mengantar
kami. Karena semua peserta sepakat untuk pulang samaan maka kami pun bisa lebih
gampang untuk mengantar mereka bersamaan. Akhirnya pelabuhan lembarlah lokasi
perpisahan kita dengan seluruh peserta. Selamat jalan Kawan-kawanku.
Terimakasih atas kehadirannya dipulau kami. Terimakasih telah mau memeriahkan
acara kami, Terimakasih telah memberikan sjarah besar dalam kehidupan kami.
Begitu seluruh peserta memasuki pelabuhan dengan lantang saya teriakkan
VIVA!!!!!!!!!!! SOIL!!!!!!!!!!!!! Dengan kerasnya mereka menjawab
SOIL!!!!!!!!!!!!!!!!!!! SOLID!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Inilah akhir dari perjalanan
pelaksanaan LJC yang penuh kesederhanaan namun penuh kebersamaan.
IV PERTEMUAN WILAYAH III
UNEJ JUNI-JULI 2010
Berdasarkan hasil Mukerwil
UB Malang pada 2008 yang lalu memutuskan bahwa penyekenggara Perwil 2010 adalah
Universitas Jember. Selang satu bulan dari pelaksanaan LJC tepatnya pada
tanggal 28 Juni sampai 3 Juli 2010. Saat Proposal kegiatan di Unram kami
mempelajari isi dari Proposal itu dimana kali ini Fuad yang sebelumnya tidak
pernah keluar daerah untuk mengikuti kegiatan FOKUSHIMITI bersikeras untuk
mengikuti meskipun waktu itu kami sedang menghadapi Ujian Akhir Semester. Namun
bagi Fuad sekarang adalah kesempatan terakhirnya untuk keluar. Sekarang Atau
Tidak Sama Sekali itulah yang ia katakan pada saya waktu saya memintanya untuk
mempertimbangkan keputusannya. Proposal yang datang waktu itu tidak hanya dari
UNEJ namun juga dari UB untuk PERNAS yang waktunya berselang tiga hari dari
PERWIL jadi selesai dari Perwil akan langsung ke Malang untuk Pernas. Namun dia tetap bersikeras dan bulat
keputusannya untuk mengikuti acara itu. Saya sendiri sangat bimbang antara
pergi dan tidak. Saat itu yang menjadi kendala adalah Dana dan Ujian yang tidak
berpihak. Setelah berusaha untuk meminta Ujian susulan pada pihak Fakultas
namun gagal dan meminta pendapat Ayah Joko dan Dosen PA yang tidak memberi saya
izin pergi akhirnya saya memutuskan untuk tidak ikut. Namun saya melihat ada
celah disela Ujian yakni pada hari kamis sampai minggu jadwal ujian tidak ada.
Sayapun memutuskan untuk berangkat pada hari rabu siang setelah Ujian.
Fuad berangkat hari sabtu siang sesuai
dengan saran saya padanya saya memintanya untuk diantar kepelabuhan Lemabar
menggunakan sepeda motor oleh Babe. Fuad yang sebelumnya tidak pernah ke Jawa
saya bimbing dari kampus untuk menggunakan kendaraan apa. Begitu sampai diatas
kapal saya memintanya untuk mencari Truck yang akan ia tumpangi sampai Stasiun
Banyuwangi. Setelah memastikan dia dapat truck dengan ongkos Rp50.000 saya bisa
tenang. Sementara saya begitu selesai ujian langsung kerja. Seperti biasa saya
jadi kuli di Gudang tempat saya kerja untuk mendapatkan ongkos ke Jember. Fuada
menghubungi jam tiga dini hari waktu Lombok. Dia bilang sudah sampai stasiun
banyuwangi. Sayapun memintanya untuk masuk Stasiun dan menunggu kereta Pandan
Wangi yang akan membawanya ke Jember pada pukul 7.30 WIB. Pagi dia menelfon
mengatakan dia sudah diatas kereta dan sudah menghubungi panitia di Jember.
Sementara saya tetap kerja begitu selesai
ujian dengan harapan mendapat ongkos untuk ke Jember. Hari rabu saya sudah
mendapatkan uang Rp150.000 maka cukuplah uang saya sampai Jember. Siang saya
berangkat diantar Babe menuju pelabuhan. Saya tidak mencari tiket di loket.
Tapi saya mencari truck yang mau mengikutkan saya sampai Stasiun Banyuwangi.
Akhirnya saya dapat truck dari Lombok dengan ongkos Rp50.000 dari Lembar sampai
Stasiun Banyuwangi. Selama perjalanan saya ngobrol banyak dengan pak sopir
meceritakan pengalaman-pengalaman yang kami alami masing-masing. Sebelum sampai
Denpasar Truck tersebut mengalami masalah pada rem. Remnya lengket dan
mengeluarkan bau yang menyengat. Kami istirahat sejenak melihat kondisi Rem.
Setelah berusaha mencari bengkel terdekat. Kami tidak menemukan bengkel
akhirnya sopir memaksakan untuk melanjutkan perjalanan meski dalam keadaan yang
berat. Didenpasar kami berhenti dan mencari bengkel. Sayapun ikut membantu.
Tapi karena sudah sore kami tidak menemukan Bengkel yang masih buka. Akhirnya
saya berusaha meminjam Kunci di tukang pres ban uhntuk kami perbaiki sendiri.
Pak sopirnya bekerja dibawah saya sendiri diatas untuk menekan rem sesuai
dengan instruksi dari pak sopir. Sekitar satu jam kami berkutat akhirnya
selesai juga kunci kami kembalikan kamipun melanjutkan perjalanan. Tengah malam
kami sampai pelabuhan Gili Manuk bali. Seperti biasa antrian panjang kami
temukan. Setelah antri sekitar tiga jam akhirnya kami masuk kapal.
Waktu masih pukul empat pagi saya sudah
sampai Pelabuhan Ketapang Jawa Timur. Biar cepat sampai saya tidak menggunakan
kereta yang berangkat jam setengah delapan nanti. Sayapun menunggu bus jurusan
Bali Jember depan dipelabuhan. Setengah jam saya menunggu bus pun datang waktu
itu bus damri. Setelah membayar RP30.000 saya langsung tertidur sampai
mendekati kota Jember. Sebelum sampai sekitar jam sembilan pagi saya
menghubungi Darmo yang akan menjemput saya nanti. Sekitar jam sebelas siang
saya sampai jember tepatnya di loket Damri persis didepan jembatan timbang.
Saya menghubungi Darmo dan menunggu disana. Tidak lama Darmo datang dengan
langkah yang agak pincang kami bersalaman dan langsung membawa saya menuju
kampus UNEJ. Saya penasaran ap yang membuat kakinya pincang waktu itu karena
setau saya langkah kakinya normal. Ternyata dia bilang kalau tadi dalam perjalanan
menjemput saya dia mengalami kecelakaan. Saya kaget sekali dan langsung minta
maaf atas itu.
Waktu itu saat sampai dikampus peserta
lain sedang melaksanakan kegiatan Fieldtrif kepantai Papuma sehingga suasana
dipenginapan sepi. Saya menunggu disana sementara Darmo menjemput teman-teman
dari UNS yang waktu itu datang ber 6 untuk mengecek lokasi magang mereka yang
kebetulan berada di Jember. Jam 4 Sore peserta telah kembali ke penginapan
sayapun menyambut mereka dan bersalaman satu persatu. Fada saya cari dan
menanyakan kabarnya bagaimana. Dia masih sehat dan baik-baik saja. Karena
kelelahan hampir semua yang baru kembali langsung masuk kamar dan tidur. Saya
dan Fuad masih duduk dan mendengarkan ceritanya selama mengikuti kegiatan dari
hari pertama. Sayapun memintanya untuk kami foto didepan kampus karena
kebetulan lagi ada kamera yang nganggur diapun mengiyakan tawaran saya. Hanya
sedikit obyek yang kami ambil yakni depan monumen kampus dan tulisan Unej
didalam.
Hari pertama di
Jember
Karena tadi malam sidang
ditunda menunggu kedatangan saya maka malam ini agaenda sidang dilanjutkan
dengan pemilihan Korwil, Calon Sekjend dari Wilayah, Rekomendasi terhadap BEP
dan beberapa hal lainnya. Akhirnya Rizky UGM terpilih sebagai Korwil dan Yuan
sebagai calon Sekjend untuk kedua kalinya dari wilayah 3. Malam itu sidang
berlangsung sampai pukul 02 pagi. Dan masih akan dilanjutkan pagi nanti. Kami
langsung tidur begitu sidang selesai biar paginya bisa bangun pagi.
Pagi sudah tiba dan
panitia membangunkan kami untuk sarapan kemudian melanjutkan sidang. Kali ini
membahas kinerja Sekjend dan menetapkan keputusan-keputusan yang telah kami
sepakati. Sekitar 3 jam sidang hari itu berlangsung dan selebihnya adalah acara
bebas sampai nanti malam saat penutupan. Sesaat sebelum penutupan kami
bersiap-siap di penginapan kami mendengar suara musik dari kejauhan yang
ternyata merupakan suara dari lokasi penutupan. Kami kaget mendengar itu
ternyata penutupan dikemas dengan mewah dan mendatangkan orang-orang penting
dari UNEJ. Benar saja konsep penutupan yang mewah kami ikuti di Perwil kali ini
deretan Sofa-sofa empuk terjejer rapi dihalaman depan Fakultas. Alumni, Dosen,
Dekan bahkan sampai Rektor datang. Tak lupa pagelaran wayang orang dan Reok
menghibur kami semua.
Setelah semua memberikan
sambutan kini saatnya persembahan dari masing-masing Delegasi kepada panitia.
Kembali saya bingung mau membawakan apa. Fuad yang kali ini bersama saya sama
saja dengan saya tidak bisa memainkan alat musik apapun. Akhirnya kami berdua
memutuskan kembali membawakan Jagung
Arab karena hanya itu yang kami bisa. Semua delegasi teleh memberikan
persembahannya. Kini saya minta waktu pada panitia agar semua delegasi
diberikan waktu sebentra untuk memberikan persembahan pada semua sebagai tanda
terimakasih kami. Dua orang panitia kami minta ikut dengan kami. Pertama kami
membawakan lagu Perkenalan Fokushimiti yakni potong lalang baru kami membawakan
lagu kemesraan miliknya Bang Iwan Fals. Saat yang lain bernyanyi saya turun
panggung mengajak semua yang ada disana untuk nyanyi dengan kami. Yang diatas
panggung saya ajak untuk turun kami semua membuat lingkaran besar sambil
bergandengan menyanyikan lagu Kemesraan yang diiringi musik oleh Ravi Delegasi
dari UB dan Yuan Delegasi dari UNS. Benar-benar terasa khidmat penutupan malam
itu hanya pak Rektor yang pulang terlebih dahulu malam itu dn beliaupun
melewati masa indah dalam hidupnya. Senang bahagia dan terharu kami rasakan
dalam hati kami saat menyanyikan lagu tersebut. Lagu tersebut memang lagu
pemersatu yang tak pernah ketinggalan zaman.
Saat nyanyi dan
foto bersama dalam penutupan PERWIL
Penutupan yang penuh
dengan kebersamaan dan kemewahanpun selesai kami semua kembali kepenginapan
kali ini untuk bakar ikan yang sudah disiapkan panitia sambil kami berdiskusi
dan sampai tengah malam. Besoknya kami bangun telat kira-kira jam 10 karena
tidak ada acara lagi. Kami lalu dipindahkan ke sekret HIMAHITA. Disana kami
istirahat. Saya pulang hari ini kemataram karena ada jadwal ujian pada hari
Senin dan ada urusan keluarga yang harus saya selesaikan dan benar-benar
penting. Sementara yang lain nginap disana karena besok akan berangkat ke
malang untuk Pernas. Jam 2 siang saya diantar Jeri menuju Stasiun Jember. Saya
menggunakan Kereta Pandan Wangi jurusan Banyuwangi Jember dengan tarif Rp4000.
Diatas kereta saya bertemu dengan tiga mahasiswa MAPALA Fakultas Kedokteran
Gigi UNEJ yang akan mendaki ke Rinjani. Kami berkenalan dan ngobrol banyak
sampai akhirnya kami sepakat untuk bersama sampai Lombok. Sampai stasiun Bayuwangi
kami tidak langsung melanjutkan perjalanan. Tapi kami menunggu rombongan dari
Jakarta dimana mereka sudah janjian sebelumnya dan akan bertemu di stasiun
Banyu Wangi. Sekitar jam 10 rombongan dari Jakarta datang empat orang. Diluar
dugaan saya ternyata mereka adallah para pendaki senior yang sudah sangat
berpengalaman dan mendaki banyak gunung di Indonesia Rinjani salah satu Gunung
favorit mereka. Sayapun tidak membuang kesempatan untuk banyak bertanya pada
mereka tentang pengalaman-pengalaman mereka.
Setelah makan malam di
depan Stasiun kami melanjutkan perjalanan dengan menyebrang ke Bali menggunakan
Fery. Dalam perjalanan yang seharusnya hanya 30 menit kami tempuh selama lebih
dari satu jam karena gelombang yang begitu besar. Kapal terombang-ambing dengan
sangat keras semua penumpang berteriak histeris karena ketakutan kamipun
berusaha menenangkan diri dengan berpegangan sekuat mungkin dan berdoa. Di deck
kendaraan mobil dan sepeda motor terplanting kemana-mana sampai-sampai truck
pengangkut barang ada yang terbalik dan ada kendaraan pribadi yang tertimpa
truck lain hingga rusak parah. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian
itu. Kapal masih dihantam gelombang yang besar dan suasana penumpang masih
kacau balau dengan hampir semua menggunakan jaket keselamatan untuk
berjaga-jaga meskipun kapten kapal belum memberikan instruksi dan tanda
darurat. Beruntung badai tidak terlalu lama hingga perjalananpun bisa kami
lanjutkan dengan selamat sampai pelabuhan Gili Manuk Bali. Sampai di pulau bali
kami menuju Terminal untuk melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan Padang Bai
Bali. Pagi kami sampai pelabuhan padang bai dan langsung melanjutkan perjalanan
menuju Lombok. Kami berpisah di Terminal Mandalika Bertais setelah menggunakan
jasa angkutan umum dari lembar. Saya menuju kampus dan mereka menuju Lombok
Timur untuk melanjutkan perjalanan menuju Rinjani.
Sesaat sebelum badai menerjang kapal dalam
perjalanan menuju Bali
V PERTEMUAN NASIONAL XI FOKUSHIMITI. MALANG JULI 2010
Berdasarkan hasil Pra
Pernas waktu PILMITANAS UGM 2009 yang memutuskan Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah
(HMIT) Universitas Brawijaya sebagai penyelenggara PERNAS XI sebagai pengganti
UNAND yang sebelumnya terpilih namun tidak jadi karena masih dalam masa
rekunstuksi akibat gempa berkekuatan besar. Peserta dan sebagian panitia Perwil
di Jember Sudah berada di Malang dan mengikuti acara dari awal. Sementara saya
masih di Lombok menyelesaikan urusan yang membatalkan niat saya mencalonkan
diri sebagai Sekjend yang sangat saya impikan sebelumnya. Pernas dimulai pada
tanggal 6 Juli 2010. Saya baru berangkat pada hari kamis tanggal 9 juli setelah
semua urusan selesai bersama puji Ilmu Tanah Unram angkatan 2008 yang kebetulan
akan berlibur ke rumah keluarga di Surabaya. Pujilah yang menambah ongkos saya
hingga saya bisa menggunakan bus langsung dari Mataram sampai Malang.
Sebelumnya saya berencana menggunakan Truck sampai banyuwangi kemudian
melanjutkan dengan kereta sampai Malang. Tapi beberapa hari sebelumnya Puji
menghubungi saya tentang rencana saya ke Malang. Dia menawarkan untuk berangkat
samaan karena tidak berani berangkat sendiri. Setelah saya bilang uang saya
hanya Rp100.000 dan tidak mungkin bisa pakai bus langsung dengan uang segitu
dia tidak keberatan untuk menambah uang saya. Saya sempat menolak karena tidak
enak dan memberatkan. Tapi dia bersikeras dan memaksakan. Sayapun menerima
tawaran itu dan kamipun berangkat kamis pagi.
Kami sampai dimalang jumat
siang dan langsung menuju penginapan di BLK singosari. Kami dibawa kekamar
peserta dari Wilayah tiga. Disana kawan-kawan sudah menunggu kedatangan saya.
Sementara puji dibawa kekamar peserta perempuan. Saya bersalaman dengan
kawan-kawan yang lagi berkumpul dan mendengarkan perjalanan Pernas. Sesaat
bercengkrama saya mengunjungi kamar seluruh peserta untuk bersalaman dan
silaturrahmi dari mereka semua banyak juga yang belum pernah saya bertemu sama
sekali tapi ada juga yang sudah sering baik secara langsung maupun melalui
facebook dan jaringan sosial lainnya.
Hari ini jadwal acara
adalah MUKERNAS yang akan dipimpin oleh Sekjend terpilih yakni Eqy Rahman dari
UNHAS. Sebelum memasuki ruang sidang saya bersama kawan-kawan wilayah tiga
berkonsolidasi untuk bisa mendapatkan satu agenda Nasional. Agenda yang kami
inginkan adalah PILMITANAS dan saya membawa misi meraih Pilmitanas di Mataram
setelah gagal mencalonkan diri sebagai Sekjend secara cepat saya menghubungi
kawan-kawan dari Wilayah lain untuk kami bisa berkoalsisi mendapatkan kegiatan.
Kami berhasil berkoalsisi dengan wilayah satu namun hanya UNAND dimana mereka
menginginkan PENGKADERAN NASIONAL dan KAMI PILMITANAS. Kami wilayah tiga
membantu mereka dalam Pengnas mereka Membantu kami dalam Pilmitanas dengan
saling memberikan suara. Acara dimulai begitu makan siang selesai. Pertama
PERNAS sudah didapatkan UNHAIR TERNATE pada 2012, kemudian JITI didapatkan
UNTAN PONTIANAK pada april 2011. setelah
tidak ada univ lain yang mencalonkan diri. Ketiga Sekjend memanggil
satu-persatu Universitas Peserta Pernas yang bersedia menyelenggarakan Pilmitanas.
Saat Universitas mataram dipanggil saya berdiri dan menyatakan kesanggupan
menyelenggarakan Pilmitanas. Kemudian Sekjend melanjutkan dan saat IPB
dipanggil Giri berdiri dan menyatakan kesanggupan mereka sebagai penyelenggara
Pilmitanas. Semua sudah dipanggil dan hanya kami berdua yang menyatakan
kesanggupan. Karena hanya kami berdua yang menyatakan kesanggupan maka Sekjend
menetapkan Unram dan IPB sebagai calon penyelenggara Pilmitanas. Kamipun harus
mempersentasikan kesiapan kami untuk meyakinkan semua peserta agar dijadikan
sebagai bahan pertimbangan memilih salah satu dari kami setelah
sama-sama mendengarkan dan memperhatikan persentasi dan konsep yang kami
tawarkan.
Unram mendapat giliran
pertama menyampaikan Persentasi. Saya dan Fuad maju untuk memberikan sedikit
gambaran tentang konsep kegiatan yang akan kami laksanakan nanti kemudian
disusul IPB. Setelah kami selesai dengan persentasi maka saatnya pemilihan yang
menggunakan jalur voting berdasarkan kesepakatan forum. Karena dari Wilayah
tiga dan satu yang hadir hanya sedikit dibandingkan wilayah dua dan empat yang
berkoalisi hadir lebih banyak kamipun kalah dan akhirnya IPB terpilih sebagai
penyelenggara PILMITANAS yang akan dilaksanakan pada November 2011.
Namun bagiku itu bukanlah persaingan yang harus dimenangkan karena dimanapun
pelaksanaannya kami tetap mendukung dan saling mensukseskan. Karena
bagaimanapun Fokushimiti bukanlah kompetisi.
Saat persentasi
kesiapan menyelenggarakan PILMITANAS
Berikutnya adalah
pemilihan Universitas yang akan melaksanakan Pengkaderan Nasional Dua. Sekjend
memanggil satu persatu Univeritas peserta Pernas pertama USU menyatakan
kesiapan menyelenggarakan yang dinyatakan Amos yang merupakan ketua umum
dari Ikatan Mahasiswa Ilmu Tanah (IMILTA FP USU). Kami wilayah tiga kaget dengan peryataan USU yang akan melaksanakan
PENGNAS. Kami kaget karena sebelumnya kami berkoalisi dengan UNAND yang juga
merupakan anggota dari Wilayah satu. Kami sempat bingung ada apa dengan Wilayah
satu yang sama-sama memperebutkan kegiatan yang sama. Akhirnya saat Sekjend
memanggil kembali tiap universitas dan sampai di UNAND. Unand pun yang
menyatakan kesanggupan mereka yang disampaikan Rendi serentak peserta sidang
bingung karena memang hal seperti ini baru pertama kali terjadi.
Karena sebelumnya kami
sudah sepakat untuk mendukung UNAND yang merupakan rekan koalisi kami. Kamipun
tetap memilih Unand saat voting setelah keduanya menyampaikan persentasi
mereka. Saat pemungutan suara akhirnya USU menang dan berhak menyelenggarakan
Pengkaderan Nasional dua yang diselenggarakan pada Januari 2011.
Seiring dengan berakhirnya
Mukernas yang telah menghasilkan keputusan diatas maka berakhirlah
rangkaian persidangan PERNAS DAN
MUKERNAS FOKUSHIMITI XI. Sekjend mengakhiri sidang dengan mengetuk palu sidang
sebanyak tiga kali sebagai tanda berakhirnya sidang. Kami bersalaman satu
persatu sayapun langsung menghampiri delegasi IPB dan mengucapkan selamat
kepada mereka atas terpilihnya IPB sebagai penyelenggara Pilmitanas. Kami
membubarkan diri dan berfoto bersama diruang sidang dengan berbagai gaya dan
ekspresi Tidak lupa bendera kebesaran HIMILTA UNRAM yang saya bawa saya ikut
sertakan dan pampang dalam foto bersama yang bersanding dengan bendera
kebesaran FOKUSHIMITI.
Foto Bersama Saat
Berakhirnya Sidang
Kami kembali kekamar
masing-masing. Saya masih bingung dengan kejadian saat pemilihan PENGNAS tadi
seolah-olah tidak percaya terjadi persaingan satu wilayah yang tidak pernah
saya temukan sebelumnya. Namun bagaimanapun palu sidang sudah diketok dan keputusan
sudah ditatapkan tinggal dijalankan. Saat malam tiba kami berkumpul diruang
makan untuk makan malam kemudian kawan-kawan melanjutkan dengan bermain futsall
yang ada di depan BLK. Saya hanya menonton karena memang tidak bisa bermain
futsall. Disaat yang lain main futsall saya ikut dengan yang lain yang memilih
jalan-jalan keluar. Kami jalan sampai jauh malam itu kira-kira dua kilometer
dari BLK baru kami kembali untuk istirahat karena besok merupakan acara Seminar
yang merupakan rangkaian acara dari PERNAS.
Pagi-pagi sekali panitia
sudah membangunkan kami untuk bersiap-siap. Setelah sarapan kami semua dibawa
menuju kampus UB untuk seminar. Ditengah-tengah seminar saya dan beberap
peserta lainnya keluar ruangan untuk mencari makan karena sudah tidak tahan.
Kami kembali sesaat sebelum seminar selesai. Seminar selesai kami kembali ke
seretariat HMIT di Fakultas Pertanian UB.
Foto Bersama
Setelah Seminar dan Depan Fakultas Pertanian UB
Malam ini rencananya kami akan berangkat
ke Gunung Bromo berdasarkan rangkaian acara dari Proposal yang kami terima.
Tapi karena ada insiden maka fildtrif kegunung bromo dibatalkan. Penutupanpun
dimajukan sehari. Penutupan sendiri dilaksanakan di Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) FP UB.
Penutupan berlangsung sederhana. Setelah pemberian sertifikat masing-masing
oleh panitia setiap universitas memberikan persembahan. Wilayah tiga sendiri
khusus meminta kepada panitia agar persembahan dari Wilayah tiga dilakukan
secara bersama dan kami memberikan lagu Bnag Iwan yang berjudul kemesraan.
Ditengah-tengah nyanyian saya turun panggung dan mengajak seluruh peserta dan
panitia bernyanyi bersama sambil bergandengan tangan dibawah setelah yang
diatas panggung turun.
Dengan berakhirnya
penutupan maka berakhirlah seluruh rangkaian acara PERNAS XI FOKUSHIMITI yang
dilaksanakan oleh HMIT FP UB. Malam ini kami tidur di PKM sambil menyaksikan
pertandingan perebutan juara tiga piala dunia antara Jerman melawan Uruguay
yang dimenangkan Jerman. Karena jumlah kami banyak dan tidak mungkin tertampung
di sekret maka kami tidur dihalaman PKM beralaskan karpet dan ada pula yang
memilih tidur di Musholla.
Saat penutupan
PERNAS FOKUSHIMITI XI
Pagi kami terbangun
panitia mengajak kami ke pasar minggu yang merupakan pagelaran pasar rakyat
yang tetap dilaksanakan pada hari minggu. Kami jalan kaki menuju kesana bersama
beberapa peserta lain. Sampai disana saya menemukan keramaian yang luar biasa
hal yang saya tidak sukai karena harus jalan bersesakan dengan banyak orang.
Saya bingung mau gimana karena tidak terbiasa dengan keramaian seperrti ini
ditambah lagi dengan tidak bisa membeli suatu apapun karena memang tidak ada
sepeserpun uang. Akhirnya saya hanya mengikuti langkah yang lain kemanapun
mereka pergi sambil berharap agar mereka cepat mengajak kembali. Tapi karena
ini merupakan hal baru dan kesempatan untuk belanja oleh-oleh khas Malang
kawan-kawan tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk belanja dan lama disana.
Sebelum kembali kekampus kami diajak masuk ke Stadiun gajayana lucunya ada
salah satu dari kami menginjak rumput stadiun dan dilihat penjaga kamipun
diusir paksa dari stadiun sambil petugas marah-marah dan mengomel. Akhirnya
kami kembali kekampus dan legalah pikiran saya terbebas dari keramaian. Siang
itu peserta dari UNSRI, UNPAD, UGM, USU, UNAND dan UNMUL pulang dan akan mampir
di UGM untuk jalan-jalan di Jogja. Sementara UNLAM akan jalan-jalan ke Bali
Fuad ikut dengan peserta Unlam untuk pulang. Saya tidak pulang hari itu karena
ongkos hanya ada untuk satu orang. Akhirnya Fuad saya suruh pulang lebih dulu
sementara saya ada dana untuk bisa pulang entah kapan saya tidak tau.
Foto Bersama
Sebelum Berangkat Pulang ke Daerah Masing-masing
Saya berencana tinggal di
UB sampai ada dana untuk Pulang. Waktu itu Delegasi UNHAS dan maya masih ada di
Malang mereka berencana pulang hari selasa. Sayapun ada teman sampai beberapa
hari kedepan selain panitia tentunya. Sore waktu kami lagi duduk di depan PKM
Eqy dan Maya mengajak kami untuk ke Bromo karena tanggung kami sudah dimalang
dan berniat ke Bromo. Kamipun sepakat dan memanggil panitia untuk memfasilitasi
kami menuju Bromo. Setelah sepakat merekapun mencari mobil untuk kami pergi
setelah tentunya bukan tanggungan panitia lagi dalam urusan biaya melainkan
hasil urunan. Saya sendiri mohon maaf tidak bisa membantu dalam memberikan
tambahan dana. Tapi Eqy bilang tidak apa-apa dan sayapun boleh ikut. Jam
delapan malam kami yang terdiri dari Eqy, Rian, Iwan, Mae, Eko, Basrawi dan
Nashra dari Unhas, Maya Unlam, Navis, Sahidin, Candra, Rani, Tino, Deky, Syamsul, dan satu teman Navis beserta Saya
berangkat dan sampai Bromo sekitar jam dua dini hari. Sebelum jalan mendaki ke
Bromo kami menyaksikan pertandingan final piala dunia diareal parkir yang
diselenggarakan warga Bromo kamipun tidak melewati kesempatan untuk menyaksikan
pagelaran sepakbola terbesar dunia sekali empat tahun itu.
Sesaat sebelum selesai
pertandingan kami berangkat agar tidak kelewatan menikmati Shunrise dari
puncak Bromo. Kami berjalan
beriringan ditengah gelapnya Lautan Pasir Bromo. Setelah sekitar dua jam kami
berjalan dilautan pasir dan tangga akhirnya kami sampai puncak dan langsung menikmati indahnya Bromo. Seperti
biasa kami tidak mungkin melewati momen ini tanpa foto dan dengan bangga kami
kibarkan bendera kebesaran HIMILTA dan FOKUSHIMITI dipuncak Bromo. Sekitar dua
jam kami disana menikmati keindahan alam dan pesona dari puncak bromo
yang mengundang decak kagum kamipun
memutuskan kembali seiring dengan semakin panasnya matahari.
Puncak Bromo
Sebelum melanjutkan
perjalanan kami sarapan sejenak dilokasi parkiran kawasan wisata Bromo.
Kemudian kawan-kawan UB mengajak kami menuju kawasan wisata lainnya yakni air
Terjun didaerah Probolinggo. Perjalanan kami tempuh sekitar dua jam. Kami
sampai disana langsung melanjutkan dengan jalan kaki menuju Air terjun yang
memang tidak ada akses untuk kendaraan melewati jalan yang licin dengan
percikan air dari atas pemandangan sepanjang jalan sangat indah dengan hutan
yang masih alami dan sungai yang jernih. Air terjun tersebut konon ceritanya
merupakan tempat bertapanya pengeran Gajah Mada. Air terjun yang memang sangat
indah, tinggi dan sangat berbeda dengan
air terjun pada umumnya.Kami disana sekitar satu jam menikmati pesona alam yang
indah dan sunyi. Awan terlihat mendung dan kami harus segera kembali meskipun
kami masih belum puas berada disana. Kami harus kembali karena jika dalam
keadaan hujan kami tetap disana akan sangat membehayakan keselamatan kami. Itu
karena kecuraman tebing yang miring kedalam jika terkena hujan bisa saja
tebingnya ambruk dan menimpa kami. Kami kemudian melanjutkan perjalanan menuju
rumah Rani untuk makan siang. Disana kami disambut dengan sangat ramah oleh
keluarga dari Rani. Setelah makan siang kami harus kembali melanjutkan
perjalanan kembali ke Malang. Karena nanti malam Teman-teman dari Unhas harus
beranjak menuju Pasuruan dan Jatah kami sewa mobil hanya sampai jam delapan
malam nanti.
Air terjun
Probolinggo
Malam hari kami sampai malang dan
kawan-kawan Unhas beserta
maya langsung menuju Pasuruan agar besok tidak ketinggalan Pesawat kebetulan
disana ada keluarga dari salah satu peserta Unhas mereka menginap disana.
Kamipun berpisah di UB. Saya yang waktu itu belum bisa pulang tidur
disekretariat HMIT ditemani
beberapa Kawan UB. Besoknya sampai satu minggu saya tidur dikontrakan beberapa
soiler UB sampai akhirnya saya mendapat kiriman RP150.000 dari Hamdy yang waktu
itu menjabat sebagai ketua himpunan untuk pulang. Akhirnya saya bisa pulang
setelah satu minggu ditampung kawan-kawan UB. Diantar Ravi kestasiun Kota Baru
Malang saya berangkat menggunakan kereta api sampai banyuwangi. Inilah akhir
dari perjalanan saya mengikuti PERNAS XI FOKUSHIMITI di UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG. VIVA SOIL!!!!!!!!!!!!!!!!!
VI MUSYARAWAH KERJA WILAYAH FOKUSHIMITI WILAYAH III (MUSKERWIL) MATARAM
NOVEMBER 2010
Berdasarkan
hasil Perwil Jember pada Juni-Juli kemarin memutuskan bahwa Musyarah Kerja
Wilayah tiga kali ini dilaksanakan di Mataram. Sebelum Bulan Suci Ramadhan dan
setelah Ujian kami membentuk panitia. Dalam hal ini Ikram 2008 terpilih sebagai
ketua panitia. Kami memutuskan untuk melaksanakan kegiatan pada 11-14 Oktober
2010. Persiapan kami mulai dengan menyebar Proposal seperti biasa kebeberapa
instansi pemerintahan dan beberapa perusahaahn. Kali ini konsep acara yang akan
kamilaksanakan lebih simple dan sederhana karena acaranya hanya persidangan
membahas Program Kerja dan beberapa rekomendasi kedepan terkait perjalanan
FOKUSHIMITI WILAYAH III.
Sebenarnya
kawan-kawan dari HIMILTA tidak ada niat untuk melaksanakan kegiatan ini karena
kami akan kesulitan dalam pendanaan seiring dengan pelaksanaannya yang di
aakhir tahun. Alasan kami mengenai pendanaan sangat beralasan karena pada akhir
tahun di mataram sangat sulit untuk mendapat bantuan dana ini disebabkan
perusahaan dan instansi pemerintahan akan tutup buku ditambah lagi Mataram
adalah kota kecil yang devisanya sedikit dan perusahaan yang adapun hanya
perusahaan kecil yang pendapatannya tidak terlalu besar. Tapi saat PERWIL yang
waktu itu sedang dalam pembahasan lokasi MUSKERWIL tidak ada satupun
Universitas yang bersedia melaksanakannya dengan alas an yang sama. Akhirnya
dengan segala resiko saya memutuskan untuk melaksanakannya di Unram tanpa
sepengetahuan Pengurus inti dan anggota lainnya di Mataram. Karena kalo tidak
demikian maka pelaksanaan Muskerwil tidak akan terlaksana dan program kerja
tidak akan berjalan yang nantinya pasti akan menghambat Fokushimiti Wilayah 3.
Tapi sayapun bilang bahwa pelaksanaannya nanti sangat sederhana. Tanpa seminar
dan acara besar. Kami hanya menyediakan ruang untuk siding, penginapan dan
fieldtrif. Setelah semua sepakat dan tidak mempermasalahkan itu semua forum
menyepakati Muskerwil dilaksanakan di Unram.
Kembali
ke Mataram semua tersontak kaget mendengar berita yang saya sampaikan. Bahkan
ada yang sempat marah dengan keputusan itu. Namun saya menjelaskan dengan
tenang dan dengan berbagai pertimbangan mereka menerima dan kamipun
melaksanakan.Persiapan kami biasa-biasa saja. Karena dari proposal kami tidak
dapat sedikitpun bantuan dana kami mulai bingung akan mencari kemana. Kamipun
sepakat untuk mengeluarkan sumbangan sukarela untuk menambah dan dan tentunya
juga kami meminta bantuan dari beberapa dosen. Jika masih belum cukup maka kami
sepakat untuk menggada motor salah satu dari kami.
Proposal
kami kirim kesemua Universitas anggota Fokushimiti Wilayah tiga melalui jasa
Pos Indonesia. Beberapa hari kemudian mereka komfirmasi bahwa proposal telah
mereka terima dan akan mempersiapkan diri untuk hadir. UGM sebagai Badan
Eksekutif Wilayah (BEW) adalah Universitas pertama yang memastikan untuk
datang. Sampai beberapa hari kemudian belum ada universitas lain yang
menghubungi kami untuk komfirmasi kedatangan. Saya terus menghubungi dan
menanyakan kesemua universitas yang belum ada kepastian. Tapi jawaban tidak
juga mereka berikan. H-5 UB, UNS dan UNUD menghubungi kami dan menyatakan siap
hadir. UNEJ, UPN dan UNDANA masih belum memberi kabar.
Persiapan
semakin kami matangkan dengan membking penginapan Yng terletak dipinggiran kota
Mataram karena disana harganya paling murah yakni tiga hari tiga malam hanya
Rp1.000.000 ditambah dengan ruang untuk siding. Bus kampus untuk Fieltrip kami
boking begitu juga persiapan-persiapan lainnya kami matangkan dan siap untuk
melaksanakan kegiatan. Meski dana kami masih jauh dari cukup namun persiapan
kami sudah matang dan siap semua. Satu-satunya harapan dana kami berikutnya
adalah Registrasi peserta yang kami harapkan untuk bias menutupi kekurangan.
Namun UNS menghubungi bahwa mereka tidak jadi datang karena terkendala oleh praktikum yang
tidak bias ditinggalkan. Saya berusasha terus membujuk dan meminta satu saja
perwakilan agar pembahasan nanti bias berjalan dengan terarah dan suara dari
masing Univ tersalurkan. Mereka hanya bisa minta maaf karena tetap tidak bias.
Saya pasrah dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Kemudian UNUD yang sudah
memastikan diri beberapa hari lalu saya hubungi untuk kepastian tidak bias
dihubungi. Semua yang saya hubungi tidak ada yang meresfon sampai akhirnya
Pasek menghubungi pada esok harinya meminta maaf yang sebesar-besarnya karena
mereka membatalkan kedatangannya dengan berbagai alasan. Saya tidak menyerah
dan tetap membujuk bahkan sampai memohon namun semua sia-sia karena mereka
tetap tidak bisa. Malamnya keadaan semakin parah saat UB menghubungi mereka
juga tidak bisa datang. Kecewa luar biasa menghampiri kami. Persiapan sudah
kami usahakan semaksimal mungkin. Namun seolah-olah tidak dihargai sama sekali.
Saya sempat berpikir negative waktu itu. Namun saya mencoba tenang dan memahami
keadaan. Saya pun hanya bisa bilang pada semua “ SAAT INI KEKECEWAAN BEGITU
BESAR DALAM HATI NAMUN INI SEMUA BUKANLAH SEBUAH KESALAHAN YANG TIMBUL DARI
SIAPAPUN MELAINKAN KEADAAN YANG BELUM MENGIZINKAN. BAGAIMANAPUN KALIAN TETAP
ORANG LUAR BIASA DAN SAYA BERHARAP TIDAK ADA LAGI UNIVERSITAS YANG MENGALAMI
KEADAA SEPERTI INI VIVA SOIL!!!!!” Hari minggu penginapan yang sebelumnya sudah
kami panjar Rp 250.000 kami batalkan dengan sangat terpaksa dan uang itupun
hangus. Harapan menggunakan uang registrasi peserta untuk menutupi kekurangan
kini tidak bisa diharapkan lagi. Kami semakin tidak tau harus bagaimana dalam
mencari dana. Beruntung ada salah satu dari anggota Himilta yang tidak mau
disebut namanya memberikan pinjaman uang sebanyak Rp1.000.000 dan itulah yang menyelamatkan
kami
Hari
minggu juga Rizky mengabari untuk berangkat hari itu bersama Gilang yang
menjabat sebagai Sekertaris Eksekutif Fokushimiti Wilayah tiga. Karena
pembukaan berlangsung pada hari senin pagi dan mereka akan sampai pada senin
siang maka acara pembukaanpun dilaksanakan tanpa peserta. Pembukaan hanya diisi
oleh tamu undangan dan anggota Himilta serta beruntung kami dekat dengan
mahasiswa Agroekoteknologi yang akhirnya meramaikan pembukaan. Pembukaan
berlangsung seperti biasa dan kali ini juga dihadiri PR 3 yang mewakili Rektor
saat itu. Karena pembukaan juga ada sambutan dari KORWIL (Koordinator Wilayah)
yang saat itu tidak mungkin bisa karena masih dalam perjalanan akhirya saya
ditunjuk teman-teman untuk mewakili sayapun bersedia setelah mendapat
persetujuan dari semua Panitia. Hanya sedikit yang saya sampaikan dan
menyampaikan permakluman akan belum adanya peserta yang hadir karena masih
tertahan dipelabuhan Padangn Bai Bali mereka belum bisa menyebrang kelombok
karena gelombang lagi tinggi dan membahayakan perjalanan kapal yang akan
membawa mereka. Itu terpaksa saya sampaikan untuk menghindari cemoohan dari
tamu undangan
Suasana Pembukaan Muskerwil
Saat
penutupan kami semua bubar dan segala perlengkapan kami kembalikan. Sementara
itu Angga dan Gilang masih dalam perjalanan diatas laut menuju Lombok. Begitu
mereka sudah dekat dengan pelabuhan Lembar Chimink dan Fuad berangkat menjemput
mereka. Mereka langsung dibawa kekampus dan kami bercengkrama sesaat disana.
Malam ini Angga dan Gilang kami bawa menuju kos Syukron karena penginapan sudah
kami batalkan. Kami mohon maaf kepada mereka atas hal ini. Tapi mereka bisa
mengerti keadaannya. Malam itu mereka tidur cepat karena masih capek ssetelah
melalui perjalanan panjang dari Jogja. Sementara saat penutupan selesai kawan
dari HMIT UB menghubungi kami dan mengatakan kalau mereka memutuskan untuk
berangkat. Saya kaget waktu itu namun saya sangat bersyukur atas informasi
mereka. Mereka berangkat hari itu juga dari malang yang berangkat adalah Candra,
Tino dan Rani.
Hari senin
siang mereka sampai dimataram. Begitu sampai setelah dijemput mereka langsung
kami bawa menuju kampus untuk berkumpul dulu sambil merencanakan apa yang akan
kami laksanakan hari ini. Akhirnya setelah makan siang kami memutuskan untuk
mengajak mereka ke pantai Malimbu untuk menikmati matahari tenggelam dan
menikmati pantai. Kami berangkat menggunalan sepeda motor yang pada saat itu
kami bersama Hamdy, Chimink, Wira, Hendra dan Ikram.
Sore
kami sampai Malimbu singgah sesaat dijembatan biru lalu melanjutkan kembali ke
Pantai yang terletak tidak jauh dari jembatan biru. Sesampai Malimbu kami mandi
sesaat sambil menunggu tenggelamnya matahari. Terlihat mereka menikmati sekali
mandai dipantaiyang memang jarang kami dapatkan di Jawa.
Jembatan Biru dan Pantai Malimbu
Begitu
malam tiba kami berangkat pulang dan langsung menuju kost Syukron sementara
Rani kami titip di kost Hesti mahasiswa Agrotek 2009. Malam itu kami ngobrol
banyak terutama mengenai keadaan FOKUSHIMITI saat ini dan tentunya keadaan
acara yang hanya dihadiri oleh dua Universitas dari delapanan anggota. Malam
itu saya menghubungi Ayah Joko agar bersedia memberikan sedikit waktunya besok
pagi untuk memberikan wejangan dan motivasi kepada kami. Beliupun bersedia dan memberikan waktu jam Sembilan
pagi di ruangan P3LKT (Pusat Penelitian dan Pengkajian Lahan Kering Tropika).
Begitu pagi kami bersiap-siap menuju lahan kering. Setelah mandi dan sarapan
kami berangkat disana pak Joko dan Pak Warji sudah menunggu kedatangan kami dan
memberikan banyak tambahan pengetahuan selama sekitar dua jam bergantian dengan
pak Prof Warji.
Selesai
dari lahan kering kami jalan-jalan sejenak sekitar kampus sembari menunggu
siang untuk memulai siding pada siang hari nanti. Siang tiba kami bergegas
menuju ruang sidang Budidaya Pertanian yang kami pinjam sebagai tempat sidang.
Kamipun memulai sidang yang dipimpin langsung oleh saudara Angga Rizkiyanto dan
membahas program kerja kedepan. Setelah melalui beberapa tahap diskusi dan
terkadang melewati perdebatan yang merupakan hal wajar dalam senuah persidangan
kami mendapat hasil sebagai berikut: PORI akan dilaksanakan di Universitas
Brawijaya Malang pada Juli 2011, LJC UNS Surakarta 2012, TEKSTUR 2012, dan
PERWIL UGM 2012. Proses sidang berakhir menjelang Isya. Kami langsung kembali
ke kost Syukron untuk istirahat karena besok kami akan ke Gili Trawangan.
Akhirnya kegiatan berhasil kami laksanakan meskipun kami harus menghubungi
universitas lain untuk meminta pendapat, saran dan menanyakan apakah mereka
siap melaksanakan salah satu dari program kerja yang ada.
Suasana Sidang Mukerwil
Pagi
kami siap –siap menuju Gili Trawangan setelah sarapan dan mandi kami berangkat
menggunakan sepeda motor kami pergi ber12 Saya,Yon, Fuad, Hendra, Putri, Tari,
Wira, Rani, Tino, Candra, Angga dan Gilang. Trawangan kami nikmati dengan penuh
kekaguman akan keindahannya demikian juga dengan yang lainnya. Kami semua
berenang dibirunya laut dan bercanda diputihnya pasir pantai yang memang
terkenal dan indah itu. Gili trawangan merupakan salah satu tujuan wisata
pantai favorit di Lombok. Sampai siang kami disana menikmati keindahan yang
disuguhkan. Selesai makan siang baru kami kembali ke Bangsal (pelabuhan yang
mengantar ke gili trawangan)
Gili Trawangan
Kami
langsung menuju kampus Yon. Saya dan beberapa yang lainnya kekampus untuk
mempersiapkan penutupan yang akan kami rangkai dengan temu alumni. Malam itu
konsep sederhana kami terapkan bedanya hanya kami pakai makan malam dengan
prasmanan seadanya. Tamu undangan dari HMJ/UKF dating begitu juga para alumni
yang berkesempatan hadir kami sambut dan persilahkan untuk langsung menikmati
hidangan seadanya dari kami. Bang Wika yang telah banyak membantu kami dalam
banyak hal di Himilta kami persilahkan menyampaikan beberapa kata untuk kami
sebagai penghormatan untuknya.
Sambutan KORWIL dan Foto Bersama Saat Penutupan MUSKERWIL
Akhirnya
seiring dengan berakhirnya acara peutupan maka berakhirlah semua rangkaian
acara MUSKERWI III FOKUSHIMITI WILAYAH III. Mala mini semua peserta akan
langsung pulang. Setelah packing kami langsung mengantarnya ke pelabuhan Lembar
untuk naik kapal. Saya, Hendra, Yon, Chimink dan Fuad yang mengantar mereka.
Jam 12 malam mereka masuk kapal dan berpisahlah kami dengan mereka orang-orang
luar biasa yang merelakan waktunya untuk datang kemataram. Terimakasih
kawan-kawanku kalian luar biasa dan kalian telah menyelamatkan kita semua. VIVA
SOIL!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Itulah
akhir dari MUSKERWIL III yang berawal dari kekecewaan namun dengan semangat dan
kebersamaan semua berakhir indah dan sesuai dengan yang kami harapkan.
VII RELAWAN MERAPI BOYOLALI DAN
GUNUNG LAWU JATENG OKTOBER NOVEMBER 2010
Meletusnya
salah satu gunung teraktip didunia telah menimbulkan pilu dan menambah derita
dan duka bagi Indonesia setelah bencana longsor di Wasior Papua disusul dengan
Tsunami Mentawai Sumatera Barat. Rentetan bencana besar ini telah menundukkan
kepala seluruh warga Negara Indonesia dan mengundang simpati dari seluruh
dunia. Disetiap daerah banyak eleman masyarakat dan mahasiswa turun kejalan
menggalang dana sumbangan untuk korban bencana ketiga daerah tersebut. Kami
dari HIMILTA pun demikian. Berdasarkan intruksi BEP dan BEW agar setiap
universitas menggalang dana bagi para korban. Kami hanya menggalang dana
disekitaran Fakultas pertanian Unram karena dijalan hamper disetiap titik
terdapat kelompok mahasiswa maupun ormas. Untuk menghindari persaingan kami
memilih didalam kampus saja. Sasaran kami tidak hanya mahasiswa melainkan Dosen
dan pagawai dikampus. Selain uang kami juga menerima sumbangan pakaian bekas
layak pakai. Malam jum’at 28 oktober saya berangkat bersama Sudirman Agrotek
2010 yang waktu itu menawarkan diri ikut serta. Kami diantar Chimink dan Babe
menuju pelabuhan Lembar Lombok. Dari Lembar kami menggunakan Truck menuju
Denpasar untuk mampir di UNUD sampai malam berikutnya untuk melanjutkan
perjalanan.
Pagi
Jum’at kami sampai Pelabuhan Padang Bai Bali setelah sekitar dua jam dalam
perjalanan kami sampai terminal Denpasar disana kami menunggu Pasek dan Didit
menjemput. Pasek dan Didit dating kami dibawa menuju Kost Didit karena UNUD
masih libur jadi kampus sepi dan sekret KMIT kuncinya dibawa pulang kampong
oleh anggota. Setelah magrib kami berangkat menuju kampus disana sudah ada
Dito, Agus dan Ananta agrotek menunggu kami. Kami makan malam baru melanjutkan
perjalanan menuju pelabuhan Gili Manuk manggunakan bus dari terminal Denpasar.
Sampai digilimanuk kami langsung nyerang menuju Ketapang Banyuwangi untuk
bermalam distasiun Banyuwangi Baru guna menunggu Kereta pagi menuju Solo.
Kami
memutuskan mampir di Solo tepatnya di UNS karena akan berangkat ke Jogja
bersama mereka Yuan dan Bombom menunggu kami disana. Malam kami sampai di
stasiun Jebres Solo dan langsung dibawa menuju kost Angga. Disana kami
istirahat cepat karena masih capek dalam perjalanan panjang. Paginya Hanim yang
sebelumnya saya hubungi dating kemudian disusul Ade, Angga, dan Monyet kami
berbincang-bincang sambil sarapan dan merencanakan akan kemana kami. Setelah
beberapa saat akhirnya kami memutuskan menuju UGM dulu dari sana kami cari
informasi ke posko mana kami akan pergi. Sore kami berangkat langsung menuju
Skretariat KMIT UGM. Disana kami menyerahkan sejumlah uang dan pakaian yang
kami bawa dari mataram. Kami menghubungi Rizky yang saat itu sebagai
Koordinator Relawan UGM dan meminta kami menuju Posko utama UGM yang berada di
PKM pusat UGM. Kami bicara dan berdiskusi mengenai keadaan sambil mencari
informasi posko mana yang membutuhkan Relawan. Akhirnya Relawan dari UNS yakni
Bokep dan Sony yang bertugas di Boyolali menghubungi kami untuk dating kesana
karena kekurangan Relawan dalam semua tugas. Tanpa piker panjang kami langsung
berangkat menuju Boyolali setelah berpamitan dengan Rizky yang malam itu ingin
menahan kami untuk bermalam disana. Meski Rizky ingin kami bermalam di UGM kami
harus berangkat malam itu juga karena menurut informasi yang kami terima kami
harus segera menuju Boyolali karena kekurangan Relawan untuk memfasilitasi
hamper 30.000 pengungsi. Jam 1o malam kami sampai Boyolali dan langsung ke
Posko Induk yang terletak di Kantor DPRD Boyolali Jawa Tengah. Setelah registrasi dan mendaptarkan diri Malam
itu kami langsung istirahat setelah menempuh perjalanan panjang.
Pagi
kami mulai menjalankan tugas dengan para relawan lainnya yang sudah lebih dulu
disana. Awalnya ada rasa canggung dihati karena masih belum terlalu kenal
dengan mereka. Tapi seiring berjalannya proses kami saling berkenalan satu sama
lain dan sesekali bercengkrama dengan mereka. Teman-teman dari UNS lah yang
berperan besar dalam mengenalkan kami dengan mereka.
Sungguh
terasa bangga bisa berada disana bisa melayani para pengungsi yang memang
membutuhkan bantuan. Aktivitas berjalan
lancer dimana barang-barang sumbangan dating dari berbagai pihak tiah waktunya
mulai dari sembako, pakaian dan berbagai kebutuhan lainnya untuk orang tua,
ibu-ibu, bapak-bapak, anak-anak, bayi sampai ibu mengandung. Begitu juga dengan
barang-barang yang keluar untuk para pengungsi yang dikoordinatori oleh orang
yang telah ditentukan untuk mengurus kebutuhan mereka.
Ada
banyak hal aneh yang saya alami disana terutama para pengungsi yang tidak bisa
berbahasa Indonesia. Mereka minta bantuan atau sekedar ngobrol menggunakan
bahasa Jawa yang saya tidak pahami. Disani saya sering bingung mau menjawab apa
dan akhirnya saya panggil teman-teman yang dari jawa untuk melayani mereka.
Namun meski telah diberitahukan saya tidak bisa berbahasa jawa mereka tetap
saja mengajak saya. Pengalaman yang beda namun luar biasa.
Aktivitas di Posko Relawan
Suasana
dipengungsian sangat beragam karena disana terdapat berbagai jenis hiburan
untuk anak muda, arena permainan untuk anak-anak dan pengajian untuk orang tua.
Awalnya terasa aneh karena dijalankan pada waktu yang bersamaan. Namun itulah
suasana pengungsian. Disatu sisi terdengar isak tangis dari orang yang berdoa
memohon perlindungan dan keselamatan, disisi lain terlihat keceriaan para
pemuda-pemudi menikmati hiburan dan disisi satunya lagi terdengar canda tawa
anak-anak menikmati wahana permainan yang disiapkan oleh para relawan.
Pemandangan yang langka ditengah kegelisahan dan ketakutan.
Dua
hari kami berada disana dan kembali menuju Surakarta untuk melakukan pendakian
kegunung Lawu. Berat rasanya berpisah dengan mereka baik para relawan maupun
pengungsi yang tidak jelas nasib mereka kedepan seperti apa. Malam kami
berangkat dan langsung menuju secretariat Garba Wira Bhuana yang merupakan
organisasi tingkat Universitas dalam bidang Pecinta Alam yang diikuti Yuan.
Malam itu kami langsung istirahat karena badan masih terasa letih bukan hanya
karena perjalanan. Tapi kegiatan di posko yang cukup berat.
Paginya
kami langsung kembali ke kost Angga dan dibawa menuju kampus untuk bertemu
teman-teman lainnya. Disana saya bertemu banyal soiler UNS kamipun bercengkrama
sesaat sembari menikmati kopi dikantin. Karena hari itu Ade dan Yuan menjadi
Coass lapangan untuk praktikum Pengelolaan Tanah kamipun diajak mereka untuk
ikut dalam praktikum itu. Malamnya kami kembali ke kost angga untuk istirahat.
Saat dilokasi praktikum Lapangan Pengtan
Kami
bangun pagi-pagi dan langsung menuju kampus seperti biasa. Berbagai aktifitas
kami jalani. Tidak lama kami dikampus kamipun kembali kekost untuk persiapan
pendakian besok. Malamnya Yuan dan Edo mengajakku ketempat kerjanya Aas di
Karang Anyar untu bermalam disana. Disana saya mulai merasakan badan terasa
lemah dan demam. Namun saya berusaha menyembunyikan agar teman-teman tidak
khawatir. Disana saya tidak ikut mereka bangun sampai tengah malam karena ingin
menjaga kondisi. Pagi menjelang keadaan badan masih belum berubah dan terasa
tambah parah. Namun saya tetap menyembunyikan meski mereka sudah mulai khawatir
dengan keadaan saya. Aas mengajak kami sarapan soto disekitar sana baru
kemudian kembali kekost Angga untuk persiapan pendakian nanti malam.
Perlengkapan dan logistic kami siapkan untuk kebutuhan. Setelah semua siap kami
berangkat malam bersebelas diantaranya: Yuan, Angga, Aas, Bom-bom, Monyet,
Edo,Sudirman, Aji, Mutia, Anggurit dan saya sendiri. Keadaan saya masih belum
ada perubahan berarti sampai akhirnya Edo dan Aas mencarikan saya obat barulah
keadaan sedikit lebih baik dan siap melakukan pendakian
Kami
naik melalui pintu pendakian cemoro sewu sekitar jam 11 malam. Pintu Cemoro Sewu terkenal dengan Tracknya
yang menangga dan curam membuat rasa capek yang sangat luar biasa karena harus
mampu mengatur pernapasan dan pijakan kaki agar tidak mengalami keram dan juga
menjaga kondisi tubuh tetap hangat karena memang dingin. Tidak hanya itu, kami
juga harus menggunakan masker karena Gunung Lawu mengeluarkan bau belerang yang
sangat menyengat dan bisa membahayakan pernapasan. Seperti biasa dalam
pendakian kami istirahat disetiap pos yang sudah disediakan sembari menikmati
pemandangan malam yang sunyi dan tanpa hingar binger aktivitas manusia.
Saat akan berangkat dari Solo dan pendakian menuju pos satu
gunung lawu
Jam
setengah lima pagi kami sampai pos empat yang merupakan pos terakhir sebelum
mencapai puncak. Disana suasananya sangat indah dengan pemandangan matahari
terbit yang meski tertutup kabut tebal. Namun tetap mengundang decak kagum.
Disana kami istirahat total sebelum nanti melanjutkan perjalanan menuju puncak.
Ada diantara kami yang memanfaatkannya untuk berfoto dan ada pula yang langsung
tidur untuk mengumpulkan tenaga. Saya memilih untuk mengambil gambar
dipemandangan indah itu bersama Gurit, Mutia, Sudirman, Yuan dan Edo baru
kemudian tidur sebentar untuk mengumpulkan tenaga.
Saat
bangun masakan sudah disiapkan oleh yang lain. Kamipun sarapan untuk tenaga
melanjutkan perjalanan menuju puncak. Setelah Packing dan siap-siap kami
kembali melanjutkan perjalanan. Kali ini kondisi badan saya sudah semakin
membaik dan hampir tidak ada kendala dalam tenaga. Sebelum meninggalkan tempat
itu kami foto bersama untuk dijadikan kenang-kenangan.
Istirahat dipos empat dan melanjutkan perjalanan menuju puncak
Perjalanan
menuju puncak kami lalui tanpa hambatan karena kondisi fisik kami masih kuat
dan segar setelah mendapat istirahat yang lumayan dan sarapan. Pagi yang cerah
dengan pemandangan gunung yang indah dan segar dengan embunnya yang belum
hilang. Sebelum kami menuju puncak kami singgah dulu diwarung mbok yem yang
terletak di puncak hargo dalem. Mbok yem merupakan orang yang tinggal digunung
lawu sejak dulu. Beliau tingga bersama kedua anaknya. Disana beliau berjualan
untuk para pendaki yang ingin istirahat sejenak. Kami memesan nasi campur dan
masing-masing segelas the hangat untuk menghangatkan tubuh. Jika pada malam
satu syuro mbok yem selalu membuat soto yang rasanya terkenal nikmat karena
pada saat itu ratusan orang mendaki untu merayakan malam satu syuro itu. Jika
pada hari-hari biasa beliau hanya menjual nasi campur biasa.
Meskipun
hanya nasi campur dengan telur dan sayur. Kami menikmati makanan Mbok Yem. Mbok
Yem sangat ramah orangnya. Setiap ada tamu Beliau selalu menyambut dengan ramah
dan senyum. Disana juga menyiapkan tempat bagi para pendaki yang ingin bermalam
disana lengkap dengan selimut dan tempat tidur namun tetap gratis.
Warung Mbok Yem di puncak hargo dalem
Matahari
mulai terasa panas kamipun memutuskan melanjutkan menuju puncak tujuan terakhir dari pendakian kami. Jalur
yang kami lalui tidak terlalu jauh. Tapi sangat curam dan menguras banyak
tenaga. Karena fisik kami masih kuat kamipun mampu menempuhnya dengan mudah.
Kamipun sampai dipuncak dan langsung menikmati pemandangan indah disana
foto-foto pun tidak kami lupakan dari foto bareng sampai foto sendiri-sendiri
bergantian.
Disana
Yuan memotong rambut kribonya yang sudah panjang. Kamipun bergantian memotong
rambutnya. Sebelum kembali turun kami makan siang dulu untuk tenaga kami
melintasi jalur turun Nanti.
Puncak utama gunung lawu
Setelah
makan siang kami packing untuk kembali melanjutkan perjalanan untuk turun. Kali
ini kami melintasi jalur Cemoro Kandang yang labih jauh namun tidak curam.
Perjalanan kami lalui dengan menikmati pemandangan indah disana. Disekitar kami
lihat bukit-bukit berdiri tegak dank abut yang dating dan pergi menghiasi
perjalanan kami. Sampai di pos empat kami istirahat sejenak sambil melihat
makam para pendaki yang meninggal dan disana dan dimakamkan disana. Kami
kembali melanjutkan perjalanan dan sampai di pos tiga menjelang malam dan
memutuskan untuk makan malam disana karena perjalanan menuju pos dua memakan
waktu yang panjang karena tracknya yang jauh. Kami masak sejenak dan makan
malam di pos tiga. Saat matahari mulai gelap kami langsung bergegas melanjutkan
perjalanan. Kami menempuh waktu sekitar dua jam setengah menuju pos tiga. Dipos
dua kami tidak istirahat lama. Namun hanya minum sejenak dan langsung
melanjutkan perjalanan menuju pos satu. Sekitar satu jam waktu yang kami tempuh
mencapai pos satu. Disana kami istirahat sejenak merenggangkan kaki dan melepas
dahaga dengan minum. Tidak lama kami istirahat disana kami langsung melanjutkan
perjalanana menuju Base Camp yang tidak jauh lagi. Kaki terasa mulai letih
namun kami harus melanjutkan perjalanan karena tidak mungkin kami bermalam
disana memngingat sudah tidak ada lagi logistik. Akhirnya kami sampai di pintu
Cemoro Kandang dan langsung melepas diri dengan bersandar. Kami berencana
bermalam di pintu Cemoro Sewu yang kebetulan jaraknya tidak terlalu jauh meski
beda provinsi. Cemoro Kandang Provisi Jawa Tengah dan Cemoro Sewu Provinsi Jawa
Timur. Kai menuju Cemoro Sewu dengan berjalan kaki sekitar 30 menit. Kami minta
izin pada penjaga pintu untuk bermalam disana. Begitu dapat izin kami langsung
istirahat karena fisik yang telah terkuras mengarungi gunung.
Pagi
kami terbangun dan langsung Packing untuk pulang. Sebelum berangkat kami
berfoto sejenak untuk mengabadikan moment di pos pendakian Cemoro Sewu. Kami
tidak langsung menuju kos Angga. Tapi kami mampir dilokasi keakraban mahasiswa
baru Agroteknologi UNS karena
disini Ilmu Tanah 2006 yakni Yuan, Angga, Monyet, Aas serta 2007 yakni Anggurit
mendapat undangan untuk menghadiri acara tersebut. Sampai disana kami sarapan
sejenak baru kemudian menuju lokasi yang telah ditentukan panitia. Sampai sore
kami disana baru kami melanjutkan perjalanan menuju kos Angga untuk istirahat
karena besok pagi kami harus pulang
Pos pendakian gunung lawu base camp cemoro sewu
Pagi
sekitar jam delapan kami berangkat menuju Stasiun Solo Jebres diantar Yuan dan
Monyet kemudian disusul Angga. Jam Sembilan kereta Sri Tanjung yang akan
membawa kami menuju Banyuwangi dating kamipun naik dan berpisah dengan mereka.
Terimakasih atas segala bantuan dan semua yang kawan-kawan berikan.
VII PENGKADERAN NASIONAL II FOKUSHIMITI IMILTA FP USU MEDAN JANUARI
2011
Perjalanan ini diawali oleh sebuah
proposal undangan yang datang dari Ikatan Mahasiswa Ilmu Tanah (IMILTA) FP USU
Medan untuk mengikuti acara Pengkaderan Nasional 2 Forum Komunikasi Himpunan
Mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia (FOKUSHIMITI). saya bersama dua orang saudara ( M.
Baitur Ridwan dan Amrullah Fiqri ) memutuskan berangkat untuk mengikuti acara
tersebut. Hari rabo pagi tanggal 19 januari kami bertiga berangkat
menuju medan. Sesampai dimedan kami langsung menuju kampus USU tepatnya sekret
IMILTA luar biasa sambutan dari saudara/i disana. Kamipun langsung menuju
kantin untuk bercengkrama dan mengakrabkan diri dengan para pejuang ilmu tanah
dari USU sebuah pengalaman langka saya temukan dimana mahasiswa baru sebelum
menginjak semester 3 tidak boleh masuk kantin kami bertiga tidak tau alasannya
apa yang jelas itu pengalaman pertama. jika ada yang melanggar maka siap2lah
diospek kembali. hari semakin sore dan kami pun dibawa ke penginapan sementara
tepatnya kost Rianda yang akhirnya dipanggil bapak kost karna kami nginap 3 hari
2 malam disana bertambahlah keluarbiasaan saudara dari USU yang merelakan
tempatnya untuk kami sesaat sebelum tidur kami makan malam di ZAM-ZAM rumah
makan yang tergolong mewah untuk ukuran kantong mahasiswa hari pertama yang
mengesankan.
Hari kedua saudara/i luar biasa dari UNSRI
( Ihsan,Deded,Cendi, Fadjar dan Evan ) menyusul tepatnya tengah malam tadi.
namun saya tidak sempat kamenyambut karna telah tertidur kami pun bercengkrama
sambil melepas kangen setelah lumayan lama tidak bertemu terakhir kami bertemu
dengan Ihsan, Cendi dan Fadjar beberapa bulan lau saat PERNAS 11 FOKUSHIMITI di
UB Malang. deded meskipun tidak pernah ketemu sebelumnya namun kami sudah
saling mengenal agak lama lewat FB Evan juga demikian. Banyak hal yang kami
ceritakan terutama tentang keberadaan dan kondisi ilmu tanah di Univ
masing-masing.Hari sudah hampir siang sambil melanjutkan cerita dan sesekali
bercanda ria kami memutuskan untuk jalan-jalan dan mencari sarapan sekaligus
makan siang ( hal yang biasa dilakukan mahasiswa terutama anak kost seperti
kami ) awalnya kami tidak ada yang menemani dari panitia kami maklum karna
mereka lagi mempersiapkan acara dan kami tidak ingin mengganggu demi kelancaran
acara. Kami delegasi Unram dan Unsri memutuskan untuk makan di Zam-Zam bukan
apa-apa tapi hanya itu yang kami tau. sembari menikmati hidangan daniel afwan
dan gilbert datang setelah menerima informasi bahwa kami disana mereka datang
karna khawatir terjadi apa-apa dengan kami. mereka lalu pergi kembali setelah
memastikan kami baik-baik saja "terimakasih kawan" Setelah selesai
dengan hidangan kami memutuskan untuk jalan-jalan disekitaran kampus USU dalam
perjalanan kami bertemu dengan Heri gilbert dan Tomi yang akhirnya menjadi gaet
dan juru foto kami.
Saat makan bersama di rumah makan
Zam-Zam
Seperti biasa setiap titik yang kami
anggap menarik kami selalu minta difoto dengan gaya masing-masing bagi kami itu
adalah moment yang harus dimanfaatkan karna belum pasti ada kesempatan kedua
kami menginjakkan kaki disana. Setelah beberapa fakultas kami lalui akhirnya
Perjalana sampai di Fak Pertanian USU kami mampir disekretariat IMILTA FP USU
dan kami dikejutkan dengan sekret yang luas dan memiliki 11 unit komputer milik
pribadi himpunan yang langsung memiliki jaringan internet. satu-satunya yang
pernah saya temukan. Kamipun tidak membuang kesempatan untuk memanfaatkan
faslitas itu. hampir semua dari kami langsung Online dan bersenang-senang. Sembari
bercanda dan saya langsung memasukkan foto hasil kami tadi ke Facebook dan
langsung ajang komen dan saling menandai.
Foto bersama di berbagai titik kampus USU
Sekretariat IMILTA FP USU beserta fasilitas internet yang dimilikinya
setelah puas
dengan internetan kami merasa jalan-jalan tadi belum lengkap karna baru
sebagian saja yang kami kunjungi. Akhirnya
kami minta bantuan 2 orang panitia yakni Heri dan Tomi menemani kami untuk
melanjutkan jelajah kampus tentunya untuk foto-foto personil kami berkurang 1
yakni si amroel yang waktu itu kami tidak tau dimana keberadaannya. gedung demi
gedung kami lewati dan setiap titik yang kami anggap menarik selalu kami
jadikan objek untuk foto. sampai akhirnya kami sampai di gerbang utama tulisan
besar USU disanalah tempat kami lama untuk memasang gaya dengan berbagai gaya
dan amroel menyusul diantar panitia yang saya lupa namanya namun wajahnya tetap
saya ingat personil pun lengkap kembali. Puas dengan gaya foto yang terkadang
lebay bahasa anak muda masa kini kami memutuskan untuk kembali ke kost untuk istirahat dan makan malam.
Sebelum sampai kost kami mampir sejenak di took pakaian dipinggir jalan.
Teman-teman banyak yang masuk dan saya hanya diam menunggu diluar.
Foto didepan kampus.
selesai makan malam kami ditawarkan
panitia untuk bermain futsal tanpa keberatan kami menerima tawaran itu. kami
pun akhirnya berangkat dan bermain seperti biasa saya kelelahan karna tidak
terbiasa dan fisik sudah tidak mampu meladeni olahraga berat ini. namun malam
itu saya menjadi pencetak gol terbanyak yakni 4 gool. prestasi hebat dalam
permainan persaudaraan. napas terasa mau habis karna capeknya luar biasa saya
pun menyerah lebih awal dan jadi penonton setia. waktu habis permainan selesai
tidak lupa sebelum pulang kami foto bersama didalam lapangan. kami semua pulang
dan istirahat kembali dikost Rianda sang bapak kost. malam itu saya tidak tidur
karna berdiskusi dengan kawan-kawan sampai jam 5 pagi hari kedua yang sungguh
berkesan bersama saudara/saudari luar biasa.
pagi jumat yang cerah menyambut kami dan 5
orang delegasi dari UNSYIYAH pun datang Akbar, Fajri,Agus, Opung dan Zainul
kami semua tidak pernah bertemu sebelumnnya suasana perkenalan pun dihiasi
dengan cerita dan canda tawa sambil ditemani kopi khas dari aceh dan panganan
yang dibawa delegasi Unsyiah. Kopi yang nikmat dengan aroma dan rasa yang Khas.
lama kami berbincang waktu sholat jum'at tiba kamipun bergegas untuk beribadah
ditemani panitia.kami kembali dari masjid dn kembali bercengkrama sampai agak
sore kami menuju kampus kali ini personil kami bertambah 5 orang seperti biasa
kami langsung menuju sekret IMILTA sesaat kami jlan-jalan 3 Delegasi dari UNHAS
BEP periode 2010-2012 datang Eqy selaku Sekjend, Iwan Korwil IV dan Aksan
pengurus BEP kami sambut mereka dengan teriakan VIVA SOIL!! mereka pun
menjawab dengan lantang SOIL SOLID!!!..
kami melepas
kangen dan bercerita panjang lebar. kami penasaran dengan lantai teratas gedung
pertanian yang diatasnya kita bisa melihat kota medan. Kami pun naik dan
ternyata benar hampir seluruh kota medan terlihat kami tidak melewatkan
kesempatan untu berfoto dan bergya untuk kenang-kenangan setelah pias dengan
itu kami memutuskan untuk makan malam kali ini kami ajak beberapa panitia dan
kami traktir mereka sebagai ucapan terimakasih awal akan kerja keras mereka.
Nongkrong bareng
dan makan bersama dikedai belakang kampus
Hari semakin
larut malam ini kita tidur dikampus tepatnya diruang kelas no 117 barang-barang
dikost rianda kami bawa kekampus dengan bantuan temanteman panitia malam ini
adalah acara perkenalan peserta dan panitia seperti biasa acara perkenalan
dimanfaatkan untuk ajang ketawa dengan berbagai aksi dari masing-masing
delegasi ditengah-tengah acara seorang delegasi dari Unhair Ternate datang
Syarif itulah dia mahasiswa tanah angkatan 2009 yang pemberani datang sendiri
malam itu wajahnya terlihat tegang dan serius karna dia kehilangan koper akibat
kesalahan armada pesawat yang ditumpanginya.
Spanduk selamat
datang waktu perkenalan dan sarasehan
Acara
perkenalan selesai dan waktunya acara bebas kami menyibukkan diri dengan
berbagai acara. Ada yang nyanyi bersama, ada yang bercerita ada yang tidur dan
ada yang keluar jalan-jalan. saya memilih untuk bergabung dengan yang nyanyi
bersama dihalaman depan kampus karna terlalu bising 4 orang satpam datang
menegur dan meminta kami membubarkan diri alasannya Rektor terganggu tidurnya
sementara besok harus bangun pagi karna ada acara wisuda. Satpam berhasil
dikendalikan kami melanjutkan acara dengan suara yang agak kecil. beberapa saat
kemudian kami istiraha karna kami juga harus bangun pagi-pagi besok adalah
acara pertama yakni SEMNAS yang merupakan rangkaian acara dari PENGNAS
Pagi-pagi
panitia membangunkan kami untuk mandi dan siap-siap SEMNAS. selesai dengan
langka yakni roti kami pun bergegas menuju ruang seminar disana panitia sudah
menunggu untuk absensi dan pemberian atribut acara. ternyata kami bertemu
dengan delegasi dari UNAND yakni Sandi kami bersalaman dan masuk ruangan disana
sudah ada delegasi dari UNRI yakni Risda, 3 orang delegasi UISU dan 3 dari UNIV
Al-Azhar SUMUT. Siang acara seminar selesai kami diberikan makan siang langsung
kami santap ditempat karna kebetulan lapar sekali. makan siang selesai aksi
gila kami berlanjut yakni foto-foto hampir 2 jam sesi foto kami dengan berbagai
gaya dan kreasi.
Foto bersama seusai
semnas
Sore menghampiri kami kembali ke ruangan 117
berdiskusi dan bercengkrama dengan para delegasi terutama Sandi yang baru
datang hari ini. Sandi mengajak kami jalan-jalan sekitar kota Medan karna
kebetulan dia bawa mobil jadi kami bisa ikut akhirya saya,Iwan,Syarif dan Ihsan
ikut bersama Sandi kami dibawa memutari kota medan dan tempat-tempat yang ramai
namun terasa tidk asik karna macetnya luar biasa. kami diajak keistana Maimun
hanya tempat itu yang kami kunjungi dan kembali kekampus utuk pindah ke Asrama
Haji lokasi utama dari PENGNAS.
sore kami
dibawa menggunakan Angkot yang disediakan panitia kaget luar biasa karna sopir
angkotnya ngebut ditengah kemacetan hal yang membuat saya takut. Sampai di
Asrama Haji kami mengatur barang-barang dan kembali jalan-jalan untuk
mengabadikan gambar. kali ini saya hanya ber2 dengan ihsan. Malam pertama
diasrama dimanfaatkan oleh BEP untuk Rapat Koordinasi Nasional terkait keadaan
BEP dan BEW serta laporan dari masing-masing BEW untuk mengetahui sejauh mana
perkembangan organisasi. selesai RAKORNAS kami memanfaatkan waktu bebas untuk bercanda
ria dan berbagai aktivitas lainnya sampai larut malam. karna kaesareka masuk
kamar kami yang lakipu kembali keruangan laki-laki. namun seperti ada yang
mengganjal dipikiran sayapu memutuskan untuk mengajak Doli kembali ketempat
tadi untuk berjaga-jaga ditemani segelas kopi dan rokok duduk kami ber2 sampai
jam 5 pagi dan kami merasa sudah g ada apa2 lagi akhirnya baru saya bisa tenang
tidur.
Asrama haji
embarkasi medan lokasi utama dari PENGNAS II
Pagi
tiba seluruh pesrta dibangunkan, ada pengalman baru lagi disini yakni kami
dibangunkan dengan lemah lembut saya bilang pengalaman baru karna selama
skegikutaya mengikuti kegiatan tidak pernah peserta dibangunkan seperti ini
biasanya dibangunkan dengan teriakan ditambah lagi menggunakan Megaphone untuk pengeras
suara, kami pun mandi dan sarapan. Acara pertama dimulai yakni sejarah
FOKUSHIMITI yang disampaikan oleh Sekjend kemudian disusul materi berikutnya
sampai sore. Materi hari pertama selesai kami diberikan acara bebas. Saya
manfaatkan untuk tidur sementara yang lain memanfaatkan itu untuk main bola
dilapangan depan asrama.
Hari
berikutnya kembali kami dengar panitia membangunkan kami dengan lemah lembut.
MAS MAS MARI BANGUN LANGSUNG MANDI DAN SARAPAN DAN MASUK RUANGAN KARNA PEMATERI
SUDAH MENUNGGU. Dengan sedikit bermalas-malasan kamipun bangun dan mengikuti
acara seperti biasa tentunya setelah mandi dan sarapan.
Suasana saat
foto bersama seusai penyampaian materi diruangan pertemuan
Materi
selesai sore kami diajak panitia jalan-jalan dikota medan menggunakan angkot
yang full music kami menjelajah kota medan sampai malam dimulai dari lapangan merdeka sampai dikantor
Gubernur Sumatera Utara seperti biasa kepala dipusingkan dengan kemacetan yang
dimana-mana. dengan kegilaan foto-foto memanfaatkan berbagai titik dan momen yang kami anggap menarik sampai yang
paling aneh berfoto digaris lampu merah saat lampu merah menyala hingga menjadi
pusat perhatian pengguna jalan. Namun kami hanya bilang AH KENAL JUGA NGGAK
jadi lanjutkan lagi. suasana didalam angkot yang melebihi diskotik dengan
dentuman music dan lampu dari hp yang memiliki senter benar-benar GILAAAA……..
Suasana jalan-jalan
dikota medan
Akhirnya
waktu yang ditunggu-tunggu datang
juga yakni fieldtrif ke danau
toba dan pulau samosir. Setelah melalui perjalanan panjang sekitar 6 jam kami
sampai di danau toba yang benar-benar mengagumkan dan memanjakan mata dengan keindahan alam yang luar
biasa dari kekuasaan Tuhan. Sebelum ke pulau samosir kami menikmati makan siang
dipinggiran danau sambil menikmati
sejenak keindahan danau terbesar di-Indonesia ini. Puas dengan foto bersama dan
perutpun siap mengarungi kembali perjalanannya setelah diisi baru kami
berangkat menuju pelabuhan untuk nyebrang keplau samosir menggunakan kapal
penumpang sekitar 30 menit, sepanjang perjalanan laut mata kami dimanjakan
dengan pemandangan yang luar biasa indah dan udara yang sangat sejuk membelai
tubuh kami membuat betah disana mata seakan enggan berkedip menyaksikan semua
ditambah lagi dengan suasana meriah, gila dan terkadang aneh dari kawan-kawan. Sesampainya
dipulau samosir tidak lupa kami foto bersama sebelum jalan-jalan. Karna saya
tidak bisa belanja saya
memutuskan untuk tidak ikut dengan yang lain takutnya melihat barang yang bagus
untuk oleh-oleh buat keluarga dan tidak mampu membeli yang akhirnya saya jadi
sedih saya akhirnya memilih diam didermaga menikmati alam dan hembusan angin
segar yang langka saat ini
ditemani Doli. Kami hanya ber2 kami bercengkrama panjang sambil menunggu
teman-teman selesai belanja dan kembali.
Fieldtrip ke danau
toba dan pulau samosir
Sekitar jam 5 sore kami sudah
berkumpul semua dan siap kembali ketempat semula mengunakan kapal laut. Kembali
mata termanjakan oleh indahnya alam dan aksi gila teman2 diatas kapal tanpa
memperdulikan penumpang lain yang entah terganggu atau tidak akan aksi mereka.
Yang jelas gila dan rebut. Namun itu lah kami memanfaatkan moment untuk hal
yang tidak terlupakan. Kami melanjutkan perjalanan kembali kemedan jam 12 malam
kami sampai dimedan langsung menuju asrama yang lain langsung tidur namun
saya,cendi,eqy,iwan,opung,agus, sandy, akbar, fadjar dan doli memilih untuk
keluar cari kopi karna memang tidak bias tidur. Kedai kopi dipojok asrama kami
temukan kami ngobrol sampai pagi kecuali sandy dan opung yang pulang duluan
setelah dijemput kerabat masing2. Jam stengah 6 pagi kami kembali kepenginapan
dan langsung tertidur tanpa basa-basi saking ngantuknya. Jam 8 kami terbangun
kembali sungguh tidur yang sangat sesaat namun cukuplah untuk mengarungi hari
luar biasa bersama orang2 luar biasa pula. Kami kembali kekedai yang tadi untuk
ngopi dan sarapan sampai agak siang kami kembali dan akhirnya balik kekampus
untuk penutupan.
Penutupan
terasa sangat khidmat meski sangat sederhana. Kami h dengan penuh rasa bangga
dan terharu karna hari-hari yang luar biasa dimana tidak sema orang mampu
apalagi dengan modal nekat seperti kami. Masing-masing perwakilan institusi
menyampaikan kesan pesan selama mengikuti acara kali ini saya mampu menahan air
mata satu kebanggan luar biasa disini yakni keheatan dan keuatn Deded delegasi
perempuan satu-satunya yang full mengikuti acara dari pertama sampai selesai
dialah penerus kartini dengan semangat yang menggebu dan keyakinan serta
kekuatan luar biasa yang dimilikinya. Tentunya keberadaan Risda uga menambah
kebanggaan dia sendiri dari UNRI yang merelakan waktunya untuk mengikuti hadir
sebagai bukti kecintaan tentunya seluruh peserta dan panitia yang luar biasa
dan tangguh. Selesai persembahan dan kesan-pesan masing2 delegasi kami seluruh
peserta memberikan persembahan kepada panitia yakni lagu KEMESRAAN yang kami
nyanikan dengan sangat khidmat meski hanya ditemani satu gitar klasik tanpa
sound system. Kami bersalaman satu persatu diiringi lagu yang sama plukan isak
tangis da tawa bahagia dan terharu menghiasi ramah tamah itu sungguh berkesan
dan takkan terlupakan. Keikhlasan dan kkuatan yang terpancar dari pancaran mata
saudara/saudariku yang luar biasa manambah kekuatan dan rasa banggaku hadir
disini. Terimakasih semua tak ada alas an untuk melupakan kalian.
Penutupan yang
penuh khidmat
Hari
ini adalah hari keberangkatan kami ke Aceh setelah sepakat dengan
saudara/saudari ari Unsri,iwan Unhas dan Doli USU bersama delegasi Unsyiah.
Kami berangkat sore sebelumnya kami ber7 Deded, Ihsan, Cendi, Iwan, Chimink dan
Heri pergi ziarah kemakam saudara kami Desmon SOILER Unsri 2008 yang meninggal
tahun lalu. Kami disambut oleh ibunda almarhum dan diantarkan kemakam kali ini
benar-benar air mata ini tidak bias dibendung selain akan kepergian saudara
kami keikhlasan dan kekuatan bunda yang membuat saya seolah-olah tidak sanggup berada disana. Selamat jalan
kawan tidak ada satupun yang bias membenung kematian karna itulah satu-satunya
hal yang pasti yang diberikan Tuhan kepada kita. Doa kami selalu untukmu.
Kematian hanyalah tidur panjang maka mimpi indahlah engkau kami menyayangimu.
Viva soil!!!!!!!!!! Setelah berdoa bersama kami kemballi ke Medan untuk
melanjutkan perjalanan ke Aceh.
Ziarah ke Makam
almarhum Desmon soil Unsri 2008
Kami bepisah
duluan dengan delegasi yang lain. Kami berangkat sore dan sampai diaceh pagi
hari. Bangga luar biasa untuk pertama kali kami menginjakkan kaki pertama kali
di tanah rencong. Kami ngopi sejenak menunggu agak siang disebuah kedai kopi depan terminal bus banda aceh
tempat kami turun tadi beberapa saat kmudian kami melanjutkan perjalanan menuju rumah Agus yang letaknya tidak terlalu jauh dari terminal
kami kaget bukan main melihat sambutan keluarga dari agus yang luar biasa kami yang saat itu
dekil, rame, ribut dan haaaah
ancur disambut dengan hangatnya dengan senyum
ikhlas ayah, bunda dan kakak. Kami langsung menikmati sarapan nikmat yang sudah
disiapkan dan tentunya kopi khas aceh yang nikmat. Walcot dan Babam saudaraku
yang luar biasa dating merinding bertemu mereka setelah hampir 2 tahun tidak bertemu merekalah yang
akan mengatur perjalanan kami ke pulau sabang untuk menuju titik 0 KM Indonesia mereka pulalah yang mengundang kami untuk
datang ke Aceh. Kami mendiskusikan rencana kesabang sampai matang dan
segala persiapan yang dibutuhkan. Setelah masing2 dari kami bersih diri kami
berangkat namun sebelumnya kami jum’atan di masjid sekitaran pelabuhan tepatnya
di ULHE LHE salah satu daerah yang habis oleh Tsunami 2004. Ibadah selesai
kamipun melanjutkan perjalanan menuju sabang menggunakan jasa kapal fery yang
hanya sekali dalam sehari. Waktu itu gelombang besar menghantam hingga kapal
terombang ambing hingga lumayan memicu adrenalin namun semua ketakutan itu seolah-olah hilang oleh kebersamaan kami.
akhirnya kami sampai di sabang pulau yang indah dan eksotis rasa lelah serentak
hilang akan kebanggaan kami menginjakkan kaki untuk pertama kali disabang ini.
KITA SAMPAI KAWAN.
Saat diatas kapal menuju sabang dan waktu sampai di Sabang
Kami
langsung dibawa ke pantai yang disana merupakan daerah bekas benteng jepang
sembari menikmati hidangan yang dibekali bunda dari aceh. Kami makan bersama
dengan menggabungkan seluruh nasi
dan lauk jadi satu kami makan dengan sistem satu kaki yang memang sering kami gunakan
sungguh nikmat terasa makan
dalam kesederhanaan namun bagiku
suasana ini mampu mengalahkan kemewahan. Tentunya kami mengabadikan
moment dengan foto-foto di tempat
yang kami anggap menarik lalu kami melanjutkan perjalanan ke lokasi
wisata lainnya disini juga merupakan benteng peninggalan jepang terbukti dengan
bekas meriam yang tersisa dan dirawat rapi kebali kami mengeluarkan aksi dan
gaya kami untuk berfoto ria sebagai bukti dan sejarah kami. Malam tiba kami
dibawa ke pinggiran kota menikmati malam dipinggir pantai sambil menikmati kopi
dan jagung bakar namun alangkah kagetnya kami mendengar harga kopi yang
mencapai rp4000/gelas. Bertambah lagi pengalaman kami.Akhirnya kami menuju
kerumah keluarga dari agus. Kami ditampug disana karna tidak mungkin menyewa
hotel ataupun penginapan murahan karna uang kami sangat pas-pan bahkan saya tidak
ppunya sama-sekali. Sesampainya disana kami makan malam dan bercengkrama
bersama bapak dan ibu sambil menikmati hidangan yang disajikan.
Hari pertama yang
luar biasa di sabang
Pagi2 sekali
kami sudah terbangun karna semangat untuk menuju titik 0 km Indonesia itu.
Namun huja lebat turun pagi itu peralanan tertunda. Namun itu bukan masalah
karna kami pasti sampai. Kamipun
sarapan sejenak dan mandi akhirnya
hujan reda berangkatlah kami. Daerah
pertama yang kami kunjungi adalah pantai gapong yang indah disana kami
menikmati pantai pasir putih yang halus dan membuatku merindukan Lombok
kawan-kawan terlihat sangat menikmati meski sempat hujan lebat dan angin
kencang melanda namun itu semua tidak berpengaruh bagi kami. Puas disana kami
melanjutkan perjalanan menuju pantai ibon yang sama menariknya dengan pantai
gapong tadi disini juga merupakan lokasi pengibaran bendera bawah laut saat
perayaan proklamasi kemerdekaan. Sesaat kami disana kami melanjutkan
perjalanan meunuju target utama yakni titik 0 km INDONESIA.
Pantai gapong yang indah sebelum menuju TUGU
0 KM Indonesia
kaget, bangga, bahagia terharu bercampur
menggelora dihati kami melihat tugu yang berdiri kokoh tak ada yang bisa
menggambarkan kebanggaan kami waktu itu yang ada hanya rasa bangga yang luar
biasa. Kami berdoa sejenak lalu disusul dengan menyaanyikan lagu kebangsaan
indonesia raya dengan khidmatnya disusul dengan lagu syukur yang membut kami
semua merinding kami sama sama bersalaman sambil berpelukan tidak ada yang bia
menahan tetesan air mata yang begitu suci dan bening. Selamat kawan-kawanku
kalian luar biasa,hebat,tangguh yakinlah tidak ada yang bisa mengalahkan kita
dengan segala kekuatan yang kita miliki, kebersamaan yang kita jalin,
kekeluargaan yang sangat erat tanpa rencana, dana yang kuat dan dukungan kita
sampai. Deded kaulah yang terbaik disini kau yang terkuat airmatamu itulah yang
akan menjadi saksi nyata airmata itulah yang akan memberimu kekuatan mengarungi
hidup. Saat sampai ditulisan ini saya tida bisa menahan air mata ini
merinding dan luar biasa terharu akan kehebatan kalian. Tanpa kalian saya tidak
akan sampai terimakasih saudara/saudariku.
Inilah sang
pencetak sejarah itu TUGU KM 0 INDONESIA
Kami kembali
ke pantai gapong untuk makan siang dan menikmati pantai sebelum kami kembali
kerumah ibu. Malam ini kami tidur cepat karna harus bangun pagi biar tidak
ketinggalan kapal menuju Banda Aceh. Sementara yang lain tidur kami Deded,
Babam,Doli,Akbar dan Opung masih terjaga dan bercerita banyak hal.harus kuat
ndok kami selalu mendoakan yang terbaik untukmu. Akhirnya rasa kantuklah yang
mengantar kami tertidur untuk esok.
Pagi sekali
jam 5 kami terbangun sarapan sejenak sebelum berangkat kamipun berpamitan
dengan ibu dan bapak terimakasih atas kebesaran hatinya kami tidak akan
melupakan jasa kalian. Akhirnya sampai dipelabuhan Balohan dan sampai jumpa
sabang saya akan kembali. Tentunya setelah sampai di marauke terlebih dahulu. Jam 10 lewat kami tiba
kembali di Banda Aceh disana soiler Unsyiah telah menunggu dan kami langsung
menuju rumah Babam atas permintaannya agar bisa kerumahnya. Disana kami
menikmati daging hiu yang lezat mohon maaf kami tidak bisa berlama-lama karna waktu yang tidak banyak.
Kamipun kembali kerumah agus disana kami istirahat sejenak. Kami bersih diri
dan diajak soiler Unsyiah jalan-jalan sejenak kebeberapa lokasi penting diAceh
kami pun sepakat setelah menambah biaya 50ribu hasil patungan kami. pertama kami ke museum tsunami
namun sayang kami tidak bisa
masuk karna sedang direnovasi kami hanya brfoto didepannya, kemudian kami
menuju tugu peringatan tsunami yang berdekatan dengan lokasi dimuseumkannya
pesawat pertama RI tidak lupa kami berfoto ria. Kedua kami menuju lokasi
terseretnya kapal PLTD APUNG II yang merupakan saksi nyata dari tragedy tsunami
kami meriding menyaksikan begitu besarnya kapal itu sungguh bencana yang membuat semua kepala
tertunduk dan seluru hati berduka akan keganasannya. Saya tidak sanggup
berlama-lama disana dan memutuskan kembali ke BIS bersama deded yg sama
lemahnya dengan saya menyaksikan itu. Akhirnya kami melanjutkan perjalanan
menuju masjid baiturrahman Banda Aceh kami berfoto dan menunaikan ibadah solat
ashar disana sebagian ada yang menuju pusat oleh-oleh yan jaraknya tidak
terlalu jauh dari masjid unuk jadi oleh-oleh buat keluarga dan kerabat kembali
saya hanya bisa menunggu karna tidak ada sepeser pun uang untuk oleh-oleh itu
maaf ibu,bapak dan adikd2ku saya tidak bisa membelikan apa2 untuk kalian. Namun
saya dikagetkan oleh pemberian rencong dan kopi aceh oleh opung unuk oleh2.
Terimakasih banyak pung rencong ini akan kujaga dan kopi ini akan kunikmati
begitu sampai Lombok. Terakhir kami menuju kampus Unsyiah untuk foto sebagai
tanda dan sebagai penghormatan kami untuk soiler luar biasa Unsiah yang
merelakan waktunya untuk menemani kami.
Waktu jalan-jalan
di Banda Aceh sungguh berkesan
Kami
kembali kerumah bunda untuk siap-siap berangkat melanjutkan perjalanan. Kami makan malam dulu untuk tenaga biar kuat sampai besok. Berat rasanya
meninggalkan rumah itu dimana disana saya merasakan kasih saying,cinta dan
keharmonisan keluarga yang
jarang saya dapatkan karna harus berpisah dengan orang tua untuk melanjutka hidup terimakasih bunda, ayah
dan kakak saya akan merindukan kalian selalu. Kamipun berangkat menuju medan
malam itu jam 8 malam kali ini tanpa saudara dari aceh dan doli yang ditahan
oleh kawan-kawan disana kamipun menuju medan ber9.
Saat perpisahan dengan keluarga agus dan
soiler Unsyiah
Sampai
dimedan jam 8 pagi. Kami disambut afwan dan nisa dan diantar keloket BUS ALS
untuk melanjutkan perjalanan menuju Palembang.kemudia dating heri dan siti
membawakan bika ambon masakan kha medan titipan dosen UNSRI kami berangkat jam
10 pagi samapi jumpa medan sampai jumpa saudara/I ku yang luar biasa
terimakasih untuk semua. Perjalanan panjang dimulai Bus berhenti di Rumah makan
pertama untuk makan siang. Kami makan sungguh tidak biasa dimana begitu banyak
pilihan yang disugukan namun kami hanya menantap telur gorng saja karna itu
yang paling murah rp 10rb /porsi. Perjalanan dilanjutkan jam 12 malam bus
kembali berhenti untuk makan malam kami rencananya tidak makan mala mini untuk
penghematan namun fadjar tidak tahan dan membeli 3 bungkus nasi putih tok yang
kami nikmati ber10 dengan lauk kacang campur tempe goreng yang dibekali siti
dari medan. Dua bungkus kami sikat ber9 satu bungkusnya unuk dede yang malam
itu magnya kambuh. Dia tiadak mau makan namun kami paksakan paling tidak untuk
mencegah magnya tambah parah. Perjalanan dilanjutkan namun jam 2 bus yang kami
tumpangi patah pir bagian kanan depan dan terpaksa perjalanan tertunda sampai
jam 9 pagi baru bisa melanjutkan perjalanan.
Saat makan siang
yang mengherankan dan menanti bus yang diperbaiki
Jam 12 siang kembali bus berhenti untuk
makan siang kali ini saya pake uang iwan 50ribu unttuk beli 5 bungkus nasi
putih beserta satu bungkus sayur nangka sebagai lauk dan lauk kacang campur
tempe yang dibekali siti dari medan sungguh nikmat meski terbatas dan serba
kekurangan namun itu lah yang tidak akan kami lupakan. Perjalanan kembali
dilanjutkan sialnya ditengah hutan kami terjebak macet akibat jalan licin
ditanjakan yang membuat truck2 besar tidak berani naik dan menimbulkan
kemacetan panjang. Kami pun terjebak ditengah2 kemacetan agar kendaraan dari
depan bisa lewat bus kami dipinggirkan namun sialnya jatuh ke kali yang
untungnya tidak terlalu dalam hingga tidak terguling. Untuk bisa naik dari kali
itu kami para penumpang mmencoba mendorong dari belakang namun hasilnya nihil
akhirnya kami minta bantuan truck yang mengangkut kendaraan berat untuk menarik
bus kami akhirnya terlepas dari ancaman. Bus pun bisa jalan namun pas
ditanjakan penumpang yang laki diminta turun agar beban bus tidak terlalu berat
untuk nanjak kamipun turun dan lari mengejar bus dari belakang pengalaman yang
langka. Kami terbebas dari kemacetan itu dan bisa melanjutkan perjalanan
terimakasih Tuhan. Dalam perjalanan kami kembali hampir mati saat bus terporosot roda depannya
ke pinggir jalan dan hamper terjatuh kejurang yang dalam untung kami selamat.
Terimakasih pak sopir. pas jm 12 malam
bus kembali berhenti untuk makan malam disini harga nasi/porsi lebih murah ykni
rp500/bungkus kamipun membeli 10 bungkus dan 2 bungkus lauk nangka untuk kami
nikmati biar kami kenyang dan sebagai
pembalasan yang kemaren namu nasi masih banyak lauk hamper habis agar nasi
tidak sia-sia kami pun membeli telur dadar sebanyak 10 akhirnya nasipun habis dan kami
kekenyangan.
Pengalaman unik bus
terperosot dan berlari mengejar bus biar bisa nanjak
Selamat
datang di Palembang. Kamipun
iba dipalembang jam 9 pagi dan langsung menju rumah deded dia dan keluarga yang
menampung kami. Kami istirahat
sejenak kemudian mndi baru sarapan istimewa dengn mpek-mpek dan tek wan buatan mama suguhan luar biasa dari
rumah luar biasa dan orng2 berhati mulia didalamnya. Beberapa saat kemudian Ketua HIMILTA UNSRI datang
disusul sama Stella dan Dovi yang akhirnya menemani kami sampai pulang.
Malamnya kami diajak jalan2 menuju jembatan ampera ditemni soiler Unsri yang lainnya tak
saya duga begitu banyak mereka juga
menemani kami nginap dirumah Deded makasi banyak Ndok kebesaran hatimu takkan terlupakan begitu juga
mama.papa,dewi dan iqbal.saat
larut malam kawan-kawan merayakan ultah Fajar Maaf jar saya tidak bisa
ikut merayakan ultahmu karna saya paling takut akan hal itu namun doaku kan tetap untukmu. Pagi pun
menjelang kami istirahat sejenak dan pergi kekebun Deded dimana papa menghidupi keluarga darisana dengan
kegigihan dan kecintaanya terimakasih atas pelajaran berharga ini.
Hari pertama
dirumah Deded dan perayaan ultah Fajar
Jembatan ampera
bersama soiler UNSRI
Setelah makan siang dan Darmawan datang Kami
diajak jalan-jalan menuju kampus Unsri yang dipalembang untuk foto2 kali ini
kami juga ditemani gilang angkatan 2007, dilanjutkan ke gelora sriwijawa
stadiun kebanggaan warga palembang kemudian menuju pusat oleh2 palembang saya
pun kembali memisahkan diri disini dengan alasan yang sama dengan waktu di
danau toba sementara itu Iwan, Rhoel dan Chimink sibuk memilih oleh-oleh untuk
dibawa pulang. dan terakhir danau yang saya tidak yau namanya disana
menyaksikan pemandangan muda-mudi yang sedang memadu kasih dan berbagai wahana
yang disajikan dalam perjalanan kembali ke rumah Deded kami mampir untuk
dibelikan mpek-mpek kapal selam yang besar dan sangat mengenyangkan itu. Ternyata
itu namanya mpek-mpek kapal selam
akhirnya trbayar rasa penasaran itu.
Jalan-jalan ke
UNSRI dan Stadiun Jaka Baring Sriwijaya
Rasa sedih
mulai hinggap dan tak mau pergi karna sesaat lagi kami
akan berpisah unuk jangka waktu yang kami tidak tau kapan bisa bertemu kembali.
Saya hanya bisa terdiam dan merenung tak bisa menikmati apapun. Semua
dikalahkan dengan rasa sedih itu. Oh Tuhan saya harus berpisah dengan mereka
anugrah terindah yang kau berikan. Akhirnya saat itu pun tiba sebelum kami
menuju loket bus kami pamitan dengan papa mama ornag yang luar biasa itu.
Sesampai diloket saya tidak
sanggup berkumpul dengan mereka saya pun memisahkan diri dan duduk merenung
dibwah pohon sendiri menangis dan terharu tapi mereka datang menghampiri saya pun tidak mau melepas pelukan mereka tuhan saya
tidak sanggup. Saudara/iku ini terlalu hebat untuk saya tinggalkan mereka
terlau baik, mereka luar biasa Tuhan
saya benar-benar tidak sangggup. Tapi bagaimanapun kami harus pergi dan bus pun
berangkat disana saya kaget menerima oleh2 yang diberikan sebuah peci dan dua
set gantungan kunci setelah sebelumnya Deded memberikan boneka kodok yang saya
beri nama phio sama seperti bonekanya yang akan saya jaga untuk menemani dan
mengobati rasa rinduku sama mereka. Dalam perjalanan saya hanya bisa menangis
dan terus menangis mengingat kenangaan itu dan tidak sanggup berpisah dengan
mereka.
saat perpisahan
dengan deded, keluarga dan soiler UNSRI
Kamipun
sampai dilampung jam 7 pagi untuk sarapan busnya berhenti dirumah makan kami
menikmati makanan yang dibekali tadi malam untuk sarapan terimakasih makanan
ini yang mnguatkan kami. Makanan
itulah yang membuat kami ber4 tidak makan sampai tengah malam. Semua penumpang telah selesai sarapan bus
pun melanjutkan perjalanan. Jam 11 siang bus masuk pelabuhan bakauheni lampung
untuk menyebrang ke pelabuhan merak Banten sekitar 2 jam perjalanan menggunakan
kapal fery. Jam 2 siang kami sampai dijakarta tepatnya ditangerang
lokasi loket bus ALS. Kami melanjutkan perjalanan menggunakan angkot menuju terminal kali deres untuk naik bus way menuju blokM. Sebelum menuju loket saya memutuskan
untuk mengajak ketiga teman saya masuk masjid untuk menghindari hal yang tidak
kami inginkan. Sementara ketiga teman saya istirahat disana saya mencari lokasi
loket BUS WAY. Sekitar 30 menit saya menemukan loket dan kembali kemasjid yang
tadi untuk memanggil ketiga teman saya. disini iwan tertinggal di loket karna
pintu pemeriksaan tiket yang ia lewati macet dan terpaksa menggunakan pintu
yang lain sebelum ia sampai kami sudah naik bus duluan karna tidak tau ap yang
dialami iwan dibelakang. Kami sadar iwan tertinggal setelah duduk dan melihat
ia tidak ada waktu itu saya mau keluar namun pintu sudah terlanjur ditutup
akhirnya kami melanjutkan perjalanan dengan segala kekhawatiran dan kegelisaha
serta rasa takut yang luar biasa. Bukan karna apa-apa rasa takut tapi karna
iwan waktu itu tidak bawa hp. Hpnya saya dan cimink yang pegang akhirnya
kami menunggu di halte harmony lokasi transit. Disini cimink terjatuh disela bus dengan halte karna ia tidak melihat
langkahnya untung dia tidak luka parah hanya sedikit lecet dibagian paha namun
tetap aja waktu itu dia jadi pusat perhatian seluruh orang hyang ada didalam
halte ditambah lagi waktu itu jam pulang kerja dimana setiap ahlte bus way
dipadati penumpang. setelah sekian lama bus demi bus lewat tanpa ada iwan
didalamnya akhirnya iwan terlihat. bus saya pun langsung melambaikan tangan
memanggilnya dan kamipun bertemu kembali hilanglah sudah rasa takut itu yang
ada kami saling menertawakan akan kejadian itu. Sampai di blok M kami dijemput
temanku dari kampung yang kebetulan
kuliah disana setelah tadi pagi waktu masih dilampung menghubunginya untuk
menjemput kami di blokM atas saran dia kami bermalam dikostnya, besoknya kami
melanjutkan perjalanan menuju malang menggunakan kereta api lewat pasar sesen
namun stasiun senen kami cari hampir 2 jam setelah turun dari halte bus way
halte senen baru ktemu namanya anak kampung selalu tersesat dikota.kami pun
berngkat jam 2 siang menggunakan jasa kereta api klass economi yang bagi saya
adalah alat tranportasi terbaik di-Indonesia dengan segala warna yang ada
didalamnnya dan tentunya tarif yang murah jakarta malang hanya rp51.000.
Suasana
diatas bus way dan waktu mencari stasiun senen
Selama perjalanan diatas kereta banyak hal
yang kami lakukan selain tidur terkadang kami bercengkrama dengan penumpang
lain untuk menghilangkan rasa jenuh. Kamipun menyempatkan diri bermain kartu
yang sudah kami persiapkan sebelum berangkat idenya chimink dan iwan. setelah
melewati perjalanan panjang dari jam dua siang saat meninggalkan jakarta kereta
yang kami tumpangi sampai malang tepatnya stasiun kota malang baru jam 9 pagi
langsung menuju kampus UM menggunakan angkot dimana teman saya sudah menunggu disana.
Saat dikereta menuju malang
Kami
sarapan disana dan bercengkrama sesaat sembari menunggu soiler UB yang sudah
saya hubungi sejak tadi malam. Mereka pun datang ber4 tapi hanya saya yang ikut
dengan mereka karena yang tiga memutuskan untuk jalan-jalan dikota malang
bersama teman-temannya. Selama dimalang saya lebih banyak menghabiskan waktu
dikontrakan teman-teman tanah untuk istirahat setelah melewati beberapa hari
dalam perjalanan sambil sesekali saya diajak kekampus untuk bertemu teman-teman
yang lain.
Perjalanan dilanjutkan menggunakan kereta
api melalui stasiun kota baru menuju
satsiun banyuwangi baru. Jam 11 malam kami sampai distasiun banyuwangi
baru sebelum menyebrang ke pelabuhan gili manuk bali kami makan malam sejenak
untuk mangisi tenaga. Kami melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan gili nmanuk
bali menggunakan jasa kapal fery selama 30 menit dan langsunug menuju terminal
untuk naik bus tujuan pelabuhan padang bai bali yang akan membawa kami nyebrang
menuju lomok. Pagi sekitar jam 7 kami sampai dipelabuhan padang bai dan
melanjutkan perjalanan menuju Lombok menggunakan fery selama 4 jam perjalanan. Inilah akhir dari
perjalanan suci itu. Terimakasih untuk semua
Perjalanan dari malang menuju lombok
Terimakasih
sebesar-besarnya saya ucapkan untuk semua yang saya dapatkan dari kalian semua.
Saya semakin mengerti akan arti kebersamaan berkat kehadiran kalian. kalian
luar biasa, kalian hebat, kalian kuat, kalian tangguh. Saya yakin ketika kalian
memegang tampuk kepemimpinan maka kalian akan membawa yang kalian pimpin kearah
yang jaya.
Doaku kan selalu untuk kalian kawanku. jangan pernah padam
api semangat juang kalian, jangan pernah lemah keyakinan kalian, jangan pernah
terhapus keikhlasan kalian.
Torehan-torehan sejarah yang kita ciptakan bersama tidak
harus dicatat dalam buku sejarah oleh negara ini. Namun yakinlah bahwa yang
kita lakukan telah mendapat tempat yang lebih indah dalam sejarah hidup.
sejarah yang akan mengantar kalian pada keberhasilan,kejayaan dan kesuksesan.VIVA SOIL!!!!!!!!!!!!!!!
IX JAMBORE ILMU TANAH V
UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK KALIMANTAN BARAT APRIL 2011
Seperti
biasa proposal kegiatan dating beberapa bulan sebelum kegiatan berlangsung
untuk mempermudah tiap institusi dalam mencari dana untuk biaya keberangkatan.
Pontianak tidak seperti jawa atau sumatera yang bisa ditempuh dengan banyak
alternative transportasi dan tentunya murah. Tapi Pontianak hanya bisa ditempuh
melalui dua jalur yakni udara dan laut yang dimana keduanya membutuhkan dana
yang tidak sedikit dan tidak mudah. Jalur udara bisa ditempuh hanya beberapa
jam saja namun harus merogoh kocek yang dalam sementara jalur laut bisa jauh
lebih murah namun dari jawa saja butuh dua hari dua malam perjalanan laut
dengan cuaca yang tidak jelas. Itu yang membuat kami dai Himilta Unram pada
awalnya tidak bisa hadir karena permasalahan dana tadi. Dari sekian tempat kami
mengajukan permohonan dana tidak ada satupun yang bisa membantu ditambah lagi
kami sedang mempersiapkan penyelenggaraan Lomba Karya Tulis Ilmiah dan Poster
Ilmiah antar SMA se NTB yang merupakan program wajib tiap tahun kami.
Hari
H semakin dekat kamipun belum bisa mendapatkan jalan keluar yang akhirnya
teman-teman memutuskan kali ini kami tidak ikut serta dalam kegiatan
FOKUSHIMITI dan memilih focus ke kegiatan yang akan kami selenggarakan pada
awal mei nanti dan saya juga harus kerja untuk melanjutkan hidup saya dan
keluarga saya. Tapi pada H-3 tiba-tiba dating seorang petugas dari perusahaan
jasa penjualan tiket mengantar tiket untuk berangkat ke Pontianak. Saya
benar-benar bingung itu dari mana karena setelah beberapa kali memaksa pada
petugas tadi dia tidak juga memberitahukan dari siapa sebenarnya tiket itu.
Awalnya saya tidak yakin dengan ini karena bagi saya ini sangat mustahil. Petugas
hanya bilang jika tidak percaya dan menganggapnya penipuan maka saya
dipersilahkan untuk dating langsung kekantornya untuk membuktikan keaslian dan
kebenaran tiket itu sampai-sampai dia bilang kalo ini penipuan maka
perusahaannya siap ditutup dan seluruh pegawainya dipenjara beserta
pimpinannya. Benar saja hari itu juga saya langsung menuju kantor dan
membuktikan tiket itu benar atau tidak dan ternyata itu benar. Namun tetap
identitas yang memberikan tetap disembunyikan.
Setelah
berpikir panjang selama sehari terutama mempertimbangkan kegiatan kami dan
tentunya adik-adik saya pun berangkat pada hari kamis pagi tanggal 22 april
2011 sesuai dengan yang tertera pada tiket setelah memastikan saya bisa
meninggalkan uang saku untuk adik saya hasil kerja beberapa hari lalu yang
memang sengaja saya simpan untuk kebutuhan mendadak. Tidak banyak memang tapi
cukuplah untuk bekal mereka salama seminggu. Ini juga saya manfaatkan untuk
menemui malaikat hidupku yang sedang berada dijakarta. Alasan utama saya pergi
adalah itu yang dimana ada waktu untuk transit dijakarta selama 3 jam yang akan
bisa saya manfaatkan sebentar untuk melihatnya sejenak mengobati rindu setelah
setahun lebih tidak bertemu. Saya tidak pamit dengan teman-teman dikampus takut
dikira saya dapat dana dari proposal-proposal yang kami kirimkan kebeberapa
instansi dan pemerintahan dan perusahaan untuk mencari dana. Bukan pula karena
tidak menghormati atau semena-mena mengambil keputusan. Tapi saya juga butuh
bertemu dengan malaikat itu paling tidak untuk mengetahui keadaannya bagaimana.
Itu semua bukan berarti JITI jadi nomor dua. Jiti tetep Jiti dan tidak ada yang
tidak berbangga bisa menghadiri acara itu karena bagi saya acara terbaik
FOKUSHIMITI adalah JITI. Dari diputuskannya Jiti pada juli 2010 dalam Mukernas
di Brawijaya Malang saya sudah sangat berharap untuk hadir disana jadi tidak
ada alas an untuk menomor duakan Jiti apalagi memanfaatkannya melainkan
menyandingkan keduanya. Disatu sisi saya butuh kekuatan dan rasa rindu yang
sangat besar disisi yang lain saya juga merindukan suasana kekeluargaan dengan
keluarga besar Fokushimiti dengan orang-orang luar biasa nan hebat didalamnya
yang telah member saya begitu banyak pelajaran dan kekuatan hingga bisa
bertahan sampai saat ini.
Begitu
sampai di bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta saya langsung menuju
RSCM setelah sebelumnya mengurus transit. Namun saying begitu sampai saya
melihat Ia masih terkulai lemas dan belum sadarkan diri sejak tiga minggu lalu
pasca Operasi. Saya hanya masuk sebentar untuk mencium kening dan kakinya
sambil berpesan “KITA SEMUA HARUS KUAT” dan kuselipkan secarik kertas
bertuliskan “Kumerindukan Saat- saat kita bersama berkumpul semua bercanda ria
tanpa beban meski tantangan begitu besar” lalu saya kembali kebandara dengan
kesedihan mendalam dan air mata yang tiada hentinya mengucur deras sampai
bandara. Tidak sampai dua jam waktu yang saya habiskan untuk kesana karena
hanya sebentar. Tapi keadaan bisa saja berbeda jika Ia sadar dan memintaku
untuk diam menemaninya maka tanpa keraguan saya pasti akan diam disana dan
membatalkan perjalanan.
Setelah
kembali menunggu dibandara beberapa saat kemudia panggilan dari petugas
terdengar agar penumpang tujuan Pontianak segera menuju pesawat karena sesaat
lagi pesawat akan diberangkatkan. Tanpa piker panjang sayapun bergegas menuju
pesawat dan mencari tempat duduk sesuai dengan nomor yang tercantum pada tiket.
Perjalanan sekitar satu setengah jam akhirnya pesawat mendarat di Pontianak
dimana Mbul panitia Jiti sudah menunggu untuk membawa kelokasi acara. Begitu
keluar bandara Mbul yang sudah menunggu langsung memanggil dan mengajakku
menuju parkiran untuk langsung berangkat kepenginapan tepatnya BLKI Pontianak
yang jaraknya tidak jauh dari Universitas Tanjungpura. Sampai di BLKI disana
teman-teman sedang siap-siap untuk berangkat melaksanakan ibadah solat jum’at
saya bersalaman dengan mereka semua melepas rindu setelah sekian lama tidak
bertemu. Adikku Deded yang saya cari-cari tidak saya temukan karena masih
ibadah digereja. Sayapun diantar menuju kamar nomor 4 disana sudah menunggu Eqy
pak Sekjend Fokushimiti yang sudah dating sejak 3 hari lalu samaan dengan
peserta dari Unsri.
Deded
akhirnya dating tidak tau kenapa terasa gugp bertemu dengannya setelah sekitar
3 bulan kami tidak bertemu. Itu semua karena tiap hari kami selalu saling
menghubungi baik sms maupun telfon dan terkadang juga lewat jejaring social
yang kini marak. Terlihat tidak ada yang berubah darinya masih tetap selalu
ceria dan selalu memnhidupkan suasana. Dia seorang yang sangat luar biasa
dengan segala kekuatan dan kebesaran hati yang dimilikinya, kuat dan taat dan
yang paling utama adalah semangat tidak pernah menyerahnya. Dialah yang tetap
memberiku semangat dan kekuatan untuk terus bertahan. Teman-teman yang lain juga
demikian. Namun dialah yang tidak pernah berhenti oleh karena itulah saya
sangat menyayanginya baik sebagai adik, saudara, sahabat, keluarga dan bahkan
guru. Mungkin bagi orang lain atau bahkan dia sendiri ini berlebihan. Tapi
itulah yang saya rasakan dan tidak mungkin saya membohongi diri saya sendiri.
Satu persatu teman-teman yang lain datang
semua saya salami baik yang sudah pernah bertemu sebelumnya seperti
Ihsan, Cendi, Stella, Rozak, Rizal, Syamsul, Tino, Rani, Jerry, Desy, Nita,Ayu,
Eqy dan Wino. Begitu juga dengan yang baru pertama kali bertemu seperti Ibi,
Lukman, Diman, Iyan, Fitry, Pahmi, Andra, Kiky, Firdan dan maaf dua delegasi
Unpad dan satu Unand yang saya lupa namanya dan tentunya seluruh panitia yang
luar biasa bahkan sampai Alumni-alumninya.
Hari
itu adalah hari pelaksanaan Soil Judging Contest (SJC) atau lomba terakhir dari
JITI V selebihnya hari berikut adalah field trif dan konservasi penanaman bakau
serta camp di Pantasi Pasir Panjang Singkawang. Setelah Makan Siang Peserta
yang belum mendapat giliran yakni UB dan Unej berangkat menuju lokasi SJC
menggunakan mobil panitia yang lokasinya tidak jauh dari penginapan. Sembari
menunggu mereka kembali saya dan yang lain bercengkrama dan berbagi cerita
bersama sambil berkumpul dan ada juga yang istirahat melepas lelah sejenak.
Semua peserta telah berkumpul dipenginapan dan dari panitia ada sedikit
penjelasan tentang penggunaan bor yang bagi kami peserta baru pertama kali
melihatnya karena memang itu khusus untuk daerah gambut sedangkan kami sebagian
bsear sebelumnya tidak pernah melihat lahan gambut seperti apa.
Pemberian
materi selesai saya. Eqy dan Cendi diajak oleh beberapa alumni menuju Geen
Villa yamg merupakan secretariat bagi Alumni Pertanian yang masih mencintai
suasana kampus dalam perjalanan kami menemui Deded jalan kaki sendiri kami
berhenti mengajaknya ikut serta dengan kami karena khawatir terjadi apa-apa.
Tapi dia menolak dengan alasan ingin menikmati kota Pontianak sendiri dan
berjanji tidak akan terjadi apa-apa kamipun melanjutkan perjalanan dengan
sedikit rasa was-was dihati saya kerena berdasarkan cerita abang-abang itu kalau
daerah itu terkenal dengan kerawananya baik itu penculikan sampai pemerkosaan
dan pembunuhan itu yang membuat saya tidak tenag dan menghubungi Deded beberapa
kali melalui sms namun tidak juga dibalas. Saya tidak tau ada apa dengannya
yang jelas saya mulai khawatir ketika sms terakhir saya tidak terkirim dan
telfon tidak bisa dihubungi.
Setelah
berkenalan dengan beberapa alumni dan mandi malam di Green Villa kami kembali
kepenginapan ternyata kekhawatiran saya benar terjadi dimana begitu sampai saya
langsung menanyakan apa Deded sudah kembali dan ternyata tidak kekhawatiran
saya langsung memuncak begitu juga dengan Cendi, Ihsan, Stella dan seluruh yang
ada disana. Saya, Cendi dan satu orang panitia memutuskan untuk mencarinya
dengan jalan kaki menyusuri jalan yang dilalui tadi. Pikiran yang tidak-tidak
mulai menghampiri pikiranku mungkin demikian juga bagi yang lain saya
benar-benar tidak bisa tenang apalagi jika mengingat cerita para alumni tadi
sampai-sampai saya menangis. Setelah beberapa lama jalan akhirnya dari belakang
tiba-tiba terdengar panggilan yang suaranya sangat saya kenal. Saya langsung
berbalik arah dan benar saja itu Deded Alhamdulillah terimakasih ya Allah
itulah yang pertama saya ucapkan begitu melihatnya selamat. Rasa syukur Luar
biasa saat itu meski ada sedikit rasa marah namun tidak berani saya ungkapkan
karena takutnya malah dimarahi balik dan dikira berlebihan. Namun Cendi sempat
terlihat marah. Wajar karena mereka merupakan sahabat sejati yang sangat dekat.
Kami pun jalan kembali kepenginapan dimana saya jalan dibelakang mereka
memperhatikan keceriaan mereka sambil tidak berhenti mengucap syukur.
Selesai
makan malam kami diajak panitia untuk berwisata malam di Sungai Kapuas kami
tentu mengiyakan tawaran itu karena bagi kami kapan lagi bisa kesana.
Menggunakan mobil panitia dan beberapa sepeda moto kami berangkat menuju sungai
Kapuas dan kaget begitu sampai disana terlihat sangat ramai terutama oleh
pemuda-pemudi yang menikmati kasmaran. Lokasinya memang sangat strategis yakni
ditengah-tengah kota dan didepannya terdapa Kantor Walikota Pontianak seperti
biasa ajang foto-foto tidak pernah terlewat disetiap titik yang dianggap bagus
dan menarik mulai dari foto bersama sampai foto sendiri-sendiri dan bahkan ada
yang berfoto dengan para gadis pengunjung. Inilah sisi lain dari kami di
Fokushimiti selalu ceria dimana saja dan kapan saja tentunya dalam balutan
kebersamaan dan kekeluargaan
Wisata Malam Sungai Kapuas
Selesai
dari sungai Kapuas kami tidak langsung kembali kepenginapan melainkan kemi
diajak menuju lokasi favorit para remaja untuk berkumpul menikmati malam sambil
berbincang-bincang kosong ada juga yang diskusi serius dan seperti biasa selalu
ada dua sejoli yang sedang memadu kasih. Hal yang sangat wajar bagi para remaja
dan bukan sesuatu yang asing lagi. Saya tidak tau persis nama jalannya jalan
apa yang jelas disana sepanjang jalan terdapat deretan kedai bahkan restoran
yang hanya buka pada malam hari berderet disisi kiri kanan jalan. Kami yang
waktu itu berjumlah lebih dari 30 orang langsung duduk bersama memborong hamper
sebagian tempat duduk yang ada dan menyatukannya dari yang awalnya
terpisah-pisah. Banyak yang memperhatikan kami karena memang sangat banyak dan
jarang ada yang sebanyak itu kata teman-teman panitia. Disana kami memesan
minuman sesuai selera masing-masin dan seperti biasa saya hanya memesan kopi
hitam tanpa gula. Meskipun keadaan teman-teman sangat terlihat sudah mulai
lelah dan ada yang mengantuk namun kami tetap menikmati suasana karena rasa
kantuk dan lelah akan hilang ditengah-tengah kebersamaan kami. Seiring larutnya
malam dan minuman yang kami pesan rata-rata telah habis dan besok masih ada
agenda panitia akhirnya memutuskan untuk membawa kami kembali kepenginapan
untuk istirahat.
menikmati suasana ramai malam hari kota Pontianak
Sampai
dipenginapan karena rasa lelah dan kantuk maka banyak diantara kami yang
langsung tidur karena panitia juga mengingatkan kalau besok masih pagi kami
akan melakukan perjalanan llumayan panjang keliling kota Pontianak kebeberapa
tempat bersejarah. Saya memilih berkumpul didepan bersama beberapa alumni dan
peserta lain untuk diskusi kecil sampai sekitar jam empat pagi. Sebenarnya
sangat ingin tidur lebih dulu. Tapi melihat alumni-alumni yang antusias dan
masih semangat maka saya merasa tidak enak meninggalkan mereka meskipun diperut
terasa sakit yang teramat sangatdan menyiksa.
Jam 5 pagi
panitia sudah membangunkan kami. Saya sendiri bangun jam 6 dan persis sejak
kedatangan saya baru tidur dua jam tadi. Namun semua bukan masalah karena yang
saya dapat lebih dari pengalaman namun pelajaran berharga akan arti kebersamaan
dan kenangan. Setelah selesai sarapan kami semua naik bus yang sudah dari pagi
menunggu kami. Lokasi pertama yang kami singgahi adalah Aloe Vera Centre (AVC)
yakni pusat pengembangan tanaman lidah buaya satu-satunya di-Indonesia dan
disini terdapat banyak jenis lidah buaya dari berbagai Negara dan untuk
berbagai kebutuhan mulai dari minuman sampai produk kecantikan.
Tanaman lidah
buaya yang dibudidayakan disini sangat banyak dan besar-besar disini juga
merupakan pusat penelitian perkembangan lidah buaya yang dilengkapi dengan
beberapa fasilitas laboratorium yang dimiliki. Berdasarkan cerita dari
pengelola dulunya terdapat puluhan jenis lidah buaya. Tapi karena banyak yang
mati oleh iklim yang berbeda dan tidak cocok maka banyak yang mati dan kini
tersisa hanya beberapa belas saja yang akan tetap dipertahankan sambil berusaha
memunculkan dari beberapa jenis yang sudah bertahun-tahun tidak memiliki anakan
untuk dikembangkan dan jika itu mati maka spesies yang ada akan berkurang
karena tinggal satu-satunya yang tersisa.
Tergiur
dengan cerita bapak tadi kalau lidah buaya bisa dimakan mentah-mentah setelah
dikupas sayapun tidak membuang kesempatan untuk mencoba. Begitu juga dengan
peserta bahkan panitia yang lain. Pada awalnya saya kira itu manis dan enak
tapi malah sebaliknya sangat pahit dan rasa pahitnya lama sekali menyingkir
dari lidah bahkan setelah minum air putih beberapa gelas dan lidah buaya yang
sudah dikemas menjadi minuman yang rasanya manis tentunya setelah melalui
proses pencampuran. Puas dengan jalan-jalan dan bertanya sekitar Aloe Vera kami
pun seperti biasa berfoto ria untuk mengabadikan momen.
Setelah
pemberian Plakat kepada pengelola AVC dan foto bersama kami pun melanjutkan
perjalanan menuju tugu Khatulistiwa
Aloe Vera Centre (AVC) Pontianak
Begitu
sampai di Tugu Khatulistiwa saya berdoa sejenak mengucap syukur akan capaian
luar biasa bagi pribadi saya yang tidak pernah membayangkan bisa kesini. Ini
adalah tugu bersejarah kedua yang saya kunjungi setelah sebelumnya berhasil
menginjakkan kaki di tugu 0 KM Indonesia disabang pada januari kemarin. Ada
beberapa dari kami yang pernah ke tugu 0 KM yang ikut kesini yakni Deded, Ihsan
dan Cendi Unsri.
Bagi
saya anak kampong pedalaman capaian ini merupakan sejarah besar dan akan selalu
saya kenang dan FOKUSHIMITI lah yang mengantarkan saya kesana FOKUSHIMITI juga
yang mempertemukan saya dengan orang-orang luar biasa dan hebat. Setelah
menulis dibuku tamu satu persatu kami semua masuk dan melihat-lihat disekitar
area tugu yang sudah tertata rapid an didesign dengan baik. Didalamnya terdapat
banyak sejarah-sejarah baik dalam bentuk foto maupun tulisan yang menceritakan
tentang sejarah tugu.
Selain
membaca sejarah-sejarah yang ada kami mendapat beberapa penjelasan penting dari
pengelola tugu terkait sejarah tugu dari awal sampai sekarang ini kami juga
kembali memasang gaya berfoto ria dari yang foto bersama sampai sendiri-sendiri
dengan berbagai gaya. Inilah cara kami untuk tidak saling melupakan. Puas
dengan didalam kamipun keluar dan akan melanjutkan perjalanan kebeberapa tempat
lainnya kembali sebelum naik bus kami memanfaatkan untuk berfoto ria
sampai-sampai panitia berkali-kali memanggil kami untuk masuk bus.
Tugu Khatulistiwa Pontianak
Semua peserta telah naik dan kamipun akhirnya melanjutkan perjalanan.
Kali ini tempat yang akan kami tuju adalah Keraton Kesultanan kerajaan
Kalimantan Barat yang masih dirawat dengan rapid an terlihat keasliannya mulai
dari bentuk bangunan, benda-benda peninggalan serta peninggalan-peninggalan
lain yang penting. Setelah melepas alas kaki dan bersalaman dengan penjaga
kamipun masuk. Kali ini ada yang berbeda dimana biasanya kami selalu
mengeluarkan suara yang sering menimbulkan kebisingan baik dalam berfoto maupun
bercanda terganti dengan suara yang pelan dan sopan. Yang menarik adalah jika
berfoto telapak kaki kita tidak boleh terlihat karena bagi mereka itu tidak
sopan dan akhirnya sayalah yang mendapat teguran itu waktu akan berfoto bersama
didepan kursi sang raja.
Kami juga bertanya-tanya pada para penjaga tentang
sejarah-sejarah benda peniggalanKerajaan. Meskipun
disana terdapat keterangan namun tetap saja tidak lengkap dan tidak rinci seperti penjelasan yang kami dapatkan dari mereka.
Kami tidak terlalu lama disini karena masih akan melanjutkan kebeberapa tempat
lainnya. Seetelah selesai dengan foto-foto dan elihat-lihat sekitar kami
kembali melanjutkan perjalanan kali ini kami akan melanjutkan menuju Museum
Provinsi Kalimantan Barat untuk melihat sejarah Kalbar di masa lalu.
Keraton Kalimantan Barat
Sampai
di Museum kami mulai merasa kelelahan. Namun rasa itu tetap kalah oleh semangat
dan kebersamaan kami semua. Tidak ada alas an untuk kami merasa lelah
ditengah-tengah kebersamaan seperti ini dan setelah mendengar beberapa
pengarahan dan sambutan dari pengurus Museum kamipun masuk untuk melihat-lihat
koleksi museum yang tertata rapid an menampakkan gambaran kehidupan masa lalu
masyarakat Kalbar mulai dari peradaban sampai keseharian masyarakatnya.
Puas
dengan memutari seisi Museum dan koleksinya dengan dipandu petugas pemandu
museum sambil sesekali memanfaatkan beberapa objek untuk mengabadikan gambar
baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri kamipun keluar gedung dan berkumpul
dibelakang dimana disana panitia sudah menyiapkan makan siang bagi kami.
Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga. Kamipun menikmati hidangan makan
siang bersama sambil sesekali bercanda. Jam sudah menunjukkan jarumnya pada
pukul 13.30 WIB dan panitia memberikan waktu saampai pukul 14.30 untuk
istirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan kelokasi lain. Waktu sesaat
itu kami manfaatkan untuk istirahat ada yang tidur sejenak dibawah rindangnya
pohon ditengah panasnya suhu Pontianak. Saya sendiri memilih duduk santai
bersama beberapa panitia dan peserta lainnya dibawah pohon palm yang berdiri
kokoh dipinggir kolam memberikan kedamaian dan kesejukan.
Ajang
foto-foto tidak terlupa disini terlihat ada yang sibuk saling foto dan bahkan
ada juga yang duduk berbaris saling pijit memberi kesan damai dengan tawa lepas
dari mereka semua. Karena rasa sakit kembali muncul diperut saya. Saya memilih
diam saja ditempat tadi sambil memijit-mijit kepala Cendi dan Ihsan secara
bersamaan.
Museum Provinsi Kalimantan
Barat
Setelah istirahat terasa cukup dan waktu menunjukkan
pukul 14.30 WIB sesuai dengan yang dikatakan panitia bahwa pada jam itu kami
akan kembali melanjutkan perjalanan. Kali ini kami dibawa kerumah mimpi yang merupakan
semacam sanggar untuk para seniman muda dalam berbagai hal mulai dari music,
tari, teater sampai fhotografer untuk menampung minat dan bakat mereka. Karena
kebetulan waktu itu ada pameran foto dan pagelaran seni lainnya kami diundang
untuk menghadiri. Sebenarnya acara dimulai pada malam hari. Namun karena
berdasarkan draft acara kami disna jam sekian dan hanya sebentar akhirnya kami
disambut lebih dulu. Kami mendapat penjelasan tentang rumah mimpi dan apa saja
yang dilakukan disana. Setelah itu kami diajak melihat hasil-hasil foto yang
akan dipamerkan dan nonton bersama film documenter tentang Taman Nasional Danau
Sentarum (TNDS) yang merupakan dananu yang memiliki banyak keunikan yang
dilanjutkan dengan diskusi bersama kepala TNDS. Waktu sudah semakin sore dan
kamipun pergi dari rumah mimpi untuk menuju rumah adat Kalimantan Barat.
Rumah Mimpi dan Hasil Karya
Para Fhotograpernya
Semua
peserta telah naik keatas bus kamipun berangkat kembali menuju rumah adat
Kalbar yang sekaligus istirahat untuk menunaikan ibadah sholat magrib bagi yang
menjalani. Kami menikmati suasana disekitar rumah adat yang terletak ditengah
kota itu. Terlihat ukiran dan lukisan dinding yang khas disetiap dinding rumah,
tangga kayu yang dibuat sederhana dan menawan demikian juga patung-patungnya
yang artistik.
Rumah Adat Kalimantan Barat
Adzan
magrib menggema dan kamipun beranjak menuju Masjid terdekat untuk menunaikan
kewajiban. sebagianbesar dari kami jalan menuju Asrama Haji Pontianak karena
disana letak masjid terdekat lalu disusul peserta lain menggunakan bus. Sholat
selesai kamipun diajak kepusat oleh-oleh Kalimantan Barat yang merupakan lokasi
terakhir hari ini. Seperti biasa teman-teman berburu barang khas untuk dibawa
pulang sebagai oleh-oleh baik untuk teman, pacar dan keluarga. Saya sendiri
hanya menikmati suasana sepanjang took yang berderet panjang sambil sesekali
melihat teman-teman belanja sampai akhirnya Eqy memintaku mencari apa yang saya
mau. Dia yang membelikan dan sayapun memilih kalung kayu. Saya duduk kembali
menunggu teman-teman selesai belanja dan Andra Unpad datang memberikan
gantungan kunci khas Pontianak. Karena rasa diperut yang sangat sakit kembali
datang dengan rasa sakit yang luar biasa sayapun memilih kembali ke bus dan
berbaring di kursi paling belakang dengan harapan sakitnya berkurang sampai
tanpa sadar saya tertidur dan dibangunkan jerry.
Sampai
dipenginapan teman-teman berencana untuk main futsal. Setelah makan malam
selesai merekapun berangkat menuju lapangan futsal terdekat saya dan beberapa
yang lain menyusul dengan jalan kaki. Saya tidak main karena memang belum bisa
dan rasa sakit yang dari tadi belum hilang-hilang namun saya tidak mau ada yang
tau akan sakit itu sehingga pura-pura tidak sakit. Awalnya saya bisa menonton
sejenak keceriaan teman-teman bermain. Namun rasa sakit tidak mau kompromi
sedikitpun dan akhirnya saya kembali berbaring menahan sakit sampai tertidur
lumayan lama. Saya dibangunkan Stella untuk pulang lebih dulu karena yang
perempuan sudah mau istirahat mengingat besok akan menempuh perjalanan panjang
kepantai pasir panjang kota Singkawang untuk Aksi Konservasi penanaman bakau
dan Camp semalam untuk makrab dan menikmati indahnya suasana malam dipantai.
Dengan rasa sakit yang tidak kunjung pergi saya
mencoba tidur. Namun tetap tidak bisa sampai akhirnya saya main PS dengan Eqy
beberapa kali sampai teman-teman kembali dari bermain futsal. Permainan PS pun
diganti dengan teman yang lain dan saya mencoba tidur tapi tetap tidak bisa dan
akhirnya saya duduk diluar untuk duduk dengan panitia sambil diskusi kecil
untuk menghilangkan jenuh serta menahan sakit. Akhirnya jam 4 pagi saya baru
bisa tertidur dan jam 6 pagi sudah bangun untuk persiapan menuju Singkawang.
Sarapan selesai pagi itu kamipun berkumpul menunggu
bus yang akan membawa kami menuju Singkawang. Jam delapan busnya datang dan
perjalanan panjangpun kami mulai. Karena masih ngantuk saya ambil posisi
dibawah beralaskan tarpal dan berbantal tas saya tidur terlentang beberapa saat
sampai tiba dipemberhentian saat sopirnya ingin istirahat sejenak dan kamippun
turun untuk minum dan membeli makanan ringan. Sekitar 30 menit berhenti
perjalanan kembali dilanjutkan dan sampailah kami di lokasi penanaman bakau.
Setelah mendengar beberapa pesan dan pengarahan dari panitia kamipun membawa
bibit bakau untuk kami tanam. Karena lokasi penanaman bakau agak ditengah dan
melewati jalan lumpur yang dalam kamipun jalan dengan setengah kaki masuk
lumpur. Awalnya kami menanam dengan lancer. Tapi karena beberapa teman mlai
bercanda dengan lumpur dan saling lempar maka kami semuapun mulai saling balas
dan terjadilah perang lumpur yang sangat seru dan benar-benar seperti anak
kecil yang bermain lepas tanpa beban sampai-sampai saya tidak sadar akan apa
yang mengalami saya saat ini. karena saya keasikan saya lupa dan baru terasa
sanagt sakit begitu akan selesai. Sayapun memilih berhenti dan kembali kedarat
untuk membersihkan diri seadanya biar tidak terlalu kotor dalam bus.
Aksi Konservasi Penanaman
Bakau
Perang
lumpur membuat kami semua kotor namun tetap ceria. Bukan hanya baju yang kena
lumpur ada yang mukanya kena semua bahkan ada juga yang rambutnya berubah
menjadi lumpur. Tapi kembali inilah kami, inilah cara kami untuk tidak saling
melupakan dan ini yang tidak akan kami lupakan selamanya.
Akhirnya
perjalanan berlanjut ke Tujuan terakhir yakni Pantai Pasir Panjang Kota
Singkawang Kalimantan Barat dimana disana sudah ada panitia yang lebih dulu
datang mempersiapkan acara dan tempat. Tenda komandopun sudah siap menyambut
kami begitu juga pantai yang indah dengan fanorama yang menawan. Badan yang
masih kotor terkena lumpur membuat kami semua langsung terjun ke pantai untuk
berendam dan membersihkan diri. Saya yang sudah lama tidak melihat pantai yang
indah seperti ini langsung berendam seperti yang sering saya lakukan di Lombok.
Pantai itu membuatku merindukan Lombok dengan dekapan pantainya yang indah dan
menawan serta deburan ombak yang memanjakan telinga tidak lupa hembusan
anginnya yang membuat melayang angan ke nirwana.
Saat Pertama tiba di Pantai
Pasir Panjang
Waktu
sudah semakin sore dan matahari kian turun dari singgasana untuk digantikan
indahnya sinar bulan menghiasi malam kami disana. Kamipun bergegas dari dekapan
air laut untuk mengganti pakaian dan makan. Ada juga yang mandi membersihkan
diri untuk menghilangkan lengket akibat air laut sementara saya seperti biasa
tidak membilas diri dengan air tawar karena memang jika mandi pantai saya tidak
pernah membilas dengan air tawar dari dulu sampai badan benar-benar kering dan
bahkan tidak sama sekali selama beberapa hari.
Makan
selesai kami kembali ke pantai untuk menikmati sore dan indahnya shunset namun
sayang sekali waktu itu awan menutupi cahaya matahari sehingga shunset tidak
terlihat sempurna. Namun meski demikia tetap saja memberikan keindahan dan
memanjakan mata kami semua. Tidak lupa kami manfaatkan untuk foto ria baik
bersama maupun sendiri-sendiri untuk mengabadikan momen tak terlupakan.
Disini
kami benar-benar merasa damai dan tenang jauh dari kemunapikan kota dan hiruk
pikuk yang membosankan. Disini kami benar-benar menyatu satu sama lain
menikmati keindahan alam dan indahnya kebersamaan. Disini pula sejarah baru
tercipta untuk kami semua sejarah yang tidak akan kami lupakan, sejarah yang
akan menemani perjalanan hidup kami kedepan dan mengawal persaudaraan kami.
Tidak ada yang lebih indah bagi kami selain suasana seperti ini dimana kami
berkumpul menjadi satu dari perbedaan yang begitu nyataebur jadi satu menggapai
satu tujuan dan mewujudkan satu angan. Inilah FOKUSHIMITI yang telah menyatukan
kami semua, inilah FOKUSHIMITI yang akan terus kami cintai, kami jaga, kami
pertahankan dan kami banggakan. Karna Fokushimiti kami disini, karna Fokushimiti
kami bertemu dan karna Fokushimiti juga lah kami merasakan indahnya
kekeluargaan.
Senja hari nan damai bersama
keluarga besar FOKUSHIMITI di Pantai Pasir Panjang Kota Singkawang Kalimantan
Barat
Malam
pun tiba dimana kami kembali melanjutkan cerita indah tak terlupakan ditempat
damai nan sejuk. Saya bersama beberapa alumni dan peserta berkumpul di dekat
api unggun sambil menikmati lezatnya ikan kakap bakar ala kami dipinggir
pantai. Nmaun lezatnya ikan tetap tidak dapat mengganti damainya suasana dan
kebersamaan kami. Saya yang mulai merasakan datangnya sakit luar biasa yang
masih sering datang akhirnya memilih tiduran diatas pasir ditempat yang sepi
membuatku tertidur sesaat dan terbangun mendengar suara canda tawa disebelah
ditemani api unggun besar. Saya tidak tau acara apa disana dan menghampirinya
ternyata acaranya penyampaian kesan pesan dari peserta dan panitia selama
mengikuti acara. Saya sangat menyayangkan karena melewati acara itu yang disebabkan
oleh sakit yang membuatku harus menyendiri agar tidak diketahui yang lain kalo
saya sakit dan sangat sakit. Karena saya baru datang maka panitia langsung
meminta saya untuk memberikan kesan pesan selama acara.
Terimakasih
untuk seluruh panitia atas kerja keras dan semangatnya menyiapkan acara hingga
berhasil seperti ini. Kembali terbukti kesolidan kita dengan segala kekurangan
dan keterbatasan kita mampu membuat sejarah baru tak terlupakan. Fokushimitilah
yang telah menyatukan kita hingga berkumpul ditempat bersejarah ini jangan ada
alas an untuk kita saling melupakan dan memisahkan diri karena memang tidak ada
alasan untuk hal itu. Keberadaan kalian semua telah memberiku semangat luar
biasa dalam hidup dan izinkanlah saya menyimpan kalian semua dengan indah dalam
lubuk hati saya sebagai sumber kekuatanku untuk mempertahankan apa yang
seharusnya saya pertahankan dan lanjutkan semoga ikhlas mengorbankan sebagian
besar waktu muda untuk mencari ilmu dan berkarya. Itulah sepenggal kata yang
saya katakana dalam kesempatan itu.
Bagi
saya Fokushimiti lah keluarga saya yang kedua. Disini saya mendapatkan suasana
yang benar-benar saya rindukan dan dambakan dalam hidup, disini saya menemukan
orang-orang luar biasa dengan segala kekuatan dan semangatnya. Malam semakin
larut dan banyak diantara kami yang tertidur karena rasa capek setelah melewati
rangkaian acara yang padat. Saya tetap memilih duduk dipantai menikmati
indahnya malam bersama peserta dan panitia lainnya hingga pagi menjelang.
Pagi
yang cerah menyambut kami untuk kembali memanjakan diri saya tidak membuang
kesempatan untuk berendam pagi merasakan segarnya air pantai bersama
teman-teman dari Unpad sekitar satu jam. Panitia mengingatkan kamim untuk
packing karena sebentar lagi bus akan datang untuk membawa kami kembali ke
Pontianak untuk penutupan. Kamipun bergegas dan kekamar mandi untuk
membersihkan diri sementara saya hanya mengganti pakaian dan tidak mandi.
Sembari
menunggu bus menjemput kami. Kami berkumpul dipantai menikmati saat-saat
terakhir disana sambil sarapan dengan hidangan seadanya yang disiapkan panitia.
Bus pun datang kami segera bergegas naik dan sampai jumpa pantai pasir panjang,
sampai jumpa singkawang dan sampai jumpa kenangan. Kami akan kembali disatu
hari untuk mengulang kembali cerita kami. Kamipun meninggalkan pantai indah itu
dan sampailah dipontianak. Kami langsung menuju Fakultas Pertanian untuk
mengikuti penutupan yang merupakan rangkaian terakhir dari acara Jambore Ilmu
Tanah Lima Universitas Tanjungpura Pontianak.
Universitas
Brawijaya meraih juara 1 untuk SJC dan Poster, Universitas Padjajaran meraih
juara 2 untuk SJC dan Poster, Universitas Sriwijaya meraih juara 3 SJC dan
Universitas Andalas meraih juara 3 Poster. Selamat dan sukses kepada para
juara. Teruslah berkarya dalam hidup dan jangan pernah berhenti melanjutkan
sejarah-sejarah hidup. Setelah penyerahan trophy dan plakat kepada para
pemanang dan peserta maka berakhirlah acara JITI V ini. Terimakasih untuk
seluruh panitia dan semua yang terlibat dalam acara bersejarah ini. Terimakasih
atas sambutan hangat dan luar biasa dari seluruh keluarga besar Keluarga
Mahasiswa Ilmu Tanah (KAMAHITA) Universitas Tanjungpura Pontianak.
Seiring dengan berakhirnya penutupan maka kami
bergegas menuju penginapan yang letaknya tidak jauh dari kampus. Dalam
perjalanan tidak lupa kami foto bersama didepan kampus untuk mengabadikan momen
kebersamaan kami. Karena kapal berangkat jam delapan malam maka kami dari UB
(Syamsul, Rani, Adit, Tino, Nita dan Ayu) UNEJ (Jerry, Desi dan Fahmy) serta
saya segera bergegas untuk pulang. Awalnya saya tidak tau kapan bisa pulang
karena benar-benar tidak ada dana sama sekali. Tapi siang tadi ada alumni yang
megirimkan saya uang untuk pulang sejumlah Rp300.000 yang akhirnya bisa membuat
saya pulang tapi hanya sampai Malang dan saya berencana akan tinggal disana
sampai ada biaya untuk melanjutkan perjalanan ke Lombok. Malam itu kami
berpisah dengan seluruh panitia dan peserta lainnya.
Penutupan dan foto bersama
didepan kampus
Malam itu saya sangat berharap bisa bicara dengan
Deded karena selama dalam acara kami persis tidak pernah duduk bersama membagi
cerita karena memang dia sibuk dan tidak ingin melewati suasana kebersamaan
begitu saja. Tapi dia tidak bisa dan hanya keluar sebentar sesaat sebelum kami
berangkat. Tapi bagaimanapun dia tetaplah adikku yang luar biasa dan hebat
orang yang senantiasa memberiku kekuatan dan semangat. Meskipu selama disana
kami hamper tidak pernah bersama bercerita saya tetap bahagia bisa kembali
bertemu dengannya melihat cerianya, canda tawanya, semangatnya dan tentu saja
yang selalu membuatku bangga dengannya adalaha keikhlasannya. Ada rasa sedih
memang. Tapi tentunya saya tidak boleh egois dan mementingkan diri sendiri.
Akhirnya jam setengah delapan kami berangkat kepelabuhan diantar Aldy, Yudi dan
Kiki Unpad. Begitu sampai diatas kapal Kiki telfon dan meminta saya turun untuk
mengambil sesuatu di Yudi. Saya kaget ketika Yudi memberikan saya bekal untuk
digunakan selama diatas kapal.
Kapal mulai bergegas dan perlahan kota Pontianak
semakin jauh dan akhirnya tidak terlihat lagi. Sampai jumpa Pontianak sampai
jumpa saudara/saudariki semua. kutunggu saat bersama kalian selalu dan
selamanya. Semoga masih ada jalan untukku temui orang luar biasa seperti kalian
semua. Kapal terus melaju melintasi samudra luas dlam perjalanan sampai dua
hari yang akan datang. Dalam perjalanan malam itu Bang Nav menghubungi saya dan
minta nomor rekening. Awalnya saya tidak tau kenapa. Tapi ternyata dia meminta
panitia untuk mengirimi saya uang sebaga ongkos pulang ke Lombok. Saya
benar-benar terharu akan itu. Mereka yang sudah mengeluarkan begitu banyak dana
untuk JITI masih menyempatkan diri untuk membantu saya. Saya benar-benar merasa
terharu dan bahkan merasa bersalah akan ini yang membuat mereka terbebani.
Sungguh maafkan saya kawan. Malam pertama diatas kapal saya lewati bersama
Jerry dan Tino sampai jam 1 dini hari. dan tertidur dikantin dideck enam kapal
Bukit Raya yang akan membawa kami sampai pelabuhan Tanjung Perak Surabaya lusa.
Pagi pertama diatas kapal kami sambut dengan perasaan
damai ditemani terbitnya matahari pagi dibalik bukit yang terletak ditengah
laut. Indah sekali terlihat meskipun
disekitar tidak terlihat tanda-tanda kehidupan sedikitpun. Yang ada hanya suara
ombak terbelah kapal dan mesin kapal yang tiada henti. Bresama Phio Malaikat
kecilku dan teman-teman yang lain kami nikmati syurga dari tengah laut dunia
nyata.
Damainya Matahari Pagi
Ditengah Samudra
Aktivitas
diatas kapal tidak jauh dari tidur dan duduk santai di de paling atas sambil
menikmati luasnya laut membentang sambil sesekali jalan-jalan melihat sekitar.
Yang paling seru adalah ktika kami semua berkumpul didalam kamar dan main games
tebak-tebakan. Terasa sangat akrab meskipun itu permainan untuk anak SD bahkan
TK. Tapi kami sangat menikmatinya.
Akhirnya
rabu sore kami sampai dipelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Tapi waktu packing
Phio tidak ada ditempat. Saya kaget dan takut luar biasa karena Phio tidak ada
sampai-sampai disemua sudut dan bak sampah saya cari dengan harapan dia masih
disana. Lama sekali kami mencari dan tidak ketemu-ketemu saya lemas dan putus
asa wajah saya pucat dan tidak ada semangat sampai akhirnya Tino datang dan
bilang kalo dia yang menyimpannya didalam tasnya. Alhamdulillah saya langsung
mengambil dan menciumnya saya tidak melepasnya sampai malang dan tetap
dipelukan. Begitu Turun Dari kapal dan Menuju Terminal Diasana kami berpisah
dengan Jerry dan Desy yang akan mampir dulu dirumahnya Desy sementara kami ber
delapan akan melanjutkan perjalanan kecuali Fahmy yang akan langsung ke Jember
kamipun berpisah di Terminal Bungur Asih Surabaya. Kami bertujuh melanjutkan
perjalanan ke Malang. Sekitar dua jam perjalanan kami sampai di Terminal
Arjosary Malang dan menunggu teman-teman UB menjemput. Yang paling membuat saya
kaget dan terharu adalah sambutan kawan-kawan terhadap para delegasi. Mereka
menyambut dengan Spanduk selamat dan mars HMIT. Benar-benar sebuah kejutan dan
saya meskipun bukan termasuk bagian dari mereka ikut merasakan kebanggaan dan
sangat terharu akan hal itu. Kekompakan dan kekeluargaan yang luar biasa dan
bagi saya hanya ada di Ilmu Tanah.
Malamnya
saya tidur di kostnya Syamsul dan begitu pagi saya diajak kekampus untuk
berkumpul dengan yang lain dan siang baru saya melanjutkan perjalanan setelah
tadi malam dari panitia Jiti mengirimi uang untuk biaya saya pulang. Setelah
pamitan dengan semua dan dikasi sangu sama Syamsul akhirnya saya berangkat
menuju stasiun Kota Baru Malang diantar Tino. Akhirnya sayapun melanjutkan
prjalanan ke Lombok. Dalam perjalanan tepatnya diterminal bus Gilimanuk Bali
sewaktu menunggu bus jurusan pelabuhan Padang Bai Bali saya bertemu dengan
seorang petualang dari Medan yakni Ubul yang melaksanakan ekspedisi pribadi ke
tujuh puncak Indonesia diatas ketinggian 3000 MDPL di pulau jawa, Bali dan
Lombok. Diterminal bus Denpasar saya berpisah dengannya setelah saling menukar
kontak dan akan bertemu lagi sewaktu dia datang ke Lombok. bersama Phio malaikat kecilku saya melanjutkan
perjalanan dan pada hari jum’at siang saya sampai Pelabuhan Lembar dijemput
Hendra setelah sebelumnya saya telfon dia untuk menjemput.
Inilah
kisah dalam JITI V. Penuh kekeluargaan dan kebersamaan dalam balutan kasih sayang
dan tentunya kesamaan tujuan. VIVA SOIL!!!!!!!!!!!!!
PEKAN OLAHRAGA ILMU
TANAH (PORI) UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JULI 2011
Salah satu program
kerja yang dihasilkan pada Muskerwil pada oktober 2010 adalah Pekan Olahraga
Ilmu Tanah (PORI) yang akan dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah
(HMIT) Universitas Brawijaya Malang. Pelaksanaannya pada tanggal 11-17 Juli
2011. Awalnya Teman-teman HMIT ragu untuk melaksanakan program ini yang
dikarenakan oleh keadaan setiap Himpunan dimasing-masing Universitas sedang
dilanda masalah yang ditimbulkan oleh adanya kebijakan Merger yang
mengakibatkan beberapa himpunan tidak punya regenerasi anggota baru karena
memang jurusan atau program study ilmu tanah sudah tidak ada mahasiswa baru
lagi. Yang ada hanya konsentrasi itupun pada semester lima dan ada juga yang
pada semester enam dengan ini maka regenerasi tertunda selama dua tahun atau
dua kepengurusan. Batu sandungannya tidak hanya itu. Tetapi hasil merger yaitu
program study agroekoteknologi rata-rata telah memiliki himpunan masing-masing
dan mahasiswanya telah masuk himpunan itu sejak awal sehingga untuk masuk
himpunan ilmu tanah menjadi semakin sulit. Tapi itu bisa diatasi dengan
pendekatan yang dilakukan dan AD/ART yang memperkenankan mahasiswa yang
mengambil konsentrasi tanah untuk masuk himpunan mahasiswa ilmu tanah.
Yang menjadi ketakutan teman-teman
HMIT adalah sedikitnnya universitas yang akan hadir terkait masalah diatas.
Tapi setelah teman-teman HMIT bisa diyakinkan bahwa bisa dijamin akan banyak
universitas yang akan datang maka merekapun bersedia melaksanakannya.
Proposal PORI pun datang pada
sekretariat kami pada bulan Juni 2011 maka kamipun berkomitmen untuk menghadiri
acara tersebut. Kami langsung buat famplet dengan tujuan untuk mengajak serta
mahasiswa Agroekoteknologi keacara tersebut. Informasi kami sebar kesemua
anggota Himilta setelah beberapa hari maka terpastikanlah yang akan ikut
sejumlah sembilan orang diataranya Saya, Ridwan (Ketum) Shafprada (Sekum),
Fuad, Nu’mansyah, Azam, Jihad, Ardi dan Tutik. Kamipun berangkat pada hari
jum’at tanggal sembilan juli menggunakan bemo kota yang kami carter menuju
pelabuhan lembar Lombok. Dipelabuhan lembar kami tidak membeli tiket di loket
karena ingin mencari harga yang lebih murah dan kamipun dapat yakni ikut bus
sampai kapal dengan bayaran Rp25.000/ orang. Begitu sampai kapal kamipun
langsung menurunkan barang-barang bawaan kami dan mencari tempat duduk yang nyaman
karena perjalanan menuju bali cukup lama yakni empat jam. Karena penumpang
kapal sangat penuh terutama oelh wisatawan asing yang baru saja tamasya ke
lombok kamipun duduk seadanya di deck 3 kapal. Kapal berangkat meninggalkan
lembar pada pukul 13.00. Pada awalnya perjalanan biasa-biasa saja karena. Namun
setelah memasuki lautan lepas kapal mulai goyang dan semakin keras dihantam
gelombang setinggi hampir satu meter. Raut muka kami terlihat gelisah dan ada
rasa ngeri dalam pikiran kami dengan keadaan seperti ini terutama Azam yang
langsung pucat dan terkulai lemas karena baru pertama kali naik kapal. Akhirnya
setelah hampir empat jam kami terombang-ambing kapalpun sampai dipelabuhan
Padang bai Bali kamipun tenang dan lega terlepas dari bahaya. Sebelum turun
kapal kami berfose sejenak dari atas kapal dengan background pelabuhan tidak
lupa kami mengakjak bule perempuan yang waktu itu ada didekat kami. Kamipun
turun dan langsung mencari angkutan menuju Denpasar untuk melanjutkan
perjalanan menuju pelabuhan Gilimanuk Bali. Kendaraanpun kami dapat setelah
negosiasi harga dan langsung meninggalkan padang bai. Sekitar dua jam
perjalanan kami tempuh untuk sampai ke terminal ubung Denpasar. Sesampai kami
diterminal kami langsung dikerumuni para makelar terminal. Mereka membawa
barang-barang kami agar kami naik kendaraannya. Tapi kami tidak mau
tergesa-gesa dan memang menunggu salah satu kakak Nu’man yang memang menjadi
makelar disana. Kakaknya Nu’man datang merekapun pergi setelah memberitahu
bahwa kami adalah adik-adiknya. Kali ini kami berpisah dengan Azam kaarena dia
bilang tidak kuat jika estafet seperti kami dan meminta izin agar dia bisa pake
bus langsung menuju Malang. Karena melihat kondisinya yang memang sudah lemas
sejak dikapal maka kamipun mempersilahkannya. Sebelum berangkat Agus dari UNUD
yang sudah janjian akan ketemu di Terminal datang dan akan ikut dengan kami
sampai Jember dimana dia akan mengikuti Musyawarah Wilayah ( MUSWIL) Forum
Mahasiswa Agroteknologi/Agroekoteknologi wilayah tiga di Universitas Negeri
Jember bersama Jihad. Dalam perjalanan kami ngobrol banyak dengan Agus terkait
organisasi. Karena perjalanan menuju Gilimanuk lumayan jauh yakni menempuh
waktu sekitar empat jam kamipun memanfaatkannya untuk istirahat sejenak.
Pelabuhan Lembar Lombok dan saat baru
sampai pelabuhan Padang Bai Bali.
Sekitar jam dua belas malam kami
sampai pelabuhan Gilimanuk kamipun langsung menuju loket pembelian tiket untuk
menyebrang ke Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Tiket kami dapatkan dan kamipun
langsung menuju kapal. Tiga puluh menit waktu yang ditempuh kamipun sampai di
pulau jawa. Slamat datang dipulau jawa saya ucapkan kepada teman-teman yang
baru pertama kali ikut. Kami tidak berlama-lama dipelabuhan dan langsung menuju
stasiun setelah mengambil foto sesaat di depan gerbang. Dalam perjalanan menuju
stasiun kami bertemu Dida seorang Back Packer perempuan asal jakarta yang baru
pulang dari Lombok. Dia berangkat sendiri diri dan terlihat sangat santai dan
menikmati perjalanan. Kami berkenalan dengannya dan mengajaknya bergabung
dengan kami saja. Diapun tidak menolak maka bergabunglah kami. Sebelum masuk
stasiun kami foto dulu depan gerbang stasiun. Sesampai stasiun kami cari tempat
untuk istirahat sampai pagi jam lima karena kereta api menuju malang berangkat jam
lima pagi sementara jam ditangan menunjukkan pukul 12.30 WIB. Kami berkumpul
didepan stasiun ada yang tidur dan ada pula yang diskusi dan bercanda dengan
kami. Suasana yang sudah tidak asing bagi kami anak tanah tidur disembarang
tempat termasuk pelataran staiun seperti ini. Pagi telah tiba kami bersiap-siap
sementara saya antri tiket teman-teman yang lain menunggu didalam stasiun yang
baru saja dibuka. Tiket kami dapat maka kamipun langsung menuju kereta yang
masih kosong dan mencari tempat yang nyaman. Saya langsung mencari tempat
sendiri untuk tidur dengan nyaman. Namun tidak lama dalam perjalanan kereta
sudah penuh dengan penumang yang naik di stasiun-stasiun lainnya setelah
stasiun Banyuwangi. Sampai Jember Jihad dan Agus turun sementara kami kembali
melanjutkan perjalanan menuju malang. Sekitar delapan jam waktu yang kami
tempuh dari Banyuwangi menuju Malang. Sesampai distasiun kami sudah ditunggu
panitia untuk membawa kami menuju kampus UB dan kami berpisah dengan sahabat
baru kami Dida.
Stasiun Bayuwangi menunggu kereta
Akhirnya
untuk ke lima kali saya pribadi menuju malang tepatnya Universitas Brawijaya
Malang dan semua adalah karena ilmu tanah dan Fokushimiti. Kami istirahat di
Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) FP UB tepatnya Sekretariat Dewan Perwakilan
Mahasiswa (DPM). Rasa kantuk menyerang
dan akhirnya kami tidur semua hingga sore. Beberapa panitia dan
angkatan-angkatan tua UB yang saya kenal datang satu persatu kamipun
bercengkrama dengan mereka semua begitu juga dengan teman-teman yang baru bangun.
Saat malam tiba kami keluar diantar deki untuk makan malam keluar kampus. Namun
sebelum keluar kami mutar lewat Rektorat untuk foto disana. Selesai makan kami
kembali kekampus dan disana sebagian dari kami tidur dan sebagian lagi
bercengkrama sampai larut malam.
Jalan malam kampus UB sambil cari makan
malam
Selamat pagi Malang, selamat pagi UB kamipun
terbangun dan sesaat kemudian tiga delegasi UNS yakni Wildan,Alan dan Agung
serta tujuh delegasi UGM yakni Rizky (Korwil III) Hanim (BPO), Dian, Bayu,
Akbar, Asing dan datang menyusul. Kami menyambut mereka, bersalaman dan
langsung berkumpul bercanda ria setelah lama tidak kumpul. Kami sarapan bersama
setelah minta tolong sama panitia untuk membelikan nasi. Karena hari ini masih hari acara bebas dan pembukaan baru
nanti malam maka kami putuskan untuk jalan-jalan disekitaran kampus. Tanpa
ditemani panitia kami keluar. Pertama tentunya plang nama Fakultas Pertanian UB
sebagai momen mengabadikan gambar. Kami kemudian melanjutkan perjalanan menuju
rektorat UB kali ini Nita dan satu panitia perempuan serta satu laki menemani
kami. Kami foto bersama didepan rektorat UB dan setelah diskusi sesaat kami
melanjutkan perjalanan menuju Malang Town Square atau orang malang biasa
menyebutnya MATOS. Disana kami masuk hanya melihat-lihat saja sungguh kebiasaan
yang tidak biasa bagi sebagian besar dari kami. Sebentar kami disana kamipun
keluar. Karena kami terpencar akhirnya kami menunggu yang lain didepan.
Beberapa saat menunggu kami dapat kabar bahwa yang kami tunggu-tunggu ternyata
sudah dikampus duluan maka kamipun kembali sambil dijalan kami mampir beli
cilok.
Jalan-jalan bersama seputar kampus
bersama delegasi UGM dan UNS
Sesampai dikmpus kami
kembali berkumpul sementara panitia mulai sibuk mempersiapkan dekorasi panggung
untuk acara pembukaan nanti malam. Malam pembukaan pun tiba kami berkumpul
dilapangan fakultas pertanian UB didepan PKM. Seluruh delegasi telah berkumpul
begitu juga dengan panitia sudah mempersiapkan dengan matang. Rani langsung
mengambil alih sebagai MC. Seperti biasa yang pertama adalah menyanyikan lagu
kebangsaan Indonesia raya yang merupakan lagu pemersatu bangsa Indonesia
kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari pihak-pihak yang berwenang
secara bergantian memberikan sambutan sampai akhirnya saya terkaget ketika Rani
menyebut nama saya untuk memberikan sambutan. Respon kaget bukan karena tanpa
alasan. Saya bukanlah pengurus dalam FOKUSHIMITI baik nasional maupun wilayah
maka seharusnya saya tidak berhak memberikan sambutan. Tapi karena sudah
dipanggil maka saya harus naik keatas panggung untuk memberikan sambutan. Acara
pembukaan selesai kemudian dilanjutkan dengan acara sharing tentang sejarah
Fokushimiti yang kembali mengagetkan saya karena Rani memanggil saya untuk naik
panggung bersama Rizky yang menjabat sebagai koordinator Wilayah III. Harusnya
Rizky yang berhak menyampaikan sejarah Fokushimiti. Tapi saya kembali dipanggil
untuk menyampaikan. Meskipun berat tapi ada suatu kebanggan dalam diri saya
diberi kepercayaan untuk berbagi sedikit pengetahuan saya tentang fokushimiti
kepada teman-teman yang lain. Seluruh rangkaian acara pembukaan selesai maka
tibalah waktunya kami makan malam yang sudah disediakan oleh panitia untuk
kami. Acara makan malam yang sangat sederhana itu bisa kami nikmati dengan
nikmat berkat kebersamaan kami makan secara bersama.
Acara pembukaan Pekan Olahraga
Ilmu Tanah Indonesia
Acara pembukaan selesai
kami membubarkan diri untuk istirahat dan ada juga yang memilih tetap berada
dilapangan untuk berkumpul dan berdiskusi seakan-akan tidak mau melewatkan
begitu saja momen berharga berkumpul dengan teman-teman dari daerah lain.
Sementara yang lain berkumpul dan istirahat saya dan beberapa perwakilan
delegasi yang lain menuju ruangan bersama panitia untuk urusan registrasi.
Setelah beberapa saat negosiasi akhirnya registrasi selesai sayapun kembali
berkumpul dengan yang lain dilapangan. Bercerita, bercanda dan main berbagai
permainan malam itu benar-benar berharga. Akhirnya setelah jam 1 WIB kami semua
memutuskan untuk istirahat menginngat besok ada agenda pertandingan pertama
yakni voly ball.
Selamat pagi teman-teman
mari silahkan bangun bersih diri dan sarapan biar kita segera berkumpul
dilapangan untuk melaksanakan pertandingan voli yang telah kita agendakan.
Itulah suara yang kami dengar dari panitia waktu membangunkan kami. Kamipun
bangun dan segera bergegas untuk mandi dan sarapan. Saat kami masih sarapan
delegasi gelombang kedua yakni Bom-bom,Ali, Ipul dan Aas dari UNS dan Rama dari
UGM datang menyusul Sarapan selesai kami langsung menuju lapangan voli Fak
Perikanan yang berada tepat dibelakang kantin FP UB. Pertandingan pertama
antara UB menghadapi UNRAM. Pertandingan berlangsung singkat dikarenakan oleh
dominasi UB yang handal sementara kami rata-rata tidak bisa. UB menang dua set
langsung dengan cepat. Tapi bukanlah kemenangan semata yang kami ccari
melainkan keceriaan,kebersamaan dan silaturrhamilah yang menjadi tujuan utama
kami. Kami kalah dalam skor tapi kami sama-sama menang dalam keceriaan dan kebersamaan.
Pertandingan berikutnya antara UGM menghadapi UNS yang dimenangkan oleh UNS.
Maka pada final bertemu UNS melawan UB yang dimenangkan oleh UB dengan
pertandingan tiga set yang sangat seru. UB keluar sebagai juara dalam
pertandingan voli. Pertandingan kemudian dilanjutkan dengan pertandingan antara
tim All star melawan panitia yang dimanangkan tim All star. Dengan berakhirnya
pertandingan All star maka berakhirlah agenda pertama yakni voli. Kamipun
kembali ke PKM untuk istirhat dan makan siang diatas panggung. Terlihat para
mahasiswa memperhatikan kami. Mungkin mereka jarang atau bahkan baru pertama
kali melihat kami yang seperti ini. Makan beralaskan lantai dan bungkus nasi
disatukan yang kemudian kami makan secara bersama. Selesai makan kami istirahat
sejenak sambil menunaikan ibadah sholat dzuhur. Ashar tiba acara dilanjutkan
dengan games makan kerupuk dipanggung. Permainan yang unik dan seru dimana kami
ingat masa kecil dulu yang biasanya dilombakan dalam aara 17san
dikampung-kampung. Games sangat seru dan wah benar-benar mendatangkan tawa dan
ceria.
Acara games makan kerupuk
selesai kami kembali istirahat dan masih di PKM. Malam tiba kami disuguhkan
makan malam. Cuaca agak gerimis waktu itu dan sangat kaget waktu Jerry, Vicky,
Candra dan satu anak agrotek Unej 2010 datang. Vicky langsung kami sambut
dengan heboh karena dialah yang selama ini hilang dan putus komunikasi
dengannya selama beberapa saat. Dia menghilang begitu saja tanpa kabar dan
penjelasan. Yang kami tau hanyalah dia mencari ketenangan setelah ayahnya
meninggal. Dia saya peluk erat dan benar-benar tidak percaya bisa bertemu dia
lagi Alhamdulillah terimakasih ya Allah. Malam itu kami kembali terjaga sampai
tengah malam dengan adanya vicky. Suara tawa, celoteh, basa- basi, canda dan
teriakan khasnyalah yang membuat kami selalu merindukan sosok sepertinya. Waktu
menunjukkan jam 2 lewat kamipun istirahat karena nanti agendanya adalah lari
estafet yang membutuhkan banyak tenaga.
Selamat pagi malang yang
dingin. Suasana pagi membangunkan kami dan bersiap untuk acara berikutnya. Kami
bergegas mandi dan makan pagi bersama lalu berangkat menuju stadiun untuk lomba
estafet. Berdasarkan hasil TM semalam Unram dapat nomor dada 2 Fuad pelari
pertama disambut Chimink kemudian saya dan terakhir Indra. Ternyata sesaat
setelah start Fuad tertinggal jauh dari pelari lainnya begitu juga setelah
Chimink menyambung saya juga demikian. Namun bisa mengalahkan Jery dan Indra
sebagai pelari terakhir tidak bisa memperbaiki posisi dari posisi 4. Meskipun kalah
kami tetap bukan yang terakhir. Napas benar-benar tersengal karena saya memang
bukanlah seorang pelari. Begitu juga dengan yang lainnya. Lomba Estafet
dimenangi UB disusul UGM, UNS, Unram dan terakhir Unej.
Kami istirahat sejenak
sementara yang lain melanjutkan dengan games tebak kata yang tidak saya ikuti.
Teman-teman yang lain terlihat seru mengikuti acara itu. Saya sendiri menikmati
waktu istirahat dengan duduk santai dan mengambil gambar teman-teman
menggunakan kamera dari Indra.
Games makan kerupuk dan sesaat
setelah lari estafet
Lomba lari estafet dan
games tebak kata selesai kami kembali ke PKM untuk istirahat dan langsung makan
siang. Kami istirahat dan setelah sore kami dipinfahkan kepenginapan yang telah
disediakan panitia. Tepatnya diasrama UB. Setelah pembagian kamar kami lalu
berkumpul dilapangan untuk mengikuti games estafet bata. Acaranya baru buat
sebagian besar dari kami. Yakni jalan diatas bata yang tanpa boleh kaki
menyentuh tanah kemudian dilanjut dengan games gerobak sodor baru kemudian kami
kembali kepenginapan untuk makan malam. Selesai makan malam acara kemudian
dilanjutkan dengan jelajah kota malang dimana kami mengunjungi beberapa tempat
dimalang dengan jalan kaki sampai ke museum brawijaya yang lokasinya lumayan
jauh dari kampus UB. Begitu kembali kami tidak langsung ke Asrama. Tapi kami
menuju kantin pusat untuk minum es teh mengobati dahaga.
Tiba-tiba dihandponya
ipul datang sms dari soni bahwa dia dan Fahmy sudah dialun-alun kota malang dan
minta dijemput. Kamipun mengabari panitia untuk segera menjemput mereka. Kami
kembali kepenginapan dan beberapa saat kemudian Sony dan Fahmy tiba. Kamipun
langsung berkumpul sampai larut malam tidak mau meninggalkan begitu saja
momen-momen berharga bersama keluarga besar ilmu tanah indonesia wilayah tiga.
Pagi sekali panitia sudah
membengunkan kami untuk segera bersiap-siap karena hari ini acaranya adalah
Bola Basket. Selesai sarapan kami langsung berkumpul dilapangan depan untuk
berangkat kelapangan basket di Fakultas MIPA. Saat kami berkumpul Yuan, Ade dan
satu teman datang menyusul. Kami langsung menghampiri mereka dan menyalaminya
karena telah lama kami tidak bertemu mereka. Kemudian datang lagi dua delegasi
dari Unej angkatan 2008 yang sebelumnya kami tidak pernah bertemu. Mereka naik
ke kamar kami yang sudah dari tadi kumpul dilapangan berangkat ke lokasi
pertandingan dan berdasarkan hasil pengundian tadi malam yang bertanding
pertama adalah Unej melawan UGM yang dimenangkan Unej kemudian disusul UB
melawan UNS yang dimenangi UB sementara Unram sendiri mendapat bay yang akan
menghadapi pemenang antara UNS melawan UB. Unrampun menghadapi UB dan dimenangi
UB dan final mempertemukan UB melawan UNEJ yang dimenangi Unej setelah melewati
pertandingan panjang dan seru. Dengan kemenangan Unej maka berakhirlah dominasi
UB yang telah memenangi dua mata lomba sebelumnya yakni Voly dan Estavet.
Pertandingan selesai kami kembali keasrama kali ini untuk games joged
balon dan estavet kelereng yang mengundang banyak tawa. Dalm sela-sela pertandingan
tanpa sadar Angga (komar) dan kakaknya datang. Keget sekali melihatnya
tiba-tiba dibelakang saya karena semelam dia telfon dan mengabari kalo dia
tidak bisa datang karena lagi sibuk. Sayapun memeluknya dan menikmati kembali
momen bersama-sama. Setelah semua selesai kamipun kembali kekamar
masing-masing. Saya sendiri Packing barang untuk segera pulang lebih dulu
karena dilombok adikku Zaid sakit dan dirumah tidak ada yang mengurusnya maka
bagaimanapun saya harus seegera pulang. Teman-teman kaget karena saya tidak
memberitahunya terlebih dahulu. Tapi tiba-tiba mereka sadar setelah saya keluar
dengan ransel saya dan berpamitan. Saya menyalami satu persatu dari mereka yang
waktu itu ada disana saya tak kuasa menahan tangis waktu itu. Benar-benar berat
meninggakan mereka. Tapi saya tidak mungkin bertahan lebih lama karena dilombok
ada hal yang lebih besar yang harus saya hadapi. Sebelum berangkat saya
menitipkan sedikit tulisan dirano untuk teman-teman yang saya minta untuk
dibacakan pada saat malam penutupan. Sengaja saya tidak memberitahukan yang
lain biar mereka tahu sendiri saja dan juga saya tidak sanggup berpisah terlalu
cepat dengan mereka.Ambonlah yang mengantar saya kestasiun sampai saya naik
kereta. Akhirnya sampai jumpa kota Mataram setelah melewati
dua hari perjalanan yang sunyi dan berbagai rasa. Nantikan saya disuatu saat. Viva soil!!!!!!!!!!!
PEKAN ILMIAH MAHASISWA ILMU TANAH
(PILMITANAS) 2011 IPB BOGOR
Pilmitanas kali ini dilaksanakan
oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah (HMIT) IPB pada bulan November yang dihadiri
oleh 13 Institusi termasuk Universitas Mataram. Delegasi Unram kali ini unuk
Pilmitanas hanya berjumlah empat orang yakni: saya, Ridwan, Sus dan Ika. Saya
sendiri hanya sebagai pendamping mereka dan tidak ikut Lomba. Pada awalnya dari
Himilta Unram akan berangkat enam orang delegasi. Tapi karena dana yang kami
dapatkan hanya cukup untuk empat orang.
Maka yang berangkat hanya kami berempat. Sesaat sebelum berangat ada kendala
dimana keluarga dari Sus tidak mengizinkan Sus berangkat karena kami
menggunakan perjalanan dengan sistem estafet (ganti-gani kendaraan) yang memang
tetap kami lakukan dalam setiap perjalanan. Mereka ingin perjalanan kami
menggunakan bus langsung Mataram-Bogor dengan alasan keselamatan dan kenyamanan.
Tapi dana yang kami miliki idak mungin cuup untuk menggunakan bus langsung dan
kami juga harus pesan tiket beberapa hari sebelum berangkat. Akhirnya setelah
kami jelaskan dan jaminkan tentang perjalanan kami maka merekapun mengizinkan
sus berangkat dengan estafet. Jika saja Sus tidak diizinkan. Maka Ika pun idak
akan diizinkan dengan alasan tidak mungkin Ika sendiri yang perempuan dalam
rombongan kecil kami. Tepat pukul 5 sore kami berangkat menuju pelabuhan. Ada
yang beda dalam perjalanan kali ini dimana Sus diantar oleh keluarganya
menggunakan mobil yang diisi oleh keluarga besarnya. Sementara bapaknya Ridwan
juga ikut mengantar menuju pelabuhan Lembar. Biasanya kami selalu menggunakan
Angkutan umum untuk menuju pelabuhan.
Sesampai dipelabuhan, tiket kami
beli dan langsung menuju kapal yang akan membawa kami menuju Bali. Perlahan
kapal melaju meninggalkan pelabuhan dan menghilangkan pandangan kami ke
keluarga yang ikut mengantar. Selepas magrib kami makan nasi yang kami beli
sebelum masuk pelabuhan tadi dan istirahat sejenak. Laut terlihat tenang dan
langit sangat cerah mengiringi perjalanan kami. Sekitar pukul 22 malam kami
sampai dipelabuhan padang bai Bali. Setelah melewati pemeriksaan KTP yang
memang rutin dilakukan begitu memasuki daerah pulai Bali. Kamipun menuju
terminal pelabuhan untuk mencari kendaraan sampai ke terminal Ubung Bali.
Karena sudah lumayan larut malam keadaan penumpangpun sepi kami dapat kendaraan
dengan tarif dua kali lipat karena penumpangnya hanya kami berempat. Dengan berat
hati kamipun terpaksa naik kendaraan itu demi sampai Ubung tidak terlalu malam
karena bisa kehabisan kendaraan menuju pelabuhan Gilimanuk. Tapi begitu keluar
pelabuhan ternyata kami dioper ke taksi. Kami sedikit heran karena berpikir bus
itulah yang akan membawa kami. Lumayan terbayar harga mahal yang kami keluarkan
dari Padangbai menuju Ubung karena kami dipindahkan ke taksi. Sekali-sekali
naik taksi enak juga. Begitu sampai Ubung kami langsung naik Damri menuju
Pelabuhan Gilimanuk. Ternyata kami kehabisan tempat duduk dan terpaksa saya dan
Sus duduk tanpa kursi didepan toilet bus yang bocor. Sementara Ridwan dan Ika
duduk paling depan dekat sopir. Perjalanan menuju Gilimanuk kami lewati dengan
sebagian besar waktu tidur. Begitu kami bangun ternyata sudah sampai pelabuhan.
Kamipun turun langsung menuju loket memesan tiket untuk empat orang dan naik
kapal menuju pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Perjalanan Gilimanuk-Ketapang hanya
membutuhkan waktu 30 menit. Begitu sampai Banyuwangi kami langsung menuju stasiun
Banyuwangi Baru untuk bermalam dan menunggu kereta disana setelah sebelumnya
kami belanja beberapa kebutuhan dalam perjalanan seperi air dan snack.
Saat di kapal menuju Padangbai Bali dan baru sampai
stasiun Banyuwangi Bar
Didalam
stasiun kami melepas lelah sejenak sementara loket dibuka jam setengah lima
nanti. Begitu loket dibuka saya langsung antri beli tiket kereta ekonomi Tawang
Alun menuju Malang. Tepat jam lima pagi kereta berangkat meninggalkan stasiun
Banyuwangi Baru. Bagi Sus dan Ika ini adalah pengalaman pertama mereka naik
kereta api. Jam dua siang kami sampai stasiun Kota Baru Malang dan bertemu
delegasi UB dan Unej yang juga akan mengikuti Pilmitanas. Ub mengirim enam
delegasi semenara Unej mengirim sepuluh delegasi. Beberapa saat kami menunggu
Jery unej dan rombongannya datang dan langsung menuju kereta setelah
menghampiri kami sebentar. Syamsul dan beberapa delegasi Ub lainnya datang
menyusul sesaat sebelum kereta berangkat. Begitu mereka iba kami langsung bergabung
karena tiket kami dipegang Syamsul yang saya mintai tolong belikan seminggu
sebelum keberangatan kami. Jam setengah tiga siang kereta Matarmaja tujuan
Pasar Senen Jakarta akhirnya berangkat. Perjalanan kali ini akan sangat panjang
dan melelahkan. Kami akan sampai di Pasar Senen jakarta besok pada jam 10 pagi.
Dalam perjalanan kami habiskan untuk berdiskusi, bercanda sesekali mengunjungi
gerbong teman-teman Unej yang berjarak tiga gerbong dari kami karena memesan
tiket dalam waktu yang berbeda. Sus dan Ika yang baru pertama kali naik kereta
kali ini benar-benar merasa jenuh karena perjalanan yang sangat jauh. Kasihan
juga melihatnya terutama Sus yang sudah tau mau berbuat apalagi unuk
menghilangkan kejenuhannya. Saya sendiri pada jam sebelas malam memilih tidur
dibawah tempat duduk agar bisa meluruskan kaki dan tidur nyenyak. Pagi-pagi
saya sudah bangun dan perjalanan baru sampai Indramayu Jawa Barat. Kami sarapan
bersama pagi itu kemudian kami juga pesan kopi dari para pedagang asongan yang
tanpa henti secara bergantian berlalu lalang menjajakan dagangannya. Inilah
yang lebih dari kereta kelas ekonomi. Akhirnya jam sebelas siang kami sampai
Pasar Senen jakarta. Perjalanan panjangpun berakhir. Kami turun dan bersandar
beberapa saat serta bergabung dengan delegasi Unej untuk melanjutkan perjalanan
menuju Bogor. Kami keluar stasiun dan membeli tiket kereta listrik menuju
stasiun Jakarta Kota. Setelah menunggu beberapa lama keretapun tiba. Sedikit
berdesakan dengan penumpang lain kami masuk kereta. Ini pengalaman pertama kami
dari Unram naik kereta listrik. Perjalanan menuju Stasiun kota tidak terlalu
panjang. Hanya sekitar 30 menit. Begitu sampai kami langsung keluar cari makan
karena kereta yang akan menuju bogor berangat jam dua siang nanti. Kami makan
bersama diluar stasiun dan masuk kembali kestasiun membeli tiket Jakarta-Bogor
yang ternyata sangat murah yakni Rp 2000., saja. Penumpang KRL sangat padat
sehingga kami harus berdesakan untuk masuk. Sebagian besar dari kamipun harus
berdiri dan baru bisa duduk sesaat sebelum sampai Bogor. Begitu sampai Bogor,
hujan lebat menyambut kami. Kami turun dan langsung keluar sesuai intruksi dari
panitia yang menjemput kami. Tapi ternyata kami salah arah keluar hingga harus
balik kembali melewati kereta yang ami tumpangi tadi sambil berlari agar tidak
basah kuyup. Kami menunggu beberapa saat panitiapun datang menjeput kami. Kozek
dan Paqih yang menjemput dan langsung carter angkutan menuju kampus IPB. Kami
terbagi dalam dua angkot karena jumlah kami yang banyak yakni 20 orang. Setelah
melewati perjalanan yang macet, hujan dan menegangkan karena sopir yang
ugal-ugalan kamipun sampai dikampus IPB Dermaga yang megah setelah melewati
perjalanan panjang selama 3 hari 2 malam.
Waktu kami menunggu KRL menuju stasiun Kota Jakarta dan
makan siang di stasiun Kota Jakarta
Sampai
kampus kami langsung Registrasi dan pendataan peserta baru kami dibawa
kepenginapan. Tepatnya di Wisma Amarilis dimana delegasi UNS, Unsri dan Unlam
sudah duluan sampai pagi tadi. Ali (Bokep) UNS menunggu diluar Wisma dan
menyambut kedatangan kami dengan bahasa khasnya. Kamipun langsung bersama
menuju penginapan. Kami langsung menuju kamar masing-masing yang telah
ditentukan panitia. Saya sekamar dengan Ridwan dan kamar kami berhadapan dengan
kamar Ali, Alan, Demi, Vendi dan Arif UNS dilantai tiga. Seperti biasa kami
langsung berkumpul dan bercanda setelah lama tidak bertemu dengan mereka.
Begitu juga dengan delegasi yang lain. Tidak lama kemudian delegasi Unpad
datang dengan jumlah rombongan sebanyak 10 orang. Wino dan Galih (Korwil II)
satu kamar dengan kami.
Setelah
makan malam dan menunaikan ibadah Sholat Isy’a kami berkumpul di Aula untuk
Technical Meeting (TM), perkenalan seluruh panitia dan peserta serta pembayaran
registrasi. Seperti biasa dalam hal pembayaran kami selalu negosiasi dengan
panitia dengan berbagai alasan untuk mendapat potongan harga dan akhirnya
kamipun mendapat potongan. Kali ini UNEJ yang biasanya selalu negosiasi
sekarang membayar penuh dan itu merupakan hal baru bagi kami khususnya wilayah
3 yang sebelumnya tidak ada yang pernah bayar penuh. Jery sebagai penanggung
jawabpun kami olok setiap saat karena hal ini. Suasana TM sangat meriah, ramai
dan diisi dengan canda tawa yang tak pernah hilang.
TM
selesai kamipun langsung membubarkan diri, ada yang memiih langsung istirahat,
ada yang belajar untuk lomba besok ( para peserta yang mendapat tugas sebagai
peserta) sementara kami yang hanya sebagai pendamping atau bahasa kerennya
dalam Fokushimiti adalah Rombongan Liar (Romli) memilih berkumpul dilantai
dasar penginapan sambil ngopi dan diskusi kecil. Kojek yang merupakan Low
Officer (LO) dari Unram datang bersama Ipoel ketua Azzimuth (Mapala Ilmu Tanah
IPB) menawarkan untuk main ketempat Ipoel karena ada sajian penyambutan.
Begitulah katanya. Akhirnya saya, Bokep Cendi, Bom-bom, erry dan Wino
mengiyakan tawaran itu. Kost Ipoel tidak terlalu jauh dari kampus. Tepatnya
persis didepan gerbang IPB sehingga kami bisa berjalan kaki kesana. Sekitar 3
jam kami kesana kami kembali kepenginapan untuk istirahat. Dalam perjalanan
balik kami bertemu dengan delegasi dari Unhas dan USU yang baru tiba. Kali ini
Unhas membawa rombongan yang banyak. Yakni ada 16 orang. USU uga tidak mau
kalah. Mereka mengirim 10 orang. Sesaat kami bincang-bincang kami semua masuk
setelah USU dan Unhas mendapat kamar.
Selamat
pagi teman-teman semua. Suara merdu itu terdengar dari luar kamar membangunkan
kami untuk segera bangun dan mempersiapkan diri untuk acara pembukaan hari ini.
Seteah memastikan kami semua sudah terbangun mereka laul pergi dan datang
kembali membawakan kami sarapan. Kami bergegas bangun dan mandi. Karena umah
kamar mandi yang sedikit dan jumlah delegasi banyak maka kami harus antri untuk
mandi. Pastinya berebutan karena air disini tidak mengalir 24 jam. Maka yang
belakangan pasti tidak kebagian air dan apeslah mereka. Saya yang sudah tau hal
itu memilih untuk tidak mandi dan cukup dengan membasuh muka saja seperti
biasa. Semua sudah selesai mandi dan kembali kekamar masing-masing diatas meja
sudah ada Roti dengan ukuran besar dan menggelikan untuk sarapan kami. Sontak
kami berpikir bahwa kami sama seperti orang Eropa yang sarapannya cukup dengan
roti saja. Tanpa kopi pagi ini terasa agak menjemukan karena ngopi dipagi hari
dan beberapa batang rokok sudah merupakan keharusan sebelum beraktifitas.
Kami
semua diarahkan menuju Aula Fakultas Pertanian IPB untuk acara pembukaan dan
lomba pertama hari ini yakni Theorical Capability. Acara pembukaan dikemas rapi
dan sangat menarik dengan dekorasi yang mantap. Sambutan berganian diberikan
kepada yang berwenang mulai dari Ketua panitia Rahmat Hidayat hingga Dekan
Fakultas Pertanian IPB yang sekaligus membuka acara secara resmi diiringi riuh
meriah tepuk tangan dari kami semua. Akhirnya pagelaran Pekan Ilmiah Mahasiswa
Ilmu Tanah Nasional dimulai dengan lomba pertama Theorical Capability yang
dimenangi oleh Unpad juara 1, Unsri 2 dan UB 3. Bagi yang tidak beruntung kali
ini tentu tidak ada kekecewaan karena bagi kami PILMITANAS bukanlah ajang adu
gengsi. Melainkan ajang siaturrahmi dan pengakraban bagi kami semua. Setelah
pemberian Cinderamata kepada para dewan juri kami diarahkan kembali
kepenginapan dan acara bebas sampai besok pagi.
Alan,
Hari dan Bom-bom datang menghampiri ketika sedang duduk santai didepan kantin
sambil menikmati kopi mengajak jalan-jalan menghilangkan rasa jenuh. Kamipun
mulai jalan menuju perumahan dosen menuju ke Masjid IPB kemudian menuju
Fakultas pertanian dan sekretariat HMIT. Disana Kojek, Ipoel dan beberapa
panitia lainnya sedang mempersiapkan acara. Kami mampir sesaat dan Ipoel
bersama temannya menawarkan untuk melanjutkan jalan-jalan menuju danau dan
Rektorat. Kami langsung mengiyakan, Setelah melewati perpustakaan yang megah
kami langsung menuju danau yang berdasarkan keterangan Ipoel bahwa danau ini
dulunya sangat besar dan bersih. Namun seiring dengan pembangunan yang
terus-menerus kini membuatnya semakin mengecil dan kotor. Sayang sekali. Puas
disana kami melanukan ke Rektorat, istirahat sejenak dan menikmati pemandangan
gunung salak di kejauhan sana. Karena sudah lumayan sore kamipun kembali
kepenginapan mealui taman utama dan auditorium. Ipoel dan temannya pamit tidak
ikut kepenginapan karena ada yang mau diselesaikan dikostnya.
Jalan-jalan sore kampus IPB
Dipenginapan hari
sudah mulai gelap dan sebagian besar teman-teman berada didalam kamar
masing-masing. Kamipun langsung menuju kamar dan tidak lama kemudian panitia
datang membawakan kami makan malam. Keadaan perut yang sudah lapar memuat kami
tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menghabisi hidangan makan malam dari
panitia. Malam semakin larut, kamipun berkumpu didepan kantin sembari menikmati
kopi bersama, Hal yang sangat lazim kami lakukan. Mengingat besok ada lomba
yakni LJC sebagian besar teman-teman memilih istirahat, demimkian juga dengan
kami.
Selamat pagi teman-teman semua.
Silahkan bersiap-siap karena tidak lama lagi kita akan menuu lokasi lomba. Iu
kata yang kami dengar dari panitia yang datang membangunkan dan mengingatkan
kami. Kamipun bergegas dan bersiap-siap sembari menunggu sarapan dari panitia.
Semua sudah siap kami diarahkan unuk berkumpul semua dilapangan basket untuk
diberikan pengarahan oleh panitia sambil menunggu kendaraan yang akan menjemput
kami. Akhirnya delegasi susulan dari UGM datang. Kali ini yang datang adalah
Akbar, Bintang, Bayu, Dwian dan beberapa anggota baru yangbelum kami kenal.
Mereka langsung diarahkan menuju penginapan setelah bersalaman dengan kami
semua. Si Bak Putih datang menemput kami, beberapa kali si bak putih kembali
membawa kami karena memang kapasitasnya yang tidak banyak. Rombongan terakhir
adalah UGM yang baru saja datang. Sementara Bokep harus pulang ke Solo hari ini
karena ada urusan mendadak yang harus dia selesaikan. Sayang sekali karena kali
ini hanya sebentar bersama dia sosok yang penuh kebersamaan dan bisa bergaul
dengan siapapun.
Dilokasi lomba kami yang Romli tidak
diperbolehkan menuju titik Pedon untuk menjaga rahasia lomba. Secara bergantian
para peserta dibawa oleh panitia menuju lokasi Pedon yang telah disediakan.
Sementara menunggu yang lain kami dan teman-teman yang belum dan sudah mendapat
giliran mengisi watu dengan berkumpul bersama, ada yang saling mengambil gambar
sementara panitia mengambil rekaman video untuk kenang-kenangan Setelah semua
peserta selesai baru kami diarahkan menuju lokasi pedon untuk mendapatkan
penjelasan dari para juri. Layaknya sebuah praktikum kami memperhatikan dengan
detail penjelasan yang disampaikan guna tambahan imu yang berharga. Waktu makan
siang telah tiba dan panitia membagikan kami semua, kami makan bersama ditempat
terbuka dan sejuk. Suasana yang damai.
Kembali
kepenginapan masih dengan sistem yang tadi. Namun kali ini ada bantuan mobil
yang membuat tidak terlau lama. Dipenginapan kami istirahat sejenak kemudian
teman-teman panitia mengajak kami pergi main futsal. Tanpa pikir panjang
teman-teman delegasi Unhas, USU, UB, UGM, Unlam dan Unkhair ikut. Dua jam kami
main futsal dan kembali kepenginapan. Kojek yang menjadi pengemudi kendaraan
yang kami tumpangi tidak langsung membawa kami menuju penginapan. Tapi kami
diajak mengeiingi kampus IPB menggunakan mobil Pick Up yang disebut si putih
oleh teman-teman IPB. Aksi gila teman-teman adalah saat melihat para mahasiswi
yang sedang jalan maupun kumpul bersama pasti disorak dengan riuh. Puas
berputar kami akhirnya kembali kepenginapan. Ada yang langsung menuju kamar ada
pula yang memilih kembali berkumpul dengan yang lainnya dihalaman maupun
dikantin asrama untuk kembali berkumpul dan berbagi
Soil Judging Contest (SJC)
Malam ini adalah acara untu
Prapernas dan sarasehan yang dirangkaikan dengan TM untuk lomba besok yakni
LKTI dan Pster Ilmiah. Prapernas adalah acara yang membahas entang kesiapan dan
sejauh mana persiapan dari panitia penyelenggara Pernas yang dimana kali ini
bertindak sebagai panitia Pernas XII adalah Universitas Khairun Ternate. Sarif
yang merupakan ketua panitia Pernas XII menelaskan kesiapan mereka dan
menyampaikan waktu pelaksanaan. Sementara Sarasehan sendiri lebih mengarah pada
internal perjalanan Fokushimiti sendiri. Eqy selaku Sekjend periode 2010-2012
memimpin sarasehan. Pembahasan kali ini adalah bagaimana penyatuan organisasi
dan langkah-langkah untuk memperahankan organisasi ditengah berbagai hal yang
mengancam. Terakhir ada sedikit bincang-bincang bersama Kepala Departemen
Manajemen Sumberdaya Lahan IPB yakni bapak Saeful Anwar yang menyampaikan
beberapa hal untuk kami dan sejarah Fokushimiti waktu beliau masih manjadi
mahasiswa dulu. Berhubung malam sudah larut dan sudah tidak ada lagi pembahasan
kami diarahkan panitia menuju penginapan untuk istirahat mengingat LKTI dan
Poster Ilmiah berlangsung besok pagi.
Seperti biasa panitia datang
membangunkan kami dan mengantarkan sarapan serta tidak lupa mengingatan kami
untuk segera bersiap-siap menuu lokasi lomba. Kami semua sudah siap dan dibawa
menuju Gedung Pertamina IPB sebagai lokasi dari LKTI dan Gedung Ilmu Tanah
sebagai lokasi Poster iImiah.
Acara berlangsung sampai siang
setelah semua Universitas secara bergantian menyampaikan Makalah dan Posternya
masing-masing. Setelah makan siang selesai kami kembali kepenginapan. Kembali
acara bebas sampai besok pagi dan habislah semua mata lomba yang dilombakan
dalam Pilmitanas kali ini. Para peserta terlihat lega dan tidak terbebani lagi
seperti beberapa hari kemarin yang terlihat tegang dan sulit untuk
berkonsenrasi. Banyak yang memanfaatkannya untuk istirahat dengan tenang
menikmati waktu bebas tanpa beban.
Malam ini adalah malam pertandingan
antara Indonesia melawan Malaysia. Panitia mengaak kami untuk Nonton bareng di
depan sekretariat HMIT. Berhubung lokasi yang jauh antara penginapan dengan
sekretariat HMIT beberapa peserta memilih untuk menonton dari penginapan saja.
Sementara saya bersama beberapa teman lainnya menuju Sekretariat untuk nonton
bareng disana. Begitu pertandingan selesai Akbar yang sore tadi pulang kebekasi
ambi mobilnya mengajak kami untuk jalan-jalan dikota Bogor. Saya dan beberapa
teman ikut bersamanya. Kami diajak kepusat jajanan bogor untuk menikmati
makanan khas Bogor. Tidak teralu lama kami diluar kami kembali kepenginapan
karena adalah malam untuk konsolidasi Fokushimiti Wilayah III untuk membehas
beberapa hal terkait wiayah 3. Ini tetap kami laksanakan untuk meningkatkan
komunikasi dan tentunya silaturrahmi dengan semua anggota. Pembahasan kami kali
ini adalah terkait pencalonan Sekjend dari wilayah 3 dan kegiatan-kegiatan yang
akan kami laksanakan kedepan. Ditengah-tengah pelaksanaan konsolidasi Deki dan
Tino UB datang menyusul. Kami langsung menyambutnya dan mengajak bergabung bersama
kami. Konsolidasi selesai kami tetap ditempat untuk berkumpul dan mendekatkan
diri mengingat banyak teman-teman yang baru pertama kali ikut dalam kegiatan
Fokushimiti.
Kami tidur setelah lumayan larut
kali ini karena kami main gaplek sampai tengah malam. Pagi-pagi sekali panitia
seperti biasa membangunkan kami dan mengantar sarapan serta tidak lupa meminta
kami segera bergegas berkumpul diapangan basket karena hari ini adaah acara
Filed Trip ke Kebun Raya Bogor. Tapi sebelum berangkat. Panitia meminta kami
untuk mengemas semua perlengkapan kami masing-masing karena akan dipindahkan
oleh panitia berhubung waktu penggunaan penginapan sudah habis dan kami harus
dipindahkan. Semua telah siap kami
langsung diarahkan menuju Bus yang telah dibagi oleh panitia. Perjalanan menuju
kebun raya kami isi dengan bersama didalam Bus untuk menghiangkan penat karena
alan yang benar-benar macet dan membosankan. Akhirnya kami sampai juga dikebun
raya bogor yang luas dan sangat bersih itu. Aksi narsis teman-teman langsung terlihat
begitu turun bus. Setiap sudut tidak terlewatkan untuk dijadikan objek foto.
Begitu dipersilahkan masuk aksi teman-teman semakin gila dan sulit diatur. Ya
inilah kami dengan segala kegilaan dan kekompakannya.
Panitia membagi kami menjadi
beberapa kelompok dan setiap kelompok diharuskan memiliki nama yang sesuai
dengan istilah tanah serta harus punya yel-yel yang akan dinyanyikan setiap
memesuki pos yang telah ditentukan oleh panitia. Kelompok saya sendiri diberi
nama Fertisol yang merupakan istilah unuk tanah liat dan kuat. Kelompok
fertisol mendapat nomor urut 2. Sebelum berangkat kami diumumkan panitia yang
akan mendampingi kami dalam perjalanan agar tidak tersesat. Karena kebun raya
Bogor benar-benar luas dan terdapat banyak jalan yang bisa membuat tersesat.
Pos pertama jaraknya sekitar 10 menit dari lokasi pelepasan. Kemudian
dilanutkan menuju pos 2 yang jaraknya juga hampir sama dengan yang pertama
setelah melaluui empat pos dan diberikan game-game oleh panitia yang nentunya
game seru yang menuntut kerjasama dan kekompakan antar anggota kelompok
sampailah kami dipos terakhir yang merupakan tempat berkumpul kami semua. Adzan
Jum’at mulai terdengar sebagian besar dari kami mulai bergegas menuju masjid
untuk menunaikan ibadah sholat jum’at. Sekembali kami menuju lokasi berkumpul
panitia sudah menyiapkan kami makan siang.
Perjalanan Out Bond Kebun Raya Bogor
Nikmat rasanya
makan bersama ditempat terbuka nan sejuk dan penuh aroma hangat kebersamaan.
Kami semua telah selesai makan dan cukup waktu untuk istirahat. Panitia lalu
menghimbau kepada kami semua untuk siap-siap karena kami akan meanutkan
perjalanan kebun milik IPB yang merupakan kerjasama dengan pemerintah Taiwan.
Tapi sebelum pergi beberapa dari kami sedikit berulah dengan memanggil beberapa
panitia perempuan dan berbaris didepan kami semua. Syarat kami mau pergi adalah
mereka mau membalas dengan kompak yel-yel “Pilmitanas” 2011 yakni Pilmitanas
2011 dijawab Soil Solid Sukses. Akhirnya setelah diulang beberapa kali karena
mereka malu akhirnya mereka bisa kompak. Maka kamipun bergegas untuk
melanjutkan perjalanan. Tapi setelahmelewati jembatan, panitia meminta kepada
kami untuk foto bersama secara keseluruhan baik panitia maupun peserta sebagai
kenang-kenangan kami bersama. Aksi foto-foto selesai kamipun langsung keluar
menuju kendaraan yang telah menunggu kami di gerbang Kebun Raya Bogor.
Semua sudah dikendaraan,
kamilangsung dibawa menuju kebun IPB tersebut. Disana kami dibawa kelapangan
melihat langsung proses budidaya sampai packing hasil tanaman yang sudah siap
untuk dipasarkan baik didalam maupun luar negeri. Seiring dengan itu panitia
yang kali ini Kojek mewawancara masing-masing perwakilan setiap unversitas yang
hadir untuk memberi kesan dan pesan terhadap pelaksanaan Pilmitanas 2011.
Setelah acara alan meihat-lihat keadaan di kebun IPB ini kami dibawa kedalam
aua untuk diputarkan sebuah film dokumenter tentang kera sama antara Indonesia
(IPB) dengan Taiwan kemudian dilangsungkan sesi tanya jawab. Namun hanya ada
satu orang yang mengaukan dari sekian anya peserta yang ada. Yakni Tino dari
Brawiaya, Terasa wajar karena teman-teman sudah capek dan tidak bersemangat lagi
untuk hal-hal diskusi seperti ini. Pemateri terlihat kecewa dengan ini. Tapi
tentu tidak bisa dipaksakan. Akhirnya setelah semua selesai kami langsung
menuju kendaraan dan diabwa menuju penginapan yang baru yakni komplek kost
teman-teman tanah IPB. Seluruh barang kami sudah dipindahkan berdasarkan kamar
semula dengan rafi dan tanpa kekurangan suatu apapun. Salut untuk panitia.
Foto bersama sebelum meninggalkan Kebun Raya Bogor
Malam ini Bogor diterpa hujan yang
membuat kami malas untuk keluar dan ebih memilih berkumpul dikamar karena besok
juga kami harus bangun pagi-pagi sekali untuk mengikuti seminar yang lokasinya
lumayan jauh dari penginapan ini. Panitia mengingatkan agar jam 5 pagi kami
semua sudah harus angun dan siap-siap karena paling telat jam 7 harus sudah
berangkat mengingatan jarak yang
jauh acara dimuai jam delapan pagi dan
tidak boleh terlambat karena akan dihadiri oleh DR. Joyo Winoto kepala BPN
pusat. Pagi-pagi sekali panitia sudah memangunkan kami dengan penuh semangat.
Kamipun membalasnya dengan malas-malasan karena masih sangat ngantuk dan untuk
mandi airnya sangat dingin. Tapi panitia berhasil mengaahkan kami dan membuat
kami angun didinginya pagi kota Bogor. Ada yang memuat saya terkaget waktu
angun kai ini. Yakni Diman Unpad bersama teman-teman yang lain datang menyusul.
Sesaat kami saling menyapa dan bercanda sambil berkenalan dengan teman-teman
yang lain yang belum saya kenal. Begitu juga dengan para peserta yang lain
terutama peserta JITI V Pontianak. Kami semua sudah siap dan diarahkan menuju
parkiran untuk diberikan sarapan. Disini saya ertemu Fitry dan Rizky Unpad yang
merupakan peserta dalam JITI V Pontianak juga bersama Diman. Ternyata mereka
sudah berangkat duluan keparkiran sebelum saya bangun. Teman-teman yang lain
uga menghampiri mereka melepas rindu dan berbagi cerita. KAmipun erangkat menuu
Gedung Alumni IPB yang merupakan lokasi seminar dan penutupan Pilmitanas 2011.
Begitu kami sampai kami langsung registrasi dan menempati tempat yang telah
disediakan dan setelah beberapa saat kami duduk acarapun dimulai eiring dengan
datangnya pak Joyo. Bagi pak Joyo sendiri ini merupakan Reuni karena sebagian
dari Dosen yang ada adalah rekan beiau dulu. Setelah memberi sambutan yang
panjang dan penuh emosional sampai terlihat matanya berkaca-kaca. Ini
dikarenakan dulu beliau adalah saah satu pendiri Fokushimiti dan HMIT IPB.
Pembukaan dan sambutan-sambutan seesai kemudian dilanjutkan dengan Coffe Break
sesaat. Ini kami manfaatkan untuk keluar menikmati kopi dan beberapa batang
rokok sambil mencari udara segar karena tidak terbiasa dengan AC. Pak Joyo
Winoto tidak bisa mengikuti acara sampai selesai karena beliau harus berangkat
ke Jakarta ada agenda penting yang tidak bisa ditinggalkan.
Coffe break telah selesai.maka
kamipun kembali menuju ruangan untuk mengikuti seminar sesi pertama yang
disampaikan oeh 2 pemateri. Pada awalnya kami ikuti seminar dengan serius dan
penuh perhatian. Tapi karena memang tidak terbiasa berlama-lama dengan ini saya
bersama beberapa teman kelur sebentar kemudian masuk lagi beberapa saat sebelum
waktu Ishoma biar tidak terlalu jenuh didalam ruangan dengan tumpukan
materi. Benar saja, setelah lima menit
didalam ruangan waktu ishomapun tiba dan tanpa diarhkan 2 kali kami langsung
menuu tempat makan biar tidak kena antrian yang panang nantinya jika datang
belakangan. Kami makan dengan lahapnya kali ini sampai banyak diantara kami
yang mengambil lauk melebihi kapasitas piringnya. Waktu Ishoma selesai dan
seluruh peserta yang telah seesai sholat langsung masuk ruangan untuk
melanutkan seminar sesi ke dua yang dimana saya dan teman-teman yang lain hanya
bertahan beberapa saat dan keluar daam jangka yang lumayan lama. Kami masuk
kembali sesaat sebelum seminar selesai seperti biasa. Tanya jawab sesi terakhir
telah selesai maka waktunya untuk acara penutupan. Sebelum penutupan ada
beberapa dorprize dari panitia untuk peserta seminar tentunya hadiah itu akan
diraih jika mampu melaksanakan tantangan yang diberikan oleh panitia.
Akhirnya saat-saat yang ditunggu
datang juga. Yakni pengumuman pemenang utnuk setiap lomba. Unpad yang merupakan
juara bertahan kembali membawa pulang piala juara umum dan Unram sendiri meraih
prestasi yang sama. Yakni Juara dua
untuk lomba foster ilmiah. Namunn bagi kami piaa bukanlah pertanda juara
sejati. Karena kami semua adalah juara dan yang paling utama adalah
solidaritas, persaudaraan dan kebersamaan. Tentunya setelah pemagian hadiah
maka acara foto-foto tidak akan bisa dilupakan mulai dari masing-masing Univ,
perorangan dan bersama-sama. Puas dengan foto-foto kami turun kelantai dasar
dan berkumpu disana. Acara yang paling
saya tunggu akhirnya tiba yakni saling tukar kenang-kenangan baik itu baju atau
apapun untuk bisa saling mengingat. Malam ini teman-teman UGM kecuali Akbar dan
Danang akan berangkat duluan ke Bandung karena kereta mereka berangkat pagi dan
bus terakhir dari Bogor ke Bandung adalah jam 8 malam ini. Jadi mereka tidak
bisa mengikuti malam keakraan dan penutupan total.
Malam keakraban sangat meriah dimana
panitia mendatangkan musik dan tari tradisonal jawa barat, Group Musik, Penari
modern dan beberapa hiburan lainnya serta tidak ketinggalan peserta, panitia
sampai dosen memberikan hiburan secara bergantian. Ada yang gila-gilaan
bergoyang ketika salah satu dosen menyanyikan lagu dangdut, ada yang dansa
ketika dinyanyikan lagu santai dan ada yang menangis ketika dinyanyikan lagu
Ayah miliknya Ebiet G Ade. Ituah kami dengan segala warna dan cara untuk saling
menguatkan persaudaraan. Malam semakin larut dan kamipun harus meninggalkan
tempat ini untuk kembali kepenginapan karena besok kami akan menempuh
perjalanan panjang menuju Lombok. Sebelum menuju penginapan, Saya dan Kojek
menuju kokasi teman-teman Unpad menginap yakni dirumah Buk De dari Wino untuk
memenuhi undangan Diman dan memijit kaki Wino yang atuh waktu di gedung alumni
tadi.
Penutupan dan pemberian piala
Sesampai kami di penginapan kami
tidak langsung istirahat. Tapi Kojek dan Ipoel mengajak kami keluar makan
bersama Chimink, Alan dan Iroel. Sekitar jam 12 kami kembali kepenginapan dan
istirahat. Pagi-pagi kami bangun dan siap-siap karena hari ini kami akan
erangkat puang ke daerah masing-masing. Teman-teman Unhas seagian akan pergi ke
ogja untuk jalan-jalan. Sementara Eqy akan ikut teman-teman Unpad ke Bandung.
Beberapa teman panitia menemani kami sebelum berangkat. Yuwan, Rahmat dan Tika
memerikan saya Baju PDL nya sebagai kenang-kenangan. Jam 11 kami dari Unram dan
Unej berangkat duluan menuju terminal. Sementara UNS dan Unhas masih menunggu
angkot berikutnya. Kami tiba diterminal dan bertemu sesaat dengan alumni Unej
yang telah menunggu kami kemudian kami dibawa makan ke KFC. Inilah pengalaman
pertama saya makan di KFC. Ternyata enak dan sistemnya berbeda. Selesai makan
kami langsung menuju terminal dimana teman-teman UNS dan Unhas sudah menunggu
disana. Ternyata Tika beserta pacarnya, Ipoel, dan Kojek ikut mengantar kami
sampai keterminal. Sekitar satu jam kami menunngu diterminal akhirnya bus
berangkat dan meninggalkan kota Bogor yang penuh cerita. Rasa haru menyelimuti
kami sesaat sebelum keerangkatan. Kami berpamitan dan sangat bersedih harus berpisah
dengan mereka semua.
Akbar menghubungi kami untuk
dipesankan satu tempat duduk karena dia akan ikut ke Jojga bersama kami.
Disekitaran bekasi di tol Jagorawi dia naik dan kami menuju Jogja bersama-sama.
Perjalanan menuju Jogja ditempuh selama satu malam dari Bogor. Sepajag
perjalanan kami lebih banyak tidur karena tidak bayak yag bisa kami lihat
sepanjag perjalaan. Kami sampai terminal Jogja jam enam pagi lebih dan kami
harus langsung menuju stasiun agar tidak ketinggalan kereta menuju Banyuwangi.
Tiket sudah dipesan oleh Ipah yang dimintai tolong beberapa hari yang lau
karena pemesanan tiket kereta paling telat H-3. Perjalanan dari terminal menuju
stasiun sangat menegangkan karena waktu yang sangat mepet. Begitu sampai
distasiun Ipeh langsung memberi kami tiket dan mengganti uangnya. Tanpa sempat
berlama-lama kami langsung masuk setelah berpamitan seadanya bersama
teman-teman semua. Begitu kami naik kereta sambil berlari-lari kereta langsung
berangkat. Ketegangan tingkat tinggi untuk kesekian kalinya. Stasiun Lempuyagan
semakin tak terihat dan akhirnya sampai jumpa Jogja dan sampai jumpa
teman-teman semua. Kami dan empat delegasi Unej menikmati perjalanan pulang.
Jam delapan malam kereta sampai stasiun Jember dan teman-teman Unej harus turun
disini. Kamipun melanjutkan perjalanan berempat menuju Banyuwangi dan akan
menempuh perjalanan yang masih jauh hingga besok siang untuk sampai Lombok
tercinta. Jam 11 malam kami sampai Banyuwangi dan langsung menuju pelabuhan
untuk menyebrang ke Bali menggunakan Fery. Sampai pelabuhan Gilimanuk Bali kami
langsung jaan menuju terminal untuk naik bus yang akan membawa kami menuju
pelabuhan Padang Bai Bali. Perjalanan Gilimanuk-Padang Bai kami ewati dega
tidur pulas. Jam 7 pagi kami sampai Padag Bai lagsung membeli tiket penyebragan
menuju Lombok. Perjalanan Bali-Lombok kami tempuh 4 am dan sampaiah kami di
Lombok yang Indah. Kami menunggu beberapa saat bapaknya Chimink yang akan
menejmput kami dan tibalah kami dikampus kuning tercinta tanpa kurang suatu
apapun. Dengan bangga kami perlihatkan Piala yang kami raih kepada teman-teman
dan sugguh berarti. Terimakasih untuk seluruh panitia dan peserta PILMITANAS
2011. PILMITANAS!!! 2011 Soil Solid Sukses!!!!