Senin, 17 Desember 2012


SEPENGGAL CE RITA DIPANTAI SIRE
          Pantai Sire terletak di Pmenang Lombok Utara. Pantai ini tergolong pantai yang tidak terlalu banyak dikenal oleh masyarakat. Bukan karena pantai ini tidak bagus. Tapi karena orang lebih fokus pada pantai-pantai disekitar senggigi dan sekitarnya saja. Padahal jika dibandingkan. Pantai sire tidak kalah bagusnya dengan pasir putih yang halus, air yang jernih dan tenang, serta padang rumput dan deretan kelapa-kelapa pantai yang menjulang tinggi. Lokasinya memang tidak berada dipinggir jalan seperti pantai didaerah senggigi. Namun meski demikian pantai ini memiliki akses jalan yang bagus dan sudah diaspal keras.
          Pantai sire memberikan cerita berbeda dengan pantai yang lain dimana pengunjungnya bisa dimanjakan dengan panorama laut luas dan gunung rinjani secara luas jika cuaca sedang cerah, pengunjung juga bisa menikmati tenangnya laut pantai sire dengan berkeliling menggunakan perahu, disini juga pengunjung bisa sambil memancing karena  terdapat banyak spot untuk mancing dengan ikan-ikan yang menggiurkan.
          Beberapa rauts meter sebelum pantai terdapat lapangan golf yang luas yang dimiliki oleh pihak swasta dan dikelola dengan bagus. Wisata keluarga dipantai sire adalah pilihan tepat terutama yang ingin membawa anak-anak tercinta karena disini lautnya dangkal dan tidak bergelombang. Namun jika ingin berlama-lama disini ada terdapat beberapa penginapan yang bisa memfasilitasi meskipun fasilitasnya bukan hotel bintang lima.
laut tenang pantai sire

          Untuk perbekalan sendiri sebaiknya membawa perbekalan dari rumah karena disini tidak terdapat pedagang yang menjual segala kebutuhan untuk rekreasi terutama logistik. Jadi sebaiknya dipersiapkan dengan matang perbekalan yang akan dibawa.
          Akses menuju Pantai sire cukup mudah yakni hanya sat jam dari Mataram. Lokasinya dua kilometer dari pusat kecamatan Pemenang. Kendaraan umum juga tersedia menuju pantai sire yakni naik minibus jurusan Mataram- Bayan. Selamat menikmati

PANTAI TANJUNG AN YANG MENAWAN

          Pantai tanjung An berada berdekatan dengan pantai kute Lombok yang lebih terkenal. Namun urusan keindahan pantai ini tidak kalah dengan pantai kute. Jaraknya dari pantai kute sekitar 5 kilo meter dan tidak ada akses kendaraan umum untuk menuju kesana. Jadi anda harus menggunakan kendaraan pribadi untuk kesana. Suasana panas terik yang alami disertai pasir putih yang berbutir besar seperti lada menjadikan pantai ini sangat menawan. Begitu juga dengan bukit kecilnya yang dimana jika kita naik kesana maka pemandangan akan semakin indah untuk kita nikmati apalagi ditambah dengan sambil menikmati kelapa muda yang dijajakan oleh penduduk disana.

          Disini anda tidak akan menemukan hotel atau sejenisnya. Jadi sulit untuk menginap dipantai ini. Tapi jika membawa tenda maka anda akan bisa menikmati suasana malam yang hening berhiaskan langit bertabur bintang dan gemuruh ombak bernyanyi yang menghempas karang-karang. Bagi anda yang hobi memancing juga bisa menikmati suasana mancing yang dahsyat disini.
          Liburan bersama keluarga dan kerabat dekat kepantai tanjung An adalah solusi tepat untuk mendapat harmonisasi dan kedekatan yang lebih karena didukung dengan heningnya suasana yang ada. Namun anda haru mempersiapkan bekal terutama makanan dari rumah jika ingin berlama-lama disini karena disini tidak ada penjual makanan. Selamat menikmati

PERJALANAN PANJANG MENUJU DAMAI DIPEMONGKONG
            Nampaknya panjang dan damai sangat pantas untuk pantai yang satu ini. Jauh, berdebu dimusim panas, becek parah dimusim hujan inilah yang akan kita lewati untuk mencapai tempat ini. Namun begitu sampai ketempat ini maka percayalah bahwa damai itu akan anda dapatkan.Tempat yang begitu mempesona, tidak terjamah, tidak tercemari, tidak bersampah dan tentunya tidak ada hingar bingar seperti dikota atau bahkan perkampungan. Padang rumput hijau yang sangat luas dan hijau, laut lepas yang luasnya tak bisa dijangkau oleh mata untuk memandang, pasir putih yang seperti garis pemisah antara laut dan padang rumput. Sangat jelas, sangat indah dan mengagumkan. Sesekali kita hanya akan menemukan gembala sapi atau kambing disini ditempat yang damai ini. Pemongkong itulah namanya yang merupakan desa dari kecamatan jerowaru kabupaten lombok timur.
            Tidak ada pedagang jenis apapun ditempat ini jadi semua perbekalan logistik harus dibawa total dari rumah. Namun jangan khawatir meskipun sepi daerah ini sangat aman untuk semua pengunjung. Gelombang laut yang besar cukup berbahaya bagi pengunjung untuk mandi. Tapi bagi orang yang sudah panai berenang maka dipersilahkan namun tetap berhati-hati dan waspada karena banyak karang yang tajam dan bisa melukai.
Dipuncak bukit ada sebuah selter beralas tanah yang bisa digunakan oleh anda untuk menikmati pemandangan disini. Pemandangannya sangat luas baik itu laut, garis panta maupun padang rumput hijau yang dimilikinya. Disini juga bisa digunakan untuk menikmati santap siang atau sekedar ngemil dan santai bersama keluarga. Kendaraan jenis sepeda motor bisa langsung dibawa naik menuju selter. Sementara mobil hanya bisa dibatas jalan yang jaraknya sekitar 30 meter menuju selter
pantai pemongkong

            Pada musim hujan jika ingin berkunjung kesini menggunakan mobil, sebaiknya menggunakan mobil 4WD karena jika tidak maka mobil anda akan sangat kesulitan dan bahkan anda bisa dipaksa bermalam ditempat yang sangat sepi dan angin yang lumayan kencang dimalam hari. Namun jika anda berkunjung pada musim kemarau maka tidak ada batasan kendaraan apa yang akan anda gunakan.
            Estimasi waktu dari mataram. Mataram menuju Praya lombok Tengah 30 menit. Praya menuju kruak 45 menit, Kruak jerowaru 15 menit jerowaru pemongkong 30 menit. Harap mengii penuh BBM kendaraan anda karena jika sudah masuk jerowaru akan sangat sulit anda temukan penjual BBM, begitu juga dengan perbekalan yang akan anda bawa.

Minggu, 16 Desember 2012

pantai teluk sepi


PANTAI TELUK SEPI
Tanpa pernah ada perencanaan matang jauh-jauh hari sebelumnya perjalanan ini kami tempuh hanya bertiga dan keputusannya hanya satu jam sebelum berangkat. Sekotong.. ya kali ini tujuan kami adalah sekotong Lombok Barat. Sekotong kami pilih karena memang memiliki potensi wisata yang bagus dan masih asri. Namun tiba-tiba dalam perjalanan kami terhenti dan melihat petunjuk arah yang bertuliskan teluk sepi. Kami penasaran dengan teluk sepi karena belum pernah kami kunjungi sebelumnya dan namanya juga memberi rasa penasaran lebih. Akhirnya kami bertiga memutuskan untuk beralih tujuan ke Teluk Sepi. Pada awalnya jalanan kami lalui dengan lancar karena jalan sudah diperbaiki dan masih mulus. Namun hanya beberapa kilometer saja jalan mulus itu kami langsung berhadapan dengan jalan berlubang, berbatu dan basah yang memaksa kami mengurangi laju kendaraan kami. Ttiba-tiba daridikejauhan sana sudah terlihat sebuah teluk yang dikiri-kanannya berdiri kokoh bukit-bukit besar.Semakin dekat semakin jelas terlihat laut yang biru dan jernih. Namun kami masih belum bisa melihat pasir pantainya karena terhalang pohon-pohon besar. Ternyata perjalanan kami masih jauh menuju teluk karena jalan yang kami lalui meliuk kekiri dan kekanan. Tanpa diduga kamipun melewati perkampungan yang cukup besar yan bernama Buwun Mas. Dinamakan Buwun Mas karena daerah ini merupakan lokasi tambang emas rakyat yang terkenal itu. Cukupbesar desa itu dan kami memakan waktu cukup lama melewatinya.
Setelah memastikan bahwa kami harus belok kanan untuk mencapai lokasi Teluk Sepi yang kami lihat tadi akhirnya kamipun sepakat meskipun dengan sedikit keragu-raguan. Namun dalam hati inilah namanya perjalanan yang belum kami ketahui ada apa dan bagaimananya tempat itu. Benar saja bahwa keraguan kami semakin kuat karena jalan yang kami lalui sangat tidak bersahabat yakni tanah liat yang basah dan bisa dibayangkan bagaimana kami berjuang melewatinya. Dalam keadaan berpikir untuk kembali tiba-tiba kami melihat ada pasir pantai berwarna putih dibelakang rumah penduduk dan kami berkeyakinan jika dilanjut maka pasti akan ada pantai yang bagus. Akhirnya benar sekali bahwa yang kami pikirkan benar adanya. Sebuah pantai berpasir putih dengan laut yang biru dan tanpa sampah kami temukan. Tanpa ragu lagi kami berhenti disana menikmati dan melepas rasa lelah dan kecewa yang kami dapat dalam perjalanan. Pantai disini masih belum dikembangkan menjadi obyek wisata, selain pasir putih disini juga terdapat bukit-bukit yang masih hijau, beberapa ladang gembala yang cukup luas, pemandangan teluk yang dikelilingi bukit-bukit besar dan hijau. Namun akses jalan menuju lokasi ini cukup sulit terutama jika musim hujan karena jalan utamanya dari tanah liat yang dimana jika hujan maka kendaraan apapun kecuali off road akan kesulitan untuk melintasinya.
Estimasi perjalanan dari mataram ke pantai teluk sepi sekitar 1,5 jam berangkat dari cakranegara menuju sekotong tengah. Dimana sekotong tengah merupakan lokasi persimpangan menuju teluk sepi. Jika datang dari mataram maka kita akan belok kiri dan jika belok kanan maka kita akan menuju sekotong barat dan pelangan. Perjalanan dari sekotong tengah terus lurus sampai menemui pertigaan besar setelah pasar.untuk menuju teluk sepi kita harus belok kanan sekitar 10 menit untuk menuju teluk sepi.
Jangan lupa untuk membawa snack, nasi dan air mineral karena dipantai tluk sepi tidak terdapat seorang penjualpun. Begitu juga dalam perjalanan akan sedikit ditemui para pedagang. Jangan ngebut jika memasuki perkampungan karena akan berisiko bagi kita dan bersikaplah wajar pada penduduk.

pantai teluk sepi

menikmati sunset pantai malimbu


MENIKMATI SUNSET PANTAI MALIMBU 1

Pantai malimbu adalah pantai yang terkenal dikalangan warga lombok khususnya mataram dan spesifik lagi para mahasiswa. Biasanya banyak remaja-remaja ynag menghabiskan sore harinya di Malimbu untuk menikmati sunset baik sendiri, dengan pacar, suami, istri, keluarga maupun sahabat dan beramai-ramai. Malimbu terkenal dengan karangnya yang berdiri kokoh dan menghasilkan percikan air yang indah kala dihantam ombak, meskipun pantainya berpasir dominan hitam. Namun pantai ini kerap menjadi pilihan karena lokasinya yang bagus, padang rumput yang luas serta pohon kelapa yang menjulang tinggi memberi kesansemakin indah. Disini juga lokasi yang sangat bagus ntuk menikmati sunset karena berhadapan langsung dengan gunung Agung Bali. Gunung agung akan terlihat sangat jelas saat sunset dan cuaca cerah. Pemandangan akan sangat menakjubkan dan mengundang decak kagum. Selain itu air dipantai maimbu ini tidak bergelombang besar sehingga aman untuk mandi laut meskipun berlama-lama
            Selain pemandangan laut yang mengagumkan. Disini juga bisa kita dapatkan hidangan mantap khas pantai dikala pagi atau waku nelayan kembali dari melaut.Ikan tongkol bakar dengan sambal terasi khas lombok yang bisa kita dapatkan diwarung yang dipinggir pantai setiap pagi jika cuaca bagus. Disini juga terdapat sumur air tawar yang berfungi untuk membersihkan badan setelah puas mandi air laut ber jam-jam.
            Belakangan ini selain Pantainya Malimbu juga terkenal dengan jembatan birunya. Sejatinya bukan jembatan melainkan tikungan tajam yang dipinggrnya diberi pembatas seperti jembatan dan dinamakanlah jembatan biru. Disini merupakan Spot menikmati sunset yang tidak kalah indahnya dari pantai malimbu sendiri dan dari sini bisa kita lihat deretan tiga gili yang asri mulaidari gili air, gili meno dan gili trawangan. Disini banyak terdapat penjual kelapa muda, jagung bakar yang tentunya segar. Selain itu juga terdapat penjual pernak-pernik khas lombok mulai dari baju,mutiara, gantungan dan asesoris-asesoris badan. Namun harganya tidak rekomended terutama bagi anda yang modalnya pas-pasan. Harganya bisa tiga lipat dari pada harga dimataram. Jadi lebih baik simpan uang anda untu kebuthan yang lain atau oleh-oleh yang lebih banyak untuk keluarga, sahabat atau kekasih hati.
Perjalanan dari mataram jika menggunakan mobil pribadi atau carteran menuju pantai malimbu hanya memakan waktu 45 menit. Selama perjalanan anda akan menikmati suasana jalan raya yang berada di tepi pantai. Jalan berkelok-kelok dengan pemandangan laut disisi kiri dan perbukitan indah disisi kanan. Selamat menikmati

Kamis, 06 Desember 2012


PERJALANAN  SUCI
KISAH PERJALANAN BERSAMA HIMILTA UNRAM, FOKUSHIMITI DAN SOILER Se-INDONESIA YANG LUAR BIASA






PERSEMBAHAN DARI HATI UNTUK SAUDARA/SAUDARIKU SOILER Se-INDONESIA


PENGANTAR PENULIS
            Terimakasih kepada semua soiler yang telah menjadi bagian penting dalam penerbitan buku sederhana ini. Sungguh karya sederhana yang penuh kekurangan dan jauh dari kesempurnaan ini takkan ada tanpa soiler se-Indonesia yang senantiasa memberi inspirasi dengan hal-hal luar biasa. Buku ini adalah kaarya sederhana yang semoga bisa menjadi alat bagi kita semua untuk tidak saling melupakan. Mohon maaf atas segala kesalahan dalam penulisan. Saran dan kritik dari semua pihak akan bisa memberi motivasi penulis dan semakin memperbaiki tulisan ini kedepan.












                                                                                                Mataram…………….

                                                                                                Penulis


PERSEMBAHAN
Tulisan ini diangkat berdasarkan kisah perjalanan selama mengikuti acara yang FOKUSHIMITI (Forum Komunikasi Himpinan Mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia) dibeberapa daerah di-Indonesia. Buku ini kupersembahkan untuk Ayah, Bunda yang telah senantiasa ikhlas memberikan curahan kasih sayangnya. Sungguh tidak ada suatu apapun yang akan bisa mengimbangi pengorbanan kalian “JANGAN PERNAH PULANG KETIKA BELUM MENANG” itulah pesanmu yang akan selalu memberiku kekuatan. Ketiga adikku yang luar biasa Rosmy, Zaid dan Zul jangan pernah menyerah mengarungi dunia. Kalianlah alasanku bertahan.
saudara/saudariku SOILER se_Indonesia yang tanpa mereka karya ini tidak mungkin ada. Terimakasih yang sebesar-besarnya terucap dari lubuk hati yang paling dalam untuk torehan sejarah yang kalian berikan untukku anak kampung yang serba kekurangan. Hamdy, Anun, syukron alias Bonyonk, Babe si Hendra, Shafrada anak bangsa, Chimink si Ridwan, Aan, Joan, Olive, Fuad, Amroel, Bq Siti Rohmatul Bayyinah (omah), Islahiah (the illusion), Warniati, Zainul majedi (bajang), Yusrin, Sus, Ika, Pujie, Lilis, Azam,  Bang Wika (Wikajaya Mulajati SP) sang penyambung Generasi, Bang Rani, Bang Herman, Mbak Lina, Bang Zuhril, Khalid, Ecy imut, Wira, Arif yang kecil namun kuat, Erna Bawel, Tari super duper Bawel, Putri, Dony dan Seluruh keluarga besar HIMILTA UNRAM yang senantiasa menemani dan memberi warna dalam keseharianku. Ayah Joko (Ir. Joko Priyono. M.Sc, Ph,D) yang telah memberi begitu banyak pelajaran berharga serta warisan ilmu yang membuat kami bisa menoreh prestasi dan petuah luar biasanya “SEMOGA IKHLAS MENGORBANKAN SEBAGIAN BESAR WAKTU MUDA UNTUK MENCARI ILMU DAN BERKARYA”, Ibu Dewi ( Bq Dewi Krisnayanti. SP., MP., Ph.D) yang selalu energik baik dalam mengajar maupun kesehariannya, Pak Cuk (Ir Cuk Sukorahardjo. Ms) dengan segala ilmu dan kedisiplinannya dalam menerapkan akademisi yang disiplin, Pak Wardji ( Prof.Ir Suardji. M.App.Sc, B.Sc.Ph.D) yang selalu memberi kami motivasi untuk terus maju, Pak Bambang (Ir. Bambang Hari Kusuma. M.Agr.St, Ph.D) selaku dosen pembimbing akademik dan orang yang memberikan saya tempat tinggal terimakasih pak atas segala bantuan dan nasehat-nasehatnya, Seluruh Dosen Ilmu Tanah fakultas pertanian Unram yang telah mengajarkan kami banyak hal,  Pak lek Kemi, dan Lek Nok yang telah merelakan tempatnya beberapa hari bagi kami waktu LJC, Ratmadi yang telah banyak membantu diakar-akar, kawan-kawan penghuni sekber HMJ/UKF FP UM tanpa terkecuali beserta seluruh civitas Akademika Fakultas Pertanian Universitas Mataram
Soiler se_Indonesia mulai dari adikku tersayang Marlina Lasmaria Sirait (deded) Sang penerus Kartini yang telah membuktikan bahwa perempuan bisa lebih kuat dari laki-laki dengan segala kebesaran jiwa dan kekuatan yang dimiliki. Terimakasih atas semua hal indah itu Ndok. Tidak lupa juga keluarga. Papa, Mama, adik Dewi dan Iqbal. Terimakasih atas kebesaran hati dan kebaikannya sungguh tidak akan terlupakan, Ihsan, Cendi, Fadjar dan evan (Delegasi PENGNAS II USU MEDAN) kalian luar biasa, bagiku kalian anugrah yang memberiku kekuatn besar, Stella, Dovi, Rozak, Gilang, Irwin dan seluruh keluarga besar HIMILTA UNSRI yang telah mengorbankan waktunya untuk menampung dan menemani kami waktu singgah di Palembang. Babam (Fitrah Ksatria SP) orang yang telah menginspirasiku, saudara yang luar biasa. Walcot, Lem, Akbar, Opung, Agus, Zainul, Ida, Citra dan Fajri beserta keluarga besar HIMAILTA UNSYIAH terimakasih waktu kalian menampung kami di Aceh dan menemani kami menjelajah Sabang hingga Titik 0 KM Indonesia. Ayah, Bunda dan kakak terimakasih atas sambutan dan hidanganya waktu di Aceh. Ayah, Bunda disabang terimakasih atas tampungan dan hidangannya. Doli sang petualang with the bus, Amos, Daniel, Timbul, Gilbert, Vika, Rianda sang bapak kost, Tomi, Heri, Afwan, Dian, Nisa dan Siti beserta keluarga besar IMILTA USU terimakasih atas acaranya (PENGNAS II FOKUSHIMITI). Kribo si Yuan, Komar (Angga), Monyet alias Catur, Bom-bom (Demi), Wedhus si Edo, Gurit dan Menchu Lawu Indah dan menantang kawan. Ali (Bokep),  Soni, Ardy, Dika, Wildan, Tegar, Iful, Alan, Vendi, Ilham, Niken, Fuji, Nunuk, Arief, Harry, Riri, Mytha, Agung dan seluruh keluarga besar KMIT UNS Banyak cerita banyak kenangan bersama kalian. Pasek, Didit, Rahde, terimakasih aatas segala bantuan dan tampungannya waktu mampir di UNUD beberapa kali, Murie, Agus, Coki, Bima, Adit, Tongky, Agus, Ananta  dan Eka beserta keluarga besar  KMIT UNUD. Candra, Navis, Rani, Tino, Syamsul, Deki, Sahidin Bromo memberi kedamaian kawan. Bona, Rifqy, Yanto, Nunik, Nina, Candra 08, Diana, Ambon, Firda, Inug, Wasis, Ceca, Miranti, Nita, Ayu (Bos Genk), beserta keluarga besar HMIT UB. Vicky, Darmo yang menjemputku sampai kecelakaan waktu PERWIL, Disky, Jery, Frita, Fahmy, Silvy, Andika beserta keluarga besar HIMAHITA Unej. Risda UNRI yang baik hati. Sandy, Dika, Firdan (sang Fotographer), Randy, Welly dan Soiler UNAND. Syarif Unhair sang pemberani, Cici beserta seluruh keluarga besar Ilmu Tanah Unkhair.  Eqy sang petarung, Iwan sang petualang, Wahyu, Irul, David, May,  Rian beserta keluarga Besar HIMTI UNHAS. Hanim, Akbar, Riezky, Boncu Bonek Mania), Gilang, Anggit, Ali, Moris, Dana, Danang, Ipah, Liza, Putri, Rendika, Tika 08, Tika 09, Tiara, Nanda, Dian, Hari dan seluruh keluarga besar KMIT UGM. Galih, Kiki, Ibi, Wino, Iyan, Fitry, Rizky, Diman, Lukman, Baba, Ovin beserta keluarga besar HIMATAN UNPAD, Giri pasangan Romli, Yuwan, Viona, Rahmat, Ipoel, Kojek, Faqih, Edvan, Tika, Oci, Yuli, Ajang beserta seluruh keluarga besar HMIT IPB. Charles fajrin, Mbah Yahya UNILA. Maya, Buyung, Rio, Gusti, Wahyu, Khaira beserta seluruh keluarga besar Ilmu Tanah  UNLAM. Meky, Rizal UNMUL. Vera UNTAD, Ridwan, Rera dan Maruru UPN V JOGJA. Aldy, Jack, Yudi, Cakar, Mbul, Ipang, Ilham, Mcet, Bang Nav, Bang Syamsul, Tya beserta seluruh keluarga besar KAMAHITA UNTAN .
Saya berharap dengan tulisan ini,  semua kisah dan kenangan bersama saudara/saudari soiler seindonesia tak terhapus oleh perjalanan waktu yang panjang. Tidak sempurna dan penulisannya banyak kekurangan karna disini saya bukanlah sang penulis ulung yang bisa merangkai kata demi kata dengan indah dan benar. Namun saya hanya mahasiswa mantan biasa yang InsyaALLAH ikhlas dan sepenuh hati mempersembahkan semua ini kepada mereka yang memberi sejarah panjang tak terlupakan. Balutan kebersamaan, kekeluargaan, kasih sayang, cinta yang tulus dan ikhlas semoga tidak pergi. Dengan ini izinkan saya menyimpan kalian dengan indah dalam lubuk jiwa saya sebagai sumber kekuatan dan semangat dalam mempertahankan hidup. VIVA SOIL!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!










PENDAHULUAN
Kisah ini bukanlah kisah perjalanan mewah dengan segala fasilitas, bukan pula perjalanan yang selalu menyenangkan. Namun perjalanan ini merupakan perjalanan yang penuh kesederhanaan yang didalamnya terdapat sebuah keyakinan, tekad, niat, kebersamaan, dan perjuangan yang tinggi dari orang-orang luar biasa yang menambah sejarah perjalanan ini. Dimulai dari Pekan Ilmiah Mahasiswa Ilmu Tanah Nasional (PILMITANAS) di UGM Jogja pada November 2009 sampai mengikuti Pilmitanas IPB November 2011
            FOKUS HIMITI adalah organisasi nasional yang menghimpun mahasiswa ilmu tanah se-Indonesia untuk menjalin silaturrahmi dan kekeluargaan serta mengaplikasikan bidang ilmu yang didapatkan dalam beberpa ajang lomba yang menjadi program kerja FOKUSHIMITI. FOKUSHIMITI memiliki BEP (Badan Eksekutip Pusat) yang merupakan sentra kepemimpinan selama satu periode yang ditntukan dalam PERNAS (Pertemuan Nasional) yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali. Dibawah BEP terdapat BEW (Badan Eksekutif Wilayah) yang merupakan badan kerja tataran wilayah yang terbagi menjadi 4 wilayah diseluruh Indonesia.  Program kerja FOKUSHIMITI Nasional sendiri ada empat program diantaranya Pengkaderan Nasional yang baru terlaksana dua kali yakni UNHAS Makasar 2009 dan USU Medan 2011. JITI (Jambore Ilmu Tanah Indonesia) PILMITANAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Ilmu Tanah Nasional) dan terakhir adalah PERNAS (Pertemuan Nasional) yang dirangkaikan dengan MUKERNAS (Musyawarah Kerja Nasional). Sementara ditataran Wilayah program kerja yang diselenggarakan berdasarkan hasil dari Muskerwil yang diselenggarakan dimasing-masing wilayah
            Setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh masing-masing Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah di tiap Universitas baik yang Nasional maupun Wilayah adalah hasil dari Mukernas, dan Muskerwil. Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan adalah kegiatan yang hanya melibatkan mahasiswa jurusan, program studi dan minat ilmu tanah seindonesia.
            Setiap perjalanan yang saya dan mereka jalani adalah jasa besar dari HIMILTA (Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah) yang mengantar saya kebeberapa daerah di Indonesia ini. Saya sadar bahwa tanpa saya aktif di HIMILTA saya tidak akan mungkin bisa mengikuti satupun kegiatan-kegiatan itu bahkan tidak mungkin mampu membuat tulisan ini.
            Himilta adalah organisasi propesi yang menghimpun mahasiswa Ilmu Tanah di Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Saya aktif di Himilta sejak 2005 waktu saya terdaptar sebagai mahasiswa baru tentunya setelah mengikuti Klinik Tanah yang merupakan kegiatan wajib bagi mahasiswa baru menjadi anggota HIMILTA. Dari sanalah perjalanan saya bersama HIMILTA dimulai, Berabagai kegiatan kami selenggarakan sampai saya di kirim menjadi delegasi kebeberapa Universitas untuk mengikuti kegiatan baik Nasional maupun Wilayah. Bersama HIMILTA saya mendapat banyak pengalaman berharga, bersama himilta saya menemukan jati diri sebagai mahasiswa dan manusia, bersama HIMILTA saya mengerti arti sebuah kebersamaan dan kekeluargaan, bersama HIMILTA saya bertemu orang-orang luar biasa nan tangguh, bersama HIMILTA saya mendapat segalanya.
            Bersama Himilta dan Fokushimiti begitu banyak sejarah, kenangan dan sejarah nyata yang terukir. Bukan hanya mampu menginjakkan kaki kebeberapa daerah yang dulunya adalah mustahil Tapi saya juga bisa bertemu dengan mereka yang luar biasa. Tapi lebih kepada indahnya kebersamaan dan kekeluargaan ditengah perbedaan nyata diantara kami semua. Sesuai dengan tujuan dari pembentukan Fokushimiti yakni menyatukan ikatan kekeluargaan diantara mahasiswa Ilmu Tanah Se-Indonesia.
 DAFTAR UNIVERSITAS ANGGOTA FOKUSHIMITI
1.      INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2.      UNIVERSITAS PADJAJARAN BANDUNG
3.      UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
4.      UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO
5.      UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASAR
6.      UNIVERSITAS HALULEO KENDARI
7.      UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA
8.      UNIVERSITAS NEGERI 11 MARET SURAKARTA
9.      UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARMASIN
10.  UNIVERSITAS JEMBER
11.  UNIVERSITAS UDAYANA BALI
12.  UNIVERSITAS LAMPUNG
13.  UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG
14.  UNIVERSITAS SYIAH KUALA NAGROEACEH DARUSSALAM
15.  UNIVERSITAS SUMATRA UTARA MEDAN
16.  UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
17.  UNIVERSITAS JAMBI
18.  UNIVERSITAS MATARAM
19.  UNIVERSITAS BENGKULU
20.  UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
21.  UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA
22.  UNIVERSITAS NUSA CENDANA
23.  UNIVERSITAS TADULAKO PALU
24.  UNIVERSITAS SAMRATULANGI MANADO
25.  UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON
26.  UNIVERSITAS ISLAM SUMATRA UTARA
27.  UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN MEDAN
28.  UNIVERSITAS PAPUA
29.   KHAERU TERNATE
30.  UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASAR
31.  UNIVERSITAS RIAU
32.  UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
33.  UNIVERSITAS GAJAH MADA












I.                   PILMITANAS UGM  JOGJA NOVEMBER  2009

Waktu itu bulan puasa kami para soiler sedang kumpul diSekret membahas buka puasa malam nanti kita mau serbu kost siapa. Tiba-tiba Aan yang waktu itu menjadi Sekertaris Umum Himilta datang membawa amplop besar awalnya kami tidak tau apa yang dibawa Aan. Jalannya agak dipercepat sambil sedikit berteriak dia bilang Om tugasmu datang. Saya agak bingung maksud dari perkataannya itu apa. Setelah dia perlihatkan isi amplof itu kami baru tau bahwa itu adalah proposal PILMITANAS yang dikirim oleh KMIT (Keluarga Mahasiswa Ilmu Tanah) UGM jogja. Terkait Dengan posisi saya waktu itu adalah PJ (Penanggung Jawab) Delegasi untuk pendelagasian keluar daerah hasil dari MUJUR (Musyawarah Jurusan) Himilta yang merupakan kegiatan penggantian kepengurusan himpunan. Saya terpilih sebagai PJ delegasi karna saya lumayan mengetahui jalur menuju beberapa daerah terutama  Jawa. Saya hapal jalur karena dalam setiap libur kuliah dan sebelum kuliah saya sering jadi knet truck yang melintasi jalur jawa.

Kami pelajari Proposal itu kemudian mengambil sikap setelah diskusi beberapa saat dengan pengurus yang lain kami memutuskan untuk mengikuti kegiatan itu. Yang mengikuti kegiatan waktu itu ada 11 orang yang terdiri dari peserta dan suporter. Kenapa ada peserta dan suporter karna delegasi yang diminta berjumlah 5 orang jadi selebihnya adalah sebagai suporter. Meskipun hanya sebagai supporter. Tapi mereka tetap memberi peran penting dan ini adalah ajang pembelajaran bagi mereka karena bagaimanapun kedepan mereka akan menjadi penerus bagi yang lain dan merekalah yang akan menjadi peserta lomba yang sebenarnya. Yang ditetapkan sebagai peserta adalah Zainul Hamdy yang waktu itu sebagai Ketua Himpunan, Lalu Sulhan Khalid Sekertari Umum, Romadony Harto Prabowo, Warniati dan Bq Siti Rohmatul Bayyinah. Sementara yang menjadi Suporter adalah saya sendiri Hamzan Wadi sekaligus PJ Delegasi, M Baitur Ridwan, Nia Daniati, Shafrada Rizma H.A, Desi Jayanti Pratika dan M Zainul Majdi. Besoknya kami mulai kerja untuk mencari dana dengan mengcopy proposal untuk mengirimnya kebeberapa Instansi Pemerintahan di Mataram dengan harapan dapat bantuan dana untuk tambahan ongkos. Selain itu kami juga mencari dana ke Alumni-alumni dan Dosen-dosen Ilmu Tanah Unram serta tentunya Fakultas yang memiliki tanggung jawab memberikan dana untuk setiap pendelegasian.

Sementara saya dan yang lain mencari dana kelima peserta yang telah ditetapkan mulai mencari bahan untuk LKTI ( Lomba Karya Tulis Ilmiah), Poster, Cerdas Cermat dan SJC (Soil Judging Contest) ke beberapa Dosen. Dosen yang bersedia menjadi pembimbing peserta waktu itu adalah pak Joko lengkapnya Ir. Joko Priyono, M.Sc, Ph.D yang waktu itu menjabat sebagai Ketua Program Studi Ilmu Tanah. Pak Joko bagi kami bukan hanya sosok Dosen. Tapi lebih dari itu kami menganggap beliau adalah Ayah yang memberi kami begitu banyak pelajaran baik keilmuan maupun tentang hidup. Didalam Kampus status kami memang Mahasiswa dan Dosen. Namun diluar kami benar-benar dekat beliau sering memberi kami nasehat dan semangat untuk kuliah maupun hidup. Karya tulis yang dibuat tetap dikoreksi pak Joko begitu juga dengan poster yang didesain oleh Hamdy dan Aan kebetulan mereka menguasai Photoshop. Demikian juga dengan cerdas cermat dan SJC yang tetap dibimbing pak Joko.
Setelah beberapa hari kami mencari dana akhirnya kami dapat lumayan dana  meskipun tidak cukup akhirnya kami putuskan masing-masing dari kami mengeluarkan rp500.000 untuk mencukupi kebutuhan kami. Setelah sepakat dengan menambah sejumlah itu kami memutuskan berangkat pada hari rabu tanggal 18 november 2009 kami berangkat menggunakan Bus langsung menuju Surabaya melalui jasa transportasi yang ada di Mataram. Kami berangkat dari kampus setelah pamitan dengan Dosen dan teman-teman menggunakan Angkot menuju Loket Bus yang terletak di Sweta. Kami berangkat pukul 14.00 wita perjalanan berjalan seperti biasa sampai naik diatas kapal feri yang akan membawa kami ke pulau bali menempuh perjalanan sepanjang 4 jam. Seperti biasa dalam perjalanan laut kami memanfaatkan waktu untuk foto-foto dan menikmati indahnya matahari tenggelam dari atas kapal sampai kami semua tertidur. Ada  pengalaman unik disini dimana waktu kapal telah bersandar dipelabuhan padang bai bali bus yang kami tumpangi mogok dan untuk menghidupinya kami harus dorong akhirnya kami semua mendorong bus dalam kapal sampai mesinnya hidup dan bisa melanjutkan perjalanan kembali.
  saat diatas kapal menuju bali
            Setelah melewati perjalanan panjang akhirnya kami sampai di terminal Bungur Asih Surabaya pada hari kamis pagi waktu itu sekitar puku 9.00 WIB. Kami tidak turun di lokasi penurunan penumpang seperti biasa. Tapi atas saran sopir kami diturunkan disebuah loket bus biar kami lebih aman karna pak sopir tau kita pertama kali ke terminal itu dan terminal itu dikenal bahaya akan aksi kejahatan baik jambret, bius dan beberapa aksi kejahatan lainnya. Kami istirahat sejenak sambil sarapan karna disana mempunyai fasilitas kamar mandi kami semua pun mandi sampai akhirnya ada seorang agen bus datang menawarkan jasa angkutan menuju jogja menggunakan armada bus yang diurusnya. Setelah sepakat dengan harga kami pun langsung dibawa menuju bus yang akan membawa kami. Kami diantar sampai atas bus dan memastikan kami dapat tempat duduk dan melaksanakan transaksi kami bayar dan tiket diserahkan baru dia pergi. Bus itu berangkat sekitar jam 12 kami sampai di jogja jam 7 malam kami diturunkan di halte Trans Jogja berdasar saran sopir agar kami bisa langsung menuju kampus UGM dan biar kami tidak bingung mencari kendaraan lain yang akan membuat kami bingung dan bisa saja ditipu.
Untuk pertama kali kami naik Trans Jogja agak bingung juga caranya seperti apa. Tapi kami masuk dan bertanya pada petugas saat itu. Untung Mbaknya baik dia memberitahu kami bagaimana kami bisa sampai UGM dengan selamat. Setelah membayar tarif yang berlaku yakni rp3000/orang kami menunggu bus yang disarankan tadi sampai akhirnya kami sampai di UGM tepatnya di KOPMA UGM dan langsung menghubungi panitia untuk menjemput kami. Panitia datang kami langsung dibawa menuju Sekretariat KMIT dimana disana kami ditampung sementara karna kami datang sebelum acara dimulai dan penginapan belum bisa digunakan. Sampai di sekeret ternyata bukan kami yang pertama datang melainkan sudah ada delegasi dari Unsri Palembang yang terdiri dari Nasrul, Rikah, Delly,Gusti dan Eddo dan Unmul ada dua delegasi yakni Rizal dan Meky. Kami langsung memperkenalkan diri masing-masing dan bercengkrama sesaat untuk mengakrabkan diri satu dengan yang lainnya. Karna kami semua masih letih setelah melewati perjalanan panjang kamipun langsung istirahat setelah panitia meghidangi kami makanan.
Hari pertama di Jogja masih kai dari tiga Institusi yang tadi malam. Karna waktu itu acara masih bebas kami pun memutuskan ntuk jalan-jalan disekitaran kampus. Waktu itu saya,meky. Rizal, gusti, delly,eddo, nasrul, chimink panggilan Ridwan,shfprada dan bajang panggilan akrab zainul majdi berangkat setelah sarapan dan minta izin pada panitia. Lokasi pertama adalah Fakultas pertanian disana kami langsung pasang aksi untuk foto-foto dilanjutkan ke beberapa lokasi mulai dari Fakultas kehutanan, Rektorat, menyusuri jalan raya menuju ke Auditorium sampai akhirnya kami sampai di bundaran UGM yang jaraknya lumayan jauh dari fakultas pertanian tempat kami ditampung sementara. Karna sudah terlanjur keluar kami pun memutuskan untuk menuju Malioboro menggunakan jasa Trans Jogja. Lama kami disana dan ada pula yang belanja buat oleh-oleh. Sementara saya hanya memanfaatkan untuk melihat suasana jalan yang terkenal itu. Puas dengan jalan-jalan, foto dan belanja kami kembali karna sebentar lagi waktu sholat jum’at juga tiba. Kembali kami gunakan trans Jogja karna hanya itu alat transfortasi yang kami ketahui. Sampai lokasi kita naik tadi kamipun turun dan jalan menuju Fakultas Pertanian. Lama kami cari jalan kami tidak juga ketemu jalan yang sebenarnya karena kampus UGM memeng besar akhirnya kami minta tolong satpam kampus mengantar kami barulah kami ketemu jalan yang sebenarnya.
fd Saat foto bersama didepan fak pertanian dan bundaran UGM
            Samapi di Sekretariat kami siap-siap untuk melaksanakan ibadah Sholat jum’at mengikuti kemana panitia membawa kami karena kami memang tidak tau masjidnya dimana. Kembali ke sekret kami melihat sejenak hasil foto-foto tadi sambil sesekali tertawa melihat foto yang kami anggap lucu. Kami istirahat sembari menunggu delegasi yang lain datang ada dari kami yang tidur ada pula yang diskusi dengan yang lainnya akhirnya sore itu satu per satu delegasi lain datang UNILA yang waktu itu menjadi BEP kemudian disusul USU dan UNSYIAH disanalah pertemuan pertama saya dengan Babam, Walcot dan lem yang menjadi sahabat dan inspirasi saya sampai saat ini terutama babam yang luar biasa. Begitu malam kami dipindahkan keruang kelas dilantai dasar dekat ruang kuliah untuk penampungan sementara karena baru besok sore baru dipindahkan ke  Kaliurang lokasi penginapan dan lomba. Malam itu hampir seluruh peserta telah tiba kami berkenalan dan bercengkrama ada yang sudah kenal sebelumnya ada pula yang baru pertama kali ketemu. Setelah makan malam selesai kami berkumpul diteras gedung utama Fakultas pertanian untuk perkenalan biasanya kami sebut sarasehan. Acaranya dikemas dengan rapi dan menarik oleh panitia. Panitia meminta setiap institusi untuk maju memperkenalkan diri dan membawakan lagu atau kesenian daerah masing-masing. Kami kaget waktu itu karena kami berasal dari daerah yang berbeda-beda dan kesenian dari daerah kami masing-masing juga berbeda satu. Akhirnya kami sepakat untuk  membawakan lagu wajib ospek Fakultas Pertanian. Yakni jagung arab dimana kami semua wajib menghapal lagu itu karna kalau tidak maka siaplah dihukum berat waktu ospek. Selesai dengan perkenalan masing-masing kami pun mulai menyanikan lagu itu.
JAGUNG ARAB TONGKOLNYA BESAR
JAGUNG ARAB TONGKOLNYA BESAR
BULU HITAM MENGGELIKAN
DIMAKAN ENAK SEKALI
JAGUNG ARAB TONGKOLNYA BESAR
Inilah persembahan yang kami berikan dihadapan puluhan Universitas yang hadir dalam acara Pilmitanas yakni
UNSYIAH Banda Aceh
USU Medan
UNJA Jambi
UNSRI Palembang
UNILA Lampung
IPB Bogor
UNPAD Bandung
UNSOED Purwokerto
UPN Veteran Jogja
UNS Solo
UNIBRAW Malang
UNUD Bali
UNLAM Banjarmasin
UNHAS Makasar
UNHAIR Ternate
UNMUL Samarinda. Dan
UNRAM
 Sambil bernyanyi Semua peserta dan panitia tertawa terbahak-bahak mendengar lagu itu karna lagunya memang menggelikan. Satu persatu Universitas maju membawakan berbagai aksi dan keceriaan.
            Acara pembukaanpun selesai setelah kami dibacakan tata tertib dan agenda acara yang akan dilaksanakan selama PILMITANAS kami pun membubarkan diri dan melanjutkan bercengkrama dengan yang lain. Namun kami dipanggil oleh panitia. Saya sudah tau maksud dari panitia memanggil kami. Yakni Registrasi yang belum kami selesaikan saya sebagai PJ memenuhi panggilan itu waktu itu saya bersama dengan delegasi UNJA( Universitas Jammbi) PJ delegasi UNJA lebih dulu dan langsung menyelesaikan amanlah mereka giliran saya langsung mmenyusul karna dana yang kami bawa tidak mungkin untuk membayar total yakni rp150.000/orang dikali 11 orang atau sebanding dengan rp1.650.000 berbagai teknik rayuan saya coba sampai akhirnya saya hanya membayar rp1.000.000 dengan janji akan melunasi empat hari kemudian amanlah sudah registrasi. Sayapun kembali keteman-teman saya dari unram untuk memberitahukan hal itu dan semua tertawa.
Malam semakin larut banyak yang sudah istirahat karena baru menempuh perjalanan jauh. Saya sendiri tidak mau melewatkan momen berharga dengan meninggalkan yang lain tidur dan tidak dapat bercengkrama panjang dengan yang lain akhirnya saya memilih berkumpul dengan yang lain. Malam itu saya bersama delegasi UNHAS,USU, UNSYIAH,UNHAIR dan ditemani dua orang panitia berbincang-bincang tentang daerah masing-masing. Rasa kantuk mulai menghampiri. Disini delegasi dari Unsyiah menawarkan kopi sebagai obat kantuk kami biar bisa berkumpul terus sampai pagi. Tawarannya kami terima tapi kami terkendala karna tidak ada air panas untuk menyeduh kopi, kaminpun minta tolong pada panitia untuk menyediakan air panas. Lama kami menunggu air panas tidak juga datang akhirnya walcot bilang kalo dia bawa mesting untuk masak air tinggal kita cari kayu saja untuk memanaskan. Setelah bertanya pada panitia boleh tidaknya kami masak didalam kampus mereka mengiyakan akhirnya kami semua rame-rame mencari kayu untuk dibakar sebagai pemanas air untuk ngopi. Kayu sudah cukup kami kumpulkan dan kembali ketempat yang tadi siap-siap mau ngopi. Tapi sebelum sampai tempat tadi ada salah satu panitia lain melihat kami membawa kayu dan menanyakan untuk apa kayu itu kamipun menjawab untuk dibakar mau buat kopi dia langsung menghampiri kami dan bilang untuk membatalkan niat kami karena didalam kampus tidak boleh bakar-bakar. Kamipun bingung karena tadi panitia yang lain bilang boleh dan heran juga karna dikampus kami UNRAM kami tidak hanya bakar kayu untuk bikin kopi tapi juga untuk masak dan itu tiap hari kami lakukan sementara disini akan menjadi musibah besar karna dimarah satpan dan tentunya pihak fakultas akan geram. Kamipun membatalkan niat itu dan panitia mengusahakan mendatangkan pemanas air secepatnya. Pengalaman yang unik kembali tercipta.
            Pemanas air akhirnya datang kamipun bisa menikmati kopi aceh yang dibawakan delegasi Unsyiah seperti biasa kopi tanpa gula saya buat dan nikmat sekali kopi itu aroma dan rasanya berbeda yang lain juga demikian mereka buat kopi masing-masing kamipun bisa melanjutkan cerita dan guyon semakin larut kami semakin sedikit yang bertahan hingga sayapun mundur pada puku 03.00 WIB tinggal Eqy Unhas dan Doli USU yang bertahan sampai pagi dan tidak tidur sama sekali.
            Pagi-pagi sekali panitia membangunkan kami untuk siap-siap mengikuti Seminar Nasional yang merupakan rangkaian acara dari PILMITANAS. Setelah mandi dan sarapan kami semua berangkat menuju Auditorium fakultas Pertanian untuk mengikuti Pembukaan secara resmi dan Seminar Nasional. Saya duduk dengan Babam dan delegasi dari unram. Acara pembukaan selesai setelah sambutan-sambutan dan beberapa kesenian yang ditampilkan. Acara Seminar berlangsung lancar sampai saat break dan makan siang kembali saya kumpul dengan delegasi yang tadi malam baik saat break kopi dan ishoma kami mulai akrab terutama dengan Eqy, Doli dan ketiga delegasi Unsyiah. Seminar sesi dua dimulai kami semua memasuki ruangan sesuai arahan panitia. Kami mengikuti seminar sampai selesai pukul 16.00 WIB dengan rasa kantuk yang luar biasa. Bahkan tidak sedikit dari peserta yang tertidur termasuk Shafprada dan ada juga yang memaksakan terus melek dengan konsentrasi yang tidak tau kemana. Seminar selesai kami kembali kepenginapan tadi malam untuk siap-siap berangkat menuju Kaliurang lokasi penginapan dan lomba yang diselenggarakan. Kami berangkat menggunakan Bus yang disediakan panitia. Dua bus yang digunakan untuk membawa kami menuju Kaliurang perjalanan terasa menyenangklan karna didalam bus selama perjalanan kami bercanda ria dengan yang lain kebetulan saya berada di bus 2 dimana isinya para suporter yang disana diberi nama ROMLI (Rombongan Liar) yang orang-orangnya memang gokil dan gila-gilaan.
  Kesenian yang ditampilkan waktu pembukaan dan suasana depan auditorium
            Sampai diKaliurang kami berkumpu diaula besar untuk dibacakan tata tertib selama dipenginapan, tata tertib lomba dan pengundian delegasi mana yang pertama mempersentasikan karya tulisnya yang masuk dalam LKTI dan pembagian kamar sebagai tempat kami. Pembagian kamar dibagi secara acak oleh panitia dengan tujuan agar kami bisa lebih akrab dengan peserta lain dari berbagai universitas. Semua peserta telah mendapatkan ruangannya dan kamipun langsung menuju kamar masing-masing yang telah disediakan berdasarkan hasil pembagian tadi. Waktu itu saya satu kamar dengan beberapa delegasi dari IPB, UNPAD, UNILA dan UNMUL kami becengkrama,bercanda ria dengan mereka sampai panitia memanggil untuk makan malam. Suasana makan malam yang disediakan sangat mewah dimana makan pakai sistem prasmanan banyak yang tidak membuang kesempatan untuk makan banyak yang akhirnya peserta yang belakangan banyak yang tidak kebagian lauk karna banyak yang mengambil jatah lebih. Biasalah memang seperrti itu kebiasaan kami namun itulah yang berkesan. Kami menyantap makanan dengan lahapnya dimeja meja yang berjejer sesekali kami saling bercanda dalam menyantap hidangan sesuatu yang tak terlupakan. Begitu makan selesai banyak yang memilih istirahat dan mempersiapkan diri untuk persentasi besok begitu juga dengan peserta dari Unram yang bertugas besok saya sarankan untuk belajar meskipun mereka tidak terlalu menanggapi namun biarkan sajalah karna niat kami mengikuti kegiatan ini bukan sepenuhnya untuk lomba meiainkan ajang silaturrahmi dan berbagi dengan soiler seindonesia dan kebetulan juga kami dapat jatah persentasi no 11 jadi bisa agak santai tidak seperti Unsyiah yang dapat giliran petama. Tapi mereka malah memilih untuk diam diruang makan dan berkumpul bercanda dengan kami karna mereka juga bertujuan sama dengan kami menunjukkan loyalitas terhadap FOKUSHIMITI.
            Samapi larut kami duduk dikantin sambil menikmati kopi dan bercanda ria akhirnya setelah jam 12 malam kami kembali kekamar masing-masing untuk istirahat. Saya tidak langsung kekamar yang dibagikan panitia. Tapi saya menuju kamar delegasi Unsyiah dan yang lainnya untuk melanjutkan canda kami disana saya ganggu walcot yang lagi belajar untuk persentasi besok dia benar-benar saya buat tidak bisa belajar sampai akhirnya dia pindah kamar untuk belajar. Sementara itu si Lem sibuk menyempurnakan Slide namun Babam yang terlihat paling santai saya pun memilih duduk bersama dengannya kami bicara banyak baik tentang himpunan masing-masing, Jurusan dan hal-hal lainnya. Waktu hampir pagi saya pun memilih utnutk tidur sesuai dengan ajakan Babam yang sebentar lagi dia akan mempersentasikan Karya Tulisnya pada kami semua saya melihat yang lain sudah tertidur kecuali delegasi IPB yang masih belajar dan diskusi dengan rekan-rekannya. Saya tidur dikamar Babam malam itu
            Seperti biasa masih pagi sekali panitia membangunkan kami dibantu pengeras suara yang dipakai sang koordinator  suaranya menjadi keras kamipun terbangun seperti biasa saya hanya cuci muka dan langsung menuju ruang makan untuk sarapan sementara yang lain mandi saya menikmati segelas kopi dan hisapan-demi hisapan rokok dikaliurang yang dingin sebelum sarapan. Kopi telah habis yang lain datang saya pun mulai mengambil perlengkapan makan dan menikmati hidangan pagi itu banyak wajah tegang terutama yang bertugas sebagai peserta karna sesaat lagi mereka akan mempersentasikan makalah mereka. Namun wajah tegang itu tidak terlihat diwajah ketiga delegasi Unsyiah bahkam tidak ada sedikitpun terlihat wajah mereka tegang entah mereka sembunyikan atau memang mereka benar-benar siap. Itulah yang membuat saya salut dengan mereka selalu siap dalam kondisi apapun dan tidak terpengaruh dengan keadaan tentunya kami sebagai Romli tidak mau ambil pusing akan hal-hal itu karna kami hanya akan jadi penonton dan pemberi semangat bagi mereka yang bertugas.
Sarapan selesai kamipun berpindah ke Aula Besar untuk mengikuti Persentasi dengan membawa segelas kopi Aceh yang dibawa delegasi Unsyiah saya dan beberapa teman lainnya duduk dibelakang. Berdasarkan hasil undian tadi malam maka Unsyiahlah yang pertama mempersentasikan makalahnya mereka terlihat santai panitia memanggil dan memperkelankan mereka terdengar tepuk tangan meriah dari seluruh orang yang ada dalam ruangan tersebut mereka terlihat tambah bersemangat. Persentasi terlihat lancar dengan lem sebagai persentator, babam sebagai operator dan walcot sebagai notulen. Begitu juga seterusnya peserta demi peserta mempersentasikan makalah mereka sampai acara selesai sekitar pukul 16.00 WIB. Ditengah-tengah acara hari itu rombongan UNS datang dengan jumlah yang banyak maklum jarak mereka dengan UGM hanya satu jam jadi bisa datang sebanyak itu. Disana saya bertemu kembali dengan Soni yang dulu saya pernah ketemu dimataram waktu dia jadi delegasi GLADIAN NASIONAL PECINTA ALAM SEINDONESIA kami bercerita panjang lebar dan duduk menyaksikan acara.
Suasana saat persentasi makalah di Aula besar penginapan Kaliurang
            Acara lomba pertama yakni LKTI telah selesai saatnya acara bebas sembari menunggu makan malam kami memilih memanfaatkan waktu dengan foto bersama disekitaran penginapan. Banyak dari kami yang borfoto diberbagai titik untuk mengabadikan moment dan sebagai kenang-kenangan nantinya setelah keseluruhan acara selesai dan pulang ke daerah masing-masing. Saya pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk  foto dengan soiler dari berbagai daerah di-Indonesia dari yang foto rame sampe minta tolong pada yang lain untuk foto sendiri saya lakukan demikian juga dengan yang lain.   saat foto bersama dikaliurang setelah acara persentasi makalah LKTI selesai
            Saat makan malam tiba panitia memanggil kami semua untuk makan malam. Yang lain sudah terlihat segar setelah mandi sedangkan saya masih belum mandi karna itu sudah jadi kebiasaan saya dimana mandi merupakan hal yang malas saya lakukan. Ada yang beda dari suasana makan kali ini dimana peserta hanya dibebaskan untuk mengambil nasi sendiri namun bagian lauk dibagikan oleh panitia untuk menghindari ada yang tidak dapat jatah lauk terutama lauk utama seperti ikan, ayam atau Telur yang gantian disajikan. Kami menyantap makanan denhgan lahap dan meriah dengan kegilaan teman-teman yang sempat-sempatnya bercanda disela-sela makan. Makan malam selesai kami langsung diminta panitia untuk berkumpul di Aula kecil untuk pembacaan tata tertib cerdas cermat besok. Acara pembacaan tata tertib selesai saya dan yang lain memilih kembali keruang makan untuk ngopi dan bercengkrama seperti biasa teman saya adalah delegasi Unsyiah, Unhas,USU kali ini juga ditambah dengan UNS dan beberapa delegasi lain. Puas diruang makan kami pindah ke depan kamar dengan masing-masing membawa kopi dan melanjutkan cerita disana sambil nyanyi bersama sementara terlihat beberapa peserta sibuk belajar untuk cerdas cermat besok. Malam ini setelah selesai dengan kumpul dan nyanyi-nyanyi kami meilih masuk kamar namun kami tidak tidur melaainkan foto-foto menggunakan Almamater dan PDH (Pakaian Dinas Harian) dari berbagai Universitas sampai-sampai kami pinjam diam-diam almamater peserta yang sudah tertidur.
  suasana malam kedua saat didepan kamar dan foto gila didalam kamar
            Pagipun kembali menjemput tidur kami dan seperti biasa panitia dibantu alat pengeras suaranya membangunkan kami dari tidur nyenyak para peserta bangun dan mandi saya seperti seperti biasa tidak mandi hanya cuci muka biar tidak terlalu kusam langsung menuju ruang makan dan menikmati segelas kopi sebelum makan tentunya setelah minum segelas air putih. Suasana makan berlalu seperti biasa dilanjutkan dengan acara cerdas cermat yang terlebih dahulu diikuti seluruh peserta dengan menjawab soal dan akan terpilih tiga Universitas dengan nilai tertinggi untuk maju kebabak final guna memperebutkan juara satu.. Kami yang Romli tidak terlalu lama disana karna tidak mau mengganggu konsentrasi para peserta dalam menjawab soal untuk masuk tiga besar yang akan menjadi finalis untuk memperebutkan juara satu dalam lomba ini. Dua jam waktu yang diberikan panitia untuk menjawab soal-soal yang diberikan panitia. Akhirnya setelah diperiksa panitia tiga universitas yang masuk ke babak final adalah IPB, UNJA dan UPN Veteran Jogja yang kemudian melanjutkan lomba seusai ISHOMA siang. Kali ini banyak dari kami menyaksikan acara yang seru ini menyaksikan dan mendengar jawaban-jawaban dari pertanyaan yang dilemparkan juri. Setelah melalui persaingan sengit akhirnya IPB meraih poin terbanyak disusul UVN dan ketiga adalah UNJA. Selamat
            Malamnya selesai makan malam kami seperti biasa berkumpul diaula kecil untuk mendengarkan arahan panitia dan pencabutan lot untuk acara SJC besok di KP4M UGM. Acara selesai kami diberikan acara bebas dan melanjutkan aktivitas seperti biasa baik itu nyanyi bersama, ngumpul-ngumpul sambil bercanda dan ada pula yang belajar. Beberapa saat pengurus BEW III memanggil kami untuk konsolidasi wailayah guna kesiapan tentang apa yang akan kita sampaikan pada saat PRAPERNAS (diskusi mengenai kinerja BEP dan persiapan sebelum Pernas) Difasilitasi BEW III dan dipimpin KORWIL yang waktu itu dijabat saudara Fandi dari UGM Konsolidasi berjalan alot dengan berbagai masukan dan saran-saran dari masing-masing delegasi terkait kinerja BEP dan persiapan kita untuk Prapernas yang akan dilaksanakan besok malam ditempat yang sama. Sekitar dua jam acara berlangsung kami kembali kali ini saya dan beberapa delegasi lainnya masuk kekamar yang diisi oleh delegasi UNUD dimana disana ada beberapa alumni dari Ilmu Tanah Unud kami bermain kartu disana dan yang kalah dicoret mukanya dengan odol meski agak memalukan namun itulah yang berkesan muka penuh odol dan terasa panas. Kamipun tertidur disana malam itu
  Suasana seusai cerdas cermat dan foto gila yang kalah main kartu lengkap dengan coretan odol diwajah
            Hari ini hari ketiga kami di Kaliurang dan merupakan hari yang dimana acara terakhir yakni SCJ dilaksanakan. Selesai kami sarapan kami berangkat menuju lokasi lomba tepatnya di  KP4M ( Kebun Percobaan Milik UGM) yang terletak dipinggiran kota jogja. Kami berangkat menggunakan dua bus yang disediakan panitia seperti biasa para Romly berada di bus dua dengan segala kegilaannya. Sampai dilokasi panitia mengenalkan para juri yang nantinya akan menilai hasil dari para peserta dan tata tertib yang ditetapkan panitia. Para peserta bersiap-siap menunggu giliran. Kami para Romli memilih diskusi dan melihat sekeliling lokasi sementara peserta sibuk mempersiapkan diri.   saat mendengarkan pengarahan panitia dalam SJC
            Acara lomba terakhir kini telah selesai berakhirlah ketegangan seluruh peserta yang ada hanya rasa lega dan puas dan tinggal menunggu hasil kerja keras mereka. Karna hari belum sore dan masih banyak waktu panitia akhirnya membawa kami menuju Malioboro untuk jalan-jalan dan mungkin ada yang belanja. Sesampai di Malioboro kami pertama menuju masjid untuk menunaikan ibadah sholat ashar dimasjid yang terletak didalam komplek kantor DPRD DIY baru kami foto-foto dihalaman kantor dan bergerak menuju Malioboro. Benar saja begitu sampai para peserta yang berduit langsung menyerbu toko dan lapak-lapak yang tersebar disepanjang jalan maloiboro. Saya yang waktu itu tidak punya uang sepeserpun memilih jalan dengan Babam yang kebetulan waktu itu punya sedikit uang untuk membelikan keluarga dan pacarnya oleh-oleh tidak banyak yang dibeli hanya beberapa baju dan sejumlah gantungan kunci untuk dibagikan kepada kawan-kawannya diAceh nanti saya pun kebagian dua gantungan kunci yang masih saya simpan sampai tulisan ini saya ketik. Sebentar kami belanja kami memutuskan untuk menunggu di bus saja karna tidak ada gunanya jalan-jalan melihat banyak barang bagus untuk oleh-oleh namun tidak bisa membeli meskipun harga yang ditawarkan murah-murah sekali. Kamipun jalan menuju bus setelah menerima informasi lokasi bus dari panitia. Sekitar 30 menit kami berjalan baru ketemu lokasi bus parkir kami mengira sebentar akan menunggu. Namun sampai dua jam kami menunggu yang lain beluk juga datang sampai akhirnya kami memutuskan untuk kembali ketempat yang tadi. Ternyata masih banyak yang belanja akhirnya kami menunggu didepan Monumen Serangan Umum  1 maret jogja sambil menikmati suasana sore kota jogja yang dihiasi para seniman jalanan dan pedagang kaki lima yang menjajakan dagangaynnya. Satu persatu peserta datang kami berkumpul ditempat yang sama sembari menunggu yang lain sambil sesekali berfoto sampai akhirnya jam 8 malam baru semua terkumpul dan kembali ke bus untuk balik ke penginapan di Kaliurang.
    kantor DPRD DIY Malioboro dan Monumen Serangan umum jogja
            Kami kembali kekaliurang langsung makan malam seperti biasa dan kami berkumpul diaula kecil untuk Prapernas dimana banyak institusi yang mengkritik kinerja BEP yang seolah-olah tidak pernah menjalin komunikasi dengan setiap institusi. Begitu juga dengan saya. Namun bagi saya itulah warna dari organisasi apalagi organisasi skala Nasional yang menghimpun begitu banyak Universitas yang tersebar diSeluruh Indonesia. Kinerja Sekjend selesai dibahas dan beralih ke bahasan utama yakni perubahan lokasi PERNAS yang semuala akan dilaksanakan di UNAND Padang namun karna Padang sedang dalam masa rekunstruksi pasca gempa mereka meminta untuk membatalkan acara itu kami menerima alasan yang mereka paparkan yakni Padang dalam masa rekonstruksi pasca gempa besar yang menelan banyak korban jiwa dan mulai membahas lokasi yang akan ditetapkan sebagai lokasi Pernas 11. Setelah diskusi alot yang berlangsung beberapa jam kata sepakat belum juga ketemu ditambah lagi belu ada universitas yang mengajukan diri sebagai pengganti dari Unand. Akhirnya Sekjend mengambil inisiatif untuk menanyakan satu persatu setiap universitas namun hasilnya masih sama. Tuan rumahpun belum ditemukan kecuali IPB dan USU yang bertahan namun mereka sanggup pada akhir tahun. Sementara Pernas harus dilaksanakan secepatnya kami mencoba meminta agar mereka memajukan minimal pertengahan tahun dari rencana awal yakni bulan Maret. Mereka tidak ada yang sepakat dengan alasan banyak program lain pada pertengahan tahun.
            Tiba-tiba Unibraw menawarkan diri setelah menanyakan di pengurus di univnya dan berdiskusi dengan delegasi UB yang lainnya. Akhirnya pembahasan kembali dilanjutkan dengan tiga pilihan dan waktu pelaksanaan UB menawarkan pelaksanaan pernas pada Bulan Juli 2010. Karna waktu sudah larut dan panitia menginstruksikan untuk segera istirahat mengingat besok ada acara fieldtrip yang jaraknya agak jauh dan menguras tenaga kami pun istirahat dan memutuskan melanjutkan pembahasan besok malam setelah acara penutupan selesai.
            Saat pagi tiba hari itu panitia membangunkan dan seperti biasa peserta mengikuti instruksi panitia. Hari ini Delegasi Unsyiah membohongi para peserta lain dengan mengumumkan saya ulang tahun dan agar saya dikerjain. Benar saja saya diikit dipohon mangga didepan kamar dan disiram dengan air dari campuran sisa lauk tadi malam dicampur juga dengan air comberan sampai saya basah  kuyup alasan mereka adalah biar saya mandi karna tidak tahan melihat saya tidak pernah mandi selama dijogja kecuali saat Seminar beberapa hari lalu. Karna sudah kotor dan sangat bau saya pun akhirnya mandi. Namun ada hikmahnya dengan saya disiram maka baju saya sudah tidak ada yang bersih karna saya hanya membawa 3 baju yakni PDH dan dua kaos yang akhirnya Walcot memberikan baju miliknya baju itu merupakan baju pengkaderan ilmu tanahnya yang sampai sekarang masih saya simpan rapi dirumah sebagai obat rinduku padanya.
            Seusai sarapan kamipun berangkat kelokasi fildtrip yakni lokasi pertanian pasiran didaerah selatan jogja. Disana kami disambut oleh petani sukses yang memanfaatkan lahan pasiran yang jika dilihat tidak mungkin untuk mengembangkannya menjadi lahan pertanian karna sangat miskin dengan unsur hara dan juga fisik tanah yang ssangat tidak memungkinkan untuk ditanamai apapun kecuali rumput. Namun dengan kerja keras dan pengetetahuan maka tidak ada yang tidak mungkin dilaksanakan kami mendapat banyak pelajaran disini melihat kegigihan dan kerja keras para petani disana. Mereka giat dan bekerja sama dalam mengelola tanah itu mereka juga memanfaatkan bahan organik lebih banyak dari pada menggunakan pupuk kimia untuk mempertahankan keberlanjutan produktivitas lahan.
            Selesai mendengarkan penyampaian akan kondisi dan cara pengelolaan tanah dari ketua kelompok tani kami makan siang dan jalan-jalan disekitar lokasi. Banyak tanaman yang dibudidayakan yang mendominasi adalah cabai dan tomat lalu diselingi dengan beberapa tanaman sayuran lainnya kami juga melihat sistem irigasi yang tertata dengan baik yakni setiap petak sawah dibuatkan sumur untuk menampung air baik air hujan maupun air yang sengaja dimasukkan untuk menjadi cadangan diwaktu benar-benar tidak ada air lagi atau musim kering. Sore kamipun kembali kekaliurang kami diberikan waktu sebentar untuk packing barang-barang utnuk dibawa kembali ke UGM mengikuti acara penutupan di Auditorium lokasi pembukaan dan seminar nasional beberapa hari yang lalu.
            Kami sampai dikampus sekitar  jam 7 malam dan langsung menuju Auditorium. Acara penutupan berlangsung menegangkan karna disana saat pengumuman pemenang dari seluruh acara lomba yang dilaksanakan. Sebelum pengumuman pemenang dibacakan tentunya diawali dengan sambutan-sambitan dari berbagai pihak. Panitia juga menghibur kami dengan berbagai hiburan berupa tarian daerah. yang menarik adalah tarian khas Aceh dan Batak yang membuat kami memberikan standing aplaus ada mereka. Tidak lupa panitia mempersembahkan kepiawaian mereka dalam mengolah suara bersama group vocal KMIT UGM yang membuat kami merinding dengan lagu-lagu yang dinyanyikannya. UNPAD keluar sebagai juara umum sementara kami dari unram berhasil meraih juara dua poster Eksibition berkat mengangkat konservasi lahan bekas tambang batu apung yang disarankan pak Joko dosen kami tercinta. Acara penutupan dan pembagian hadiah selesai kamipun menikmati makan malam dengan nasi kucing yang menjadi andalan mahasiswa terutama yang kost untuk sarapan. Malam itu saya menghabiskan lima bungkus selain karna rasanya yang enak namun juga dalam keadaan yang sangat lapar.
  acara penutupan dengan tarian Aceh dan saat foto bersama
            Dengan berakhirnya penutupan tadi maka berakhirlah seluruh rangkaian acara PILMITANAS kali ini yang bagi kami disiapkan dengan matang oleh panitia terbukti dengan sedikitnya hambatan yang dialami bagi saya pribadi acara kali ini mendekati sempurna dengan apa yang saya lihat dan alami selama acara. Malam itu Arif teman kami yang dulu kuliah satu semester di Ilmu tanah Unram dan kemudian pindah ke Jogja untuk kuliah dari awal mengambil Geologi di UPN Veteran Jogja. Kami bercerita banyak bersama Arif juga kami ajak berkenalan dengan teman-teman tanah lainnya. Sembari menikmati makanan dan minuman yang menggugah selera dan berkumpul sesame wilayah tiga yang didominasi oleh delegasi UNS yang sangat banyak baru kami foto bersama kemudian bubar dilanjutkan dengan pulangnya Arif. Sesuai dengan kesepakatan kemarin malam bahwa prapernas akan dibahas kembali setelah acara penutupan selesai dan panitia menyediakan tempat yakni dilokasi malam pertama waktu kami memperkenalkan diri masing-masing. Prapernas dibuka dan dipimpin langsung oleh Sekjend yang saat itu dijabat oleh saudara Rahmat Shaleh. Unila. Acaranya langsung membahas lanjutan pembahasan tadi malam yakni tawaran UB dan USU yang bersedia menjadi penyelenggara Pernas 11  namum kami semua terkaget begitu UNMUL dan UNHAIR menawarkan diri menjadi penyelenggara pilihan pun bertambah dan pasti akan menambah alot diskusi malam itu. Benar saja bahwa pembahasan dilanjutkan sampai larut malam. Unhair tersisih karna masih menyandang status sebagai anggota muda yang baru mengikuti dua kali acara nasional sementara AD/ART menyebutkan bahwa anggota muda untuk bisa menjadi anggota tetap adalah setelah mengikuti tiga kali acara Nasional. Pilihan tersisa tiga universitas. UB, USU dan UNMUL. Unmul menawarkan waktu yang sama dengan UB yakni pada bulan juni awal. Karna musyawarah malam itu tidak menemui kata sepakat maka langsung dilakukan voting yang dimana voting dilakukan dua kali namun suara UNMUL dan UB sama kuat. Kami dari wilayah tiga mengusahakan untuk lobi ketiga jika masih dengan suara yang sama  maka kita akan sama-sama mencari jalan lain sembari kami mengusahakan agar delegasi UPN yang kebetulan dekat dan tadi mereka pulang duluan. Kami desak mereka agar bisa datang secepatnya biar hasil voting kali ini UB bisa menang. Akhirnya Rera datang sesaat sebelum voting ketiga dilaksanakan. Seperti yang telah kami duga dengan datangnya Rera maka UB memenangkan voting dan akhirnya pernas 11 dilaksanakan di UB Malang pada awal bulan Juli 2010 nanti.
            Dalam keadaan yang benar-benar capek Sekjend meneriakkan yel yel FOKUSHIMITI dengan lantang VIVA..........SOIL!!!!!!!!! SOIL......... SOLID!!!!!!!!! Karna suara yang sangat bergemuruh malam itu serentak panitia marah besar dan ngomel-ngomel didepan kami banyak juga yang saya dengar berkata yang tidak-tidak yang membuat kami merasa kecewa. Bukan karena ap kekecewaan muncul. Tapi biasanya dimanapun ketika kami mengucapkan itu selalu diikiuti dengan suara yang lantang. Serentak panitia pulang semua dan meninggalkan kami tanpa arah dikampus. Saya mencari satu orang panitia perempuan untuk saya minta tolong agar mau menampung teman kami yang perempuan agar malam ini bisa tidur dikostnya karna tidak mungkin kami ajak mereka tidur terlantar bersama kami ditempat yang belum jelas. Setelah mereka diterima dan dibawa ke kost kami mencari tempat tidur malam ini sampai kami memutuskan untuk tidur di Musholla FTP yang berada dismaping FP.
            Masih pagi sekali sekitar jam lima kami bangun dan siap-siap untuk pergi agar tidak ketinggalan kereta menuju banyuwangi. Kami telpon yang perempuan agar minta tolong diantar ketempat kami. Namun sungguh menyakitkan mereka tidak diantar dan  dibiarkan pergi begitu saja tanpa mereka mau kemana. Kamipun saling mencari sampai akhirnya bertemu dua jam kemudian. Tanpa membuang waktu kami langsung menuju halte Bus Way terdekat untuk melanjutkan perjalanan menuju stasiun Lempuyangan. Setelah transit sekali kami turun di stasiun Lempuyangan. Tapi kami turun di belakang stasiun dimana kami harus jalan jauh jika ingin melewati gerbang utama untuk beli tiket. Akhirnya kami memilih jalan belakang begitu masuk areal stasiun kami kaget melihat petugas stasiun bersiap-siap memberangkatkan kereta kami pun berlari secepatnya mengejar kereta. Begitu sampai lampu petugas sudah hijau dan keretapun berangkat perlahan begitu sampai dipintu barang yyang kami bawa kami lempar satu persatu dari kami naik namun dibelakang masih ada Eci dan Nia yang larinya tidak bisa cepat tidak seperti War yang bisa lebih cepat. Tapi beruntung saya bisa memegang tangan mereka dan menariknya keatas kereta kamipun selamat tanpa ada satupun yang tertinggal. Sungguh pengalaman pertama kami naik kereta diawali dengankisah yang menegangkan namun membuat kami tertawa. Tanpa basa basi kami tertawa sepuas-puasnya akan kejadian tadi satu lagi kami naik tanpa beli tiket. Petugas kereta datang dan meminta ongkos. Kami kaget karena ongkos yang diminta diluar dugaan kami bayangkan saja jogja banyuwangi hanya rp25.000 per orang sementara berdasarkan informasi yang kami terima bahwa ongkos jogja banyuwangi menggunakan kereta api Sri tanjung adalah rp35.000 per orang. Kamipun langsung membayar dan amanlah kami. Kami berpisah dengan dua delegasi lainnya yakni Omah yang dijemput pacarnya Eric dan pulang bersama dia kelombok. Namun saya sempat kecewa karena dia pergi tanpa memberitahu saya sebagai PJ dari mereka yang telah mempercayakan saya. Jika dengan Doni kami berpisah waktu dihalte busway lempuyangan dimana dia akan kerumah keluarganya di daerah Bantul.
            Selama dalam perjalanann diatas kereta kami melihat sejenak prosiding pilmitanas, melihat-lihat piala hasil dari poster kami ada juga dari kami yang menikmati perjalanan pertama menggunakan kereta. Saya mencoba jalan-jalan kegerbong depan. Tanpa disangka saya bertemu dengan delegasi UB langsung saja saya gabung dengan mereka dan bercengkrama panjang sambil membahas sikap panitia malam tadi. Tanpa disadari kami sudah sampai Surabaya dan berpisah dengan delegasi dari UB dimana mereka akan melanjutkan perjalanan menuju malang menggunakan kereta lain. Sayapun kembali kegerbong semula dibelakang untuk berkumpul dengan teman-teman dari Unram.
Tak terasa waktu menginjak malam terlihat teman-teman menahan lapar tak terkecuali saya yang tidak makan dari tadi pagi. Saya bilang sama mereka agar melakukan hal yang bisa menghilangkan rasa lapar atau paling minimal tidak memikirkan makan untuk menghemat biaya biar kami bisa sampai Lombok. Merekapun main kartu dan yang kalah dicoret mukanya dengan ampas kopi bekas penumpang lain yang sudah turun. Sementara itu saya bercengkrama dengan seorang penumpang yang sudah separuh baya yang duduk dihadapan saya. Bapak itu dari Jember baru pulang dari Surabaya ada acara keluarga. Saya bercerita banyak kepadanya terutama tentang kisah perjalanan kami tidak tau kenapa beliau tiba-tiba pamit kebelakang dan sayapun langsung mengiyakan karna tidak ada alasan untuk menahannya. Beberapa menit kemudian datang sembilan mangkuk mi instant dibawakan oleh pelayan kereta kami kaget makanan itu dari mana sayapun bilang bahwa kami tidak pernah pesan makanan kok bisa tiba-tiba ada makanan untuk kami. Meskipun kami sangat lapar namun kami masih belum berani makan makanan itu karna kami tidak bisa bayar. Kalopun kami bisa bayar kami tidak akan bisa sampai lombok. Harga mie yang dibawa adalah rp5000 per mangkuk sementara uang kami mau kami pake beli nasi dibanyuwangi lima bungkus yang akan kami makan bersama biar bisa tahan sampai lombok. Tapi pelayan itu bilang bahwa makanan itu sudah dibayar jadi tidak usah khawatir tidak mampu bayar setelah benar-benar yakin akhirnya kamipun makan dengan lahapnya. Tidak lama mie yang satu mangkuk itu habis kemdudian pelayan yang tadi datnag membawakan kami air mineral lagi-lagi kami bingung siapa sebenarnya yang membayar makanan dan minuman itu. Tidak ada sedikitpun saya berpikir akan bapak yang tadi duduk disamping saya malahan waktu saya lagi makan dan bapak itu datang dan menawarkan beliau makan. Puas dengan makanan itu saya masih penasaran siapa yang sebenarnya membayar makanan dan minuman itu saya langsung menuju kantin dan mendesak pelayan yang tadi utnuk memberitahu siapa yang membayar. Lama pelayan itu mau memberi tahu sampai akhirnya mengatakan kalo bapak yang disamping saya itulah yang membayar. Saya kaget laur biasa dan langsung berlari tanpa sempat mengucapkan terimakasih kepada pelayan tadi saya langsung memegang dan mencium tangannya sambil mengucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya atas kebesaran hatinya. Sungguh tidak pernah saya bayangkan sedikitpun ornag yang berdikap biasa saja waktu mendengar cerita saya memesan makanan diam-diam untuk kami bersembilan dengan airnya pula.
            Beliau bilang ingat masa mudanya waktu menjadi mahasiswa dulu. Ternyata beliau juga mantan aktivis mahasiswa yang sering juga didelegasikan namun tidak pernah seperti kami yang serba terbatas dan lebih banyak bermodal nekad. Beliau tau kami lapar saat melihat muka kami saya tau kalian lapar karna waktu saya jadi mahasiswa dulu juga sering lapar makanya saya kebelakang pesankan kalian makanan dan asya tidak mau kalian melihat saya menangis terharu melihat semangat dan kebersamaan kalian itulah yang beliau katakan dengan polosnya saya tidak bisa menahan tangis waktu itu karna ternyata ada yang salut dengan kami mahasiswa kere yang dekil dan tidak bermodal selain modal nekad, kebersamaan dan keyakinan. Terimakasih pak terimakasih atas kebesaran dan kemuliaan hatinya.Jasa bapak tidak akan pernah kami lupakan itulah yang saya ucapkan waktu berpisah dengannya distasiun Jember. Saya masih ingat pesan beliau yang dia katakan sambil memegang kepala saya sebelum turun dari kereta “TERUSLAH MAJU DAN BERKARYA JANGAN PERNAH MENYERAH” kata-kata itu tidak akan pernah saya lupakan. Orang biasa yang luar biasa itulah dia.
            Akhirnya kami sampai distasiun Banyuwangi baru pukul 00.00 WIB kami langsung jalan menuju pelabuhan Ketapang disna kami menunggu bus jurusan Denpasar. Bus malang indah yang kami tumpangi waktu itu dengan ongkos rp40.000 menuju terminal Denpasar. Dari mulai naik bus sampai Denpasar saya tertidur pulas mata baru terbuka waktu sampai terminal dan melanjutkan perjalanan menggunakan angkot ke pelabuhan padang bai Bali dengan ongkos rp30.000 per orang. Sampai pelabuhan sekitar pukul tujuh pagi kami langsung beli tiket fery menuju Lombok dengan tarif rp31.000 per orang. Kami naik fery yang akan membawa kami kelombok dengan menempuh perjalanan selama empat jam. Diatas kapal kami memanfaatkan cerahnya cuaca dengan berfoto ria sembari menunjukkan tropy juara dua kami. Puas dengan foto-foto kami pun istirahat sampai terbangun begitu mau masuk wilayah Lombok. Karna kami sudah kehabisan ongkos akhirnya Chimink berinisiatif menelfon bapaknya yang kebetulan punya mobil untuk jemput dipelabuhan Lembar bapaknya pun mengiyakan dan legalah kami semua. Kami sampai diPelabuhan Lembar pukul 12.00 WITA dan menunggu jembutan diwarung sekitar pelabuhan. Akhirnya kaki kembali menginjak pulau Lombok tercinta yang indah dengan sejuta pesona. Inilah kisah perjalanan kami waktu mengikuti PILMITANAS di UGM jogjakarta. Terimakasih untuk semua perjalanan bersama kalian tidak akan saya lupakan namun akan tersimpan indah dalam hati. VIVA SOIL!!!!!
u saat foto diatas kapal menuju lombok dan keindahan alam lombok yang luar biasa





II PEKAN OLAH RAGA ILMU TANAH (PORI) UNIVERSITAS SEBELAS MARET (UNS) SURAKARTA. FEBRUARI 2010
Waktu itu HIMILTA UNRAM baru saja membentuk kepanitiaan untuk kegiatan Land Judging Contest dimana berdasarkan hasil MUKERWIL di Universitas Brawijaya Malang Unram terpilih sebagai penyelenggara LJC. Sore hari dilapangan Voli didalam kampus senang sekali waktu itu melihat banyak soiler Unram yang datang sebuah hal yang langka ditengah minimnya anggota karna sejak 2009 jurusan Ilmu tanah tidak menerima mahasiswa baru lagi seiring dengan SK 163 DIKTI yang mengambil kebijakan Merger atau penggabungan jurusan Ilmu Tanah dengan Jurusan Budidaya Pertanian menjadi Agroekoteknologi.
Sore itu rapat berjalan alot dengan  berbagai argumen dan pendapat. Ini lah suasana rapat penuh dengan perdebatan namun bukan dendam. Akhirnya setelah safrada terpilih sebagai Ketua Panitia, Ridwan sebagai Sekertaris dan Olivia sebagai Bendahara rapat pimpinan rapat dialihkan ke kepanitiaan hingga selesai membahas seksi-seksi dan rapat selanjutnya hingga rapat selesai.
Besoknya begitu kami selesai kuliah kira-kira jam 10 datang petugas dari jasa pengiriman membawakan proposal kegiatan PORI dari UNS. Kami membaca dan mempelajari proposal yang dikirim waktu itu saya masih menjabat sebagai PJ Delegasi. Setelah membaca keseluruhan kamipun memutuskann untuk mengikuti kegiatan itu sperti biasa kami langsung mencari dana untuk keberangkatan baik dengan mengcopy proposal, mengunjungi alumni, dosen dan tentunya menggunakan kas HIMILTA. Karena kegiatan ini merupakan kegiatan Olah raga maka teman-teman sedikit yang berminat untuk ikut karena memang tidak terlalu tertarik akhirnya untuk mencukupi kuota yang diminta panitia yakni 10 orang kamipun menawarkan kepada mahasiswa agroekoteknologi untuk ikut sekalian memperkenalkan mereka akan kegiatan yang akan mereka dapatkan nanti ketika memilih konsentrasi Ilmu Tanah yang diambil pada semester lima. Ada empat orang yang menerima tawaran itu yakni : Wira,Irzan, Arif dan Yuli sementara dari Ilmu Tanah ada lima orang yakni : Hamdy, Aan, Anun, Puji dan saya.
Pada tanggal 19 februari kami berangkat setelah berpamitan dengan kawan-kawan lainnya selesai jum’atan. Kami berangkat menggunakan angkot menuju pelabuhan Lembar yang kami carter. Begitu sampai dipelabuhan kami tidak membeli tiket penyebrangan di Loket yang disediakan melainkan kami menunggu Bus untuk naik kekapal dimana harganya lebih murah yakni rp25.000 sementara kalo beli diloket rp 31.000 lumayanlah untuk berhemat. Begitu sampai diatas kapal kamipun turun dari bus karena memang kami hanya sampai sana kami naik kedeck penumpang untuk istirahat karena perjalanan menuju Bali lumayan lama yakni empat jam. Kami tidak langsung tidur waktu itu. Tapi seperti biasa kami menikmati suasana dan tentunya mengambil gambar untuk diabadikan.
Jam sepuluh malam kami sampai di pelabuhan Padang Bai Bali setelah pemeriksaan KTP atau identitas yang memang wajib dilakukan ketika masuk pulau Bali baik yang datang dari Pulau Jawa maupun Lombok untuk menghindari teroris yang rawan terjadi dipulau Bali. Kami menghubungi Soiler dari UNUD untuk  menunggu kami di kampus karena kami memutuskan singgah dibali selama sehari berdasarkan permintaan teman-teman. Mereka sepakat dan menunggu kami dikampus. Kami mencari angkutan yang akan membawa kami menuju kampus UNUD tentunya setelah negosiasi harga yang lumayan lama kami pun sepakat dengan tarip rp40.000 per orang. Satu jam perjalanan kami sampai dikampus disana sudah ditunggu oleh Pasek dan Didit angkatan 2007 dipinggir jalan dan membawa kami menuju sekretariat HIMAITA (Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah) yang sekarang dirubah menjadi KMIT (Keluarga Mahasiswa Ilmu Tanah). Disekret kawan-kawan lain sudah menunggu kami termasuk beberapa orang Alumni kami bercengkrama panjang malam itu seolah-olah tidak ada rasa capek dibadan kami. Jika dengan Bima2004, Tongky 2002 dan didit 2004 saya pernah bertemu sebelumnya yakni waktu Klinik Tanah saya 2005 dimana mereka menjadi Tamu baik ruangan maupun lapangan. Mereka pun seperti panitia lain ikut menggojlok sebagaimana panitia lain. Kami banyak bicara tentang itu.
Sementara dengan Pasek,Didit dan Rahde kami pernah ketemu waktu PILMITANAS UGM JOGJA 2009 kemarin. Sedangkan dengan yang lain kami baru kali ini bertemu. Banyak hal yang kami bicarakan yang paling panjang adalah mengenai Merger yang sama-sama kami rasakan. Beda dengan di Unram, UNUD mulai merger pada tahu 2008 jadi mahasiswa terkahir yang atas nama ilmu tanah adalah angkatan 2007. Akhirnya rasa kantuk itu datang kami pun memutuskan untuk istirahat.
Selamat pagi.. Ucap salah seorang dari soiler UNUD menyambut kami yang telah terbangun semua. Satu persatu datang kami berkenalan dan bercengkrama. Setelah agak siang kami mandi bergiliran disekret kemudian dibawa sarapan kekantin disebelah sekret. Nikmat kami rasakan hidangan yang disajikan seiring dengan  suasana ramai oleh kami yang memang jarang kami rasakan. Sarapan selesai kamipun kembali menuju sekret. Kawan-kawan UNUD menawarkan untuk mengajak kami menuju pantai kuta yang terkenal itu tanpa pikir panjang dan ditanya dua kali kami langsung mengiyakan tawaran itu. Kawan-kawanpun langsung mendatangkan kendaraan untuk membawa kami kesana bukan mobil bukan pula bus melainkan sepeda motor yang kami gunakan. Itu bukan masalah bagi karena bagi kami mereka ajak kami kesanapun sudah luar biasa. Selain itu kamipun bisa lebih leluasa menikmati suasana kota bali. Sampai dikuta kami langsung menikmati pasir putih yang membentang luas dengan ribuan pengunjung lainnya baik lokal maupun luar negeri.
 Sementara yang lain memilih jalan-jalan dan cari oleh-oleh saya lebih memilih untuk duduk dihamparan pasir menikmati indahnya pantai kuta ditemani Pasek, Rahde dan Agus. Lama kami menunggu yang lain kembali kami memutuskan pindah tempat yakni didepan Hard Rock Cafe Bali sambil menikmati setiap hembusan rokok dan es teh yang dibelikan Pasek.
Yang lain kembali kamipun berkumpul kembali setelah memastikan kami lengkap kami pindah tempat ke tempat yang biasa dimanfaatkan untuk menikmati Shunshet dijajaran batu yang memang disediakan oleh pengelola. Namun sayangnya cuaca mendung membuat kami tidak bisa menikmati matahari tenggelam sepenuhnya karena tertutup Awan. Sore mnjelang hari mulai gelap kamipun kembali kekampus karena malam ini kami akan melanjutkan perjalanan menuju Solo. Kami mampir sejenak di Tugu serangan Bom Bali satu didearah legian kami memanfaatkan untuk foto bersama baru kami kembali kesekret. Setelah mandi dan makan malam ditempat kami sarapan tadi kami melanjutkan perjalanan menuju Terminal Denpasar untuk melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Gilimanuk. Kami diantar oleh kawan-kawan begitu memastikan kami telah naik bus dan tarif mereka akhirnya meninggalkan kami. Hanya terimakasih yang bisa kami ucapkan untuk kebaikan kawan-kawan semua mohon maaf jika kami merepotkan sampai jumpa dilain kesempatan VIVA SOIL!!!! Itulah yang saya ucapkan kepada mereka.
Saat mampir dibali dalam perjalanan menuju SOLO
            Jam 12 malam kami sampai dipelabuhan Gilimanuk kami langsung menuju loket untuk beli tiket fery yang akan membawa kami menuju pulau jawa. Begitu selesai kami langsung menuju kapal dan menempuh perjalanan selama 30 menit. Selamat datang dipulau Jawa itulah yang saya ucapkan pada kawan-kawan semua kami langsung jalan menuju Stasiun Kereta Api Banyuwangi Baru yang jaraknya sekitar 200 meter dari pelabuhan. Malam itu kami bermalam disana Tidak terlihat kekecawaan dan kesedihan diraut teman-teman. Akhirnya yang saya takutkan tidak terjadi sayapun meminta teman-teman untuk tidur setelah makan tanpa alas, tanpa bantal dan tanpa selimut kami tidur namun saya bilang  “SILAHKAN YANG LAIN PAKAI PESAWAT ATAU KENDARAAN MEWAH LAINNYA NAMUN YAKINLAH BAHWA MEREKA TIDAK AKAN MERASAKAN NIKMAT PERJALANAN SEPERTI KITA DIMANA KITA MENJAGA KEBERSAMAAN, MENGHADAPI MASALAH SERTA MENGATASINYA BERSAMA-SAMA. JANGAN SEDIH JANGAN PULA MERASA RENDAH KARENA SESUNGGUHNYA KITA DALAM MENUJU PERJALANAN LUAR BIASA YANG AKAN MENJADIKAN KITA LEBIH BAIK DAN MEMILIKI JATI DIRI YANG KUAT”. VIVA SOIL!!!!!!!!!!!
            Merekapun tertidur dengan lelap terutama yang perempuan. Saya tidak boleh tidur karena harus menjaga dan menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan. Rokok demi rokok saya hisap sembari melihat suasana stasiun yang saat itu sudah ramai oleh calon penumpang yang akan menggunakan jasa kereta api untuk membawa mereka ketujuan masing-masing. Beberapa saat kemudian banyak yang terbangun entah kenapa. Sayapun mengajak mereka jalan-jalan kedepan stasiun untuk foto sebagai tanda kita telah bersama disana. Aan, Hamdy, Wira, Arif, Yuli dan saya yang pergi. Kami berfoto sebentar dan langsung kembali ketempat semula karena takut terjadi apa-apa dengan yang lain. Mereka tertidur kembali sampai pagi. Saya tetap bangun untuk menjaga periksa mereka satu persatu memastikan mereka baik-baik saja. Sebisa mungkin itu saya lakukan tanpa sepengetahuan mereka semua sambil membisikkan Selamat Istirahat Kawan-kawanku yakinlah kalian akan meraih sukses..
Saat menginap disatsiun Banyuwangi Baru untuk menunggu Kereta Pagi menuju Solo
            Pagi jam lima semua teman saya bangunkan untuk siap-siap karena sesaat lagi kami akan melanjutkan perjalanan sementara kereta tujuan malang berangkat. Teman-teman pergi cuci muka baru kami sarapan. Selama mengantri tiket teman-teman berkkumpul di lobi stasiun menunggu saya selesai. Begitu selesai kami langsung masuk jalur kereta dan menunggu kereta tang akan membawa kami menuju tujuan yakni Solo. Didalam jalur kereta kami tidak memanfaatkan moment untuk berfoto. Beberapa saat kami menunggu keretapun kami siap-siap naik dengan berdiri persis disamping Rel yang disediakan khusus untuk penumpang. Wira yang waktu itu baru pertama kali naik kereta langsung melihat kereta dengan seksama sampai-sampai dia menunduk melihat keadaan bawah kereta seperti apa. Setelah kereta benar-benar berhenti kamipun naik dan mencari posisi agak belakang yang benar-benar kosong biar kami bisa dapat tempat duduk nyaman sampai Solo nanti. Selama perjalanan banyak diantara kami yang tidur, ada yang memandang sekitar ada pula yang jalan-jalan sepanjang gerbong untuk mengetahui keadaan ya semacam petugas kontrol lah. Seperti biasa saya memilih bercengkrama dengan penumpang lain bertukar pengalaman dan bercanda menghilangkan rasa jenuh diatas kereta yang memang menempuh perjalanan lama maklum kelas ekonomi. Karna bosan wira bertanya bang kapan sih kita sampai saya sudah bosan tidak tau mau ngapain lagi. Tidur sudah tidak bisa, mau ngomong tidak tau apa yang mau diomongin, mau duduk pantat sudah sakit, mau berdiri capek. Sayapun hanya tertawa dan seperti biasa menjawab sebentar lagi.
Sesaat sebelum kereta tiba dan suasana diatas kereta dalam perjalanan
Akhirnya jam sembilan malam kami sampai kami turun di Stasiun Solo Jebres dimana Wildan dan Tegar sudah menunggu lengkap dengan tulisan UNRAM yang dia bawa. Kami bersalaman sambil Wildan dan Tegar mengucapkan selamat datang dikota kami. Sambil bercerita kami dibawa menuju mobil yang mereka pakai menjemput kami untuk langsung menuju kampus UNS dimana disana sudah menunggu panitia-panitia lain sembari mempersiapkan acara ada beberapa yang sudah saya kenal banyak juga yang belum saya kenal sama sekali. Senyum ramah para panitia yang memang dikenal dengan keramahannya menyambut kedatangan kami serentak rasa lelah kami hilang. Belum sempat melakukan apa-apa selain berkenalan kami langsung disugukan makanan. Seiring dengan perut yang memang mulai ribut kamipun tanpa pikir panjang langsung menyantap makanan itu dengan lahapnya. Makan selesai kami langsung dipanggil untuk urusan Registrasi. Seperrti biasa kami tidak mungkin membayar penuh. Berbagai alasanpun kami berikan. Sama-sama kuat dan saling memberikan komentar sambil berharap mendapat kebijaksanaan. Akhirnya kami membayar Rp 1.000.000 dulu dari Rp 1.800.000 yang harus kami bayar dengan perjanjian akan dilunasi beberapa hari kedepan. Semua sudah selesai kami lalu dipindahkan menuju Asrama Mahasiswa UNS sebagai lokasi penginapan selama mengikuti acara. Malam itu tidak banyak yang kami kerjakan begitu sampai kamar masing-masing kami langsung istirahat karena kecapean dan besok harus bangun pagi untuk acara pertama yakni Seminar Nasional yang merupakan rangkaian kegiatan dari PORI.
Selamat pagi. Silahkan bersiap-siap untuk sarapan kemudian kita berangkat kekampus untuk mengikuti acara pertama yakni Semnas. Itulah kata yang kami dengar pagi itu saat panitia membangunkan kami. Kami langsung bangun dan siap-siap setelah kami semua mandi dan sarapan kami dibawa menuju kampus untuk mengikuti Seminar dan pembukaan secara resmi Pekan Olahraga Ilmu Tanah yang waktu itu dilaksanakan di Aula Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Saat seminar  akan dimulai lima delegasi dari UGM datang terlebih dahulu setelah kemarin Dana Zulhindra (UGM) datang untuk Registrasi saja. Seminar berlangsung sampai siang menjelang sore.
Acara Seminar dan Pembukaan PORI
Seminar selasai kami langusung kembali menuju Asrama. Sesaat acara bebas sembari menunggu malam untuk perkenalan masing-masing peserta dan panitia.Diasrama yang megah dengan ratusan kamar yang berjejer rapi dikomplek itu kami menyempatkan berjalan-jalan sejenak melihat keadaan sekitar. Kami takjub dengan asrama yang dimiliki begitu luas dan banyak semetara Asrama dikampus kami jauh lebih kecil. Saat makan malam tiba panitia memanggil kami untuk berkumpul dibawah. lokasi yang telah dipersiapkan panitia untuk lokasi makan, kumpul-kumpul dan technikal meeting. Setelah makan selesai tibalah saatnya perkenalan masing-masing peserta yang malam itu peserta yang baru datang hanya dari Unram dan UGM. Sesuia dengan agenda yang disiapkan panitia maka masing-masing peserta memperkenalkan dirinya baru kemudian disusul oleh panitia. Acara perkenalan berlangsung seru dengan gaya masing-masing dalam perkenalan mulai dari yang heboh sampai lugu dan malu-malu. Warna yang wajar dalam berbagai karakter manusia.
            Perkenalan selesai dan dilanjutkan dengan teknikal meeting untuk acara besok yakni lomba basket 3on3. Kami mendengarkan secara seksama aturan-aturan yang dibacakan peserta.  Sementara saya hanya terdiam. Bukan karena apa-apa melainkan karena saya memang sama sekali tidak mengerti akan permainan itu. Ketika ditanya mengenai ada tidaknya pertanyaan saya hanya terdiam sementara yang mengajukan pertanyaan hanya delegasi dari UGM yang memang mengirimkan orang-orang yang mampu dan bisa bermain.
            Acara penyampaian tata tertib selesai kami diberikan acara bebas oleh panitia. Saya memilih untuk berkenalan dan bercengkrama dengan beberapa peserta dari UGM. Kami saling bertukar informasi tentang keadaan kampus masing-masing dan bercerita tentang berbagai hal. Mata seolah-olah tidak bisa diajak kompromi dan sayapun pamit masuk kamar untuk istirahat.
Suasana saat malam perkenalan
            Matahari pagi menyambut tidur kami diasrama panitia seperti biasa membangunkan kami dari tidur nyenyak diranjang empuk yang jarang saya rasakan karena sudah dua tahun tinggal disekret HIMILTA tanpa kasur, bantal dan selimut. Pagi itu yang lain mandi Sementara saya langsung keluar untuk mencari kopi dan rokok. Hal biasa yang saya lakukan dalam hari-hari normal. Semua sudah mandi dan bersiap-siap dengan dandanan masing-masing kami  langsung dibawa menuju kampus. Beberapa saat setelah sarapan selesai kami diajak mengitari Kampus UNS diawalai dari Fakultas Pertanian dan diakhiri di Fakultas Pertanian. Selama dalam perjalanan seperti biasa kami memanfaatkannya untuk foto bersama terkadang meminta foto sendiri utnuk koleksi pribadi.
  Saat foto bersama didepan Fak pertanian dan Rektorat UNS
            Saat kami telah sampai dikampus saya pikir kami langsung menuju Stadiun untuk Basket. Tapi diluar dugaan panitia sudah menyiapkan acara out bond dimana diawali dengan playing fox disusul dengan berlari didanau depan Fakultas secara estafet dan diakhiri dengan panjat tebing. Setelah berembuk dengan semua akhirnya kami memutuskan: Playing fox oleh hamdy, estafet didanau oleh saya, Arif, Wire dan Aan. Sedangkan yang perempuan tidak ikut serta karena kotor dan berbagai alasan lainnya. Begitu juga dengan UGM dan UNS mereka saling berembuk sampai ada yang pakai undian siapa yang bertugas dimasing-masing zona. Acaranya sederhana namun seru dan menantang kebersamaan. Luar Biasa aksi kotor-kotoran didanau sambil berlari secepat-cepatnya.
            Acara selesai kami dibawa kembali keasrama untuk mandi dan makan siang kemudian kembali kekampus untuk mengikuti pertandingan pertama yakni basket 3 on 3. Siang itu delegasi dari UB telah sampai dan langsung menuju Stadiun. Kami sampai stadiun dan siap-siap bertanding. Sebelum bertanding kami menarik undian yang hasilnya Unram berhadapan dengan UB dan kami melakoni pertandingan pertama. Sebelum bertanding kami pemanasan kecuali saya yang memang tidak bisa main bola basket apalagi 3 on 3 yang sebelumnya saya tidak tau ada permainan itu. Sementara yang lain pemanasan saya hanya duduk menyaksikan mereka setelah berdebat tentag siapa yang main akhirnya Wira, Irzan dan Hamdy yang bertanding. Pertandingan dimulai dan poin demi poin diperoleh UB sementara Unram benar-benar mati kutu. Wajar saja karena Delegasi yang dikirim UB adalah para pemain handal dan berpengalaman sementara Unram. Saya yakin satupun dari kami tidak ada yang pernah bermain basket 3 on 3. Hamdy tampak kelelahan Aan pun yang waktu itu tangannya belum terlalu sembuh dari kecelakaan parah setahun lalu dengan terpaksa menggantikan hamdy. Namun sama saja UB tetap mendominasi dengan torehan poin yang mereka raih 40 lawan 0. UB seolah-olah menjadikan ini sebagai ajang latihan untuk menembak tiga angka benar saja dari tembakan yang mereka usahakan 90% nya menghasilkan poin. Irzan keluar saya tidak tau apa karena malu atau memang capek yang jelas tidak ada pemain pengganti lagi selain saya setelah Arif menolak mentah-mentah menggantikan Irzan. Dengan terpaksa saya masuk lapangan. Saya hanya sebagai peleengkap. Jangankan untuk merubah keadaan malah saya tambah memperpaarah karena saya sering salah dalam menerima maupun membawa bola bahkan dalam melempar bola pun saya salah. Wajar karena seumur-umur saya tidak pernah bermain bola basket apalagi 3 on 3 yang saya baru tahu kemarin kalo ada permainan seperti ini. Saya hanya berusaha menghibur para penonton dengan aksi gila karena untuk meraih poin saya rasa adalah hal yang mustahil. Namun keajaiban datang saat Wira menceploskan bola kedalam jaring dan poin pertama untuk unram setelah UB mendapatkan pon 50 Serentak semua orang yang ada dalam lapangan memberi tepuk tangan atas prestasi luar biasa itu sayapun tidak mau kalah dan langsung sujud syukur didalam lapangan semua tertawa. Murni keberadaan kami dalam PORI hanya sebagai penghibur karena tidak ada satupun dari kami yang berprofesi sebagai atlit. Beberapa saat kemudian kembali poin didapatkan Unram melalui tangan Wira lagi skor berubah menjadi 66 lawan 6 untuk kemenangan UB. Sungguh skor yang telak. Akhirnya peluit panjang dibunyikan wasit sebagai tanda berakhirnya pertandingan saya langsung mengmbil napas lega lalu bersalaman dengan seluruh pemain. Pertandingan yang menyenangkan. Meskipun kami kalah tapi kami tidak malu melainkan kami hanya tertawa riang karena bagi kami ini hanyalah ajang silaturrahmi dan bukan pertandingan pertaruhan gengsi. Pertandingan kedua digelar yakni antara UGM dan UNS kali ini pertandingan berjalan seru karena dari kedua UNIV menurunkan pemain-pemain yang memang bisa dan berprofesi sebagai atlit basket. Kedua kubu bergantian mendapatkan poin pertandinganpun berjalan alot dan menegangkan. Akhirnya UGM keluar sebagai pemenang ynag kemudian akan bertanding dengan UB untuk memperebutkan juara satu. Pertandingan Final berjalan lebih seru dengan aksi-aksi luar biasa para pemain dari masing masing Univ. Setelah melewati pertandingan yang melelahkan dan penuh ketegangan akhirnya UB memenangkan pertandingan dan keluar sebagai Juara dalam basket 3 on 3 dan UGM sebagai Runner up. Pertandingan selesai kami kembali ke penginapan. Selama perjalanan menuju penginapan kami bercanda dan saya tidak bisa berhenti tertawa mengingat pertandingan tadi. Benar-benar pengalaman pertama yang menggelikan.
Saat menjelang pertandingan basket
            Sesampai kami dipenginapan kami langsung menuju kamar masing-masing begitu juga dengan delegasi UB yang saat itu dibagikan kamarnya. Sementara yang lain bersih-bersih diri karena rata-rata berkeringat saya memilih buat kopi dan menikmati hisapan rokok sembari menikmati suasana asrama dari teras belakang kamar. Saat waktu makan malam tiba panitia memanggil kami untuk berkumpul diruang makan. Selesai makan malam pantia memberikan acara bebas setelah sebelumnya pembacaan tata tertib untuk lomba besok yakni pertandingan Voly ditempat yang sama dengan pertandingan Basket kemarin. Saya, Anun, Wire, Irzan dan Puji malam itu memilih jalan-jalan disekitaran Komplek asrama. Kami singgah disebuah kedai kecil yang jaraknya tidak jauh dari asrama disana kami pesan minuman dan makan camilan yang disediakan. Seperti biasa saya memilih kopi hitam tanpa gula. Kami kaget waktu kami membayar dimana harga dari ap yang kami santap sangat murah dan masih ada yang harganya Rp 250. Karena sudah agak larut kamipun kembali ke asrama untuk istirahat mengingat besok masih ada kegiatan. Yang lain memilih kembali kekamar masing-masing sementara saya berkumpul sejenak dengan panitia dan beberapa peserta lainnya untuk lebih mengakrabkan diri sembari berdiskusi kecil. Satu persatu pergi untuk istirahat saya pun memilih kembali kekamar. Didepan kamar saya melihat Aan, Wire, Irzan dan Hamdy sedang asik bermain kartu saya duduk sejenak menyaksikan mereka yang menikmati permainan dan bagi yang kalah mukanya dicoret dengan ampas kopi tidak ada yang terlihat tampan dengan coretan dimuka masing-masing. Hanya sesaat saya bersama mereka saya masuk kamar dan tidur yang lain menyusul entah jam berapa.
Tampang mereka saat bermain kartu diasrama
            Pagi menjelang panitia datang membangunkan kami sebagaimana biasa. Kamipun bergegas seperti biasa saya langsung mencari kopi dan sebatang rokok sementara yang lain mandi dan bersiap-siap. Saya langsung menuju ruang makan membawa segelas kopi dan rokok menunggu yang lain berkumpul untuk sarapan. Pagi ini acaranya adalah pertandingan Voly. Semua selesai sarapan kamipun berangkat menuju GOR. Pertandingan pertama antara UB melawan UNS pertandingan terlihat alot dan seru dan akhirnya UNS keluar sebagai pemenang setelah melalui pertandingan dua set langsung. Pertandingan berikutnya adalah Antara Unram melawan UGM. Seperti biasa kami tidak ada yang mampu bermain handal saya hanya tau dan jarang sekali bermain Voly. Karena waktu itu Arif kembali tidak mau bermain dengan berbagai alasan akhirnya kami memutuskan untuk mengikutsertakan Yuli untuk ikut bermain. Yulipun menjadi satu-satunya pemain perempuan dipertandingan itu. Beruntung UGM juga tidak terlalu hebat dalam bermain voly hingga kami tidak dipermalukan. Namun tetap saja kami kalah dan menunjukkan aksi gila dalam lapangan. Skor pertandingan kali ini tidak setelak waktu kami menghadapi UB dalam Basket kemarin. Meski kalah kami tetap ceria dan bisa menghibur semua yang ada di GOR dengan aksi-aksi yang terkadang aneh dari kami. Akhirnya UGM menang dua set langsung.
Babak final berlangsung antara UGM melawan UNS dimana UNS keluar sebagai juara dan UGM sebagai Runner Up dalam pertandingan Voly.
Saat pertandingan Voly dan seusai pertandingan
            Begitu pertandingan selesai kami kembali keasrama seperti biasa yang lain bersih-bersih dan istirahat saya memilih berkumpul diruang makan berkumpul dengan panitia. Saat makan siang tiba panitia memanggil semua untuk berkumpul dan menikmati santapan makan siang. Makan siang selesai kami berkumpul dan bercanda menunggu sore untuk kembali menuju kampus kali ini untuk game-game seru untuk menghibur dan menghilangkan ketegangan kami semua. Sore tiba kamipun berangkat menuju Kampus tepatnya lapangan basket Fak Pertanian dimana disana telah berkumpul beberapa panitia menyiapkan acara. Kami langsung menuju lapangan basket acara pertama adalah Balap bakiak yang menantang kerjasama dan kekompakan. Benar-benar seru. Kami membagi tim menjadi tiga tim pertama adalah saya, Hamdy dan Aan; Tim ke dua adalah Wira, Arif dan Irzan sedangkan tim ketiga adalah perempuan yakni Anun, Puji dan Yuli.
            Hasil undian menghadapkan kami bertanding melawan tim kami sendiri yakni tim perempuan. Dengan mudah kami mengalahkan mereka dan maju kebabak berikutnya. Sembari menunggu giliran untuk pertandingan berikutnya kami bertiga merancang strategi untuk pertandingan nanti. Akhirnya kami kembali bertanding kali ini tim UNS yang menantang kami disana diisi si Kribo (YUAN). Dari garis start sampai finis kami saling mengejar namun akhirnya kami bisa mengalahkan mereka kamipun maju kebabak final melawan UGM yang akhirnya mengalahkan kami berkahirlah lomba bakiak yang penuh tawa itu.
            Pertandingan berikutnya adalah Tarik Tambang yang benar-benar menguras tenaga. Kami langsung berhadapan dengan UNS yang waktu itu diisi oleh orang-orang bertubuh kekar dan kuat sementara kami hanyalah kumpulan orang-orang yang jauh dari kuat. Namun meski demikian pertandingan tetap berjalan seru meskipun kami kalah dikedua babak yang diberikan. Pertandingan berikutnya adalah Antara UGM melawan UB disinilah orang-orang kuat UB turun tangan dan dengan mudah mengalahkan UGM yang Nota bene diisi orang yang kecil. Babak final mempertemukan UB melawan UNS disinilah yang paling seru orang kuat bertemu orang kuat. Benar-benar pertarungan yang seimbang setelah tarik menarik beberapa lama sampai terdengar teriakan-teriakan semangat dari berbagai penjuru. Akhirnya UB keluar sebagai pemenang setelah menarik UNS kegaris batas dikedua babak. UB pun keluar sebagai pemenang dalam tarik tambang. Seru, melelahkan namun tetap menyenangkan. Kami istirahat sejenak mengusap keringat sembari menunggu bus yang akan membawa kami menuju asrama.
Suasana lomba bakiak, tarik tambang dan foto bersama di lapangan basket FP UNS
            Sampai diasrama seperti biasa yang lain sibuk membersihkan diri masing-masing sayapun masih dengan kebiasaan yang biasa yakni kopi dan rokok sembari menunggu semua berkumpul ruang makan untuk makan malam dan pembacaan tata tertib pertandingan terakhir besok yakni Futsal. Saat matahari terbit dari timur seperti biasa panitia dan peserta melaksanakn tugas panitia membangunkan peserta dan menyiapkan acara sementara peserta mengikuti agenda acara yang disiapkan panitia. Pertandingan futsal kali ini digelar diluar kampus yakni dilapangan futsal yang disewa panitia yang lokasinya tidak jauh dari Kampus. Hari ini delegasi datang menggunakan sepeda motor guna mengikuti pertandingan futsal. Pertandingan pertama berlangsung antara UGM melawan UNS dimana UGM berhasil mengalahkan UNS. Kini saatnya pertandingan paling seru yakni Unram melawan UPN yang dimana mereka atlit futsal semua. Sesaat sebelum pertandingan atau waktu pemanasan saya grogi melihat permainan mereka yang luar biasa sementara kita untuk menendang bola secara benar saja masih jarang apalagi mencetak gol dan menang. Suatu yang mustahil kataku dalam hati. Tapi bagaimanapun kami harus tetap bermain. Seperti biasa hanya kami yang laki yang bermain karena kali ini tidak mungkin mengikutsertakan yang perempuan. Benar saja dugaan awal saya bahwa UPN akan mendominasi karena mereka datang hanya untuk futsal berarti mereka sudah menyiapkan secara matang segala persiapan sementara kami jangankan persiapan dengan latihan untuk mencari yang mau ikut aja susahnya minta ampun ditambah lagi dari kami semua hampir tidak pernah bermain secara rutin lebih-lebih saya belum pernah bermain futsal sebelumnnya. Akhirnya UPN mengalahkan kami dengan skor telak 12-0. Kami tidak merasa malu karena memang ini bukanlah ajang gengsi namun semata-mata silaturrahmi dan kekerabatan. UPN masuk final menunggu pemenang antara UGM melawan UB. Akhirnya UGM kembali menang setelah mengalahkan UB dan melaju kebebek final melawan UPN. Final duo jogja pun terjadi. Pertandingan benar-benar berlangsung sengit dan menegangkan serangan demi serangan silih berganti dijalankan hingga akhirnya UGM memenangi pertandingan dan menjadi juara futsal. Tidak lama seusai pertandingan kami kembali kepenginapan kali ini melanjutkan dengan pertandingan catur dan PS. Seperti sudah diduga sebelumnya UPN datang hanya untuk futsal mereka pun kembali kejogja setelah membersihkan diri masing-masing. Kami berusaha menahan paling tidak satu orang karena nanti malam kita ada diskusi penting terkait FOKUSHIMITI dan ILMU TANAH. Namu kami gagal menahan dan merekapun pulang semua. Agak kecewa namun mau gimana lagi.
Pertandingan kali ini berlangsung santai dan tanpa ketegangan PS dan catur disamakan waktunya karena peserta masing-masing lomba berbeda jadi tidak ada hambatan. UB keluar sebagai juara catur setelah mengalahkan Unram di final sedangkan UGM menjadi juara PS setelah mengalahkan UB difinal. Selesai pertandingan kami melanjutkan permainan PS kali ini tidak termasuk dalam lomba hanya untuk have fun saja. Karena PS yang digunakan adalah PS sewaan maka PS pun harus dikembalikan.
Suasana seusai pertandingan futsal
Saat makan malam selesai panitia menginformasikan bahwa malam ini akan datang beberapa orang dari pengurus HITI yang dimana kami akan membahas tentang kejelasan Merger yang terjadi.
Sekitar jam sembilan beberapa orang dari HITI datang mereka memperkenalkan diri dan jabatan masing-masing. Mereka langsung menjelaskan tentang Merger dan langkah ap yang akan diambil HITI mengenai masalah ini. Saya tidak membuang kesempatan ini untuk mengajukan beberapa pertanyaan yang memang menjadi beban pikiran selama ini sayapun mendapat jawaban yang cukup jelas dan rinci. Sekitar jam sebelas malam rombongan HITI kembali ke Jogja kami melanjutkan diskusi malam itu membahas penolakan kami terhadap Merger yang akhirnya menghasilkan kesepakatan bahwa setiap Univ membuat tulisan yang isinya dampak akibat merger dan latar belakang penolakan kami. Berhubung besok masih ada acara yakni Fieldtrif kebeberapa lokasi kamipun istirahat dan melanjutkan diskusi lusa sebelum pulang. Pagi datang kali ini kami dibangunkan agak siang karena acaranya memang santai. Setelah selesai sarapan kami akhirnya berangkat menggunakan Bus yang dicarter panitia Pertama kami mengunjungi pusat pembuatan batik Solo disana banyak yang belanja dan foto-foto. Seperti biasa disaat yang lain masuk toko untuk belanja saya hanya duduk diluar karena tidak bisa belanja. Puas dengan belanja kami dibawa menuju KERATON KASUNANAN SURAKARTA untuk melihat sisa-sisa sejarah yang masih terjaga dengan baik. Sebelum masuk Keraton kami diajak jalan-jalan disekitaran keraton seperti biasa kamipun berfoto ria. Baru akhirnya kami masuk karena saya pakai celana pendek sayapun masuk secara diam-diam dikelilingi teman-teman. Didalam keraton saya tidak bisa menyembunyikan diri yang menggunakan celana pendek yang memang tidak dibolehkan. Tapi karena rombongan saya diijinkan. Lama kami diajak keliling keraton sekitar dua jam kami disana. Begitu akan keluar saya mendengar ibu-ibu ngomel dan ternyata yang mereka omel adalah saya sendiri sayapun malu dan sesegera mungkin untuk keluar. Begitu sampai luar kami berpamitan dan bapak yang tadi menemani kami berkeliling berpesan agar saya tidak menggunakan celana pendek kembali jika suatu saat saya kembali.  Sayapun menjadi orang pertama yang menggunakan celana pendek didalam keraton
Fieldtrif pusat batik solo dan keraton kasunanan
Seharian kami jalan kamipun kembali keasrama setelah sebelumnya belanja di Ganep toko oleh-oleh makanan khas Solo. Sembari menunggu yang lain belanja saya memilih untuk duduk diluar sambil menikmati es teh dan rokok diwarung kaki lima. Akhirnya kamipun kembali keasrama untuk siap-siap mengikuti penutupan.
Penutupan dimulai sekitar pukul 18.00 WIB diasrama. Dalam persiapan penutupan ternyata listrik padam kamipun kaget dan kebingungan sayapun berpikir ternyata daerah jawa juga bisa mati lampu. Acara penutupan berlangsung khidmat meskipun dalam keadaan gelap dan tanpa pengeras suara. Namun beberapa saat listrik nyala kembali dan acarapun normal sampai selesai. Setelah sambutan-sambutan dari berbagai pihak mulai dari ketua panitia, ketua Himpunan dan Ketua Jurusan Ilmu Tanah FP UNS acara beranjak ke pembagian hadiah dimana UB keluar sebagai juara umum. Kami dari Unram sendiri mendapatkan juara dua dari cabang catur setelah di final dikalahkan UB. Pembagian hadiah selesai acara dilanjutkan dengan persembahan dari masing-masing delegasi panitia membebaskan persembahan yang diberikan sebisa mungkin yang bisa menghibur. Pertama yang disebut adalah UGM merekapun memberikan nyanyi bersama. Saat giliran kami teman-teman banyak yang tidak mau karena malu dan bingung mau membawakan apa. Tapi bagaimanapun saya harus maju setelah memaksa teman-teman sayapun hanya maju berdua dengan Wira.
Kami berdua berdiskusi sejenak  akan menampilkan apa akhirnya kami sepakat menyanyikan lagu jagung arab. Karena jika menyanyikan lagu daerah suara saya tidak masuk dan kami tidak bisa memainkan alat musik apapun lebih-lebih saya tidak punya potensi untuk menjadi seorang penyanyi. Akhirnya Jagung arab kami nyanyikan dihadapan semua yang ada di asrama malam itu syukur semua tertawa terbahak-bahak mendengar lagu itu lebih-lebih saya bernyanyi sambil berdiri dan megajak nyanyi bersama. Malam semakin larut kini giliran UB yang memberikan persembahan merekapun memberikan lagu Arema yag merupakan klub kebanggaan Arek Malang singkatan dari AREMA. Semua delegasi telah selesai memberikan persembahannya acara pun mendekati akhir. Kami bersalam-salaman sembari minta maaf atas kesalahan dan berterimakasih kepada semua panitia atas kerja kerasnya menyelenggarakan acara ini.
Penutupan PORI 2010
Dengan berakhirnya acara penutupan maka berakhirlah pelaksanaan PORI yang kali ini dilaksanakan di UNS Surakarta dengan cerita dan kesan yang ditinggalkan. Malam itu kami masih diberikan untuk tidur dipenginapan karena izinnya memang sampai besok pagi. Saat pagi tiba kami mengeluarkan sifat asli yakni malas-malasan dipagi hari. Baru sekitar jam 9 kami bangun untuk sarapan dan melanjutkan konsolodasi yang sebelumnya telah sepakati untuk kami lanjutkan. Sekitar satu jam konsolidasi berlangsung dengan berbagai keputusan acarapun selesai UGM dan UB pulang duluan setelah diantar kestasiun oleh panitia sementara kami dipindahkan kekostnya komar untuk bermalam karena kami baru pulang besok menggunakan kereta api pagi menuju banyuwangi.
Siang kami berangkat menuju Kost Angga membwa seluruh barang kami karena kami tidak akan bermalam di asrama itu lagi. Tidak terlalu jauh kost angga dengan asrama itu hanya butuh perjalanan 10 menit untuk sampai. Kami sampai langsung menuju kamar yang disediakan karena itu kost cowok maka tiga orang perempuan ditampung di kost ida. Kami tidak istirahat waktu itu melainkan duduk dan bercerita mengenai kisah kami di Pori kemarin. Aneh padahal kami jalani bersama kami malah saling menceritakan. Malamnya Irzan, Wira, Arif, Anun, Puji dan Yuli minta tolong pada panitia untuk menemani mereka jalan-jalan ke Mall untuk mencari oleh-oleh. Namun saya memilih untuk diam dikost karena disana ada PS jadi bisa menghilangkan suntuk dan memang saya tidak mungkin ikut keluar karena sudah pasti tidak bisa belanja.
            Rasa jenuh menghampiri saat sudah lama bermain PS sayapun meminta Angga menanyakan dimana posisi teman-teman kemudian menyusulnya yang sedang makan malam disebuah kedai kecil dipinggiran toko yang menjadi tempat favorit mereka makan dengan harganya yang murah. Mengingat besok harus bangun pagi akhirnya kamipun kembali untuk istirahat. Pagi sekitar jam 6 waktu setempat kami bangun dan siap-siap ke stasiun menggunakan mobil yang dipinjam kawan-kawan UNS kami diantar menuju stasiun Solo Jebres. Waktu itu kami diantar Yuan, Bombom, Tegar, Ida dan Dika. Sembari menunggu kereta yang tiba pukul 9 kami bercengkrama banyak.  Jam sembilan Kereta Sri Tanjung yang kami tunggu tiba. Tapi apa yang terjadi penumpang didalamnya luar biasa banyak dan sudah banyak yang berdiri sampai-sampai kami hampir tidak dapat tempat duduk. Dengan berdesak-desakan dengan penumpang lain kamipun berhasil naik setelah berpamitan dengan kawan-kawan UNS yang mengantar kami. Kami tidak dapat tempat duduk akhirnya kami berdiri didekat pintu maklum saja namanya juga kereta klas ekonomi. Stasiun demi stasiun yang kereta berhenti penumpang bukannya tambah berkurang. Namun bertambah banyak suasana dalam keretapun semakin sesak sementara itu para pedagang asongan masih saja lalu lalang menjajakan barang dagangannya demi sesuap nasi untuk menyambung hidup mereka.
            Sampai disurabaya akhirny kami dapat tempat duduk. Tapi tidak semua melainkan ketiga perempuan. Tapi laki-laki yang lain saya suruh mencari tempat duduk yang lain digerbong lain sementara saya tdak akan meninggalkan ketiga teman saya yang perempuan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam perjalanan saya mendapat kabar bahwa kereta kali ini hanyan akan sampai Stasiun Jember karena ada gerbong yang anjlok setelah stasiun Jember yang membuat kereta tidak bisa lewat. Sayapun menjaga berita ini agar semua teman saya tidak tahu akan hal ini sembari mencoba menghubungi Soiler Jember untuk tolong menjemput kami untuk ditampung semalam sampai kami melanjutkan perjalanan kembali. Akhirnya teman-teman saya tahu akan berita anjloknya rel mereka langsung menanyakan pada saya bagaimana nasib kami. Saya menenangkan mereka bahwa Kawan dari UNEJ sudah siap menunggu kita distasiun dan malam ini kita menginap disana sementara jadi tidak usah khawatir. Merekapun tenang kembali dan bisa istirahat sampai Jember.
            Begitu sampai stasiun Jember ternyata pihak kereta sudah memesan Bus untuk mengangkut kami menuju stasiun Kalisat untuk melanjutkan kembali perjalanan menuju Banyuwangi. Teman-teman UNEJ belum tiba kamipun langsung menuju bus biar dapat tempat duduk sambil menunggu kedatangan kawan UNEJ. Sekitar 10 menit mereka datang namun hanya sesaat kami bertemu karena bus akan berangkat. Hanya saya yang turun waktu itu untuk bersalaman dengan mereka sambil mengucapkan terimakasih atas bantuan dan waktu yang mereka berikan untuk menemui kami. Disana Jeri yang belum terlalu saya kenal membekali saya dengan sebungkus rokok untuk perjalanan karena saya bertanya dimana jual rokok diapun langsung menawarkan rokok miliknya. Karena bus sudah mau berangkat akhirnya kamipun berangkat dan berpisah dengan Soiler Unej.
            Sampai stasiun kalisat kami turun dan langsung menuju kereta yang sudah menunggu kami. Namun petugas bilang bahwa penumpang yang akan menuju stasiun banyuwangi baru agar melanjutkan perjalanan menggunakan bus karena kereta hanya sampai kota banyuwangi yang jaraknya lumayan jauh dari stasiun Banyuwangi Baru. Kamipun kembali menuju bus dengan langkah yang tergesa-gesa biar kami dapat tempat duduk. Begitu barang-barang sudah kami atur kamipun duduk dikursi masing-masing dan siap-siap untu istiahat. Namun mata belum terpejam petugas kembali datang dan bilang tidak jadi menggunakan bus kami diminta kembali menuju kereta. Sedikit kesal namun kami harus mengikutinya karena jika tidak maka kami tidak akan sampai. Barang-barang sudah kami bawa dan siap-siap menuju kereta petugas yang lain datang dan bilang kami tidak pakai kereta melainkan tetap menggunakan bus. Kami dan beberapa penumpang lainnya kesal dan menanyakan dengan tegas pada para petugas memastikan kami menggunakan apa karena saya kasihan dengan teman-teman saya yang capek naik turun dan memang fisik mereka terkuras dengan perjalanan yang panjang dari tadi pagi. Setelah mendapat kepastian bahwa kami menggunakan bus akhirnya kami kembali ke bus. Begiru bus jalan kami bisa tenang dan sayapun tertidur sepanjang perjalanan sampai pelabuhan Ketapang Banyuwangi terdengar Aan dan Wira membangunkan saya mengatakan kita sudah sampai sayapun terbangun dan langsung turun mengambilbarang-barang dibagasi. Teman-teman saya ajak jalan menuju Pelabuhan untuk mencari kendaraan. Kami akhirnya naik bus menuju terminal denpasar setelah sepakat dengan tarif Rp40.000. Sampai diatas bus saya kembali melanjutkan tidur hingga diterminal Denpasar lalu melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Padang Bai Bali. Dipelabuhan Padang Bai kami tidak beli tiket melainkan bernegosiasi dengan bus. Akhirnya setelah sepakat dengan Rp40.000 kamipun naik bus sampai lombok. Dalam perjalanan diatas kapal Irzan menghubungi keluarga dirumah untuk menjemput kami diterminal dan mengabari kalau akan membawa kmi ikut kerumahnya karena dirumahnya lagi ada perayaan Maulid jadi kami akan makan enak disana. Kamipun tidak menolak tawaran Irzan yang memang kami harapkan. Kami tertidur sampai dipelabuhan Lembar dan sampailah kami dipulau indah nan eksotis ini. Sebelum sampai terminal Mandalika Bertais kami turun untuk menghindari para makelar dan copet yang terkenal banyak dipelabuhan. Kami menunggu sejenak jemputan dari rumah Irzanpun datang dan langsung membawa kami menuju rumahnya. Benar saja disana kami sudah ditunggu dengan makanan yang berbagai macam. Tanpa pikir panjang dan perut yang sudah keroncongan kami menikmati hidangan yang dihidangkan orang tua Irzan. Selesai dengan makanan kami, kami lalu diantar menuju kampus menggunakan mobil milik Irzan. Karena rumah puji dekat maka irzan tidak keberatan untuk mengantarnya menuju rumahnya yang terletaj di Gunung Sari baru menuju kampus dan mengantar kami. Akhirnya sampailah kami dikampus Kuning panggilan dari FP UM. Inilah akhir dari perjalanan kami menuju UNS dalam rangka mengikuti kegiatan PORI. Terimakasih untuk semua kalian telah memberikan torehan sejarah baru dengan semangat dan kekuatan yang kalian miliki kita bisa menjalani sesuatu yeng berat dengan kebersamaan dan hasil ynag memuaskan. VIVA SOIL!!!!!!!!!!!!!!!!










III LAND JUDGING CONTEST (LJC) UNRAM MEI 2010
Berdasarkan hasil MUKERWIL waktu di UB Malang bahwa Unram dipilih sebagai penyelenggara LJC. Sepulang dari PORI kami langsung bekerja untuk LJC tugas-tugas yang banyak sudah menunggu kami terutama dalam pengadaan dana. Kami masukkan proposal dihampir seluruh Instansi pemerintahan yang ada dikota mataram begitu juga dengan perusahaan-perusahaan yang kami anggap berkompeten dan mau menbantu kami. Hari demi hari pelaksanaan semakin dekat yakni pada bulan Mei tepatnya pada tanggal 3 sampai 8 mei 2010. Begitu juga dengan persiapan-persiapan yang lain. Rapat rutin kami laksanakan setiap hari senin dan kamis untuk evaluasi hasil kerja. Dalam perjalanan persiapan kami mendapat masalah Internal yakni berkelahinya ketua panitia Safrada dan Ketua Himpunan Hamdy melihat keadaan yang dimana kami masih kekurangan jauh dalam hal pendanaan. Panitia pakum selama beberapa hari akhirnya Hendra (babe) menghubungi saya untuk dimandatkan sebagai ketua panitia menggantikan Safrada yang tidak pernah terlihat lagi setelah kejadian itu. Mendapat berita itu saya langsung menghubungi hamdy karena bagaimanapun saat ini dia merupakan ketua himpunan dan dialah yang berwenang untuk memutuskan. Tanpa pikir panjang malam itu juga dia mengiyakan kama bergantilah ketua panitia hari itu kami kembali berbenah dan mempersiapkan yang harus disiapkan. Kami seperti mendapat suntukan semangat baru dengan semangat yang dikeluarkan Babe.
Dalam proses persiapan semua telah 90% kecuali dana yang masih belum jelas maklum karena disini kami butuh dana RP51.000.000 sementara mataram merupakan kota kecil yang sangat ssulit untuk kita terutama mahasiswa dalam menyelenggarakan acara besar. Tapi kami tidak menyerah dan terus berusaha sekuat mungkin untuk paling tidak mendekati angka Rp 51.000.000 tersebut. Sampai-sampai kami mengunjungi setiap alumni baik yang dimataram maupun luar mataram. Usaha kami tidak sia-sia karena banyak alumni yang merespon dan memberikan kami tambahan dana. Begitu juga dengan dosen-dosen yang tidak lupa dan selalu kami mintai sumbangan setiap kami melaksanakan kegiatan hasilnyapun sama. Sementara Proposal-propsal yang kami sebar tidak sedikit yang dapat penolaka. Namun meski demikian kaminteta optimis dan terus berusaha sampai banyak perusahaan dan instansi yang memberikan bantuannya.
Pelaksanaan semakin dekat H-7 saya dan Syukron ditugaskan untuk menuju Akar-akar lokasi lomba untuk mempersiapkan lokasi dan membuat jalur lomba. Kami langsung menuju lahan pak Wardji yang dimana lokasi itu yang akan kita gunakan sebagai penginapan selama di Akar-akar. Disana sudah ada pak lek nok dan pak lek Kemi orang pak warji yang bertugas menjaga dan mengelola lahan ada juga Ojan staf Lahan kering yg saat itu ditugaskan pak warji untuk mengontrol panen dan beberapa tanaman lainnya. Kami bercengkrama sesaat sambil menghubungi Ratmadi orang kampung sana yang akan kami mintai tolong untuk menemani kami mencari jalur dan agar kami tidak tersesat ditengah hutan. Sore kami berangkat ditemani ratmadi langsung menuju jalur hutan dan Ratmadi dengan cekatan mencari jalan yang memang sudah ia kuasai. Sungai, Bukit, Lembah dan berbagai macam kami lalui kami belum juga menemukan titik yang tepat untuk lokasi. Kami terus melanjutkan perjalanan hingga akhirnya menemukan lokasi yang tepat sebagai pos lomba. Tempat itu langsung kami jadikan sebagai pos 1 yakni lokasi identifikasi profil tanah. Sampai sore kami berjalan akhirnya kami memutuskan untuk kembali kepenginapan karena malam sudah gelap dan tidak mungkin bisa melanjutkan perjalanan.
Waktu pembuatan jalur hari pertama
            Kembali dari perjalanan mencari jalur kami tidak langsung menuju lahan Pak Warji. Tapi kami diajak Ratmadi mampir dirumahnya untuk makan malam sekalian silaturrahmi dengan keluarga yang sudah lama kami kenal karena kami semua mahasiswa ilmu tanah pernah ke akar-akar ini baik untuk praktikum maupun sekedar ikut dengan dosen. Kami disambut hangat keluarga Ratmadi kopi dan makanan kecilpun disuguhkan untuk kami seperti biasa saya minta kopi hitam tanpa gula. Malam sudah semakin larut akhirnya kami kembali kelahan Pak Warji dimana Pak Lek Kemi dan Pak Lek Nok khawatir dengan kami hyang belum kembali sampai malam sampai-sampai mereka berdua hampir mau mencari kami ditengah hutan. Terimakasih atas perhatiannya pak. Kondisi badab yang capeklah yang membuat kami trtidur pulas malam itu
            Pagi menyambut tidur kami diiringi suara burung-burung dan ayam kampung yang telah lebih dulu mencari makan disekitaran ladang dan tempat kami tidur. Damai sejuk dan asri itulah suasana pagi ditempat itu yang meermbuat saya selalu mengiyakan setiap tawaran kesana terkadang sampai mengorbankan kuliah. Hari ini kami berencana melanjutkan perjalanan pembuatan jalur untuk lomba. Kami sepakat untuk melanjutkannya sore hari karena pagi ini Pak Warji datang dan meminta kami membantu panen Rosella yang merupakan salah satu temuan Beliau dan dijadikan usaha bersama dengan Himpunan. Selesai sarapan kami langsung menuju lahan yang terletak dibelakang rumah yang dihuni pak Lek. Tangkai demi tangkai kami petik. Merah dan segar terlihat Rosella tersebut yang membuat selera untuk menikmatinya kian tinggi. Sekitar jam 10 Pak Warji datang beserta Ibu dan anaknya yang paling kecil. Kami menghampirinya untuk bersalaman kemudian melanjutkan kembali aktivitas kami memetik kali ini Ibu beserta adik ikut membantu kami sambil sesekali bercanda ria ditengah ladang yang semakin panas dan terik. Akar-akar merupakan daerah terpanas dilombok dimana suhu pernah mencapai 38 Derajat. Normalnya suhu disini berkisar antara 25-34 derajat. Sangat panas. Namun itulah yang menjadi tantangan Pak Warji, Ayah Joko dan beberapa Dosen lainnya mengembangkan Daerah ini menjadi sentra pengelolaan pertanian lahan kering yang hingga saat ini semakin maju dan mendapat banyak respon dan dukungan dari berbagai pihak.
Saat kami memetik bunga Rosella.
            Karena cuaca semakin panas maka kamipun memutuskan untuk berhenti karena disamping itu hasil kami juga sudah lumayan banyak. Kamipun membawa hasil panen kami ke rumah untuk kemudian memisahkan bijinya kemudian dijemur agar bisa dikonsumsi. Itulah yang kami kerjakan sampai sore sebelum kami kembali melanjutkan pembuatan jalur yang baru setengah. Sekitar jam 3 sore pak Warji pulang sambil membawa Rosella yang sudah kering hasil panen beberapa hari yang lalu sementara hasil yang sekarang baru bisa dibawa pulang tiga hari kedepan biar keringnya benar-benar kering.
            Ratmadi datang kamipun melanjutkan perjalanan kali ini kami ambil jalan potong menuju lokasi terakhir yang kami tentukan kemarin. Setelah berjalan ber jam-jam kamipun selesai dan jalur sudah berhasil kami buat. Kami singgah dilahan milik Ratmadi disana kami petik buah kelapa muda yang segar. Sejenak Dahaga kami hilang dan kembali segar. Kami langsung menuju lahan untuk istirahat karena besok kami harus kembali untuk menandai jalur yang telah kami buat dua hari ini. Tanda ini untuk memudahkan peserta dalam melintasi jalur yang memang belum mereka kuasai dan agak rumit. Besoknya kami langsung bergegas menuju jalur untuk memberi tanda. Sekitar jam satu siang kami selesai. Kami langsung menuju lokasi untuk istirahat dan kembali memetik Rosella dan mengupasnya sampai sore. Saat malam tiba kami bercengkrama dan saling berbagi cerita dan pengalaman sembari mengupas rosella sampai kami semua tertidur sekitar pukul 22.00 Wita.
            Pagi yang indah kembali menyambut kami. Hari ini saya dan Yon akan kembali menuju Mataram guna membantu teman-teman untuk persiapan. Selesai sarapan kami berpamitan dengan pak Lek. Yon membawa motor dengan kencang dijalur Utara yang memang sepi sehingga dia bisa leluasa menarik gas motor barunya dengan kencang. Perjalanan yang seharusnya memakan waktu hingga dua jam bisa dia tempuh hanya satu jam namun dengan perasaan yang menegangkan bagi saya karena tidak terbiasa dengan kebut-kebutan apalagi menggunakan sepeda motor.
            Kami langsung menuju kampus disana teman-teman berkumpul distand pendaptaran seminar yang merupakan rangkaian dari kegiatan LJC. Sementara yang lain ada yang berada diluar kota dan kebeberapa lokasi sesuai dengan tugas yang diberikan mulai dari cek Proposal, cek perlengkapan dan hal-hal yang berkaitan dengan LJC. Saya langsung melapor ke ketua panitia bahwa Tugas yang diperintahkan sudah selesai tinggal ditentukan siapa pendamping dari masing-masing Universitas untuk melintasi jalur. Para pendamping yang sudah ditentukan nanti akan saya bawa lebih dulu menuju akar-akar agar mereka menguasai jalur dantidak tersesat dalam membawa peserta. Malam tadi peserta dari UGM,UNS, UNEJ dan UB menghubungi saya bahwa mereka sedang dalam perjalanan menuju Lombok UGM dan UNS datang lebih dulu kebetulan mereka berangkat samaan. Begitu mereka sampai dipelabuhan Lembar mereka menghubungi kami seperti yang saya minta tadi malam biar teman-teman bisa menjemput diterminal. Siang itu saya tidak bisa ikut menjemput karena harus kembali ke Akar-akar dan mempersiapkan lokasi di Bentek, Pusuk dan Pemenang yang dipilih sebagai lokasi lomba pengamatan Bentang Lahan dan proses pembentukan tanah. Kali ini saya bersama Halid, Azam, Amrul dan Siregar yang tentukan sebagai pendamping. Kami langsung menuju Akar-akar untuk mengantar mereka sampai menguasai jalur dengan menjelaskan secara detail lokasi dari titik ke titik. Begitu selesai ke empat orang tadi langsung kembali kemataram untuk membantu disana sementara saya dan khalid menginap di Akar-akar untuk mempersiapkan lokasi penginapan.
            Paginya kami berdua beranjak menuju Pemenang untuk membuat profil tanah tepatnya didusun Bentek Pemenang Utara. Hujan deras mengguyur kami beruntung Halid telah membawa satu orang temannya dari kampung untuk membantu kami menyelesaikan profil yang harus selesai hari itu juga. Tak peduli hujan kami tetap menggali agar bisa selesai hari itu juga. Kami menggali sampai sore lokasi yang kami plih adalah seberang sungai yang waktu itu airnya dangkal dan bisa dengan mudah diseberangi tanpa menggunakan jembatan yang jaraknya sangat jauh. Kami selesai dengan menggali kami melanjutkan menuju Puncak jalan Pusuk yang akan digunakan sebagai lokasi pengamatan Bentang lahan dimana disana bisa dilihat proses Geomorfik dan peserta bisa mengidentifikasi proses yang terjad dengan mudah. Kami hanya membersihkan jalur yang akan dilintasi karena disini tidak menggunakan profil tanah jadi kami tidak menggali. Selesai dengan membersihkan tempat kami langsung menuju mataram masih dengan kondisi hujan lebat yang belum ada tanda-tanda untuk reda. Kami tidak singgah dilokasi pegamatan tiga didaerah kayangan karena disana sudah bisa dibilang fiks tanpa perlu ada persiapan yang dilakukan kecuali perijinan yang telah kami selesaikan beberapa minggu yang lalu. Disana peserta hanya mengamati bentang lahan yang terbentang luas dan mengidentifikasi proses-proses yang terjadi.
            Menggunakan motor butut milik Halid kami bonceng tiga menuju mataram dibawah guyuran hujan deras. Kami langsung menuju penginapan yang telah ditentukan yakni Balai Koperasi Mataram. Dalam keadaan basah begitu masuk saya melihat delegasi dari UNS sedang duduk santai bersama saya langsung menghampiri mereka. Kangenrasanya setelah beberapa bulan tidak ketemu saat itu ynag jadi delegasi adalah Ade, Tegar, Wildan, Aas dan Andika sementara Kribo, Yuan dan Monyet ikut sebagai suporter dan pendamping. Selesai dengan mereka saya menghampiri delegasi UGM yang diwakili oleh Anggit, Liza, Ipah, Danang dan Eryan. Sembari bercanda ria dengan mereka dalam keadaan masih basah kuyup yang tidak terasa berkat kehadiran mereka Pasek, Didit,Rahde, Muri dan Eka datang dan langsung menghampiri kami berpelukan melepas kangen. Melihat kondisi saya yang basah kuyup Pasek langsung menawarkan saya baju KMIT yang dibawanya untuk saya ganti pakaian dan baju itu masih saya simpan hingga sekarang. Baju sudah saya ganti tinggal celana yang basah masih melekat dibadan. Karena telah mulai terasa dingin sayapun mengajak komar menuju Sekret kampus untuk mengganti Celana sekaligus menunjukkan Sekret tercinta yang saya gunakan sebagai tempat tinggal saya dari beberapa tahun lalu.
            Karena malam itu panitia yang lain belum tau peta lokasi secara rinci kami langsung Brieffing sesaat untuk saya jelaskan perjalanan besok dan jalur-jalur lomba yang akan kami gunakan. Brieffing selesai kami berkumpul bersama peserta untuk memperkenalan diri masing-masing dengan para peserta yang dimana disini kami meminta bantuan mahasiswa, mahasiswa Agroekoteknologi untuk membantu kami sebagai panitia mengingat jumlah kami mahasiswa ilmu tanah yang sedikit. Putri, Tari, Wira, Erna, Arif, Yuli, Jaya, Deni, Zainul,Rika, Azis dan beberapa lainnya yang berjasa besar dalam membantu kami. Perkenalan berlangsung santai dengan suasana penuh kesederhanaan dan kekurangan. Namun kami tetap berusaha memberikan yang terbaik.
            Meskipun besok saya sudah harus berangkat pagi-pagi sekali menuju Pusuk untuk persiapan pagi saya tidak tidur cepat malam itu karena masih ingin bercengkrama dan berdiskusi dengan para delegasi terlebih lagi disana ada bang Rani, bang Wika dan bang Puput yang merupakan orang-orang berjasa besar dalam membesarkan nama Himilta. Sekitar jam dua malam kami semua dipisahkan oleh rasa kantu yang mulai melanda satu persatu dari kami mulai masuk kamar untuk istirahat. Sayapun memilih untuk tidur. Tapi saya tidak berani tidur dikamar dengan kasur empuknya karena takut tidak bisa bangun cepat nanti pagi. Sayapun memilih tidur dikursi panjang didepan kamar meskipun cuaca malam itu agak dingin saya tetap memaksakan tidur disana biar pagi-pagi bisa cepat bangun.
Suasana Malam Keakraban dipenginapan
            Pagi-pagi sekali sebelum azan subuh berkumandang Saya, Halid dan temannya berangkat menuju Pusuk guna mempersiapkan lokasi dan menunggu peserta. Baru sekitar 500 meter kami berjalan bensin motor itu habis beruntung bang rani yang juga bangun pagi karena ada urusan dilombok tengah melihat kami. Dia pun langsung berhenti dan mengantar kami mencari bensin dan membekali kami dengan uang Rp20.000. Kamipun sampai di Puncak Pusuk Pas. Berbekal uang yang dibekali bang Rani kami membeli tuak manis yang terkenal enak dan segar itu. Sembari menikmati tuak manis saya melinting rokok yang saya bawa dari mataram untuk menghangatkan tubuh yang pergi tanpa jaket itu. Karena teman Halid harus pergi maka diapun mengantarnya menuju kampungnnya saya pun diam menunggu sendiri disana ditemani rokok lintingan dan sebotol tuak manis. Karna terlalu nagntuk akibat kurang tidur beberapa hari ini sayapun tertidur dibawah pohon besar dipinggir jalan. Entah orang mengira saya gila atau apa saya tidak peduli saya hanya bilang kenal juga enggak jadi ngapain bingung.
            Sekitar jam 8 pagi Pak Joko beserta Ibu Dewi datang saya langsung menghampiri dan menemani mereka sambil menunggu Halid dan peserta datang. Akhirnya Halid datang baru kemudian disusul peserta dan panitia datang menggunakan dua bus Unram yang kami sewa selama kegiatan berlangsung. Peserta turun dan sebelum menuju lokasi pak Joko yang memang sudah hapal mati daerah ini memberikan sedikit penjelasan sebagai bahan pengamatan peserta biar tidak kebingungan dalam mengidentifikasi nantinya. Satu jam waktu yang kami berikan kepada peserta utnuk mengidentifikasi daerah ini. Peserta sibuk dengan kegiatannya masing-masing mengamati dan menulis apa yang mereka amati sebagai bahan persentasi nanti. Sementara peserta sibuk mengamati lokasi saya bersama Halid berangkat menuju Dusun Bentek lokasi pengamatan profil yang kami gali kemarin.
Lokasi Lomba Pertama Pengamatan Bentang Lahan dan Proses Pembentukan Tanah Puncak Pusuk Pas
            Sekitar 30 menit kami menunggu pesertapun datang kembali. Berdasarkan hasil Undian tadi malam bahwa UB delegasi pertama yang masuk profil. Sebelum pesertam turun saya lebih dulu melihat keadaan lokasi. Luar biasa keget melihat sungai yang meluap akibat hujan deras kemarin. Saya bingung tidak ketulungan mau berbuat apa melihat kondisi yang tidak mungkin utnuk mennyebrangi sungai menuju profil. Beruntung saya bisa menenangkan diri dan melihat tebing disekitar yang bisa digunakan sebagai profil paling tidak peserta bisa mengidentifikasi meskipun aga sulit karena banyak timbunan dan merupakan profil alami yang batas-batasnya sangat tidak jelas. Amanlah sudah lokasi ini sayapun kembali mempersilahkah peserta untuk masuk. Rata-rata peserta kaget melihat profil yang seperti itu. Namun itu bisa kami jelaskan dan mereka memaklumi keadaan yang terjadi. Masing-masing peserta diberikan waktu 20 menit untuk identifikasi profil. UB selesa kemudian disusul UGM, UNUD, UNEJ dan terakhir UNS. Semua peserta telah selesai dengan pengamatan profil dan kembali kerumah pak kades yang kami gunakan sebagai tempat singgah untuk makan siang sebelum melanjutkan perjalanan.
Lokasi dua. Dusun Bentek Pemenang Utara lokasi pengamatan profil
            Begitu kami semua selesai makan saya langsung mengajak Wira, Halid dan Yuesrin berangkat lebih dulu menuju Akar-akar untuk mengantar Wira dan Yusrin menuju jalur lomba karena kami masih kekurangan dua orang pendamping. Beruntung Wira dan Yusrin bersedia. Sesampai diakar-akar peserta baru sampai di lokasi lomba tiga yakni pemenang untuk mengamati daerah Alluvial. Kamipun langsung bergerak menuju jalur yang sudah kami buat kemarin. Saya menekankan pada mereka agar memperhatikan tanda-tanda yang kami buat sebagai pembimbing arah mereka membawa peserta. Menjelang magrib kami baru selesai melewati jalur dari kejauhan kami lihat bus kampus yang membawa peserta dan panitia terlihat telah kembali menuju kampus menandakan bahwa peserta dan panitia sudah sampai dilokasi. Kamipun mempercepat langkah kami agar cepat sampai dilokasi. Sesampai dilokasi kamipun langsung berkumpul dan memperkenalkan lokasi. Lokasi yang sangat sederhana, kamar berdinding pagar bambu yang hanya menutupi sebagian saja, tanpa bantal, kasur dan selimut. Malam pertamapun tanpa ada instalasi listrik terpasang karena mesin penghantar listrik yang kami pinjam di pak Warji baru diantar besok. Pertama-tama saya sangat khawatir peserta tidak menerima tempat yang kami sediakan seperti itu karena selama mereka jadi panitia dan kami sebagai peserta  mereka selalu menyediakan lokasi penginapan yang mewah dan memberi rasa nyaman baik untuk istirahat maupun santai lengkap dengan fasilitas listrik dan hiburan. Sementara kami hanya mampu menyediakan tempat seperti itu ditambah lagi dengan lokasi yang jauh dari keramaian dan pusat perbelanjaan dan kamar mandi yang hanya satu untuk kami semua. Namun mereka terlihat bisa menikmati suasana kesederhanaan dan keterbatasan itu semoga saja itu benar-benar ikhlas karena mereka nikmati bukan karena mereka paksakan untuk mereka nikmati.
            Malam pertama kami lewati dengan kebersamaan berbaur diatas tanah beralaskan karpet dan tikar lusuh yang kami bawa dari kampus. Kami nyanyi bersama hal yang biasa kami lakukan jika lagi acara bebas seperti ini. Sebelum istirahat saya minta izin pada lek kemi dan lek nok untuk menggunakan kamar sebelah kamar mereka sebagai tempat tidur yang perempuan. Tapi karena kamarnya yang terlalu kecil maka kamar itu tidak bisa menampung ketujuh perempuan itu. Akhirnya saya memberanikan diri untuk bilang sama pak lek untuk mohon izin menggunakan kamar yang satu lagi agar yang perempuan bisa istirahat dengan tenang. Ternyata mereka tidak keberatan dan langsung mengiyakan permintaan kami. Sungguh orang yang berhati mulia. Sementara itu panitia yang perempuan tidur di rumah bawah yang sama dengan kamar peserta laki yang tnpa dinding lengkap dan tentunya dingin. Tapi tidak terlihat sedikitpun kekesalan diwajah mereka akan kondisi itu. Yang ada mereka tetap semangat dan ceria meskipun keadaan seperti itu
            Sebelum kami istirahat sesaat kami berkumpul untuk makan malam dimana disana kami hanya mampu menyediakan makan dengan nasi bungkus seharga Rp4.000 yang kami pesan dipenduduk. Selesai makan kami tetap berkumpul semua dimana kami panitia akan melakukan pengundian untuk peserta yang akan melakukan observasi besok. Undiannya adalah pengundian nomor urut perjalanan. Berdasarkan hasil pengundian Unej sebagai tim pertama yang berangkat dengan didampingi oleh Azam dan Siregar, kemudian disusul UNUD yang didampingi Amrul dan Aan, UGM pada urutan ketiga yang didampingi Halid, sementara UB pada urutan ke empat yang didampingi oleh Wira dan pada urutan terakhir adalah UNS yang didampingi Yusrin dan Irzan.
Hari pertama diakar-akar. Terlihat wajah lesu setelah melewati perjalanan panjang
            Pagi-pagi sekali Anun yang waktu itu bertindak sebagai koordinator Acara membangunkan kami untuk briefing dan pembagian tugas. Dengan langkah bermalas-malasan dan mata yang enggan terbuka kami melangkah keluar biar tidak terdengar peserta yang masih tertidur pulas. Beberapa hal saya sampaikan dalam briefing terutama penekanan terhadap paara pendamping agar mengawasi dan memberikan yang terbaik kepada semua peserta. Kemudian kami membahas masalah pendanaan yang masih belum cukup. Berdasarkan informasi dari pak Dawam pimpinan Djarum Lombok di Montong Gamang Lombok Tengah bahwa beliau bilang kami mendapat bantuan dana sebesar Rp750.000 dari hasil audiensi kami beberapa hari yang lalu. Hamdy dan Syukron bertugas ke Mataram dan Lombok Tengah untuk mencari dana dan mengambil dana yang dijanjikan pak Dawam tersebut. Setelah semua mendapat tugas dan siap dengan hari pertama yang bersejarah kami meneriakkan VIVA SOIL!!!!! SOIL SOLID!!!!!!!!!!! Sekeras-kerasnya untuk menyemangati kami. Kami membubarkan diri dan siap-siap membangunkan peserta.
Saat brieffing di pagi buta dangan rasa kantuk dan dingin yang menyengat
            Sembari menunggu peserta mandi satu persatu dan menunggu nasi datang kami sarapan terlebih dahulu terutama yang bertugas sebagai pendamping biar fit dan tetap kuat. Sangat sederhana yang kami makan. Mie rebus campur telur dan nasi yang disatukan dalam satu wadah dan kami makan bersama. Namun itulah yang akan terus mengikat kami kedepan. Selesai sarapa saya kemudian mengajak Zainul Majedi (Bajang) dan Tari yang kebetulan bertugas sebagai penjaga pos satu untuk berangkat lebih dulu. Begitu sampai lokasi yang telah ditentukan kemarin saya meninggalkan mereka berdua kembali ke base camp untuk mengontrol keadaan di base camp dan persiapan yang lain. Ditengah perjalanan menuju base camp saya bertemu dengan delegasi pertama yakni Unej yang nampak masih semangat dan kuat menempuh perjalanan.
Saat sarapan sebelum melaksanakan observasi lapangan
            Begitu sampai base camp peserta kedua baru saja berangkat yakni UNUD yang kemudian akan disusul delegasi UGM, UB dan terakhir UNS. Sembari menunggu giliran masing-masing peserta ada yang belajar ada pula yang berbincang-bincang baik dengan peserta lain maupun dengan panitia. Setelah istirahat beberapa waktu dan minum kopi saya pun kembali menuju lokasi kali ini melalui kembali dimana saya bertugas untuk mengecek keadaan dilapangan dan mengantar Putri, dan Jaya yang akan bertugas sebagai penjaga pos tiga dilahan pak Joko dan Joan yang akan bertugas di pos Dua Sungai aliran bekas letusan gunung Rinjani. Setelah membawa beberapa perlengkapan kami berempat berangkat. Putri dan Jaya kami tinggalkan di lahan pak Joko untuk menunggu peserta yang datang dan membimbingnya masuk lahan untuk mengidentifikasi lahan tersebut yang dimana merupakan lahan bekas tambang batu apung yang direhabilitasi kembali. Saya melanjutkan perjalanan dengan joan sampai di pos dua disana kami bertemu dengan delegasi pertama yang sampai setelah beberapa saat kami menunggu lalu meninggalkannya disana untuk melanjutkan perjalanan mengecek lokasi sampai ke base camp kembali.
Saat mengantar Putri, Jaya dan Joan menuju pos masing-masing dan bertemu delegasi UNEJ
            Dalam perjalanan mendakati pos satu yang dijaga Tari dan Bajang saya bertemu dengan delegasi UNUD yang baru selesai dari pos satu dan akan melamjutkan perjalanan menuju pos dua yang sudah ditunggu oleh joan. Saya kembali melanjutkan perjalanan dan sampai dipos satu delegasi UGM sedang mengamati profil saya memberi semangat dan tidak mau mengaggngu kemudian melanjutkan perjalanan menuju base camp dimana saya bertemu dengan Delegasu UB yang baru akan sampai sungai pertama dan delegasi terakhir UNS yang sedang bersiap meninggalkan base camp. Semua peserta terlihat masih tetap semangat dengan suguhan alam yang masih alami dan indah tanpa ada polusi seperti dikota-kota besar. Teriknya matahari membakar seolah-olah tidak menyurutkan semangat peserta untuk terus melanjutkan perjalanan.
Para delegasi dari UNUD dan UGM waktu melintasi jalur
            Sampai di base camp saya istirahat sejenak dan memesan kopi pada seksi konsumsi untuk mengembalikan tenaga yang lumaya terkuras. Sembari menunggu nasi yang akan saya antar kelapangan sampai saya menikmati kopi dan beberapa batang rokok sambil menikmati alam Akar-akar yang tidak memberikan kebosanan. Nasi datang yang waktu itu dibawa Cimink. Saya langsung bergegas membawanya menuju lapangan agar para peserta tidak kelaparan. Dibonceng Cimink menuju pos tiga saya meninggalkan nasi yang dimana pada pos tiga delegasi UNEJ baru saja sampai. Cimink kembali mengantar saya namun tidaj bisa sampai jauh karena sepeda motor tidak bisa memasuki jalur. Sayapun berjalan sendiri dengan membawa nasi untuk peserta. Begitu akan memasuki Pos dua saya bertemu dengan delegasi UGM saya bingung delegasi UNUD dimana. Setelah dicek mereka baru saja lewat melewati rumah warga yang mengajak mereka singgah untuk menikmati semangka hasil dari warga setempat. Sayapun menitipkan nasi untuk delegasi unud melalui Yusrin pendamping dari delegasi UGM demikian juga dengan nasi utnuk delegasi UGM beserta pendampingnya saya tinggalkan. Saya melanjutkan kembali perjalanan dengan harapan dipos dua bertemu dengan delegasi UB. Tapi ternyata mereka belum sampai. Sayapun kembali melanjutkan perjalanan. Ternyata pendamping yang membawa mereka menggunakan jalur yang salah dan mereka tersesat sesaat. Beruntung tidak terlalu jauh dan sayapun melihat mereka utnuk menunjukkan jalan yang benar. Karena lumayan lama mereka tersesat delegasi UNS pun mendapati mereka dan merekapun melanjutkan perjalanan bersama. Nasi yang saya bawa saya tinggalkan untuk mereka semua dan tidak ada yang tersisa karena sudah terhitung degan baik oleh seksi konsumsi.
Delegasi UNS dan UB saat melintasi jalur
            Makanan sudah diantar semua peserta sudah dipastikan mendapatkan makanan sayapun kembali menuju base camp dengan langkah santai karena tidak ada beban yang dipikirkan lagi. Sesampai di basae camp saya langsung makan setelah konsumsi menyediakan untuk saya. Sambil menikmati makanan Delegasi Unej sampai di base camp dan langsung melepas diri masing-masing sembari istirahat melepas lelah dalam perjalanan yang sangat panas. Satu persatu peserta datang mereka langsung istirahat dan ada juga yang mandi biar nanti antri tidak terlalu ramai maklum kamar mandinya hanya satu untuk puluhan peserta. Pak Warji datang menggunakan mobil pribadinya membawa beberapa titipan untuk pak lek Nok dan Lek kemi serta membawa Genshet yang memang kami butuhkan untuk instalasi listrik nanti malam karena nanti malam peserta akan membuat slide untuk persentasi besok. Setelah beberapa peserta mandi pak warji kami minta waktunya sejenak untuk menceritakan tentang Akar-akar dan awal dari perjalanannya mengelola lahan yang dulunya seperti tidak mungkin ditanami apa-apa. Peserta berkumpul semua kebetulan waktu itu ada pak Kadus yang senantiasa memberi banyak bantuan dan dukungannya uga kami minta untuk menceritakan sedikit tentang desa Akar-akar. Beberapa saat setelah keduanya memberikan beberapa cerita pak warji membawa kami kebelakang menunjukkan sistem kerja irigasi yang diterapkan yakni pengelolaan teknologi tepat guna springkler Big Gun yang menggunakan air tanah dan menunjukkan serta menjelaskan khasiat dari tanaman Rosella yang kini sedang dikembangkan.
Saat pak Prof Wrdji dan pak kadus menceritakan riwayat Akar-akar dan penggunaan springkler big Gun dilahan Rosella
            Sore hari pak warji pamit pulang. Sekarang adalah acara bebas mengingat kami semua dalam keadaan masih capek dan letih setelah berjalan seharian dibawah terik matahari yang menyengat. Kami melakukan berbagai aktifitas ada yang ke pantai, ada yang memetik rosella, ada yang memanfaatkan kamar mandi kosong untuk mandi, ada yang tidur dan berbagai macam aktivitas. Sementara saya seperti biasa memilih membuat kopi dan duduk dipinggir tebing didepan tebing sambil menikmati pemandangan rinjani yang luar biasa meskipun dari kejauhan ditambah lagi sore itu cuaca sadeng cerag jadi Rinjani bisa terlihat jelas sampai puncak. Yang lain datang menghampiri seperti biasa dalam suasana ramai seperti ini kami manfaatkan foto-foto dengan berbagai gaya.
            Kami menikmati pemandangan alam yang disuguhkan. Rasa lelah seolah hilang begitu saja saat kami menikmati indahnya alam.
Suasana sore di base camp saat kembali dari perjalanan panjang
            Sementara yang lain kembali dari pantaai kami asik menikmati pemandangan di depan base camp. Suasana yang akan saya rindukan tatkala kegiatan selesai nanti. Sementara seksi konsumsi sibuk mempersiapkan makan malam untuk kami. Kami membantu mempersiapkan tempat makan. Seperti biasa tempat yang kami gunakan adalah lantai tanah dibawah pohon jambu mente beralaskan terpal dan karpet lusuh yang kami bawa dari kampus. Benar-benar suasana yang jauh dari kemewahan dan fasilitas modern yang kini tersebar dimana-mana. Bukan bermaksud untuk mengerjai atau usil. Melainkan kami ingin memberikan suasana baru. Suasana yang penuh dengan kesederhanaan dan kebersamaan dengan harapan bisa menghhadapi segala tantangan bersama. Hari sudah semakin larut satu persatu dari kami memasuki areal base camp yang kepantaipun sudah kembali. Saat azan magrib berkumandang dikampung kami siap-siap untuk sholat baru setelah sholat kami makan. Seperti biasa nasi bungkus murahan dan dengan lauk yang sederhana dan seadanya yang kami suguhkan.
            Acara makan malam selesai. Sesuai dengan jadwal bahwa malam ini adalah saatnya peserta membuat slide dalam bentuk Power Point dan makalah dari hasil observasi dan pengamatan selama dua hari ini. Menggunakan laptof yang dibawa masing-masing mereka mulai mengerjakan tugasnya setelah sebelumnya dilakukan penarikan undian nomor urut yang diwakili satu delegasi yang hasilnya adalah UNEJ sabagai peserta pertama yang akan melaksanakan persentasi disusul UB, kemudian UNUD, UGM dan yang terakhir UNS.
Saat Menikmati Sore dipantai Akar-akar
            Sampai larut malam mereka mengerjakan slidenya. Sekitar jam 1 mereka semua selasai dan tertidur mengingat besok pagi adala acara inti dari kegiatan ini.
            Pagi menjelang seperti biasa kami briefing untuk persiapan dan pembagian tugas baru kami membangunkan peserta untuk bersih diri sholat dan mandi. Sementara peserta siap-siap kami menuju SMKN I Bayan lokasi yang kami gunakan untuk persentasi setelah kemarin kami mohon ijin untuk menggunakannya. Kami menata ruang agar memberi kemudahan dalam persentasi. Slesai dengan menata ruang dan ruangan siap dipakai beberapa orang kembali ke penginapan untuk sarapan kecuali saya yang menunggu disana untuk menjaga. Saya tertidur tanpa sadar waktu terbangun disamping saya sudah ada bu Dewi yang kami minta sebagai juri dalam persentasi bersama Ayah Joko tentunya yang sudah langsung menuju base camp. Kami membawa peserta secara bergantian menggunakan mobil Ayah Joko. Setelah peserta datang semua acarapun dimulai dimana berdasarkan hasil undian tadi malam bahwa UNEJ yang mendapat nomor urut pertama untuk mempersentasikan makalahnya. Acara berlangsung lancar dan meriah tentunya dibawa balutan kesederhanaan. Acara semakin seru karena siswa-siswi dari SMKAN 1 Bayan ikut serta dalam menyaksikan acara persenti tersebut. Acara berakhir siang dan langsung dibawa menuju base camp kembali dengan menggunakan mobil Ayah Joko secara bergantian.
UNS, UNEJ, UB, UGM dan UNUD Saat Persentasi dan Foto Bersama
            Semua peserta kembali menuju base camp kami beberapa panitia masih di Sekolah menata kembali ruangan seperti semula. Semua telah selesai kamipun kembali ke base camp. Hari ini adalah hari terakhir dari perlombaan dan tidak ada lagi kompetisi melainkan tinggal have fun terutama besok adalah saatnya field trif ke air terjun Sendang Gile Senaru. Hari masih belum terlalu sore acarapun sudah habis tinggal acara bebas. Banyak yang memanfaatkan waktu ini untuk memetik rosella ada pula yang kembali ke Pantai yang memang dekat dari base camp. Saya pun masih seperti biasa dengan sebelumnya yakni menikmati kopi dan rokok didepan base camp sambil menikmati pemandangan yang tiada bosannya saya perhatikan dan nikmati. Ditemani beberapa peserta lain kami bercengkrama dan bercanda ria melepas penat setelah beberapa hari yang melelahkan. Sampai malam kami disana. Tak terasa memang karena asiknya kami ngobrol dan bercanda. Konsumsipun memanggil kami semua untuk makan malam. Kami masuk kali ini makan malam spesial disajikan untuk semua dimana peserta dibagi menjadi lima kelompok. Masing masing kelompok diisi oleh lima sampai enam orang untuk makan dengan satu wadah secara bersama istilah lomboknya BEGEBUNG. Terlihat peserta menikmati makanan itu meskipun tanpa lauk yang enak dan mewah yang ada hanya sayur-sayuran dan beberapa potong ikan. Demikian juga kami yang menikmati makanan itu meski sudah terbiasa tetap saja suasananya mriah dan penuh kebersamaan pastinya.
Makan Begebung ( Tradisi makan sasak saat berkumpul)
            Malam itu selesai makan kami gunakan untuk kosolidasi Wilayah yang dimana kami amembahas isu-isu terbaru mengenai Ilmu Tanah dan tentunya mengenai Merger. Kami juga membahas hasil kesepakatan waktu PORI UNS mengenai latar belakang penolakan kami terhadap merger. Anggit dari UGM menjelaskan pada kami bahwa tulisan yang kami kirim sudah dikirim ke HITI untuk kemudian ditindak lanjuti ke DIKTI setelah HITI menambahkan apa yang harus ditambahkan. Setelah beberapa saat kami diskusi kami selanjutnya beralih ke nyanyi bersama dan senang-senang bersama setelah sebelumnya saya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas segala kekurangan dan ketidaknyamanan selama dalam acara terutama mengenai lokasi yang sangat sederhana dan langka saya hanya bisa berpesan bahwa kompetisi ini janganlah menjadi ajang kompetisi sesungguhnya yang benar-benar berambisi meraih juara melainkan ini sebagai ajang silaturrahmi dan keakraban dalam menjaga keharmonisan dan keberlanjutan keluarga besar FOKUSHIMITI WILAYAH III “ PIALA BUKANLAH TANDA KITA JUARA SEJATI DAN KALAH BUKANLAH TANDA KITA PECUNDANG ABADI TAPI KEBERSAMAAN YANG TAKKAN PERNAH MATI”. Kami seolah-olah enggan memisahkan diri dari tempat itu karena begitu asik suasana malam itu. Sampai tengah malam kami disana kami pindah kedepan sambil membuat api unggun bertambah hangat suasana malam itu. Benar-benar tidak terlupakan. Kami bercerita panjang lebar mengenai banyak hal dari yang guyon sampai yang serius. Dari yang tegang sampai yang santai.

Malam tak terlupakan ditempat yang penuh kesederhanaan
            Pagi membangunkan kami dari tidur dan kami semua siap-siap untuk pergi ke Air terjun Sendang Gila. Setelah sarapan selesai bus kampus datang menjemput. Saya tidak ikut pagi itu karena nanti siang akan bertugas mengantar nasi untuk mereka. Mereka berangkat sayapun melaksanakan nazar saya yakni jika acara berhasil maka saya akan mandi dan mencukur rambut di Akar-akar. Syukronlah yang memotong rambut saya waktu itu. Bukan hanya teman-teman yang disana yang senang dengan saya potong rambut. Tapi pak lek kemi dan pak lek Nok pun ikut senang melihat rambut keriting saya dipotong.
            Siangpun tiba nasipun datang saya dan syukron bergerak menuju Sendang Gile mengantarkan nasi. Benar saja semua orang yang melihat saya serentak kaget dengan potongan rambut baru yang kini rapi. Terlepas dari itu semua saya langsung menginstruksikan semua untuk makan siang dulu biar tidak kelaparan. Seusai kami menyantap makan siang kami beralih ke desa adat Bayan yang terletak tidak jauh dari Sendang Gile ini. Kami juga membawa mereka menuju Pintu dan Pos pendaptaran pendakian Gunung Rinjani. Semua ingin naik Rinjani namun sayang saat itu pendakian lagi ditutup karena cuaca tidak bersahabat dan membahayakan jika mendaki.
Soil Wisata Sendang Gile dan Desa Adat Senaru
            Selesai dengan daerah wisata kami kembali menuju base camp untuk mengikuti penutupan dan pengumuman pemenang nanti malam. Penutupan kami kemas dengan sangat sederhana ditempat kami biasa makan. Pak Kadus dan Ayah  Jokolah yang menjadi tetua kami. Tanpa pejabat fakultas dan tanpa fasilitas mewah untuk sebuah penutupan yangv layak. Namun itulah yang bisa membuat kami lebih bisa merasa dekat dengan semua. Sambutan disampaikan pak Kadus dengan ucapan terimakasih yang begitu besar dan terlihat tulus atas kedatangan peserta ke desa yang jauh dari maju ini. Desa yang jarang mendapat sorotan, Desa terpencil dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan namun para pekerja keras yang bertahan hidup ditengah himpitan ekonomi dan tuntutan hidup. Sambutan kemudian dilanjutkan oleh ayah kami Ir. Joko Priyono,M.Sc.,Ph.D yang merelakan waktunya datang bersama anaknya hanyanuntuk menutup acara ini. Benar-benar dosen yang sangat menyayangi kami. Dosen yang luar biasa dengan segala kebesaran hati yang dimilikinya. Akhirnya saat yang paling ditunggu-tunggu tiba yakni pengumuman pemenang mulai dari urutan ketiga Tari mengumumkan. Univ yang pertama disebut adalah UNS yang keluar sebagai juara tiga, Kemudian UNUD sebagai juara dua dan akhirnya UGM sebagai juara pertama dalam kegiatan LJC 2010 ini.
Saat penutupan LJC 2010 yang penuh khidmat
            Akhirnya berakhirlah seluruh rangkaian acara LJC 2010. Air mata tidak kuasa saya tahan saat kami bersalaman satu persatu. Air mata ini keluar karena saya seolah-olah tidak percaya bahwa kami bisa melaksanakan acara ini sampai selesai. Dengan segala keterbatasan dan kekurangan kami bisa melaksanakannya dengan semangat dan kebersamaan yang kami bina dan jalani. Terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh kawan-kawan atas kerja keras dan semangatnya. Takkan terlupakan apa yang kita laksanakan ini. Terimakasih dan terimakasih yang sebesar-besarnya. Malam itu kami tidak langsung tidur melainkan menghabiskan malam terakhir kami bersama dengan kumpul bersama dan kali ini lebih hangat karena ditemani Ayah kami Pak Joko yang malam ini mengimap disini bersama kami. Awalnya banyak yang kaget waktu tau pak Joko nginap. Banyak yang menanyakan beliau akan tidur dimana. Namun dengan santai beliau menjawab        “KAN BISA DIMOBIL” Semua yang mendengar serentak kaget karena bagi mereka tidak pernah menemukan dosen seperti ini.
            Pagi kami terbangun kali ini siap-siap meninggalkan akar-akar untuk kembali kemataram. Bus datang kamipun siap-siap. Semua barang kami naikkan ke bus Sebelum meninggalkan Akar-akar kami tidak lupa untuk berfoto bersama didesa yang penuh kenangan ini.
Foto bersama saat akan meninggalkan Akar-akar
            Kamipun meninggalkan Akar-akar dengan sejuta kenangan dan sejarah yang tercipta. Sampai jumpa Akar-akar. Kami berangkat menuju mataram melalui jalur kawasan pantai senggigi sekalian menikmati pesona pantai yang dinikmatai sepanjang jalan. Kami berhenti sejenak di kawasan jembatan biru didaerah malimbu yang dimana lokasi ini sering dipadatai pengunjung pada sore hari untuk menikmati shunshet. Karena memang dari sini matahari tenggelam bisa dinikmati secara luas dan indah sambil menikmati jagung bakar dan kopi. Sekitar satu jam kami disana. Terlihat beberapa peserta dan panitia menikmati indahnya alam ada juga yang menikmati kesegaran buah kelapa yang dijajakan pedegang yang memang banyak disana.
Jembatan Biru Malimbu dalam perjalanan menuju mataram
            Puas dengan Jembatan Biru kami pindah ke pantai Kerandangan untuk menikmati suasana pantai yang banyak dikunjungi wisatawan lokal.
Pantai Kerandangan
            Selesai dengan pantai kerandangan kami beralih menuju lokasi pembelian oleh-oleh khas lombok mulai dari baju dan berbagai suvenir. Lokasinya persis diluar Mataram Mall yang merupakan satu-satunya mall yang dimiliki Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Saat Belanja di pusat oleh-oleh LOMBOK
Selesai dengan belanja di pusat oleh-oleh kami langsung menuju pelabuhan Lembar Lombok utnuk mengantar peserta setelah bernegosiasi dengan sopir bus untuk mengantar kami. Karena semua peserta sepakat untuk pulang samaan maka kami pun bisa lebih gampang untuk mengantar mereka bersamaan. Akhirnya pelabuhan lembarlah lokasi perpisahan kita dengan seluruh peserta. Selamat jalan Kawan-kawanku. Terimakasih atas kehadirannya dipulau kami. Terimakasih telah mau memeriahkan acara kami, Terimakasih telah memberikan sjarah besar dalam kehidupan kami. Begitu seluruh peserta memasuki pelabuhan dengan lantang saya teriakkan VIVA!!!!!!!!!!! SOIL!!!!!!!!!!!!! Dengan kerasnya mereka menjawab SOIL!!!!!!!!!!!!!!!!!!! SOLID!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
            Inilah akhir dari perjalanan pelaksanaan LJC yang penuh kesederhanaan namun penuh kebersamaan.
           







IV PERTEMUAN WILAYAH III UNEJ JUNI-JULI 2010
            Berdasarkan hasil Mukerwil UB Malang pada 2008 yang lalu memutuskan bahwa penyekenggara Perwil 2010 adalah Universitas Jember. Selang satu bulan dari pelaksanaan LJC tepatnya pada tanggal 28 Juni sampai 3 Juli 2010. Saat Proposal kegiatan di Unram kami mempelajari isi dari Proposal itu dimana kali ini Fuad yang sebelumnya tidak pernah keluar daerah untuk mengikuti kegiatan FOKUSHIMITI bersikeras untuk mengikuti meskipun waktu itu kami sedang menghadapi Ujian Akhir Semester. Namun bagi Fuad sekarang adalah kesempatan terakhirnya untuk keluar. Sekarang Atau Tidak Sama Sekali itulah yang ia katakan pada saya waktu saya memintanya untuk mempertimbangkan keputusannya. Proposal yang datang waktu itu tidak hanya dari UNEJ namun juga dari UB untuk PERNAS yang waktunya berselang tiga hari dari PERWIL jadi selesai dari Perwil akan langsung ke Malang untuk Pernas.  Namun dia tetap bersikeras dan bulat keputusannya untuk mengikuti acara itu. Saya sendiri sangat bimbang antara pergi dan tidak. Saat itu yang menjadi kendala adalah Dana dan Ujian yang tidak berpihak. Setelah berusaha untuk meminta Ujian susulan pada pihak Fakultas namun gagal dan meminta pendapat Ayah Joko dan Dosen PA yang tidak memberi saya izin pergi akhirnya saya memutuskan untuk tidak ikut. Namun saya melihat ada celah disela Ujian yakni pada hari kamis sampai minggu jadwal ujian tidak ada. Sayapun memutuskan untuk berangkat pada hari rabu siang setelah Ujian.
Fuad berangkat hari sabtu siang sesuai dengan saran saya padanya saya memintanya untuk diantar kepelabuhan Lemabar menggunakan sepeda motor oleh Babe. Fuad yang sebelumnya tidak pernah ke Jawa saya bimbing dari kampus untuk menggunakan kendaraan apa. Begitu sampai diatas kapal saya memintanya untuk mencari Truck yang akan ia tumpangi sampai Stasiun Banyuwangi. Setelah memastikan dia dapat truck dengan ongkos Rp50.000 saya bisa tenang. Sementara saya begitu selesai ujian langsung kerja. Seperti biasa saya jadi kuli di Gudang tempat saya kerja untuk mendapatkan ongkos ke Jember. Fuada menghubungi jam tiga dini hari waktu Lombok. Dia bilang sudah sampai stasiun banyuwangi. Sayapun memintanya untuk masuk Stasiun dan menunggu kereta Pandan Wangi yang akan membawanya ke Jember pada pukul 7.30 WIB. Pagi dia menelfon mengatakan dia sudah diatas kereta dan sudah menghubungi panitia di Jember.
Sementara saya tetap kerja begitu selesai ujian dengan harapan mendapat ongkos untuk ke Jember. Hari rabu saya sudah mendapatkan uang Rp150.000 maka cukuplah uang saya sampai Jember. Siang saya berangkat diantar Babe menuju pelabuhan. Saya tidak mencari tiket di loket. Tapi saya mencari truck yang mau mengikutkan saya sampai Stasiun Banyuwangi. Akhirnya saya dapat truck dari Lombok dengan ongkos Rp50.000 dari Lembar sampai Stasiun Banyuwangi. Selama perjalanan saya ngobrol banyak dengan pak sopir meceritakan pengalaman-pengalaman yang kami alami masing-masing. Sebelum sampai Denpasar Truck tersebut mengalami masalah pada rem. Remnya lengket dan mengeluarkan bau yang menyengat. Kami istirahat sejenak melihat kondisi Rem. Setelah berusaha mencari bengkel terdekat. Kami tidak menemukan bengkel akhirnya sopir memaksakan untuk melanjutkan perjalanan meski dalam keadaan yang berat. Didenpasar kami berhenti dan mencari bengkel. Sayapun ikut membantu. Tapi karena sudah sore kami tidak menemukan Bengkel yang masih buka. Akhirnya saya berusaha meminjam Kunci di tukang pres ban uhntuk kami perbaiki sendiri. Pak sopirnya bekerja dibawah saya sendiri diatas untuk menekan rem sesuai dengan instruksi dari pak sopir. Sekitar satu jam kami berkutat akhirnya selesai juga kunci kami kembalikan kamipun melanjutkan perjalanan. Tengah malam kami sampai pelabuhan Gili Manuk bali. Seperti biasa antrian panjang kami temukan. Setelah antri sekitar tiga jam akhirnya kami masuk kapal.
Waktu masih pukul empat pagi saya sudah sampai Pelabuhan Ketapang Jawa Timur. Biar cepat sampai saya tidak menggunakan kereta yang berangkat jam setengah delapan nanti. Sayapun menunggu bus jurusan Bali Jember depan dipelabuhan. Setengah jam saya menunggu bus pun datang waktu itu bus damri. Setelah membayar RP30.000 saya langsung tertidur sampai mendekati kota Jember. Sebelum sampai sekitar jam sembilan pagi saya menghubungi Darmo yang akan menjemput saya nanti. Sekitar jam sebelas siang saya sampai jember tepatnya di loket Damri persis didepan jembatan timbang. Saya menghubungi Darmo dan menunggu disana. Tidak lama Darmo datang dengan langkah yang agak pincang kami bersalaman dan langsung membawa saya menuju kampus UNEJ. Saya penasaran ap yang membuat kakinya pincang waktu itu karena setau saya langkah kakinya normal. Ternyata dia bilang kalau tadi dalam perjalanan menjemput saya dia mengalami kecelakaan. Saya kaget sekali dan langsung minta maaf atas itu.
Waktu itu saat sampai dikampus peserta lain sedang melaksanakan kegiatan Fieldtrif kepantai Papuma sehingga suasana dipenginapan sepi. Saya menunggu disana sementara Darmo menjemput teman-teman dari UNS yang waktu itu datang ber 6 untuk mengecek lokasi magang mereka yang kebetulan berada di Jember. Jam 4 Sore peserta telah kembali ke penginapan sayapun menyambut mereka dan bersalaman satu persatu. Fada saya cari dan menanyakan kabarnya bagaimana. Dia masih sehat dan baik-baik saja. Karena kelelahan hampir semua yang baru kembali langsung masuk kamar dan tidur. Saya dan Fuad masih duduk dan mendengarkan ceritanya selama mengikuti kegiatan dari hari pertama. Sayapun memintanya untuk kami foto didepan kampus karena kebetulan lagi ada kamera yang nganggur diapun mengiyakan tawaran saya. Hanya sedikit obyek yang kami ambil yakni depan monumen kampus dan tulisan Unej didalam.
Hari pertama di Jember
            Karena tadi malam sidang ditunda menunggu kedatangan saya maka malam ini agaenda sidang dilanjutkan dengan pemilihan Korwil, Calon Sekjend dari Wilayah, Rekomendasi terhadap BEP dan beberapa hal lainnya. Akhirnya Rizky UGM terpilih sebagai Korwil dan Yuan sebagai calon Sekjend untuk kedua kalinya dari wilayah 3. Malam itu sidang berlangsung sampai pukul 02 pagi. Dan masih akan dilanjutkan pagi nanti. Kami langsung tidur begitu sidang selesai biar paginya bisa bangun pagi.  
            Pagi sudah tiba dan panitia membangunkan kami untuk sarapan kemudian melanjutkan sidang. Kali ini membahas kinerja Sekjend dan menetapkan keputusan-keputusan yang telah kami sepakati. Sekitar 3 jam sidang hari itu berlangsung dan selebihnya adalah acara bebas sampai nanti malam saat penutupan. Sesaat sebelum penutupan kami bersiap-siap di penginapan kami mendengar suara musik dari kejauhan yang ternyata merupakan suara dari lokasi penutupan. Kami kaget mendengar itu ternyata penutupan dikemas dengan mewah dan mendatangkan orang-orang penting dari UNEJ. Benar saja konsep penutupan yang mewah kami ikuti di Perwil kali ini deretan Sofa-sofa empuk terjejer rapi dihalaman depan Fakultas. Alumni, Dosen, Dekan bahkan sampai Rektor datang. Tak lupa pagelaran wayang orang dan Reok menghibur kami semua.
            Setelah semua memberikan sambutan kini saatnya persembahan dari masing-masing Delegasi kepada panitia. Kembali saya bingung mau membawakan apa. Fuad yang kali ini bersama saya sama saja dengan saya tidak bisa memainkan alat musik apapun. Akhirnya kami berdua memutuskan  kembali membawakan Jagung Arab karena hanya itu yang kami bisa. Semua delegasi teleh memberikan persembahannya. Kini saya minta waktu pada panitia agar semua delegasi diberikan waktu sebentra untuk memberikan persembahan pada semua sebagai tanda terimakasih kami. Dua orang panitia kami minta ikut dengan kami. Pertama kami membawakan lagu Perkenalan Fokushimiti yakni potong lalang baru kami membawakan lagu kemesraan miliknya Bang Iwan Fals. Saat yang lain bernyanyi saya turun panggung mengajak semua yang ada disana untuk nyanyi dengan kami. Yang diatas panggung saya ajak untuk turun kami semua membuat lingkaran besar sambil bergandengan menyanyikan lagu Kemesraan yang diiringi musik oleh Ravi Delegasi dari UB dan Yuan Delegasi dari UNS. Benar-benar terasa khidmat penutupan malam itu hanya pak Rektor yang pulang terlebih dahulu malam itu dn beliaupun melewati masa indah dalam hidupnya. Senang bahagia dan terharu kami rasakan dalam hati kami saat menyanyikan lagu tersebut. Lagu tersebut memang lagu pemersatu yang tak pernah ketinggalan zaman.
Saat nyanyi dan foto bersama dalam penutupan PERWIL
            Penutupan yang penuh dengan kebersamaan dan kemewahanpun selesai kami semua kembali kepenginapan kali ini untuk bakar ikan yang sudah disiapkan panitia sambil kami berdiskusi dan sampai tengah malam. Besoknya kami bangun telat kira-kira jam 10 karena tidak ada acara lagi. Kami lalu dipindahkan ke sekret HIMAHITA. Disana kami istirahat. Saya pulang hari ini kemataram karena ada jadwal ujian pada hari Senin dan ada urusan keluarga yang harus saya selesaikan dan benar-benar penting. Sementara yang lain nginap disana karena besok akan berangkat ke malang untuk Pernas. Jam 2 siang saya diantar Jeri menuju Stasiun Jember. Saya menggunakan Kereta Pandan Wangi jurusan Banyuwangi Jember dengan tarif Rp4000. Diatas kereta saya bertemu dengan tiga mahasiswa MAPALA Fakultas Kedokteran Gigi UNEJ yang akan mendaki ke Rinjani. Kami berkenalan dan ngobrol banyak sampai akhirnya kami sepakat untuk bersama sampai Lombok. Sampai stasiun Bayuwangi kami tidak langsung melanjutkan perjalanan. Tapi kami menunggu rombongan dari Jakarta dimana mereka sudah janjian sebelumnya dan akan bertemu di stasiun Banyu Wangi. Sekitar jam 10 rombongan dari Jakarta datang empat orang. Diluar dugaan saya ternyata mereka adallah para pendaki senior yang sudah sangat berpengalaman dan mendaki banyak gunung di Indonesia Rinjani salah satu Gunung favorit mereka. Sayapun tidak membuang kesempatan untuk banyak bertanya pada mereka tentang pengalaman-pengalaman mereka.
            Setelah makan malam di depan Stasiun kami melanjutkan perjalanan dengan menyebrang ke Bali menggunakan Fery. Dalam perjalanan yang seharusnya hanya 30 menit kami tempuh selama lebih dari satu jam karena gelombang yang begitu besar. Kapal terombang-ambing dengan sangat keras semua penumpang berteriak histeris karena ketakutan kamipun berusaha menenangkan diri dengan berpegangan sekuat mungkin dan berdoa. Di deck kendaraan mobil dan sepeda motor terplanting kemana-mana sampai-sampai truck pengangkut barang ada yang terbalik dan ada kendaraan pribadi yang tertimpa truck lain hingga rusak parah. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu. Kapal masih dihantam gelombang yang besar dan suasana penumpang masih kacau balau dengan hampir semua menggunakan jaket keselamatan untuk berjaga-jaga meskipun kapten kapal belum memberikan instruksi dan tanda darurat. Beruntung badai tidak terlalu lama hingga perjalananpun bisa kami lanjutkan dengan selamat sampai pelabuhan Gili Manuk Bali. Sampai di pulau bali kami menuju Terminal untuk melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan Padang Bai Bali. Pagi kami sampai pelabuhan padang bai dan langsung melanjutkan perjalanan menuju Lombok. Kami berpisah di Terminal Mandalika Bertais setelah menggunakan jasa angkutan umum dari lembar. Saya menuju kampus dan mereka menuju Lombok Timur untuk melanjutkan perjalanan menuju Rinjani.
 Sesaat sebelum badai menerjang kapal dalam perjalanan menuju Bali
V PERTEMUAN NASIONAL XI FOKUSHIMITI. MALANG JULI 2010
            Berdasarkan hasil Pra Pernas waktu PILMITANAS UGM 2009 yang memutuskan Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah (HMIT) Universitas Brawijaya sebagai penyelenggara PERNAS XI sebagai pengganti UNAND yang sebelumnya terpilih namun tidak jadi karena masih dalam masa rekunstuksi akibat gempa berkekuatan besar. Peserta dan sebagian panitia Perwil di Jember Sudah berada di Malang dan mengikuti acara dari awal. Sementara saya masih di Lombok menyelesaikan urusan yang membatalkan niat saya mencalonkan diri sebagai Sekjend yang sangat saya impikan sebelumnya. Pernas dimulai pada tanggal 6 Juli 2010. Saya baru berangkat pada hari kamis tanggal 9 juli setelah semua urusan selesai bersama puji Ilmu Tanah Unram angkatan 2008 yang kebetulan akan berlibur ke rumah keluarga di Surabaya. Pujilah yang menambah ongkos saya hingga saya bisa menggunakan bus langsung dari Mataram sampai Malang. Sebelumnya saya berencana menggunakan Truck sampai banyuwangi kemudian melanjutkan dengan kereta sampai Malang. Tapi beberapa hari sebelumnya Puji menghubungi saya tentang rencana saya ke Malang. Dia menawarkan untuk berangkat samaan karena tidak berani berangkat sendiri. Setelah saya bilang uang saya hanya Rp100.000 dan tidak mungkin bisa pakai bus langsung dengan uang segitu dia tidak keberatan untuk menambah uang saya. Saya sempat menolak karena tidak enak dan memberatkan. Tapi dia bersikeras dan memaksakan. Sayapun menerima tawaran itu dan kamipun berangkat kamis pagi.
            Kami sampai dimalang jumat siang dan langsung menuju penginapan di BLK singosari. Kami dibawa kekamar peserta dari Wilayah tiga. Disana kawan-kawan sudah menunggu kedatangan saya. Sementara puji dibawa kekamar peserta perempuan. Saya bersalaman dengan kawan-kawan yang lagi berkumpul dan mendengarkan perjalanan Pernas. Sesaat bercengkrama saya mengunjungi kamar seluruh peserta untuk bersalaman dan silaturrahmi dari mereka semua banyak juga yang belum pernah saya bertemu sama sekali tapi ada juga yang sudah sering baik secara langsung maupun melalui facebook dan jaringan sosial lainnya.
            Hari ini jadwal acara adalah MUKERNAS yang akan dipimpin oleh Sekjend terpilih yakni Eqy Rahman dari UNHAS. Sebelum memasuki ruang sidang saya bersama kawan-kawan wilayah tiga berkonsolidasi untuk bisa mendapatkan satu agenda Nasional. Agenda yang kami inginkan adalah PILMITANAS dan saya membawa misi meraih Pilmitanas di Mataram setelah gagal mencalonkan diri sebagai Sekjend secara cepat saya menghubungi kawan-kawan dari Wilayah lain untuk kami bisa berkoalsisi mendapatkan kegiatan. Kami berhasil berkoalsisi dengan wilayah satu namun hanya UNAND dimana mereka menginginkan PENGKADERAN NASIONAL dan KAMI PILMITANAS. Kami wilayah tiga membantu mereka dalam Pengnas mereka Membantu kami dalam Pilmitanas dengan saling memberikan suara. Acara dimulai begitu makan siang selesai. Pertama PERNAS sudah didapatkan UNHAIR TERNATE pada 2012, kemudian JITI didapatkan UNTAN PONTIANAK  pada april 2011. setelah tidak ada univ lain yang mencalonkan diri. Ketiga Sekjend memanggil satu-persatu Universitas Peserta Pernas yang bersedia menyelenggarakan Pilmitanas. Saat Universitas mataram dipanggil saya berdiri dan menyatakan kesanggupan menyelenggarakan Pilmitanas. Kemudian Sekjend melanjutkan dan saat IPB dipanggil Giri berdiri dan menyatakan kesanggupan mereka sebagai penyelenggara Pilmitanas. Semua sudah dipanggil dan hanya kami berdua yang menyatakan kesanggupan. Karena hanya kami berdua yang menyatakan kesanggupan maka Sekjend menetapkan Unram dan IPB sebagai calon penyelenggara Pilmitanas. Kamipun harus mempersentasikan kesiapan kami untuk meyakinkan semua peserta agar dijadikan sebagai bahan pertimbangan memilih salah satu dari kami setelah sama-sama mendengarkan dan memperhatikan persentasi dan konsep yang kami tawarkan.
            Unram mendapat giliran pertama menyampaikan Persentasi. Saya dan Fuad maju untuk memberikan sedikit gambaran tentang konsep kegiatan yang akan kami laksanakan nanti kemudian disusul IPB. Setelah kami selesai dengan persentasi maka saatnya pemilihan yang menggunakan jalur voting berdasarkan kesepakatan forum. Karena dari Wilayah tiga dan satu yang hadir hanya sedikit dibandingkan wilayah dua dan empat yang berkoalisi hadir lebih banyak kamipun kalah dan akhirnya IPB terpilih sebagai penyelenggara PILMITANAS yang akan dilaksanakan pada November 2011. Namun bagiku itu bukanlah persaingan yang harus dimenangkan karena dimanapun pelaksanaannya kami tetap mendukung dan saling mensukseskan. Karena bagaimanapun Fokushimiti bukanlah kompetisi.
Saat persentasi kesiapan menyelenggarakan PILMITANAS
            Berikutnya adalah pemilihan Universitas yang akan melaksanakan Pengkaderan Nasional Dua. Sekjend memanggil satu persatu Univeritas peserta Pernas pertama USU menyatakan kesiapan menyelenggarakan yang dinyatakan Amos yang merupakan ketua umum dari Ikatan Mahasiswa Ilmu Tanah (IMILTA FP USU). Kami wilayah tiga kaget dengan peryataan USU yang akan melaksanakan PENGNAS. Kami kaget karena sebelumnya kami berkoalisi dengan UNAND yang juga merupakan anggota dari Wilayah satu. Kami sempat bingung ada apa dengan Wilayah satu yang sama-sama memperebutkan kegiatan yang sama. Akhirnya saat Sekjend memanggil kembali tiap universitas dan sampai di UNAND. Unand pun yang menyatakan kesanggupan mereka yang disampaikan Rendi serentak peserta sidang bingung karena memang hal seperti ini baru pertama kali terjadi.
            Karena sebelumnya kami sudah sepakat untuk mendukung UNAND yang merupakan rekan koalisi kami. Kamipun tetap memilih Unand saat voting setelah keduanya menyampaikan persentasi mereka. Saat pemungutan suara akhirnya USU menang dan berhak menyelenggarakan Pengkaderan Nasional dua yang diselenggarakan pada Januari 2011.
            Seiring dengan berakhirnya Mukernas yang telah menghasilkan keputusan diatas maka berakhirlah rangkaian persidangan PERNAS DAN MUKERNAS FOKUSHIMITI XI. Sekjend mengakhiri sidang dengan mengetuk palu sidang sebanyak tiga kali sebagai tanda berakhirnya sidang. Kami bersalaman satu persatu sayapun langsung menghampiri delegasi IPB dan mengucapkan selamat kepada mereka atas terpilihnya IPB sebagai penyelenggara Pilmitanas. Kami membubarkan diri dan berfoto bersama diruang sidang dengan berbagai gaya dan ekspresi Tidak lupa bendera kebesaran HIMILTA UNRAM yang saya bawa saya ikut sertakan dan pampang dalam foto bersama yang bersanding dengan bendera kebesaran FOKUSHIMITI.
Foto Bersama Saat Berakhirnya Sidang
            Kami kembali kekamar masing-masing. Saya masih bingung dengan kejadian saat pemilihan PENGNAS tadi seolah-olah tidak percaya terjadi persaingan satu wilayah yang tidak pernah saya temukan sebelumnya. Namun bagaimanapun palu sidang sudah diketok dan keputusan sudah ditatapkan tinggal dijalankan. Saat malam tiba kami berkumpul diruang makan untuk makan malam kemudian kawan-kawan melanjutkan dengan bermain futsall yang ada di depan BLK. Saya hanya menonton karena memang tidak bisa bermain futsall. Disaat yang lain main futsall saya ikut dengan yang lain yang memilih jalan-jalan keluar. Kami jalan sampai jauh malam itu kira-kira dua kilometer dari BLK baru kami kembali untuk istirahat karena besok merupakan acara Seminar yang merupakan rangkaian acara dari PERNAS.
            Pagi-pagi sekali panitia sudah membangunkan kami untuk bersiap-siap. Setelah sarapan kami semua dibawa menuju kampus UB untuk seminar. Ditengah-tengah seminar saya dan beberap peserta lainnya keluar ruangan untuk mencari makan karena sudah tidak tahan. Kami kembali sesaat sebelum seminar selesai. Seminar selesai kami kembali ke seretariat HMIT di Fakultas Pertanian UB.

Foto Bersama Setelah Seminar dan Depan Fakultas Pertanian UB
Malam ini rencananya kami akan berangkat ke Gunung Bromo berdasarkan rangkaian acara dari Proposal yang kami terima. Tapi karena ada insiden maka fildtrif kegunung bromo dibatalkan. Penutupanpun dimajukan sehari. Penutupan sendiri dilaksanakan di  Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) FP UB. Penutupan berlangsung sederhana. Setelah pemberian sertifikat masing-masing oleh panitia setiap universitas memberikan persembahan. Wilayah tiga sendiri khusus meminta kepada panitia agar persembahan dari Wilayah tiga dilakukan secara bersama dan kami memberikan lagu Bnag Iwan yang berjudul kemesraan. Ditengah-tengah nyanyian saya turun panggung dan mengajak seluruh peserta dan panitia bernyanyi bersama sambil bergandengan tangan dibawah setelah yang diatas panggung turun.
            Dengan berakhirnya penutupan maka berakhirlah seluruh rangkaian acara PERNAS XI FOKUSHIMITI yang dilaksanakan oleh HMIT FP UB. Malam ini kami tidur di PKM sambil menyaksikan pertandingan perebutan juara tiga piala dunia antara Jerman melawan Uruguay yang dimenangkan Jerman. Karena jumlah kami banyak dan tidak mungkin tertampung di sekret maka kami tidur dihalaman PKM beralaskan karpet dan ada pula yang memilih tidur di Musholla.
Saat penutupan PERNAS FOKUSHIMITI XI
            Pagi kami terbangun panitia mengajak kami ke pasar minggu yang merupakan pagelaran pasar rakyat yang tetap dilaksanakan pada hari minggu. Kami jalan kaki menuju kesana bersama beberapa peserta lain. Sampai disana saya menemukan keramaian yang luar biasa hal yang saya tidak sukai karena harus jalan bersesakan dengan banyak orang. Saya bingung mau gimana karena tidak terbiasa dengan keramaian seperrti ini ditambah lagi dengan tidak bisa membeli suatu apapun karena memang tidak ada sepeserpun uang. Akhirnya saya hanya mengikuti langkah yang lain kemanapun mereka pergi sambil berharap agar mereka cepat mengajak kembali. Tapi karena ini merupakan hal baru dan kesempatan untuk belanja oleh-oleh khas Malang kawan-kawan tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk belanja dan lama disana. Sebelum kembali kekampus kami diajak masuk ke Stadiun gajayana lucunya ada salah satu dari kami menginjak rumput stadiun dan dilihat penjaga kamipun diusir paksa dari stadiun sambil petugas marah-marah dan mengomel. Akhirnya kami kembali kekampus dan legalah pikiran saya terbebas dari keramaian. Siang itu peserta dari UNSRI, UNPAD, UGM, USU, UNAND dan UNMUL pulang dan akan mampir di UGM untuk jalan-jalan di Jogja. Sementara UNLAM akan jalan-jalan ke Bali Fuad ikut dengan peserta Unlam untuk pulang. Saya tidak pulang hari itu karena ongkos hanya ada untuk satu orang. Akhirnya Fuad saya suruh pulang lebih dulu sementara saya ada dana untuk bisa pulang entah kapan saya tidak tau.
Foto Bersama Sebelum Berangkat Pulang ke Daerah Masing-masing
            Saya berencana tinggal di UB sampai ada dana untuk Pulang. Waktu itu Delegasi UNHAS dan maya masih ada di Malang mereka berencana pulang hari selasa. Sayapun ada teman sampai beberapa hari kedepan selain panitia tentunya. Sore waktu kami lagi duduk di depan PKM Eqy dan Maya mengajak kami untuk ke Bromo karena tanggung kami sudah dimalang dan berniat ke Bromo. Kamipun sepakat dan memanggil panitia untuk memfasilitasi kami menuju Bromo. Setelah sepakat merekapun mencari mobil untuk kami pergi setelah tentunya bukan tanggungan panitia lagi dalam urusan biaya melainkan hasil urunan. Saya sendiri mohon maaf tidak bisa membantu dalam memberikan tambahan dana. Tapi Eqy bilang tidak apa-apa dan sayapun boleh ikut. Jam delapan malam kami yang terdiri dari Eqy, Rian, Iwan, Mae, Eko, Basrawi dan Nashra dari Unhas, Maya Unlam, Navis, Sahidin, Candra, Rani, Tino, Deky,  Syamsul, dan satu teman Navis beserta Saya berangkat dan sampai Bromo sekitar jam dua dini hari. Sebelum jalan mendaki ke Bromo kami menyaksikan pertandingan final piala dunia diareal parkir yang diselenggarakan warga Bromo kamipun tidak melewati kesempatan untuk menyaksikan pagelaran sepakbola terbesar dunia sekali empat tahun itu.
            Sesaat sebelum selesai pertandingan kami berangkat agar tidak kelewatan menikmati Shunrise dari puncak Bromo. Kami berjalan beriringan ditengah gelapnya Lautan Pasir Bromo. Setelah sekitar dua jam kami berjalan dilautan pasir dan tangga akhirnya kami sampai puncak dan langsung menikmati indahnya Bromo. Seperti biasa kami tidak mungkin melewati momen ini tanpa foto dan dengan bangga kami kibarkan bendera kebesaran HIMILTA dan FOKUSHIMITI dipuncak Bromo. Sekitar dua jam kami disana menikmati keindahan alam dan pesona dari puncak bromo yang mengundang decak kagum kamipun memutuskan kembali seiring dengan semakin panasnya matahari.
Puncak Bromo
            Sebelum melanjutkan perjalanan kami sarapan sejenak dilokasi parkiran kawasan wisata Bromo. Kemudian kawan-kawan UB mengajak kami menuju kawasan wisata lainnya yakni air Terjun didaerah Probolinggo. Perjalanan kami tempuh sekitar dua jam. Kami sampai disana langsung melanjutkan dengan jalan kaki menuju Air terjun yang memang tidak ada akses untuk kendaraan melewati jalan yang licin dengan percikan air dari atas pemandangan sepanjang jalan sangat indah dengan hutan yang masih alami dan sungai yang jernih. Air terjun tersebut konon ceritanya merupakan tempat bertapanya pengeran Gajah Mada. Air terjun yang memang sangat indah, tinggi dan  sangat berbeda dengan air terjun pada umumnya.Kami disana sekitar satu jam menikmati pesona alam yang indah dan sunyi. Awan terlihat mendung dan kami harus segera kembali meskipun kami masih belum puas berada disana. Kami harus kembali karena jika dalam keadaan hujan kami tetap disana akan sangat membehayakan keselamatan kami. Itu karena kecuraman tebing yang miring kedalam jika terkena hujan bisa saja tebingnya ambruk dan menimpa kami. Kami kemudian melanjutkan perjalanan menuju rumah Rani untuk makan siang. Disana kami disambut dengan sangat ramah oleh keluarga dari Rani. Setelah makan siang kami harus kembali melanjutkan perjalanan kembali ke Malang. Karena nanti malam Teman-teman dari Unhas harus beranjak menuju Pasuruan dan Jatah kami sewa mobil hanya sampai jam delapan malam nanti.
Air terjun Probolinggo
Malam hari kami sampai malang dan kawan-kawan Unhas beserta maya langsung menuju Pasuruan agar besok tidak ketinggalan Pesawat kebetulan disana ada keluarga dari salah satu peserta Unhas mereka menginap disana. Kamipun berpisah di UB. Saya yang waktu itu belum bisa pulang tidur disekretariat HMIT ditemani beberapa Kawan UB. Besoknya sampai satu minggu saya tidur dikontrakan beberapa soiler UB sampai akhirnya saya mendapat kiriman RP150.000 dari Hamdy yang waktu itu menjabat sebagai ketua himpunan untuk pulang. Akhirnya saya bisa pulang setelah satu minggu ditampung kawan-kawan UB. Diantar Ravi kestasiun Kota Baru Malang saya berangkat menggunakan kereta api sampai banyuwangi. Inilah akhir dari perjalanan saya mengikuti PERNAS XI FOKUSHIMITI di UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG. VIVA SOIL!!!!!!!!!!!!!!!!!






VI MUSYARAWAH KERJA WILAYAH FOKUSHIMITI WILAYAH III (MUSKERWIL) MATARAM NOVEMBER 2010
            Berdasarkan hasil Perwil Jember pada Juni-Juli kemarin memutuskan bahwa Musyarah Kerja Wilayah tiga kali ini dilaksanakan di Mataram. Sebelum Bulan Suci Ramadhan dan setelah Ujian kami membentuk panitia. Dalam hal ini Ikram 2008 terpilih sebagai ketua panitia. Kami memutuskan untuk melaksanakan kegiatan pada 11-14 Oktober 2010. Persiapan kami mulai dengan menyebar Proposal seperti biasa kebeberapa instansi pemerintahan dan beberapa perusahaahn. Kali ini konsep acara yang akan kamilaksanakan lebih simple dan sederhana karena acaranya hanya persidangan membahas Program Kerja dan beberapa rekomendasi kedepan terkait perjalanan FOKUSHIMITI WILAYAH III.
            Sebenarnya kawan-kawan dari HIMILTA tidak ada niat untuk melaksanakan kegiatan ini karena kami akan kesulitan dalam pendanaan seiring dengan pelaksanaannya yang di aakhir tahun. Alasan kami mengenai pendanaan sangat beralasan karena pada akhir tahun di mataram sangat sulit untuk mendapat bantuan dana ini disebabkan perusahaan dan instansi pemerintahan akan tutup buku ditambah lagi Mataram adalah kota kecil yang devisanya sedikit dan perusahaan yang adapun hanya perusahaan kecil yang pendapatannya tidak terlalu besar. Tapi saat PERWIL yang waktu itu sedang dalam pembahasan lokasi MUSKERWIL tidak ada satupun Universitas yang bersedia melaksanakannya dengan alas an yang sama. Akhirnya dengan segala resiko saya memutuskan untuk melaksanakannya di Unram tanpa sepengetahuan Pengurus inti dan anggota lainnya di Mataram. Karena kalo tidak demikian maka pelaksanaan Muskerwil tidak akan terlaksana dan program kerja tidak akan berjalan yang nantinya pasti akan menghambat Fokushimiti Wilayah 3. Tapi sayapun bilang bahwa pelaksanaannya nanti sangat sederhana. Tanpa seminar dan acara besar. Kami hanya menyediakan ruang untuk siding, penginapan dan fieldtrif. Setelah semua sepakat dan tidak mempermasalahkan itu semua forum menyepakati Muskerwil dilaksanakan di Unram.
            Kembali ke Mataram semua tersontak kaget mendengar berita yang saya sampaikan. Bahkan ada yang sempat marah dengan keputusan itu. Namun saya menjelaskan dengan tenang dan dengan berbagai pertimbangan mereka menerima dan kamipun melaksanakan.Persiapan kami biasa-biasa saja. Karena dari proposal kami tidak dapat sedikitpun bantuan dana kami mulai bingung akan mencari kemana. Kamipun sepakat untuk mengeluarkan sumbangan sukarela untuk menambah dan dan tentunya juga kami meminta bantuan dari beberapa dosen. Jika masih belum cukup maka kami sepakat untuk menggada motor salah satu dari kami.
            Proposal kami kirim kesemua Universitas anggota Fokushimiti Wilayah tiga melalui jasa Pos Indonesia. Beberapa hari kemudian mereka komfirmasi bahwa proposal telah mereka terima dan akan mempersiapkan diri untuk hadir. UGM sebagai Badan Eksekutif Wilayah (BEW) adalah Universitas pertama yang memastikan untuk datang. Sampai beberapa hari kemudian belum ada universitas lain yang menghubungi kami untuk komfirmasi kedatangan. Saya terus menghubungi dan menanyakan kesemua universitas yang belum ada kepastian. Tapi jawaban tidak juga mereka berikan. H-5 UB, UNS dan UNUD menghubungi kami dan menyatakan siap hadir. UNEJ, UPN dan UNDANA masih belum memberi kabar.
            Persiapan semakin kami matangkan dengan membking penginapan Yng terletak dipinggiran kota Mataram karena disana harganya paling murah yakni tiga hari tiga malam hanya Rp1.000.000 ditambah dengan ruang untuk siding. Bus kampus untuk Fieltrip kami boking begitu juga persiapan-persiapan lainnya kami matangkan dan siap untuk melaksanakan kegiatan. Meski dana kami masih jauh dari cukup namun persiapan kami sudah matang dan siap semua. Satu-satunya harapan dana kami berikutnya adalah Registrasi peserta yang kami harapkan untuk bias menutupi kekurangan. Namun UNS menghubungi bahwa mereka tidak jadi datang karena terkendala oleh praktikum yang tidak bias ditinggalkan. Saya berusasha terus membujuk dan meminta satu saja perwakilan agar pembahasan nanti bias berjalan dengan terarah dan suara dari masing Univ tersalurkan. Mereka hanya bisa minta maaf karena tetap tidak bias. Saya pasrah dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Kemudian UNUD yang sudah memastikan diri beberapa hari lalu saya hubungi untuk kepastian tidak bias dihubungi. Semua yang saya hubungi tidak ada yang meresfon sampai akhirnya Pasek menghubungi pada esok harinya meminta maaf yang sebesar-besarnya karena mereka membatalkan kedatangannya dengan berbagai alasan. Saya tidak menyerah dan tetap membujuk bahkan sampai memohon namun semua sia-sia karena mereka tetap tidak bisa. Malamnya keadaan semakin parah saat UB menghubungi mereka juga tidak bisa datang. Kecewa luar biasa menghampiri kami. Persiapan sudah kami usahakan semaksimal mungkin. Namun seolah-olah tidak dihargai sama sekali. Saya sempat berpikir negative waktu itu. Namun saya mencoba tenang dan memahami keadaan. Saya pun hanya bisa bilang pada semua “ SAAT INI KEKECEWAAN BEGITU BESAR DALAM HATI NAMUN INI SEMUA BUKANLAH SEBUAH KESALAHAN YANG TIMBUL DARI SIAPAPUN MELAINKAN KEADAAN YANG BELUM MENGIZINKAN. BAGAIMANAPUN KALIAN TETAP ORANG LUAR BIASA DAN SAYA BERHARAP TIDAK ADA LAGI UNIVERSITAS YANG MENGALAMI KEADAA SEPERTI INI VIVA SOIL!!!!!” Hari minggu penginapan yang sebelumnya sudah kami panjar Rp 250.000 kami batalkan dengan sangat terpaksa dan uang itupun hangus. Harapan menggunakan uang registrasi peserta untuk menutupi kekurangan kini tidak bisa diharapkan lagi. Kami semakin tidak tau harus bagaimana dalam mencari dana. Beruntung ada salah satu dari anggota Himilta yang tidak mau disebut namanya memberikan pinjaman uang sebanyak Rp1.000.000 dan itulah yang menyelamatkan kami
            Hari minggu juga Rizky mengabari untuk berangkat hari itu bersama Gilang yang menjabat sebagai Sekertaris Eksekutif Fokushimiti Wilayah tiga. Karena pembukaan berlangsung pada hari senin pagi dan mereka akan sampai pada senin siang maka acara pembukaanpun dilaksanakan tanpa peserta. Pembukaan hanya diisi oleh tamu undangan dan anggota Himilta serta beruntung kami dekat dengan mahasiswa Agroekoteknologi yang akhirnya meramaikan pembukaan. Pembukaan berlangsung seperti biasa dan kali ini juga dihadiri PR 3 yang mewakili Rektor saat itu. Karena pembukaan juga ada sambutan dari KORWIL (Koordinator Wilayah) yang saat itu tidak mungkin bisa karena masih dalam perjalanan akhirya saya ditunjuk teman-teman untuk mewakili sayapun bersedia setelah mendapat persetujuan dari semua Panitia. Hanya sedikit yang saya sampaikan dan menyampaikan permakluman akan belum adanya peserta yang hadir karena masih tertahan dipelabuhan Padangn Bai Bali mereka belum bisa menyebrang kelombok karena gelombang lagi tinggi dan membahayakan perjalanan kapal yang akan membawa mereka. Itu terpaksa saya sampaikan untuk menghindari cemoohan dari tamu undangan
Suasana Pembukaan Muskerwil
            Saat penutupan kami semua bubar dan segala perlengkapan kami kembalikan. Sementara itu Angga dan Gilang masih dalam perjalanan diatas laut menuju Lombok. Begitu mereka sudah dekat dengan pelabuhan Lembar Chimink dan Fuad berangkat menjemput mereka. Mereka langsung dibawa kekampus dan kami bercengkrama sesaat disana. Malam ini Angga dan Gilang kami bawa menuju kos Syukron karena penginapan sudah kami batalkan. Kami mohon maaf kepada mereka atas hal ini. Tapi mereka bisa mengerti keadaannya. Malam itu mereka tidur cepat karena masih capek ssetelah melalui perjalanan panjang dari Jogja. Sementara saat penutupan selesai kawan dari HMIT UB menghubungi kami dan mengatakan kalau mereka memutuskan untuk berangkat. Saya kaget waktu itu namun saya sangat bersyukur atas informasi mereka. Mereka berangkat hari itu juga dari malang yang berangkat adalah Candra, Tino dan Rani.
Hari senin siang mereka sampai dimataram. Begitu sampai setelah dijemput mereka langsung kami bawa menuju kampus untuk berkumpul dulu sambil merencanakan apa yang akan kami laksanakan hari ini. Akhirnya setelah makan siang kami memutuskan untuk mengajak mereka ke pantai Malimbu untuk menikmati matahari tenggelam dan menikmati pantai. Kami berangkat menggunalan sepeda motor yang pada saat itu kami bersama Hamdy, Chimink, Wira, Hendra dan Ikram.
            Sore kami sampai Malimbu singgah sesaat dijembatan biru lalu melanjutkan kembali ke Pantai yang terletak tidak jauh dari jembatan biru. Sesampai Malimbu kami mandi sesaat sambil menunggu tenggelamnya matahari. Terlihat mereka menikmati sekali mandai dipantaiyang memang jarang kami dapatkan di Jawa.

Jembatan Biru dan Pantai Malimbu          
            Begitu malam tiba kami berangkat pulang dan langsung menuju kost Syukron sementara Rani kami titip di kost Hesti mahasiswa Agrotek 2009. Malam itu kami ngobrol banyak terutama mengenai keadaan FOKUSHIMITI saat ini dan tentunya keadaan acara yang hanya dihadiri oleh dua Universitas dari delapanan anggota. Malam itu saya menghubungi Ayah Joko agar bersedia memberikan sedikit waktunya besok pagi untuk memberikan wejangan dan motivasi kepada kami. Beliupun  bersedia dan memberikan waktu jam Sembilan pagi di ruangan P3LKT (Pusat Penelitian dan Pengkajian Lahan Kering Tropika). Begitu pagi kami bersiap-siap menuju lahan kering. Setelah mandi dan sarapan kami berangkat disana pak Joko dan Pak Warji sudah menunggu kedatangan kami dan memberikan banyak tambahan pengetahuan selama sekitar dua jam bergantian dengan pak Prof Warji.
            Selesai dari lahan kering kami jalan-jalan sejenak sekitar kampus sembari menunggu siang untuk memulai siding pada siang hari nanti. Siang tiba kami bergegas menuju ruang sidang Budidaya Pertanian yang kami pinjam sebagai tempat sidang. Kamipun memulai sidang yang dipimpin langsung oleh saudara Angga Rizkiyanto dan membahas program kerja kedepan. Setelah melalui beberapa tahap diskusi dan terkadang melewati perdebatan yang merupakan hal wajar dalam senuah persidangan kami mendapat hasil sebagai berikut: PORI akan dilaksanakan di Universitas Brawijaya Malang pada Juli 2011, LJC UNS Surakarta 2012, TEKSTUR 2012, dan PERWIL UGM 2012. Proses sidang berakhir menjelang Isya. Kami langsung kembali ke kost Syukron untuk istirahat karena besok kami akan ke Gili Trawangan. Akhirnya kegiatan berhasil kami laksanakan meskipun kami harus menghubungi universitas lain untuk meminta pendapat, saran dan menanyakan apakah mereka siap melaksanakan salah satu dari program kerja yang ada.
Suasana Sidang Mukerwil
            Pagi kami siap –siap menuju Gili Trawangan setelah sarapan dan mandi kami berangkat menggunakan sepeda motor kami pergi ber12 Saya,Yon, Fuad, Hendra, Putri, Tari, Wira, Rani, Tino, Candra, Angga dan Gilang. Trawangan kami nikmati dengan penuh kekaguman akan keindahannya demikian juga dengan yang lainnya. Kami semua berenang dibirunya laut dan bercanda diputihnya pasir pantai yang memang terkenal dan indah itu. Gili trawangan merupakan salah satu tujuan wisata pantai favorit di Lombok. Sampai siang kami disana menikmati keindahan yang disuguhkan. Selesai makan siang baru kami kembali ke Bangsal (pelabuhan yang mengantar ke gili trawangan)
Gili Trawangan
            Kami langsung menuju kampus Yon. Saya dan beberapa yang lainnya kekampus untuk mempersiapkan penutupan yang akan kami rangkai dengan temu alumni. Malam itu konsep sederhana kami terapkan bedanya hanya kami pakai makan malam dengan prasmanan seadanya. Tamu undangan dari HMJ/UKF dating begitu juga para alumni yang berkesempatan hadir kami sambut dan persilahkan untuk langsung menikmati hidangan seadanya dari kami. Bang Wika yang telah banyak membantu kami dalam banyak hal di Himilta kami persilahkan menyampaikan beberapa kata untuk kami sebagai penghormatan untuknya.
Sambutan KORWIL dan Foto Bersama Saat Penutupan MUSKERWIL
            Akhirnya seiring dengan berakhirnya acara peutupan maka berakhirlah semua rangkaian acara MUSKERWI III FOKUSHIMITI WILAYAH III. Mala mini semua peserta akan langsung pulang. Setelah packing kami langsung mengantarnya ke pelabuhan Lembar untuk naik kapal. Saya, Hendra, Yon, Chimink dan Fuad yang mengantar mereka. Jam 12 malam mereka masuk kapal dan berpisahlah kami dengan mereka orang-orang luar biasa yang merelakan waktunya untuk datang kemataram. Terimakasih kawan-kawanku kalian luar biasa dan kalian telah menyelamatkan kita semua. VIVA SOIL!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
            Itulah akhir dari MUSKERWIL III yang berawal dari kekecewaan namun dengan semangat dan kebersamaan semua berakhir indah dan sesuai dengan yang kami harapkan.






VII RELAWAN MERAPI BOYOLALI  DAN GUNUNG LAWU JATENG OKTOBER NOVEMBER 2010
            Meletusnya salah satu gunung teraktip didunia telah menimbulkan pilu dan menambah derita dan duka bagi Indonesia setelah bencana longsor di Wasior Papua disusul dengan Tsunami Mentawai Sumatera Barat. Rentetan bencana besar ini telah menundukkan kepala seluruh warga Negara Indonesia dan mengundang simpati dari seluruh dunia. Disetiap daerah banyak eleman masyarakat dan mahasiswa turun kejalan menggalang dana sumbangan untuk korban bencana ketiga daerah tersebut. Kami dari HIMILTA pun demikian. Berdasarkan intruksi BEP dan BEW agar setiap universitas menggalang dana bagi para korban. Kami hanya menggalang dana disekitaran Fakultas pertanian Unram karena dijalan hamper disetiap titik terdapat kelompok mahasiswa maupun ormas. Untuk menghindari persaingan kami memilih didalam kampus saja. Sasaran kami tidak hanya mahasiswa melainkan Dosen dan pagawai dikampus. Selain uang kami juga menerima sumbangan pakaian bekas layak pakai. Malam jum’at 28 oktober saya berangkat bersama Sudirman Agrotek 2010 yang waktu itu menawarkan diri ikut serta. Kami diantar Chimink dan Babe menuju pelabuhan Lembar Lombok. Dari Lembar kami menggunakan Truck menuju Denpasar untuk mampir di UNUD sampai malam berikutnya untuk melanjutkan perjalanan.
            Pagi Jum’at kami sampai Pelabuhan Padang Bai Bali setelah sekitar dua jam dalam perjalanan kami sampai terminal Denpasar disana kami menunggu Pasek dan Didit menjemput. Pasek dan Didit dating kami dibawa menuju Kost Didit karena UNUD masih libur jadi kampus sepi dan sekret KMIT kuncinya dibawa pulang kampong oleh anggota. Setelah magrib kami berangkat menuju kampus disana sudah ada Dito, Agus dan Ananta agrotek menunggu kami. Kami makan malam baru melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan Gili Manuk manggunakan bus dari terminal Denpasar. Sampai digilimanuk kami langsung nyerang menuju Ketapang Banyuwangi untuk bermalam distasiun Banyuwangi Baru guna menunggu Kereta pagi menuju Solo.
            Kami memutuskan mampir di Solo tepatnya di UNS karena akan berangkat ke Jogja bersama mereka Yuan dan Bombom menunggu kami disana. Malam kami sampai di stasiun Jebres Solo dan langsung dibawa menuju kost Angga. Disana kami istirahat cepat karena masih capek dalam perjalanan panjang. Paginya Hanim yang sebelumnya saya hubungi dating kemudian disusul Ade, Angga, dan Monyet kami berbincang-bincang sambil sarapan dan merencanakan akan kemana kami. Setelah beberapa saat akhirnya kami memutuskan menuju UGM dulu dari sana kami cari informasi ke posko mana kami akan pergi. Sore kami berangkat langsung menuju Skretariat KMIT UGM. Disana kami menyerahkan sejumlah uang dan pakaian yang kami bawa dari mataram. Kami menghubungi Rizky yang saat itu sebagai Koordinator Relawan UGM dan meminta kami menuju Posko utama UGM yang berada di PKM pusat UGM. Kami bicara dan berdiskusi mengenai keadaan sambil mencari informasi posko mana yang membutuhkan Relawan. Akhirnya Relawan dari UNS yakni Bokep dan Sony yang bertugas di Boyolali menghubungi kami untuk dating kesana karena kekurangan Relawan dalam semua tugas. Tanpa piker panjang kami langsung berangkat menuju Boyolali setelah berpamitan dengan Rizky yang malam itu ingin menahan kami untuk bermalam disana. Meski Rizky ingin kami bermalam di UGM kami harus berangkat malam itu juga karena menurut informasi yang kami terima kami harus segera menuju Boyolali karena kekurangan Relawan untuk memfasilitasi hamper 30.000 pengungsi. Jam 1o malam kami sampai Boyolali dan langsung ke Posko Induk yang terletak di Kantor DPRD Boyolali Jawa Tengah.  Setelah registrasi dan mendaptarkan diri Malam itu kami langsung istirahat setelah menempuh perjalanan panjang.
            Pagi kami mulai menjalankan tugas dengan para relawan lainnya yang sudah lebih dulu disana. Awalnya ada rasa canggung dihati karena masih belum terlalu kenal dengan mereka. Tapi seiring berjalannya proses kami saling berkenalan satu sama lain dan sesekali bercengkrama dengan mereka. Teman-teman dari UNS lah yang berperan besar dalam mengenalkan kami dengan mereka.
            Sungguh terasa bangga bisa berada disana bisa melayani para pengungsi yang memang membutuhkan bantuan.  Aktivitas berjalan lancer dimana barang-barang sumbangan dating dari berbagai pihak tiah waktunya mulai dari sembako, pakaian dan berbagai kebutuhan lainnya untuk orang tua, ibu-ibu, bapak-bapak, anak-anak, bayi sampai ibu mengandung. Begitu juga dengan barang-barang yang keluar untuk para pengungsi yang dikoordinatori oleh orang yang telah ditentukan untuk mengurus kebutuhan mereka.
            Ada banyak hal aneh yang saya alami disana terutama para pengungsi yang tidak bisa berbahasa Indonesia. Mereka minta bantuan atau sekedar ngobrol menggunakan bahasa Jawa yang saya tidak pahami. Disani saya sering bingung mau menjawab apa dan akhirnya saya panggil teman-teman yang dari jawa untuk melayani mereka. Namun meski telah diberitahukan saya tidak bisa berbahasa jawa mereka tetap saja mengajak saya. Pengalaman yang beda namun luar biasa.
Aktivitas di Posko Relawan
            Suasana dipengungsian sangat beragam karena disana terdapat berbagai jenis hiburan untuk anak muda, arena permainan untuk anak-anak dan pengajian untuk orang tua. Awalnya terasa aneh karena dijalankan pada waktu yang bersamaan. Namun itulah suasana pengungsian. Disatu sisi terdengar isak tangis dari orang yang berdoa memohon perlindungan dan keselamatan, disisi lain terlihat keceriaan para pemuda-pemudi menikmati hiburan dan disisi satunya lagi terdengar canda tawa anak-anak menikmati wahana permainan yang disiapkan oleh para relawan. Pemandangan yang langka ditengah kegelisahan dan ketakutan.
            Dua hari kami berada disana dan kembali menuju Surakarta untuk melakukan pendakian kegunung Lawu. Berat rasanya berpisah dengan mereka baik para relawan maupun pengungsi yang tidak jelas nasib mereka kedepan seperti apa. Malam kami berangkat dan langsung menuju secretariat Garba Wira Bhuana yang merupakan organisasi tingkat Universitas dalam bidang Pecinta Alam yang diikuti Yuan. Malam itu kami langsung istirahat karena badan masih terasa letih bukan hanya karena perjalanan. Tapi kegiatan di posko yang cukup berat.
            Paginya kami langsung kembali ke kost Angga dan dibawa menuju kampus untuk bertemu teman-teman lainnya. Disana saya bertemu banyal soiler UNS kamipun bercengkrama sesaat sembari menikmati kopi dikantin. Karena hari itu Ade dan Yuan menjadi Coass lapangan untuk praktikum Pengelolaan Tanah kamipun diajak mereka untuk ikut dalam praktikum itu. Malamnya kami kembali ke kost angga untuk istirahat.
Saat dilokasi praktikum Lapangan Pengtan
            Kami bangun pagi-pagi dan langsung menuju kampus seperti biasa. Berbagai aktifitas kami jalani. Tidak lama kami dikampus kamipun kembali kekost untuk persiapan pendakian besok. Malamnya Yuan dan Edo mengajakku ketempat kerjanya Aas di Karang Anyar untu bermalam disana. Disana saya mulai merasakan badan terasa lemah dan demam. Namun saya berusaha menyembunyikan agar teman-teman tidak khawatir. Disana saya tidak ikut mereka bangun sampai tengah malam karena ingin menjaga kondisi. Pagi menjelang keadaan badan masih belum berubah dan terasa tambah parah. Namun saya tetap menyembunyikan meski mereka sudah mulai khawatir dengan keadaan saya. Aas mengajak kami sarapan soto disekitar sana baru kemudian kembali kekost Angga untuk persiapan pendakian nanti malam. Perlengkapan dan logistic kami siapkan untuk kebutuhan. Setelah semua siap kami berangkat malam bersebelas diantaranya: Yuan, Angga, Aas, Bom-bom, Monyet, Edo,Sudirman, Aji, Mutia, Anggurit dan saya sendiri. Keadaan saya masih belum ada perubahan berarti sampai akhirnya Edo dan Aas mencarikan saya obat barulah keadaan sedikit lebih baik dan siap melakukan pendakian
            Kami naik melalui pintu pendakian cemoro sewu sekitar jam 11 malam.  Pintu Cemoro Sewu terkenal dengan Tracknya yang menangga dan curam membuat rasa capek yang sangat luar biasa karena harus mampu mengatur pernapasan dan pijakan kaki agar tidak mengalami keram dan juga menjaga kondisi tubuh tetap hangat karena memang dingin. Tidak hanya itu, kami juga harus menggunakan masker karena Gunung Lawu mengeluarkan bau belerang yang sangat menyengat dan bisa membahayakan pernapasan. Seperti biasa dalam pendakian kami istirahat disetiap pos yang sudah disediakan sembari menikmati pemandangan malam yang sunyi dan tanpa hingar binger aktivitas manusia.
Saat akan berangkat dari Solo dan pendakian menuju pos satu gunung lawu
            Jam setengah lima pagi kami sampai pos empat yang merupakan pos terakhir sebelum mencapai puncak. Disana suasananya sangat indah dengan pemandangan matahari terbit yang meski tertutup kabut tebal. Namun tetap mengundang decak kagum. Disana kami istirahat total sebelum nanti melanjutkan perjalanan menuju puncak. Ada diantara kami yang memanfaatkannya untuk berfoto dan ada pula yang langsung tidur untuk mengumpulkan tenaga. Saya memilih untuk mengambil gambar dipemandangan indah itu bersama Gurit, Mutia, Sudirman, Yuan dan Edo baru kemudian tidur sebentar untuk mengumpulkan tenaga.
            Saat bangun masakan sudah disiapkan oleh yang lain. Kamipun sarapan untuk tenaga melanjutkan perjalanan menuju puncak. Setelah Packing dan siap-siap kami kembali melanjutkan perjalanan. Kali ini kondisi badan saya sudah semakin membaik dan hampir tidak ada kendala dalam tenaga. Sebelum meninggalkan tempat itu kami foto bersama untuk dijadikan kenang-kenangan.
    Istirahat dipos empat dan melanjutkan perjalanan menuju puncak
            Perjalanan menuju puncak kami lalui tanpa hambatan karena kondisi fisik kami masih kuat dan segar setelah mendapat istirahat yang lumayan dan sarapan. Pagi yang cerah dengan pemandangan gunung yang indah dan segar dengan embunnya yang belum hilang. Sebelum kami menuju puncak kami singgah dulu diwarung mbok yem yang terletak di puncak hargo dalem. Mbok yem merupakan orang yang tinggal digunung lawu sejak dulu. Beliau tingga bersama kedua anaknya. Disana beliau berjualan untuk para pendaki yang ingin istirahat sejenak. Kami memesan nasi campur dan masing-masing segelas the hangat untuk menghangatkan tubuh. Jika pada malam satu syuro mbok yem selalu membuat soto yang rasanya terkenal nikmat karena pada saat itu ratusan orang mendaki untu merayakan malam satu syuro itu. Jika pada hari-hari biasa beliau hanya menjual nasi campur biasa.
            Meskipun hanya nasi campur dengan telur dan sayur. Kami menikmati makanan Mbok Yem. Mbok Yem sangat ramah orangnya. Setiap ada tamu Beliau selalu menyambut dengan ramah dan senyum. Disana juga menyiapkan tempat bagi para pendaki yang ingin bermalam disana lengkap dengan selimut dan tempat tidur namun tetap gratis.
Warung Mbok Yem di puncak hargo dalem
            Matahari mulai terasa panas kamipun memutuskan melanjutkan menuju puncak  tujuan terakhir dari pendakian kami. Jalur yang kami lalui tidak terlalu jauh. Tapi sangat curam dan menguras banyak tenaga. Karena fisik kami masih kuat kamipun mampu menempuhnya dengan mudah. Kamipun sampai dipuncak dan langsung menikmati pemandangan indah disana foto-foto pun tidak kami lupakan dari foto bareng sampai foto sendiri-sendiri bergantian.
            Disana Yuan memotong rambut kribonya yang sudah panjang. Kamipun bergantian memotong rambutnya. Sebelum kembali turun kami makan siang dulu untuk tenaga kami melintasi jalur turun Nanti.
Puncak utama gunung lawu
            Setelah makan siang kami packing untuk kembali melanjutkan perjalanan untuk turun. Kali ini kami melintasi jalur Cemoro Kandang yang labih jauh namun tidak curam. Perjalanan kami lalui dengan menikmati pemandangan indah disana. Disekitar kami lihat bukit-bukit berdiri tegak dank abut yang dating dan pergi menghiasi perjalanan kami. Sampai di pos empat kami istirahat sejenak sambil melihat makam para pendaki yang meninggal dan disana dan dimakamkan disana. Kami kembali melanjutkan perjalanan dan sampai di pos tiga menjelang malam dan memutuskan untuk makan malam disana karena perjalanan menuju pos dua memakan waktu yang panjang karena tracknya yang jauh. Kami masak sejenak dan makan malam di pos tiga. Saat matahari mulai gelap kami langsung bergegas melanjutkan perjalanan. Kami menempuh waktu sekitar dua jam setengah menuju pos tiga. Dipos dua kami tidak istirahat lama. Namun hanya minum sejenak dan langsung melanjutkan perjalanan menuju pos satu. Sekitar satu jam waktu yang kami tempuh mencapai pos satu. Disana kami istirahat sejenak merenggangkan kaki dan melepas dahaga dengan minum. Tidak lama kami istirahat disana kami langsung melanjutkan perjalanana menuju Base Camp yang tidak jauh lagi. Kaki terasa mulai letih namun kami harus melanjutkan perjalanan karena tidak mungkin kami bermalam disana memngingat sudah tidak ada lagi logistik. Akhirnya kami sampai di pintu Cemoro Kandang dan langsung melepas diri dengan bersandar. Kami berencana bermalam di pintu Cemoro Sewu yang kebetulan jaraknya tidak terlalu jauh meski beda provinsi. Cemoro Kandang Provisi Jawa Tengah dan Cemoro Sewu Provinsi Jawa Timur. Kai menuju Cemoro Sewu dengan berjalan kaki sekitar 30 menit. Kami minta izin pada penjaga pintu untuk bermalam disana. Begitu dapat izin kami langsung istirahat karena fisik yang telah terkuras mengarungi gunung.
            Pagi kami terbangun dan langsung Packing untuk pulang. Sebelum berangkat kami berfoto sejenak untuk mengabadikan moment di pos pendakian Cemoro Sewu. Kami tidak langsung menuju kos Angga. Tapi kami mampir dilokasi keakraban mahasiswa baru Agroteknologi UNS karena disini Ilmu Tanah 2006 yakni Yuan, Angga, Monyet, Aas serta 2007 yakni Anggurit mendapat undangan untuk menghadiri acara tersebut. Sampai disana kami sarapan sejenak baru kemudian menuju lokasi yang telah ditentukan panitia. Sampai sore kami disana baru kami melanjutkan perjalanan menuju kos Angga untuk istirahat karena besok pagi kami harus pulang
Pos pendakian gunung lawu base camp cemoro sewu
            Pagi sekitar jam delapan kami berangkat menuju Stasiun Solo Jebres diantar Yuan dan Monyet kemudian disusul Angga. Jam Sembilan kereta Sri Tanjung yang akan membawa kami menuju Banyuwangi dating kamipun naik dan berpisah dengan mereka. Terimakasih atas segala bantuan dan semua yang kawan-kawan berikan.










VII PENGKADERAN NASIONAL II FOKUSHIMITI IMILTA FP USU MEDAN JANUARI 2011
Perjalanan ini diawali oleh sebuah proposal undangan yang datang dari Ikatan Mahasiswa Ilmu Tanah (IMILTA) FP USU Medan untuk mengikuti acara Pengkaderan Nasional 2 Forum Komunikasi Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia (FOKUSHIMITI). saya bersama dua orang saudara ( M. Baitur Ridwan dan Amrullah Fiqri ) memutuskan berangkat untuk mengikuti acara tersebut. Hari rabo pagi tanggal 19 januari kami bertiga berangkat menuju medan. Sesampai dimedan kami langsung menuju kampus USU tepatnya sekret IMILTA luar biasa sambutan dari saudara/i disana. Kamipun langsung menuju kantin untuk bercengkrama dan mengakrabkan diri dengan para pejuang ilmu tanah dari USU sebuah pengalaman langka saya temukan dimana mahasiswa baru sebelum menginjak semester 3 tidak boleh masuk kantin kami bertiga tidak tau alasannya apa yang jelas itu pengalaman pertama. jika ada yang melanggar maka siap2lah diospek kembali. hari semakin sore dan kami pun dibawa ke penginapan sementara tepatnya kost Rianda yang akhirnya dipanggil bapak kost karna kami nginap 3 hari 2 malam disana bertambahlah keluarbiasaan saudara dari USU yang merelakan tempatnya untuk kami sesaat sebelum tidur kami makan malam di ZAM-ZAM rumah makan yang tergolong mewah untuk ukuran kantong mahasiswa hari pertama yang mengesankan.
Hari kedua saudara/i luar biasa dari UNSRI ( Ihsan,Deded,Cendi, Fadjar dan Evan ) menyusul tepatnya tengah malam tadi. namun saya tidak sempat kamenyambut karna telah tertidur kami pun bercengkrama sambil melepas kangen setelah lumayan lama tidak bertemu terakhir kami bertemu dengan Ihsan, Cendi dan Fadjar beberapa bulan lau saat PERNAS 11 FOKUSHIMITI di UB Malang. deded meskipun tidak pernah ketemu sebelumnya namun kami sudah saling mengenal agak lama lewat FB Evan juga demikian. Banyak hal yang kami ceritakan terutama tentang keberadaan dan kondisi ilmu tanah di Univ masing-masing.Hari sudah hampir siang sambil melanjutkan cerita dan sesekali bercanda ria kami memutuskan untuk jalan-jalan dan mencari sarapan sekaligus makan siang ( hal yang biasa dilakukan mahasiswa terutama anak kost seperti kami ) awalnya kami tidak ada yang menemani dari panitia kami maklum karna mereka lagi mempersiapkan acara dan kami tidak ingin mengganggu demi kelancaran acara. Kami delegasi Unram dan Unsri memutuskan untuk makan di Zam-Zam bukan apa-apa tapi hanya itu yang kami tau. sembari menikmati hidangan daniel afwan dan gilbert datang setelah menerima informasi bahwa kami disana mereka datang karna khawatir terjadi apa-apa dengan kami. mereka lalu pergi kembali setelah memastikan kami baik-baik saja "terimakasih kawan" Setelah selesai dengan hidangan kami memutuskan untuk jalan-jalan disekitaran kampus USU dalam perjalanan kami bertemu dengan Heri gilbert dan Tomi yang akhirnya menjadi gaet dan juru foto kami.
         Saat makan bersama di rumah makan Zam-Zam
Seperti biasa setiap titik yang kami anggap menarik kami selalu minta difoto dengan gaya masing-masing bagi kami itu adalah moment yang harus dimanfaatkan karna belum pasti ada kesempatan kedua kami menginjakkan kaki disana. Setelah beberapa fakultas kami lalui akhirnya Perjalana sampai di Fak Pertanian USU kami mampir disekretariat IMILTA FP USU dan kami dikejutkan dengan sekret yang luas dan memiliki 11 unit komputer milik pribadi himpunan yang langsung memiliki jaringan internet. satu-satunya yang pernah saya temukan. Kamipun tidak membuang kesempatan untuk memanfaatkan faslitas itu. hampir semua dari kami langsung Online dan bersenang-senang. Sembari bercanda dan saya langsung memasukkan foto hasil kami tadi ke Facebook dan langsung ajang komen dan saling menandai.
Foto bersama di berbagai titik kampus USU
 Sekretariat IMILTA FP USU beserta fasilitas internet yang dimilikinya
setelah puas dengan internetan kami merasa jalan-jalan tadi belum lengkap karna baru sebagian saja yang kami kunjungi. Akhirnya kami minta bantuan 2 orang panitia yakni Heri dan Tomi menemani kami untuk melanjutkan jelajah kampus tentunya untuk foto-foto personil kami berkurang 1 yakni si amroel yang waktu itu kami tidak tau dimana keberadaannya. gedung demi gedung kami lewati dan setiap titik yang kami anggap menarik selalu kami jadikan objek untuk foto. sampai akhirnya kami sampai di gerbang utama tulisan besar USU disanalah tempat kami lama untuk memasang gaya dengan berbagai gaya dan amroel menyusul diantar panitia yang saya lupa namanya namun wajahnya tetap saya ingat personil pun lengkap kembali. Puas dengan gaya foto yang terkadang lebay bahasa anak muda masa kini kami memutuskan untuk kembali ke kost untuk istirahat dan makan malam. Sebelum sampai kost kami mampir sejenak di took pakaian dipinggir jalan. Teman-teman banyak yang masuk dan saya hanya diam menunggu diluar.
    Foto didepan kampus.
selesai makan malam kami ditawarkan panitia untuk bermain futsal tanpa keberatan kami menerima tawaran itu. kami pun akhirnya berangkat dan bermain seperti biasa saya kelelahan karna tidak terbiasa dan fisik sudah tidak mampu meladeni olahraga berat ini. namun malam itu saya menjadi pencetak gol terbanyak yakni 4 gool. prestasi hebat dalam permainan persaudaraan. napas terasa mau habis karna capeknya luar biasa saya pun menyerah lebih awal dan jadi penonton setia. waktu habis permainan selesai tidak lupa sebelum pulang kami foto bersama didalam lapangan. kami semua pulang dan istirahat kembali dikost Rianda sang bapak kost. malam itu saya tidak tidur karna berdiskusi dengan kawan-kawan sampai jam 5 pagi hari kedua yang sungguh berkesan bersama saudara/saudari luar biasa.
pagi jumat yang cerah menyambut kami dan 5 orang delegasi dari UNSYIYAH pun datang Akbar, Fajri,Agus, Opung dan Zainul kami semua tidak pernah bertemu sebelumnnya suasana perkenalan pun dihiasi dengan cerita dan canda tawa sambil ditemani kopi khas dari aceh dan panganan yang dibawa delegasi Unsyiah. Kopi yang nikmat dengan aroma dan rasa yang Khas. lama kami berbincang waktu sholat jum'at tiba kamipun bergegas untuk beribadah ditemani panitia.kami kembali dari masjid dn kembali bercengkrama sampai agak sore kami menuju kampus kali ini personil kami bertambah 5 orang seperti biasa kami langsung menuju sekret IMILTA sesaat kami jlan-jalan 3 Delegasi dari UNHAS BEP periode 2010-2012 datang Eqy selaku Sekjend, Iwan Korwil IV dan Aksan pengurus BEP kami sambut mereka dengan teriakan VIVA SOIL!! mereka pun menjawab dengan lantang SOIL SOLID!!!..
kami melepas kangen dan bercerita panjang lebar. kami penasaran dengan lantai teratas gedung pertanian yang diatasnya kita bisa melihat kota medan. Kami pun naik dan ternyata benar hampir seluruh kota medan terlihat kami tidak melewatkan kesempatan untu berfoto dan bergya untuk kenang-kenangan setelah pias dengan itu kami memutuskan untuk makan malam kali ini kami ajak beberapa panitia dan kami traktir mereka sebagai ucapan terimakasih awal akan kerja keras mereka.
Nongkrong bareng dan makan bersama dikedai belakang kampus
Hari semakin larut malam ini kita tidur dikampus tepatnya diruang kelas no 117 barang-barang dikost rianda kami bawa kekampus dengan bantuan temanteman panitia malam ini adalah acara perkenalan peserta dan panitia seperti biasa acara perkenalan dimanfaatkan untuk ajang ketawa dengan berbagai aksi dari masing-masing delegasi ditengah-tengah acara seorang delegasi dari Unhair Ternate datang Syarif itulah dia mahasiswa tanah angkatan 2009 yang pemberani datang sendiri malam itu wajahnya terlihat tegang dan serius karna dia kehilangan koper akibat kesalahan armada pesawat yang ditumpanginya.
Spanduk selamat datang waktu perkenalan dan sarasehan
Acara perkenalan selesai dan waktunya acara bebas kami menyibukkan diri dengan berbagai acara. Ada yang nyanyi bersama, ada yang bercerita ada yang tidur dan ada yang keluar jalan-jalan. saya memilih untuk bergabung dengan yang nyanyi bersama dihalaman depan kampus karna terlalu bising 4 orang satpam datang menegur dan meminta kami membubarkan diri alasannya Rektor terganggu tidurnya sementara besok harus bangun pagi karna ada acara wisuda. Satpam berhasil dikendalikan kami melanjutkan acara dengan suara yang agak kecil. beberapa saat kemudian kami istiraha karna kami juga harus bangun pagi-pagi besok adalah acara pertama yakni SEMNAS yang merupakan rangkaian acara dari PENGNAS
Pagi-pagi panitia membangunkan kami untuk mandi dan siap-siap SEMNAS. selesai dengan langka yakni roti kami pun bergegas menuju ruang seminar disana panitia sudah menunggu untuk absensi dan pemberian atribut acara. ternyata kami bertemu dengan delegasi dari UNAND yakni Sandi kami bersalaman dan masuk ruangan disana sudah ada delegasi dari UNRI yakni Risda, 3 orang delegasi UISU dan 3 dari UNIV Al-Azhar SUMUT. Siang acara seminar selesai kami diberikan makan siang langsung kami santap ditempat karna kebetulan lapar sekali. makan siang selesai aksi gila kami berlanjut yakni foto-foto hampir 2 jam sesi foto kami dengan berbagai gaya dan kreasi.
Foto bersama seusai semnas
 Sore menghampiri kami kembali ke ruangan 117 berdiskusi dan bercengkrama dengan para delegasi terutama Sandi yang baru datang hari ini. Sandi mengajak kami jalan-jalan sekitar kota Medan karna kebetulan dia bawa mobil jadi kami bisa ikut akhirya saya,Iwan,Syarif dan Ihsan ikut bersama Sandi kami dibawa memutari kota medan dan tempat-tempat yang ramai namun terasa tidk asik karna macetnya luar biasa. kami diajak keistana Maimun hanya tempat itu yang kami kunjungi dan kembali kekampus utuk pindah ke Asrama Haji lokasi utama dari PENGNAS.
sore kami dibawa menggunakan Angkot yang disediakan panitia kaget luar biasa karna sopir angkotnya ngebut ditengah kemacetan hal yang membuat saya takut. Sampai di Asrama Haji kami mengatur barang-barang dan kembali jalan-jalan untuk mengabadikan gambar. kali ini saya hanya ber2 dengan ihsan. Malam pertama diasrama dimanfaatkan oleh BEP untuk Rapat Koordinasi Nasional terkait keadaan BEP dan BEW serta laporan dari masing-masing BEW untuk mengetahui sejauh mana perkembangan organisasi. selesai RAKORNAS kami memanfaatkan waktu bebas untuk bercanda ria dan berbagai aktivitas lainnya sampai larut malam. karna kaesareka masuk kamar kami yang lakipu kembali keruangan laki-laki. namun seperti ada yang mengganjal dipikiran sayapu memutuskan untuk mengajak Doli kembali ketempat tadi untuk berjaga-jaga ditemani segelas kopi dan rokok duduk kami ber2 sampai jam 5 pagi dan kami merasa sudah g ada apa2 lagi akhirnya baru saya bisa tenang tidur.
Asrama haji embarkasi medan lokasi utama dari PENGNAS II
            Pagi tiba seluruh pesrta dibangunkan, ada pengalman baru lagi disini yakni kami dibangunkan dengan lemah lembut saya bilang pengalaman baru karna selama skegikutaya mengikuti kegiatan tidak pernah peserta dibangunkan seperti ini biasanya dibangunkan dengan teriakan ditambah lagi menggunakan Megaphone untuk pengeras suara, kami pun mandi dan sarapan. Acara pertama dimulai yakni sejarah FOKUSHIMITI yang disampaikan oleh Sekjend kemudian disusul materi berikutnya sampai sore. Materi hari pertama selesai kami diberikan acara bebas. Saya manfaatkan untuk tidur sementara yang lain memanfaatkan itu untuk main bola dilapangan depan asrama.
            Hari berikutnya kembali kami dengar panitia membangunkan kami dengan lemah lembut. MAS MAS MARI BANGUN LANGSUNG MANDI DAN SARAPAN DAN MASUK RUANGAN KARNA PEMATERI SUDAH MENUNGGU. Dengan sedikit bermalas-malasan kamipun bangun dan mengikuti acara seperti biasa tentunya setelah mandi dan sarapan.
Suasana saat foto bersama seusai penyampaian materi diruangan pertemuan
Materi selesai sore kami diajak panitia jalan-jalan dikota medan menggunakan angkot yang full music kami menjelajah kota medan sampai malam dimulai dari lapangan merdeka sampai dikantor Gubernur Sumatera Utara seperti biasa kepala dipusingkan dengan kemacetan yang dimana-mana. dengan kegilaan foto-foto memanfaatkan berbagai titik dan momen yang kami anggap menarik sampai yang paling aneh berfoto digaris lampu merah saat lampu merah menyala hingga menjadi pusat perhatian pengguna jalan. Namun kami hanya bilang AH KENAL JUGA NGGAK jadi lanjutkan lagi. suasana didalam angkot yang melebihi diskotik dengan dentuman music dan lampu dari hp yang memiliki senter benar-benar GILAAAA……..
Suasana jalan-jalan dikota medan
            Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu datang juga yakni fieldtrif ke danau toba dan pulau samosir. Setelah melalui perjalanan panjang sekitar 6 jam kami sampai di danau toba yang benar-benar mengagumkan dan memanjakan mata dengan keindahan alam yang luar biasa dari kekuasaan Tuhan. Sebelum ke pulau samosir kami menikmati makan siang dipinggiran danau sambil menikmati sejenak keindahan danau terbesar di-Indonesia ini. Puas dengan foto bersama dan perutpun siap mengarungi kembali perjalanannya setelah diisi baru kami berangkat menuju pelabuhan untuk nyebrang keplau samosir menggunakan kapal penumpang sekitar 30 menit, sepanjang perjalanan laut mata kami dimanjakan dengan pemandangan yang luar biasa indah dan udara yang sangat sejuk membelai tubuh kami membuat betah disana mata seakan enggan berkedip menyaksikan semua ditambah lagi dengan suasana meriah, gila dan terkadang aneh dari kawan-kawan. Sesampainya dipulau samosir tidak lupa kami foto bersama sebelum jalan-jalan. Karna saya tidak bisa belanja saya memutuskan untuk tidak ikut dengan yang lain takutnya melihat barang yang bagus untuk oleh-oleh buat keluarga dan tidak mampu membeli yang akhirnya saya jadi sedih saya akhirnya memilih diam didermaga menikmati alam dan hembusan angin segar yang langka saat ini ditemani Doli. Kami hanya ber2 kami bercengkrama panjang sambil menunggu teman-teman selesai belanja dan kembali.

Fieldtrip ke danau toba dan pulau samosir
Sekitar jam 5 sore kami sudah berkumpul semua dan siap kembali ketempat semula mengunakan kapal laut. Kembali mata termanjakan oleh indahnya alam dan aksi gila teman2 diatas kapal tanpa memperdulikan penumpang lain yang entah terganggu atau tidak akan aksi mereka. Yang jelas gila dan rebut. Namun itu lah kami memanfaatkan moment untuk hal yang tidak terlupakan. Kami melanjutkan perjalanan kembali kemedan jam 12 malam kami sampai dimedan langsung menuju asrama yang lain langsung tidur namun saya,cendi,eqy,iwan,opung,agus, sandy, akbar, fadjar dan doli memilih untuk keluar cari kopi karna memang tidak bias tidur. Kedai kopi dipojok asrama kami temukan kami ngobrol sampai pagi kecuali sandy dan opung yang pulang duluan setelah dijemput kerabat masing2. Jam stengah 6 pagi kami kembali kepenginapan dan langsung tertidur tanpa basa-basi saking ngantuknya. Jam 8 kami terbangun kembali sungguh tidur yang sangat sesaat namun cukuplah untuk mengarungi hari luar biasa bersama orang2 luar biasa pula. Kami kembali kekedai yang tadi untuk ngopi dan sarapan sampai agak siang kami kembali dan akhirnya balik kekampus untuk penutupan.
            Penutupan terasa sangat khidmat meski sangat sederhana. Kami h dengan penuh rasa bangga dan terharu karna hari-hari yang luar biasa dimana tidak sema orang mampu apalagi dengan modal nekat seperti kami. Masing-masing perwakilan institusi menyampaikan kesan pesan selama mengikuti acara kali ini saya mampu menahan air mata satu kebanggan luar biasa disini yakni keheatan dan keuatn Deded delegasi perempuan satu-satunya yang full mengikuti acara dari pertama sampai selesai dialah penerus kartini dengan semangat yang menggebu dan keyakinan serta kekuatan luar biasa yang dimilikinya. Tentunya keberadaan Risda uga menambah kebanggaan dia sendiri dari UNRI yang merelakan waktunya untuk mengikuti hadir sebagai bukti kecintaan tentunya seluruh peserta dan panitia yang luar biasa dan tangguh. Selesai persembahan dan kesan-pesan masing2 delegasi kami seluruh peserta memberikan persembahan kepada panitia yakni lagu KEMESRAAN yang kami nyanikan dengan sangat khidmat meski hanya ditemani satu gitar klasik tanpa sound system. Kami bersalaman satu persatu diiringi lagu yang sama plukan isak tangis da tawa bahagia dan terharu menghiasi ramah tamah itu sungguh berkesan dan takkan terlupakan. Keikhlasan dan kkuatan yang terpancar dari pancaran mata saudara/saudariku yang luar biasa manambah kekuatan dan rasa banggaku hadir disini. Terimakasih semua tak ada alas an untuk melupakan kalian.
Penutupan yang penuh khidmat
            Hari ini adalah hari keberangkatan kami ke Aceh setelah sepakat dengan saudara/saudari ari Unsri,iwan Unhas dan Doli USU bersama delegasi Unsyiah. Kami berangkat sore sebelumnya kami ber7 Deded, Ihsan, Cendi, Iwan, Chimink dan Heri pergi ziarah kemakam saudara kami Desmon SOILER Unsri 2008 yang meninggal tahun lalu. Kami disambut oleh ibunda almarhum dan diantarkan kemakam kali ini benar-benar air mata ini tidak bias dibendung selain akan kepergian saudara kami keikhlasan dan kekuatan bunda yang membuat saya seolah-olah tidak sanggup berada disana. Selamat jalan kawan tidak ada satupun yang bias membenung kematian karna itulah satu-satunya hal yang pasti yang diberikan Tuhan kepada kita. Doa kami selalu untukmu. Kematian hanyalah tidur panjang maka mimpi indahlah engkau kami menyayangimu. Viva soil!!!!!!!!!! Setelah berdoa bersama kami kemballi ke Medan untuk melanjutkan perjalanan ke Aceh.
Ziarah ke Makam almarhum Desmon soil Unsri 2008
Kami bepisah duluan dengan delegasi yang lain. Kami berangkat sore dan sampai diaceh pagi hari. Bangga luar biasa untuk pertama kali kami menginjakkan kaki pertama kali di tanah rencong. Kami ngopi sejenak menunggu agak siang disebuah kedai kopi depan terminal bus banda aceh tempat kami turun tadi beberapa saat kmudian kami melanjutkan perjalanan menuju rumah Agus yang letaknya tidak terlalu jauh dari terminal kami kaget bukan main melihat sambutan keluarga dari agus yang luar biasa kami yang saat itu dekil, rame, ribut dan haaaah ancur disambut dengan hangatnya dengan senyum ikhlas ayah, bunda dan kakak. Kami langsung menikmati sarapan nikmat yang sudah disiapkan dan tentunya kopi khas aceh yang nikmat. Walcot dan Babam saudaraku yang luar biasa dating merinding bertemu mereka setelah hampir 2 tahun tidak bertemu merekalah yang akan mengatur perjalanan kami ke pulau sabang untuk menuju titik 0 KM Indonesia mereka pulalah yang mengundang kami untuk datang ke Aceh. Kami mendiskusikan rencana kesabang sampai matang dan segala persiapan yang dibutuhkan. Setelah masing2 dari kami bersih diri kami berangkat namun sebelumnya kami jum’atan di masjid sekitaran pelabuhan tepatnya di ULHE LHE salah satu daerah yang habis oleh Tsunami 2004. Ibadah selesai kamipun melanjutkan perjalanan menuju sabang menggunakan jasa kapal fery yang hanya sekali dalam sehari. Waktu itu gelombang besar menghantam hingga kapal terombang ambing hingga lumayan memicu adrenalin namun semua ketakutan itu seolah-olah hilang oleh kebersamaan kami. akhirnya kami sampai di sabang pulau yang indah dan eksotis rasa lelah serentak hilang akan kebanggaan kami menginjakkan kaki untuk pertama kali disabang ini. KITA SAMPAI KAWAN.
                                                                                Saat diatas kapal menuju sabang dan waktu sampai di Sabang
            Kami langsung dibawa ke pantai yang disana merupakan daerah bekas benteng jepang sembari menikmati hidangan yang dibekali bunda dari aceh. Kami makan bersama dengan menggabungkan seluruh nasi dan lauk jadi satu kami  makan dengan sistem satu kaki yang memang sering kami gunakan sungguh nikmat terasa makan dalam kesederhanaan namun bagiku suasana ini mampu mengalahkan kemewahan. Tentunya kami mengabadikan moment dengan foto-foto di tempat yang kami anggap menarik lalu kami melanjutkan perjalanan ke lokasi wisata lainnya disini juga merupakan benteng peninggalan jepang terbukti dengan bekas meriam yang tersisa dan dirawat rapi kebali kami mengeluarkan aksi dan gaya kami untuk berfoto ria sebagai bukti dan sejarah kami. Malam tiba kami dibawa ke pinggiran kota menikmati malam dipinggir pantai sambil menikmati kopi dan jagung bakar namun alangkah kagetnya kami mendengar harga kopi yang mencapai rp4000/gelas. Bertambah lagi pengalaman kami.Akhirnya kami menuju kerumah keluarga dari agus. Kami ditampug disana karna tidak mungkin menyewa hotel ataupun penginapan murahan karna uang kami sangat pas-pan bahkan saya tidak ppunya sama-sekali. Sesampainya disana kami makan malam dan bercengkrama bersama bapak dan ibu sambil menikmati hidangan yang disajikan.
Hari pertama yang luar biasa di sabang
Pagi2 sekali kami sudah terbangun karna semangat untuk menuju titik 0 km Indonesia itu. Namun huja lebat turun pagi itu peralanan tertunda. Namun itu bukan masalah karna kami pasti sampai. Kamipun sarapan sejenak dan mandi akhirnya hujan reda berangkatlah kami. Daerah pertama yang kami kunjungi adalah pantai gapong yang indah disana kami menikmati pantai pasir putih yang halus dan membuatku merindukan Lombok kawan-kawan terlihat sangat menikmati meski sempat hujan lebat dan angin kencang melanda namun itu semua tidak berpengaruh bagi kami. Puas disana kami melanjutkan perjalanan menuju pantai ibon yang sama menariknya dengan pantai gapong tadi disini juga merupakan lokasi pengibaran bendera bawah laut saat perayaan proklamasi kemerdekaan. Sesaat kami disana kami melanjutkan perjalanan meunuju target utama yakni titik 0 km INDONESIA.
   Pantai gapong yang indah sebelum menuju TUGU 0 KM Indonesia
kaget, bangga, bahagia terharu bercampur menggelora dihati kami melihat tugu yang berdiri kokoh tak ada yang bisa menggambarkan kebanggaan kami waktu itu yang ada hanya rasa bangga yang luar biasa. Kami berdoa sejenak lalu disusul dengan menyaanyikan lagu kebangsaan indonesia raya dengan khidmatnya disusul dengan lagu syukur yang membut kami semua merinding kami sama sama bersalaman sambil berpelukan tidak ada yang bia menahan tetesan air mata yang begitu suci dan bening. Selamat kawan-kawanku kalian luar biasa,hebat,tangguh yakinlah tidak ada yang bisa mengalahkan kita dengan segala kekuatan yang kita miliki, kebersamaan yang kita jalin, kekeluargaan yang sangat erat tanpa rencana, dana yang kuat dan dukungan kita sampai. Deded kaulah yang terbaik disini kau yang terkuat airmatamu itulah yang akan menjadi saksi nyata airmata itulah yang akan memberimu kekuatan mengarungi hidup. Saat sampai ditulisan ini saya tida bisa menahan air mata ini merinding dan luar biasa terharu akan kehebatan kalian. Tanpa kalian saya tidak akan sampai terimakasih saudara/saudariku.

  Inilah sang pencetak sejarah itu TUGU KM 0 INDONESIA
Kami kembali ke pantai gapong untuk makan siang dan menikmati pantai sebelum kami kembali kerumah ibu. Malam ini kami tidur cepat karna harus bangun pagi biar tidak ketinggalan kapal menuju Banda Aceh. Sementara yang lain tidur kami Deded, Babam,Doli,Akbar dan Opung masih terjaga dan bercerita banyak hal.harus kuat ndok kami selalu mendoakan yang terbaik untukmu. Akhirnya rasa kantuklah yang mengantar kami tertidur untuk esok.
Pagi sekali jam 5 kami terbangun sarapan sejenak sebelum berangkat kamipun berpamitan dengan ibu dan bapak terimakasih atas kebesaran hatinya kami tidak akan melupakan jasa kalian. Akhirnya sampai dipelabuhan Balohan dan sampai jumpa sabang saya akan kembali. Tentunya setelah sampai di marauke terlebih dahulu. Jam 10 lewat kami tiba kembali di Banda Aceh disana soiler Unsyiah telah menunggu dan kami langsung menuju rumah Babam atas permintaannya agar bisa kerumahnya. Disana kami menikmati daging hiu yang lezat mohon maaf kami tidak bisa berlama-lama karna waktu yang tidak banyak. Kamipun kembali kerumah agus disana kami istirahat sejenak. Kami bersih diri dan diajak soiler Unsyiah jalan-jalan sejenak kebeberapa lokasi penting diAceh kami pun sepakat setelah menambah biaya 50ribu hasil patungan kami. pertama kami ke museum tsunami namun sayang kami tidak bisa masuk karna sedang direnovasi kami hanya brfoto didepannya, kemudian kami menuju tugu peringatan tsunami yang berdekatan dengan lokasi dimuseumkannya pesawat pertama RI tidak lupa kami berfoto ria. Kedua kami menuju lokasi terseretnya kapal PLTD APUNG II yang merupakan saksi nyata dari tragedy tsunami kami meriding menyaksikan begitu besarnya kapal itu sungguh bencana yang membuat semua kepala tertunduk dan seluru hati berduka akan keganasannya. Saya tidak sanggup berlama-lama disana dan memutuskan kembali ke BIS bersama deded yg sama lemahnya dengan saya menyaksikan itu. Akhirnya kami melanjutkan perjalanan menuju masjid baiturrahman Banda Aceh kami berfoto dan menunaikan ibadah solat ashar disana sebagian ada yang menuju pusat oleh-oleh yan jaraknya tidak terlalu jauh dari masjid unuk jadi oleh-oleh buat keluarga dan kerabat kembali saya hanya bisa menunggu karna tidak ada sepeser pun uang untuk oleh-oleh itu maaf ibu,bapak dan adikd2ku saya tidak bisa membelikan apa2 untuk kalian. Namun saya dikagetkan oleh pemberian rencong dan kopi aceh oleh opung unuk oleh2. Terimakasih banyak pung rencong ini akan kujaga dan kopi ini akan kunikmati begitu sampai Lombok. Terakhir kami menuju kampus Unsyiah untuk foto sebagai tanda dan sebagai penghormatan kami untuk soiler luar biasa Unsiah yang merelakan waktunya untuk menemani kami.
Waktu jalan-jalan di Banda Aceh sungguh berkesan
            Kami kembali kerumah bunda untuk siap-siap berangkat melanjutkan perjalanan. Kami makan malam dulu untuk tenaga biar kuat sampai besok. Berat rasanya meninggalkan rumah itu dimana disana saya merasakan kasih saying,cinta dan keharmonisan keluarga yang jarang saya dapatkan karna harus berpisah dengan orang tua untuk melanjutka hidup terimakasih bunda, ayah dan kakak saya akan merindukan kalian selalu. Kamipun berangkat menuju medan malam itu jam 8 malam kali ini tanpa saudara dari aceh dan doli yang ditahan oleh kawan-kawan disana kamipun menuju medan ber9.
    Saat perpisahan dengan keluarga agus dan soiler Unsyiah
Sampai dimedan jam 8 pagi. Kami disambut afwan dan nisa dan diantar keloket BUS ALS untuk melanjutkan perjalanan menuju Palembang.kemudia dating heri dan siti membawakan bika ambon masakan kha medan titipan dosen UNSRI kami berangkat jam 10 pagi samapi jumpa medan sampai jumpa saudara/I ku yang luar biasa terimakasih untuk semua. Perjalanan panjang dimulai Bus berhenti di Rumah makan pertama untuk makan siang. Kami makan sungguh tidak biasa dimana begitu banyak pilihan yang disugukan namun kami hanya menantap telur gorng saja karna itu yang paling murah rp 10rb /porsi. Perjalanan dilanjutkan jam 12 malam bus kembali berhenti untuk makan malam kami rencananya tidak makan mala mini untuk penghematan namun fadjar tidak tahan dan membeli 3 bungkus nasi putih tok yang kami nikmati ber10 dengan lauk kacang campur tempe goreng yang dibekali siti dari medan. Dua bungkus kami sikat ber9 satu bungkusnya unuk dede yang malam itu magnya kambuh. Dia tiadak mau makan namun kami paksakan paling tidak untuk mencegah magnya tambah parah. Perjalanan dilanjutkan namun jam 2 bus yang kami tumpangi patah pir bagian kanan depan dan terpaksa perjalanan tertunda sampai jam 9 pagi baru bisa melanjutkan perjalanan.
Saat makan siang yang mengherankan dan menanti bus yang diperbaiki
Jam 12 siang kembali bus berhenti untuk makan siang kali ini saya pake uang iwan 50ribu unttuk beli 5 bungkus nasi putih beserta satu bungkus sayur nangka sebagai lauk dan lauk kacang campur tempe yang dibekali siti dari medan sungguh nikmat meski terbatas dan serba kekurangan namun itu lah yang tidak akan kami lupakan. Perjalanan kembali dilanjutkan sialnya ditengah hutan kami terjebak macet akibat jalan licin ditanjakan yang membuat truck2 besar tidak berani naik dan menimbulkan kemacetan panjang. Kami pun terjebak ditengah2 kemacetan agar kendaraan dari depan bisa lewat bus kami dipinggirkan namun sialnya jatuh ke kali yang untungnya tidak terlalu dalam hingga tidak terguling. Untuk bisa naik dari kali itu kami para penumpang mmencoba mendorong dari belakang namun hasilnya nihil akhirnya kami minta bantuan truck yang mengangkut kendaraan berat untuk menarik bus kami akhirnya terlepas dari ancaman. Bus pun bisa jalan namun pas ditanjakan penumpang yang laki diminta turun agar beban bus tidak terlalu berat untuk nanjak kamipun turun dan lari mengejar bus dari belakang pengalaman yang langka. Kami terbebas dari kemacetan itu dan bisa melanjutkan perjalanan terimakasih Tuhan. Dalam perjalanan kami kembali hampir mati saat bus terporosot roda depannya ke pinggir jalan dan hamper terjatuh kejurang yang dalam untung kami selamat. Terimakasih pak sopir.  pas jm 12 malam bus kembali berhenti untuk makan malam disini harga nasi/porsi lebih murah ykni rp500/bungkus kamipun membeli 10 bungkus dan 2 bungkus lauk nangka untuk kami nikmati biar  kami kenyang dan sebagai pembalasan yang kemaren namu nasi masih banyak lauk hamper habis agar nasi tidak sia-sia kami pun membeli telur dadar sebanyak 10 akhirnya nasipun habis dan kami kekenyangan.
Pengalaman unik bus terperosot dan berlari mengejar bus biar bisa nanjak
            Selamat datang di Palembang. Kamipun iba dipalembang jam 9 pagi dan langsung menju rumah deded dia dan keluarga yang menampung kami. Kami istirahat sejenak kemudian mndi baru sarapan istimewa dengn mpek-mpek dan tek wan buatan mama suguhan luar biasa dari rumah luar biasa dan orng2 berhati mulia didalamnya. Beberapa saat kemudian Ketua HIMILTA UNSRI datang disusul sama Stella dan Dovi yang akhirnya menemani kami sampai pulang. Malamnya kami diajak jalan2 menuju jembatan ampera ditemni soiler Unsri yang lainnya tak saya duga begitu banyak mereka juga menemani kami nginap dirumah Deded makasi banyak Ndok kebesaran hatimu takkan terlupakan begitu juga mama.papa,dewi dan iqbal.saat larut malam kawan-kawan merayakan ultah Fajar Maaf jar saya tidak bisa ikut merayakan ultahmu karna saya paling takut akan hal itu namun doaku kan tetap untukmu. Pagi pun menjelang kami istirahat sejenak dan pergi kekebun Deded dimana papa menghidupi keluarga darisana dengan kegigihan dan kecintaanya terimakasih atas pelajaran berharga ini.
Hari pertama dirumah Deded dan perayaan ultah Fajar
Jembatan ampera bersama soiler UNSRI
Setelah makan siang dan Darmawan datang Kami diajak jalan-jalan menuju kampus Unsri yang dipalembang untuk foto2 kali ini kami juga ditemani gilang angkatan 2007, dilanjutkan ke gelora sriwijawa stadiun kebanggaan warga palembang kemudian menuju pusat oleh2 palembang saya pun kembali memisahkan diri disini dengan alasan yang sama dengan waktu di danau toba sementara itu Iwan, Rhoel dan Chimink sibuk memilih oleh-oleh untuk dibawa pulang. dan terakhir danau yang saya tidak yau namanya disana menyaksikan pemandangan muda-mudi yang sedang memadu kasih dan berbagai wahana yang disajikan dalam perjalanan kembali ke rumah Deded kami mampir untuk dibelikan mpek-mpek kapal selam yang besar dan sangat mengenyangkan itu. Ternyata itu namanya mpek-mpek kapal selam akhirnya trbayar rasa penasaran itu.
Jalan-jalan ke UNSRI dan Stadiun Jaka Baring Sriwijaya
Rasa sedih mulai hinggap dan tak mau pergi karna sesaat lagi kami akan berpisah unuk jangka waktu yang kami tidak tau kapan bisa bertemu kembali. Saya hanya bisa terdiam dan merenung tak bisa menikmati apapun. Semua dikalahkan dengan rasa sedih itu. Oh Tuhan saya harus berpisah dengan mereka anugrah terindah yang kau berikan. Akhirnya saat itu pun tiba sebelum kami menuju loket bus kami pamitan dengan papa mama ornag yang luar biasa itu. Sesampai diloket saya tidak sanggup berkumpul dengan mereka saya pun memisahkan diri dan duduk merenung dibwah pohon sendiri menangis dan terharu tapi mereka datang menghampiri saya pun tidak mau melepas pelukan mereka tuhan saya tidak sanggup. Saudara/iku ini terlalu hebat untuk saya tinggalkan mereka terlau baik, mereka luar biasa Tuhan saya benar-benar tidak sangggup. Tapi bagaimanapun kami harus pergi dan bus pun berangkat disana saya kaget menerima oleh2 yang diberikan sebuah peci dan dua set gantungan kunci setelah sebelumnya Deded memberikan boneka kodok yang saya beri nama phio sama seperti bonekanya yang akan saya jaga untuk menemani dan mengobati rasa rinduku sama mereka. Dalam perjalanan saya hanya bisa menangis dan terus menangis mengingat kenangaan itu dan tidak sanggup berpisah dengan mereka.
  saat perpisahan dengan deded, keluarga dan soiler UNSRI
            Kamipun sampai dilampung jam 7 pagi untuk sarapan busnya berhenti dirumah makan kami menikmati makanan yang dibekali tadi malam untuk sarapan terimakasih makanan ini yang mnguatkan kami. Makanan itulah yang membuat kami ber4 tidak makan sampai tengah malam. Semua penumpang telah selesai sarapan bus pun melanjutkan perjalanan. Jam 11 siang bus masuk pelabuhan bakauheni lampung untuk menyebrang ke pelabuhan merak Banten sekitar 2 jam perjalanan menggunakan kapal fery. Jam 2 siang kami sampai dijakarta tepatnya ditangerang lokasi loket bus ALS. Kami melanjutkan perjalanan menggunakan angkot menuju terminal kali deres untuk naik bus way menuju blokM. Sebelum menuju loket saya memutuskan untuk mengajak ketiga teman saya masuk masjid untuk menghindari hal yang tidak kami inginkan. Sementara ketiga teman saya istirahat disana saya mencari lokasi loket BUS WAY. Sekitar 30 menit saya menemukan loket dan kembali kemasjid yang tadi untuk memanggil ketiga teman saya. disini iwan tertinggal di loket karna pintu pemeriksaan tiket yang ia lewati macet dan terpaksa menggunakan pintu yang lain sebelum ia sampai kami sudah naik bus duluan karna tidak tau ap yang dialami iwan dibelakang. Kami sadar iwan tertinggal setelah duduk dan melihat ia tidak ada waktu itu saya mau keluar namun pintu sudah terlanjur ditutup akhirnya kami melanjutkan perjalanan dengan segala kekhawatiran dan kegelisaha serta rasa takut yang luar biasa. Bukan karna apa-apa rasa takut tapi karna iwan waktu itu tidak bawa hp. Hpnya saya dan cimink yang pegang akhirnya kami menunggu di halte harmony lokasi transit. Disini cimink terjatuh disela bus dengan halte karna ia tidak melihat langkahnya untung dia tidak luka parah hanya sedikit lecet dibagian paha namun tetap aja waktu itu dia jadi pusat perhatian seluruh orang hyang ada didalam halte ditambah lagi waktu itu jam pulang kerja dimana setiap ahlte bus way dipadati penumpang. setelah sekian lama bus demi bus lewat tanpa ada iwan didalamnya akhirnya iwan terlihat. bus saya pun langsung melambaikan tangan memanggilnya dan kamipun bertemu kembali hilanglah sudah rasa takut itu yang ada kami saling menertawakan akan kejadian itu. Sampai di blok M kami dijemput temanku dari kampung  yang kebetulan kuliah disana setelah tadi pagi waktu masih dilampung menghubunginya untuk menjemput kami di blokM atas saran dia kami bermalam dikostnya, besoknya kami melanjutkan perjalanan menuju malang menggunakan kereta api lewat pasar sesen namun stasiun senen kami cari hampir 2 jam setelah turun dari halte bus way halte senen baru ktemu namanya anak kampung selalu tersesat dikota.kami pun berngkat jam 2 siang menggunakan jasa kereta api klass economi yang bagi saya adalah alat tranportasi terbaik di-Indonesia dengan segala warna yang ada didalamnnya dan tentunya tarif yang murah jakarta malang hanya rp51.000.
     Suasana diatas bus way dan waktu mencari stasiun senen
 Selama perjalanan diatas kereta banyak hal yang kami lakukan selain tidur terkadang kami bercengkrama dengan penumpang lain untuk menghilangkan rasa jenuh. Kamipun menyempatkan diri bermain kartu yang sudah kami persiapkan sebelum berangkat idenya chimink dan iwan. setelah melewati perjalanan panjang dari jam dua siang saat meninggalkan jakarta kereta yang kami tumpangi sampai malang tepatnya stasiun kota malang baru jam 9 pagi langsung menuju kampus UM menggunakan angkot dimana teman saya sudah menunggu disana.
  Saat dikereta menuju malang
                Kami sarapan disana dan bercengkrama sesaat sembari menunggu soiler UB yang sudah saya hubungi sejak tadi malam. Mereka pun datang ber4 tapi hanya saya yang ikut dengan mereka karena yang tiga memutuskan untuk jalan-jalan dikota malang bersama teman-temannya. Selama dimalang saya lebih banyak menghabiskan waktu dikontrakan teman-teman tanah untuk istirahat setelah melewati beberapa hari dalam perjalanan sambil sesekali saya diajak kekampus untuk bertemu teman-teman yang lain.
Perjalanan dilanjutkan menggunakan kereta api melalui stasiun kota baru menuju  satsiun banyuwangi baru. Jam 11 malam kami sampai distasiun banyuwangi baru sebelum menyebrang ke pelabuhan gili manuk bali kami makan malam sejenak untuk mangisi tenaga. Kami melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan gili nmanuk bali menggunakan jasa kapal fery selama 30 menit dan langsunug menuju terminal untuk naik bus tujuan pelabuhan padang bai bali yang akan membawa kami nyebrang menuju lomok. Pagi sekitar jam 7 kami sampai dipelabuhan padang bai dan melanjutkan perjalanan menuju Lombok menggunakan fery selama 4 jam perjalanan. Inilah akhir dari perjalanan suci itu. Terimakasih untuk semua
    Perjalanan dari malang menuju lombok
Terimakasih sebesar-besarnya saya ucapkan untuk semua yang saya dapatkan dari kalian semua. Saya semakin mengerti akan arti kebersamaan berkat kehadiran kalian. kalian luar biasa, kalian hebat, kalian kuat, kalian tangguh. Saya yakin ketika kalian memegang tampuk kepemimpinan maka kalian akan membawa yang kalian pimpin kearah yang jaya.
            Doaku kan selalu untuk kalian kawanku. jangan pernah padam api semangat juang kalian, jangan pernah lemah keyakinan kalian, jangan pernah terhapus keikhlasan kalian.
            Torehan-torehan sejarah yang kita ciptakan bersama tidak harus dicatat dalam buku sejarah oleh negara ini. Namun yakinlah bahwa yang kita lakukan telah mendapat tempat yang lebih indah dalam sejarah hidup. sejarah yang akan mengantar kalian pada keberhasilan,kejayaan dan kesuksesan.VIVA SOIL!!!!!!!!!!!!!!!


IX JAMBORE ILMU TANAH V UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK KALIMANTAN BARAT APRIL 2011
            Seperti biasa proposal kegiatan dating beberapa bulan sebelum kegiatan berlangsung untuk mempermudah tiap institusi dalam mencari dana untuk biaya keberangkatan. Pontianak tidak seperti jawa atau sumatera yang bisa ditempuh dengan banyak alternative transportasi dan tentunya murah. Tapi Pontianak hanya bisa ditempuh melalui dua jalur yakni udara dan laut yang dimana keduanya membutuhkan dana yang tidak sedikit dan tidak mudah. Jalur udara bisa ditempuh hanya beberapa jam saja namun harus merogoh kocek yang dalam sementara jalur laut bisa jauh lebih murah namun dari jawa saja butuh dua hari dua malam perjalanan laut dengan cuaca yang tidak jelas. Itu yang membuat kami dai Himilta Unram pada awalnya tidak bisa hadir karena permasalahan dana tadi. Dari sekian tempat kami mengajukan permohonan dana tidak ada satupun yang bisa membantu ditambah lagi kami sedang mempersiapkan penyelenggaraan Lomba Karya Tulis Ilmiah dan Poster Ilmiah antar SMA se NTB yang merupakan program wajib tiap tahun kami.
            Hari H semakin dekat kamipun belum bisa mendapatkan jalan keluar yang akhirnya teman-teman memutuskan kali ini kami tidak ikut serta dalam kegiatan FOKUSHIMITI dan memilih focus ke kegiatan yang akan kami selenggarakan pada awal mei nanti dan saya juga harus kerja untuk melanjutkan hidup saya dan keluarga saya. Tapi pada H-3 tiba-tiba dating seorang petugas dari perusahaan jasa penjualan tiket mengantar tiket untuk berangkat ke Pontianak. Saya benar-benar bingung itu dari mana karena setelah beberapa kali memaksa pada petugas tadi dia tidak juga memberitahukan dari siapa sebenarnya tiket itu. Awalnya saya tidak yakin dengan ini karena bagi saya ini sangat mustahil. Petugas hanya bilang jika tidak percaya dan menganggapnya penipuan maka saya dipersilahkan untuk dating langsung kekantornya untuk membuktikan keaslian dan kebenaran tiket itu sampai-sampai dia bilang kalo ini penipuan maka perusahaannya siap ditutup dan seluruh pegawainya dipenjara beserta pimpinannya. Benar saja hari itu juga saya langsung menuju kantor dan membuktikan tiket itu benar atau tidak dan ternyata itu benar. Namun tetap identitas yang memberikan tetap disembunyikan.
            Setelah berpikir panjang selama sehari terutama mempertimbangkan kegiatan kami dan tentunya adik-adik saya pun berangkat pada hari kamis pagi tanggal 22 april 2011 sesuai dengan yang tertera pada tiket setelah memastikan saya bisa meninggalkan uang saku untuk adik saya hasil kerja beberapa hari lalu yang memang sengaja saya simpan untuk kebutuhan mendadak. Tidak banyak memang tapi cukuplah untuk bekal mereka salama seminggu. Ini juga saya manfaatkan untuk menemui malaikat hidupku yang sedang berada dijakarta. Alasan utama saya pergi adalah itu yang dimana ada waktu untuk transit dijakarta selama 3 jam yang akan bisa saya manfaatkan sebentar untuk melihatnya sejenak mengobati rindu setelah setahun lebih tidak bertemu. Saya tidak pamit dengan teman-teman dikampus takut dikira saya dapat dana dari proposal-proposal yang kami kirimkan kebeberapa instansi dan pemerintahan dan perusahaan untuk mencari dana. Bukan pula karena tidak menghormati atau semena-mena mengambil keputusan. Tapi saya juga butuh bertemu dengan malaikat itu paling tidak untuk mengetahui keadaannya bagaimana. Itu semua bukan berarti JITI jadi nomor dua. Jiti tetep Jiti dan tidak ada yang tidak berbangga bisa menghadiri acara itu karena bagi saya acara terbaik FOKUSHIMITI adalah JITI. Dari diputuskannya Jiti pada juli 2010 dalam Mukernas di Brawijaya Malang saya sudah sangat berharap untuk hadir disana jadi tidak ada alas an untuk menomor duakan Jiti apalagi memanfaatkannya melainkan menyandingkan keduanya. Disatu sisi saya butuh kekuatan dan rasa rindu yang sangat besar disisi yang lain saya juga merindukan suasana kekeluargaan dengan keluarga besar Fokushimiti dengan orang-orang luar biasa nan hebat didalamnya yang telah member saya begitu banyak pelajaran dan kekuatan hingga bisa bertahan sampai saat ini.
            Begitu sampai di bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta saya langsung menuju RSCM setelah sebelumnya mengurus transit. Namun saying begitu sampai saya melihat Ia masih terkulai lemas dan belum sadarkan diri sejak tiga minggu lalu pasca Operasi. Saya hanya masuk sebentar untuk mencium kening dan kakinya sambil berpesan “KITA SEMUA HARUS KUAT” dan kuselipkan secarik kertas bertuliskan “Kumerindukan Saat- saat kita bersama berkumpul semua bercanda ria tanpa beban meski tantangan begitu besar” lalu saya kembali kebandara dengan kesedihan mendalam dan air mata yang tiada hentinya mengucur deras sampai bandara. Tidak sampai dua jam waktu yang saya habiskan untuk kesana karena hanya sebentar. Tapi keadaan bisa saja berbeda jika Ia sadar dan memintaku untuk diam menemaninya maka tanpa keraguan saya pasti akan diam disana dan membatalkan perjalanan.
            Setelah kembali menunggu dibandara beberapa saat kemudia panggilan dari petugas terdengar agar penumpang tujuan Pontianak segera menuju pesawat karena sesaat lagi pesawat akan diberangkatkan. Tanpa piker panjang sayapun bergegas menuju pesawat dan mencari tempat duduk sesuai dengan nomor yang tercantum pada tiket. Perjalanan sekitar satu setengah jam akhirnya pesawat mendarat di Pontianak dimana Mbul panitia Jiti sudah menunggu untuk membawa kelokasi acara. Begitu keluar bandara Mbul yang sudah menunggu langsung memanggil dan mengajakku menuju parkiran untuk langsung berangkat kepenginapan tepatnya BLKI Pontianak yang jaraknya tidak jauh dari Universitas Tanjungpura. Sampai di BLKI disana teman-teman sedang siap-siap untuk berangkat melaksanakan ibadah solat jum’at saya bersalaman dengan mereka semua melepas rindu setelah sekian lama tidak bertemu. Adikku Deded yang saya cari-cari tidak saya temukan karena masih ibadah digereja. Sayapun diantar menuju kamar nomor 4 disana sudah menunggu Eqy pak Sekjend Fokushimiti yang sudah dating sejak 3 hari lalu samaan dengan peserta dari Unsri.
            Deded akhirnya dating tidak tau kenapa terasa gugp bertemu dengannya setelah sekitar 3 bulan kami tidak bertemu. Itu semua karena tiap hari kami selalu saling menghubungi baik sms maupun telfon dan terkadang juga lewat jejaring social yang kini marak. Terlihat tidak ada yang berubah darinya masih tetap selalu ceria dan selalu memnhidupkan suasana. Dia seorang yang sangat luar biasa dengan segala kekuatan dan kebesaran hati yang dimilikinya, kuat dan taat dan yang paling utama adalah semangat tidak pernah menyerahnya. Dialah yang tetap memberiku semangat dan kekuatan untuk terus bertahan. Teman-teman yang lain juga demikian. Namun dialah yang tidak pernah berhenti oleh karena itulah saya sangat menyayanginya baik sebagai adik, saudara, sahabat, keluarga dan bahkan guru. Mungkin bagi orang lain atau bahkan dia sendiri ini berlebihan. Tapi itulah yang saya rasakan dan tidak mungkin saya membohongi diri saya sendiri. Satu persatu teman-teman yang lain datang  semua saya salami baik yang sudah pernah bertemu sebelumnya seperti Ihsan, Cendi, Stella, Rozak, Rizal, Syamsul, Tino, Rani, Jerry, Desy, Nita,Ayu, Eqy dan Wino. Begitu juga dengan yang baru pertama kali bertemu seperti Ibi, Lukman, Diman, Iyan, Fitry, Pahmi, Andra, Kiky, Firdan dan maaf dua delegasi Unpad dan satu Unand yang saya lupa namanya dan tentunya seluruh panitia yang luar biasa bahkan sampai Alumni-alumninya.
            Hari itu adalah hari pelaksanaan Soil Judging Contest (SJC) atau lomba terakhir dari JITI V selebihnya hari berikut adalah field trif dan konservasi penanaman bakau serta camp di Pantasi Pasir Panjang Singkawang. Setelah Makan Siang Peserta yang belum mendapat giliran yakni UB dan Unej berangkat menuju lokasi SJC menggunakan mobil panitia yang lokasinya tidak jauh dari penginapan. Sembari menunggu mereka kembali saya dan yang lain bercengkrama dan berbagi cerita bersama sambil berkumpul dan ada juga yang istirahat melepas lelah sejenak. Semua peserta telah berkumpul dipenginapan dan dari panitia ada sedikit penjelasan tentang penggunaan bor yang bagi kami peserta baru pertama kali melihatnya karena memang itu khusus untuk daerah gambut sedangkan kami sebagian bsear sebelumnya tidak pernah melihat lahan gambut seperti apa.
            Pemberian materi selesai saya. Eqy dan Cendi diajak oleh beberapa alumni menuju Geen Villa yamg merupakan secretariat bagi Alumni Pertanian yang masih mencintai suasana kampus dalam perjalanan kami menemui Deded jalan kaki sendiri kami berhenti mengajaknya ikut serta dengan kami karena khawatir terjadi apa-apa. Tapi dia menolak dengan alasan ingin menikmati kota Pontianak sendiri dan berjanji tidak akan terjadi apa-apa kamipun melanjutkan perjalanan dengan sedikit rasa was-was dihati saya kerena berdasarkan cerita abang-abang itu kalau daerah itu terkenal dengan kerawananya baik itu penculikan sampai pemerkosaan dan pembunuhan itu yang membuat saya tidak tenag dan menghubungi Deded beberapa kali melalui sms namun tidak juga dibalas. Saya tidak tau ada apa dengannya yang jelas saya mulai khawatir ketika sms terakhir saya tidak terkirim dan telfon tidak bisa dihubungi.
            Setelah berkenalan dengan beberapa alumni dan mandi malam di Green Villa kami kembali kepenginapan ternyata kekhawatiran saya benar terjadi dimana begitu sampai saya langsung menanyakan apa Deded sudah kembali dan ternyata tidak kekhawatiran saya langsung memuncak begitu juga dengan Cendi, Ihsan, Stella dan seluruh yang ada disana. Saya, Cendi dan satu orang panitia memutuskan untuk mencarinya dengan jalan kaki menyusuri jalan yang dilalui tadi. Pikiran yang tidak-tidak mulai menghampiri pikiranku mungkin demikian juga bagi yang lain saya benar-benar tidak bisa tenang apalagi jika mengingat cerita para alumni tadi sampai-sampai saya menangis. Setelah beberapa lama jalan akhirnya dari belakang tiba-tiba terdengar panggilan yang suaranya sangat saya kenal. Saya langsung berbalik arah dan benar saja itu Deded Alhamdulillah terimakasih ya Allah itulah yang pertama saya ucapkan begitu melihatnya selamat. Rasa syukur Luar biasa saat itu meski ada sedikit rasa marah namun tidak berani saya ungkapkan karena takutnya malah dimarahi balik dan dikira berlebihan. Namun Cendi sempat terlihat marah. Wajar karena mereka merupakan sahabat sejati yang sangat dekat. Kami pun jalan kembali kepenginapan dimana saya jalan dibelakang mereka memperhatikan keceriaan mereka sambil tidak berhenti mengucap syukur.
            Selesai makan malam kami diajak panitia untuk berwisata malam di Sungai Kapuas kami tentu mengiyakan tawaran itu karena bagi kami kapan lagi bisa kesana. Menggunakan mobil panitia dan beberapa sepeda moto kami berangkat menuju sungai Kapuas dan kaget begitu sampai disana terlihat sangat ramai terutama oleh pemuda-pemudi yang menikmati kasmaran. Lokasinya memang sangat strategis yakni ditengah-tengah kota dan didepannya terdapa Kantor Walikota Pontianak seperti biasa ajang foto-foto tidak pernah terlewat disetiap titik yang dianggap bagus dan menarik mulai dari foto bersama sampai foto sendiri-sendiri dan bahkan ada yang berfoto dengan para gadis pengunjung. Inilah sisi lain dari kami di Fokushimiti selalu ceria dimana saja dan kapan saja tentunya dalam balutan kebersamaan dan kekeluargaan
Wisata Malam Sungai Kapuas
            Selesai dari sungai Kapuas kami tidak langsung kembali kepenginapan melainkan kemi diajak menuju lokasi favorit para remaja untuk berkumpul menikmati malam sambil berbincang-bincang kosong ada juga yang diskusi serius dan seperti biasa selalu ada dua sejoli yang sedang memadu kasih. Hal yang sangat wajar bagi para remaja dan bukan sesuatu yang asing lagi. Saya tidak tau persis nama jalannya jalan apa yang jelas disana sepanjang jalan terdapat deretan kedai bahkan restoran yang hanya buka pada malam hari berderet disisi kiri kanan jalan. Kami yang waktu itu berjumlah lebih dari 30 orang langsung duduk bersama memborong hamper sebagian tempat duduk yang ada dan menyatukannya dari yang awalnya terpisah-pisah. Banyak yang memperhatikan kami karena memang sangat banyak dan jarang ada yang sebanyak itu kata teman-teman panitia. Disana kami memesan minuman sesuai selera masing-masin dan seperti biasa saya hanya memesan kopi hitam tanpa gula. Meskipun keadaan teman-teman sangat terlihat sudah mulai lelah dan ada yang mengantuk namun kami tetap menikmati suasana karena rasa kantuk dan lelah akan hilang ditengah-tengah kebersamaan kami. Seiring larutnya malam dan minuman yang kami pesan rata-rata telah habis dan besok masih ada agenda panitia akhirnya memutuskan untuk membawa kami kembali kepenginapan untuk istirahat.
  menikmati suasana ramai malam hari kota Pontianak
            Sampai dipenginapan karena rasa lelah dan kantuk maka banyak diantara kami yang langsung tidur karena panitia juga mengingatkan kalau besok masih pagi kami akan melakukan perjalanan llumayan panjang keliling kota Pontianak kebeberapa tempat bersejarah. Saya memilih berkumpul didepan bersama beberapa alumni dan peserta lain untuk diskusi kecil sampai sekitar jam empat pagi. Sebenarnya sangat ingin tidur lebih dulu. Tapi melihat alumni-alumni yang antusias dan masih semangat maka saya merasa tidak enak meninggalkan mereka meskipun diperut terasa sakit yang teramat sangatdan menyiksa.
Jam 5 pagi panitia sudah membangunkan kami. Saya sendiri bangun jam 6 dan persis sejak kedatangan saya baru tidur dua jam tadi. Namun semua bukan masalah karena yang saya dapat lebih dari pengalaman namun pelajaran berharga akan arti kebersamaan dan kenangan. Setelah selesai sarapan kami semua naik bus yang sudah dari pagi menunggu kami. Lokasi pertama yang kami singgahi adalah Aloe Vera Centre (AVC) yakni pusat pengembangan tanaman lidah buaya satu-satunya di-Indonesia dan disini terdapat banyak jenis lidah buaya dari berbagai Negara dan untuk berbagai kebutuhan mulai dari minuman sampai produk kecantikan.
Tanaman lidah buaya yang dibudidayakan disini sangat banyak dan besar-besar disini juga merupakan pusat penelitian perkembangan lidah buaya yang dilengkapi dengan beberapa fasilitas laboratorium yang dimiliki. Berdasarkan cerita dari pengelola dulunya terdapat puluhan jenis lidah buaya. Tapi karena banyak yang mati oleh iklim yang berbeda dan tidak cocok maka banyak yang mati dan kini tersisa hanya beberapa belas saja yang akan tetap dipertahankan sambil berusaha memunculkan dari beberapa jenis yang sudah bertahun-tahun tidak memiliki anakan untuk dikembangkan dan jika itu mati maka spesies yang ada akan berkurang karena tinggal satu-satunya yang tersisa.
Tergiur dengan cerita bapak tadi kalau lidah buaya bisa dimakan mentah-mentah setelah dikupas sayapun tidak membuang kesempatan untuk mencoba. Begitu juga dengan peserta bahkan panitia yang lain. Pada awalnya saya kira itu manis dan enak tapi malah sebaliknya sangat pahit dan rasa pahitnya lama sekali menyingkir dari lidah bahkan setelah minum air putih beberapa gelas dan lidah buaya yang sudah dikemas menjadi minuman yang rasanya manis tentunya setelah melalui proses pencampuran. Puas dengan jalan-jalan dan bertanya sekitar Aloe Vera kami pun seperti biasa berfoto ria untuk mengabadikan momen.
Setelah pemberian Plakat kepada pengelola AVC dan foto bersama kami pun melanjutkan perjalanan menuju tugu Khatulistiwa
Aloe Vera Centre (AVC) Pontianak
            Begitu sampai di Tugu Khatulistiwa saya berdoa sejenak mengucap syukur akan capaian luar biasa bagi pribadi saya yang tidak pernah membayangkan bisa kesini. Ini adalah tugu bersejarah kedua yang saya kunjungi setelah sebelumnya berhasil menginjakkan kaki di tugu 0 KM Indonesia disabang pada januari kemarin. Ada beberapa dari kami yang pernah ke tugu 0 KM yang ikut kesini yakni Deded, Ihsan dan Cendi Unsri.
            Bagi saya anak kampong pedalaman capaian ini merupakan sejarah besar dan akan selalu saya kenang dan FOKUSHIMITI lah yang mengantarkan saya kesana FOKUSHIMITI juga yang mempertemukan saya dengan orang-orang luar biasa dan hebat. Setelah menulis dibuku tamu satu persatu kami semua masuk dan melihat-lihat disekitar area tugu yang sudah tertata rapid an didesign dengan baik. Didalamnya terdapat banyak sejarah-sejarah baik dalam bentuk foto maupun tulisan yang menceritakan tentang sejarah tugu.
            Selain membaca sejarah-sejarah yang ada kami mendapat beberapa penjelasan penting dari pengelola tugu terkait sejarah tugu dari awal sampai sekarang ini kami juga kembali memasang gaya berfoto ria dari yang foto bersama sampai sendiri-sendiri dengan berbagai gaya. Inilah cara kami untuk tidak saling melupakan. Puas dengan didalam kamipun keluar dan akan melanjutkan perjalanan kebeberapa tempat lainnya kembali sebelum naik bus kami memanfaatkan untuk berfoto ria sampai-sampai panitia berkali-kali memanggil kami untuk masuk bus.
Tugu Khatulistiwa Pontianak

            Semua peserta telah naik dan kamipun akhirnya melanjutkan perjalanan. Kali ini tempat yang akan kami tuju adalah Keraton Kesultanan kerajaan Kalimantan Barat yang masih dirawat dengan rapid an terlihat keasliannya mulai dari bentuk bangunan, benda-benda peninggalan serta peninggalan-peninggalan lain yang penting. Setelah melepas alas kaki dan bersalaman dengan penjaga kamipun masuk. Kali ini ada yang berbeda dimana biasanya kami selalu mengeluarkan suara yang sering menimbulkan kebisingan baik dalam berfoto maupun bercanda terganti dengan suara yang pelan dan sopan. Yang menarik adalah jika berfoto telapak kaki kita tidak boleh terlihat karena bagi mereka itu tidak sopan dan akhirnya sayalah yang mendapat teguran itu waktu akan berfoto bersama didepan kursi sang raja.


                Kami juga bertanya-tanya pada para penjaga tentang sejarah-sejarah benda peniggalanKerajaan. Meskipun disana terdapat keterangan namun tetap saja tidak lengkap dan tidak rinci seperti penjelasan yang kami dapatkan dari mereka. Kami tidak terlalu lama disini karena masih akan melanjutkan kebeberapa tempat lainnya. Seetelah selesai dengan foto-foto dan elihat-lihat sekitar kami kembali melanjutkan perjalanan kali ini kami akan melanjutkan menuju Museum Provinsi Kalimantan Barat untuk melihat sejarah Kalbar di masa lalu.
Keraton Kalimantan Barat
            Sampai di Museum kami mulai merasa kelelahan. Namun rasa itu tetap kalah oleh semangat dan kebersamaan kami semua. Tidak ada alas an untuk kami merasa lelah ditengah-tengah kebersamaan seperti ini dan setelah mendengar beberapa pengarahan dan sambutan dari pengurus Museum kamipun masuk untuk melihat-lihat koleksi museum yang tertata rapid an menampakkan gambaran kehidupan masa lalu masyarakat Kalbar mulai dari peradaban sampai keseharian masyarakatnya.
            Puas dengan memutari seisi Museum dan koleksinya dengan dipandu petugas pemandu museum sambil sesekali memanfaatkan beberapa objek untuk mengabadikan gambar baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri kamipun keluar gedung dan berkumpul dibelakang dimana disana panitia sudah menyiapkan makan siang bagi kami. Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga. Kamipun menikmati hidangan makan siang bersama sambil sesekali bercanda. Jam sudah menunjukkan jarumnya pada pukul 13.30 WIB dan panitia memberikan waktu saampai pukul 14.30 untuk istirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan kelokasi lain. Waktu sesaat itu kami manfaatkan untuk istirahat ada yang tidur sejenak dibawah rindangnya pohon ditengah panasnya suhu Pontianak. Saya sendiri memilih duduk santai bersama beberapa panitia dan peserta lainnya dibawah pohon palm yang berdiri kokoh dipinggir kolam memberikan kedamaian dan kesejukan.
            Ajang foto-foto tidak terlupa disini terlihat ada yang sibuk saling foto dan bahkan ada juga yang duduk berbaris saling pijit memberi kesan damai dengan tawa lepas dari mereka semua. Karena rasa sakit kembali muncul diperut saya. Saya memilih diam saja ditempat tadi sambil memijit-mijit kepala Cendi dan Ihsan secara bersamaan.
Museum Provinsi Kalimantan Barat
Setelah istirahat terasa cukup dan waktu menunjukkan pukul 14.30 WIB sesuai dengan yang dikatakan panitia bahwa pada jam itu kami akan kembali melanjutkan perjalanan. Kali ini kami dibawa kerumah mimpi yang merupakan semacam sanggar untuk para seniman muda dalam berbagai hal mulai dari music, tari, teater sampai fhotografer untuk menampung minat dan bakat mereka. Karena kebetulan waktu itu ada pameran foto dan pagelaran seni lainnya kami diundang untuk menghadiri. Sebenarnya acara dimulai pada malam hari. Namun karena berdasarkan draft acara kami disna jam sekian dan hanya sebentar akhirnya kami disambut lebih dulu. Kami mendapat penjelasan tentang rumah mimpi dan apa saja yang dilakukan disana. Setelah itu kami diajak melihat hasil-hasil foto yang akan dipamerkan dan nonton bersama film documenter tentang Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS) yang merupakan dananu yang memiliki banyak keunikan yang dilanjutkan dengan diskusi bersama kepala TNDS. Waktu sudah semakin sore dan kamipun pergi dari rumah mimpi untuk menuju rumah adat Kalimantan Barat.
Rumah Mimpi dan Hasil Karya Para Fhotograpernya
            Semua peserta telah naik keatas bus kamipun berangkat kembali menuju rumah adat Kalbar yang sekaligus istirahat untuk menunaikan ibadah sholat magrib bagi yang menjalani. Kami menikmati suasana disekitar rumah adat yang terletak ditengah kota itu. Terlihat ukiran dan lukisan dinding yang khas disetiap dinding rumah, tangga kayu yang dibuat sederhana dan menawan demikian juga patung-patungnya yang artistik.
Rumah Adat Kalimantan Barat
            Adzan magrib menggema dan kamipun beranjak menuju Masjid terdekat untuk menunaikan kewajiban. sebagianbesar dari kami jalan menuju Asrama Haji Pontianak karena disana letak masjid terdekat lalu disusul peserta lain menggunakan bus. Sholat selesai kamipun diajak kepusat oleh-oleh Kalimantan Barat yang merupakan lokasi terakhir hari ini. Seperti biasa teman-teman berburu barang khas untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh baik untuk teman, pacar dan keluarga. Saya sendiri hanya menikmati suasana sepanjang took yang berderet panjang sambil sesekali melihat teman-teman belanja sampai akhirnya Eqy memintaku mencari apa yang saya mau. Dia yang membelikan dan sayapun memilih kalung kayu. Saya duduk kembali menunggu teman-teman selesai belanja dan Andra Unpad datang memberikan gantungan kunci khas Pontianak. Karena rasa diperut yang sangat sakit kembali datang dengan rasa sakit yang luar biasa sayapun memilih kembali ke bus dan berbaring di kursi paling belakang dengan harapan sakitnya berkurang sampai tanpa sadar saya tertidur dan dibangunkan jerry.
            Sampai dipenginapan teman-teman berencana untuk main futsal. Setelah makan malam selesai merekapun berangkat menuju lapangan futsal terdekat saya dan beberapa yang lain menyusul dengan jalan kaki. Saya tidak main karena memang belum bisa dan rasa sakit yang dari tadi belum hilang-hilang namun saya tidak mau ada yang tau akan sakit itu sehingga pura-pura tidak sakit. Awalnya saya bisa menonton sejenak keceriaan teman-teman bermain. Namun rasa sakit tidak mau kompromi sedikitpun dan akhirnya saya kembali berbaring menahan sakit sampai tertidur lumayan lama. Saya dibangunkan Stella untuk pulang lebih dulu karena yang perempuan sudah mau istirahat mengingat besok akan menempuh perjalanan panjang kepantai pasir panjang kota Singkawang untuk Aksi Konservasi penanaman bakau dan Camp semalam untuk makrab dan menikmati indahnya suasana malam dipantai.
Dengan rasa sakit yang tidak kunjung pergi saya mencoba tidur. Namun tetap tidak bisa sampai akhirnya saya main PS dengan Eqy beberapa kali sampai teman-teman kembali dari bermain futsal. Permainan PS pun diganti dengan teman yang lain dan saya mencoba tidur tapi tetap tidak bisa dan akhirnya saya duduk diluar untuk duduk dengan panitia sambil diskusi kecil untuk menghilangkan jenuh serta menahan sakit. Akhirnya jam 4 pagi saya baru bisa tertidur dan jam 6 pagi sudah bangun untuk persiapan menuju Singkawang.
Sarapan selesai pagi itu kamipun berkumpul menunggu bus yang akan membawa kami menuju Singkawang. Jam delapan busnya datang dan perjalanan panjangpun kami mulai. Karena masih ngantuk saya ambil posisi dibawah beralaskan tarpal dan berbantal tas saya tidur terlentang beberapa saat sampai tiba dipemberhentian saat sopirnya ingin istirahat sejenak dan kamippun turun untuk minum dan membeli makanan ringan. Sekitar 30 menit berhenti perjalanan kembali dilanjutkan dan sampailah kami di lokasi penanaman bakau. Setelah mendengar beberapa pesan dan pengarahan dari panitia kamipun membawa bibit bakau untuk kami tanam. Karena lokasi penanaman bakau agak ditengah dan melewati jalan lumpur yang dalam kamipun jalan dengan setengah kaki masuk lumpur. Awalnya kami menanam dengan lancer. Tapi karena beberapa teman mlai bercanda dengan lumpur dan saling lempar maka kami semuapun mulai saling balas dan terjadilah perang lumpur yang sangat seru dan benar-benar seperti anak kecil yang bermain lepas tanpa beban sampai-sampai saya tidak sadar akan apa yang mengalami saya saat ini. karena saya keasikan saya lupa dan baru terasa sanagt sakit begitu akan selesai. Sayapun memilih berhenti dan kembali kedarat untuk membersihkan diri seadanya biar tidak terlalu kotor dalam bus.
Aksi Konservasi Penanaman Bakau
            Perang lumpur membuat kami semua kotor namun tetap ceria. Bukan hanya baju yang kena lumpur ada yang mukanya kena semua bahkan ada juga yang rambutnya berubah menjadi lumpur. Tapi kembali inilah kami, inilah cara kami untuk tidak saling melupakan dan ini yang tidak akan kami lupakan selamanya.
            Akhirnya perjalanan berlanjut ke Tujuan terakhir yakni Pantai Pasir Panjang Kota Singkawang Kalimantan Barat dimana disana sudah ada panitia yang lebih dulu datang mempersiapkan acara dan tempat. Tenda komandopun sudah siap menyambut kami begitu juga pantai yang indah dengan fanorama yang menawan. Badan yang masih kotor terkena lumpur membuat kami semua langsung terjun ke pantai untuk berendam dan membersihkan diri. Saya yang sudah lama tidak melihat pantai yang indah seperti ini langsung berendam seperti yang sering saya lakukan di Lombok. Pantai itu membuatku merindukan Lombok dengan dekapan pantainya yang indah dan menawan serta deburan ombak yang memanjakan telinga tidak lupa hembusan anginnya yang membuat melayang angan ke nirwana.
Saat Pertama tiba di Pantai Pasir Panjang
            Waktu sudah semakin sore dan matahari kian turun dari singgasana untuk digantikan indahnya sinar bulan menghiasi malam kami disana. Kamipun bergegas dari dekapan air laut untuk mengganti pakaian dan makan. Ada juga yang mandi membersihkan diri untuk menghilangkan lengket akibat air laut sementara saya seperti biasa tidak membilas diri dengan air tawar karena memang jika mandi pantai saya tidak pernah membilas dengan air tawar dari dulu sampai badan benar-benar kering dan bahkan tidak sama sekali selama beberapa hari.
            Makan selesai kami kembali ke pantai untuk menikmati sore dan indahnya shunset namun sayang sekali waktu itu awan menutupi cahaya matahari sehingga shunset tidak terlihat sempurna. Namun meski demikia tetap saja memberikan keindahan dan memanjakan mata kami semua. Tidak lupa kami manfaatkan untuk foto ria baik bersama maupun sendiri-sendiri untuk mengabadikan momen tak terlupakan.
            Disini kami benar-benar merasa damai dan tenang jauh dari kemunapikan kota dan hiruk pikuk yang membosankan. Disini kami benar-benar menyatu satu sama lain menikmati keindahan alam dan indahnya kebersamaan. Disini pula sejarah baru tercipta untuk kami semua sejarah yang tidak akan kami lupakan, sejarah yang akan menemani perjalanan hidup kami kedepan dan mengawal persaudaraan kami. Tidak ada yang lebih indah bagi kami selain suasana seperti ini dimana kami berkumpul menjadi satu dari perbedaan yang begitu nyataebur jadi satu menggapai satu tujuan dan mewujudkan satu angan. Inilah FOKUSHIMITI yang telah menyatukan kami semua, inilah FOKUSHIMITI yang akan terus kami cintai, kami jaga, kami pertahankan dan kami banggakan. Karna Fokushimiti kami disini, karna Fokushimiti kami bertemu dan karna Fokushimiti juga lah kami merasakan indahnya kekeluargaan.
Senja hari nan damai bersama keluarga besar FOKUSHIMITI di Pantai Pasir Panjang Kota Singkawang Kalimantan Barat
            Malam pun tiba dimana kami kembali melanjutkan cerita indah tak terlupakan ditempat damai nan sejuk. Saya bersama beberapa alumni dan peserta berkumpul di dekat api unggun sambil menikmati lezatnya ikan kakap bakar ala kami dipinggir pantai. Nmaun lezatnya ikan tetap tidak dapat mengganti damainya suasana dan kebersamaan kami. Saya yang mulai merasakan datangnya sakit luar biasa yang masih sering datang akhirnya memilih tiduran diatas pasir ditempat yang sepi membuatku tertidur sesaat dan terbangun mendengar suara canda tawa disebelah ditemani api unggun besar. Saya tidak tau acara apa disana dan menghampirinya ternyata acaranya penyampaian kesan pesan dari peserta dan panitia selama mengikuti acara. Saya sangat menyayangkan karena melewati acara itu yang disebabkan oleh sakit yang membuatku harus menyendiri agar tidak diketahui yang lain kalo saya sakit dan sangat sakit. Karena saya baru datang maka panitia langsung meminta saya untuk memberikan kesan pesan selama acara.
            Terimakasih untuk seluruh panitia atas kerja keras dan semangatnya menyiapkan acara hingga berhasil seperti ini. Kembali terbukti kesolidan kita dengan segala kekurangan dan keterbatasan kita mampu membuat sejarah baru tak terlupakan. Fokushimitilah yang telah menyatukan kita hingga berkumpul ditempat bersejarah ini jangan ada alas an untuk kita saling melupakan dan memisahkan diri karena memang tidak ada alasan untuk hal itu. Keberadaan kalian semua telah memberiku semangat luar biasa dalam hidup dan izinkanlah saya menyimpan kalian semua dengan indah dalam lubuk hati saya sebagai sumber kekuatanku untuk mempertahankan apa yang seharusnya saya pertahankan dan lanjutkan semoga ikhlas mengorbankan sebagian besar waktu muda untuk mencari ilmu dan berkarya. Itulah sepenggal kata yang saya katakana dalam kesempatan itu.
            Bagi saya Fokushimiti lah keluarga saya yang kedua. Disini saya mendapatkan suasana yang benar-benar saya rindukan dan dambakan dalam hidup, disini saya menemukan orang-orang luar biasa dengan segala kekuatan dan semangatnya. Malam semakin larut dan banyak diantara kami yang tertidur karena rasa capek setelah melewati rangkaian acara yang padat. Saya tetap memilih duduk dipantai menikmati indahnya malam bersama peserta dan panitia lainnya hingga pagi menjelang.
            Pagi yang cerah menyambut kami untuk kembali memanjakan diri saya tidak membuang kesempatan untuk berendam pagi merasakan segarnya air pantai bersama teman-teman dari Unpad sekitar satu jam. Panitia mengingatkan kamim untuk packing karena sebentar lagi bus akan datang untuk membawa kami kembali ke Pontianak untuk penutupan. Kamipun bergegas dan kekamar mandi untuk membersihkan diri sementara saya hanya mengganti pakaian dan tidak mandi.
            Sembari menunggu bus menjemput kami. Kami berkumpul dipantai menikmati saat-saat terakhir disana sambil sarapan dengan hidangan seadanya yang disiapkan panitia. Bus pun datang kami segera bergegas naik dan sampai jumpa pantai pasir panjang, sampai jumpa singkawang dan sampai jumpa kenangan. Kami akan kembali disatu hari untuk mengulang kembali cerita kami. Kamipun meninggalkan pantai indah itu dan sampailah dipontianak. Kami langsung menuju Fakultas Pertanian untuk mengikuti penutupan yang merupakan rangkaian terakhir dari acara Jambore Ilmu Tanah Lima Universitas Tanjungpura Pontianak.
            Universitas Brawijaya meraih juara 1 untuk SJC dan Poster, Universitas Padjajaran meraih juara 2 untuk SJC dan Poster, Universitas Sriwijaya meraih juara 3 SJC dan Universitas Andalas meraih juara 3 Poster. Selamat dan sukses kepada para juara. Teruslah berkarya dalam hidup dan jangan pernah berhenti melanjutkan sejarah-sejarah hidup. Setelah penyerahan trophy dan plakat kepada para pemanang dan peserta maka berakhirlah acara JITI V ini. Terimakasih untuk seluruh panitia dan semua yang terlibat dalam acara bersejarah ini. Terimakasih atas sambutan hangat dan luar biasa dari seluruh keluarga besar Keluarga Mahasiswa Ilmu Tanah (KAMAHITA) Universitas Tanjungpura Pontianak.
Seiring dengan berakhirnya penutupan maka kami bergegas menuju penginapan yang letaknya tidak jauh dari kampus. Dalam perjalanan tidak lupa kami foto bersama didepan kampus untuk mengabadikan momen kebersamaan kami. Karena kapal berangkat jam delapan malam maka kami dari UB (Syamsul, Rani, Adit, Tino, Nita dan Ayu) UNEJ (Jerry, Desi dan Fahmy) serta saya segera bergegas untuk pulang. Awalnya saya tidak tau kapan bisa pulang karena benar-benar tidak ada dana sama sekali. Tapi siang tadi ada alumni yang megirimkan saya uang untuk pulang sejumlah Rp300.000 yang akhirnya bisa membuat saya pulang tapi hanya sampai Malang dan saya berencana akan tinggal disana sampai ada biaya untuk melanjutkan perjalanan ke Lombok. Malam itu kami berpisah dengan seluruh panitia dan peserta lainnya.
Penutupan dan foto bersama didepan kampus
Malam itu saya sangat berharap bisa bicara dengan Deded karena selama dalam acara kami persis tidak pernah duduk bersama membagi cerita karena memang dia sibuk dan tidak ingin melewati suasana kebersamaan begitu saja. Tapi dia tidak bisa dan hanya keluar sebentar sesaat sebelum kami berangkat. Tapi bagaimanapun dia tetaplah adikku yang luar biasa dan hebat orang yang senantiasa memberiku kekuatan dan semangat. Meskipu selama disana kami hamper tidak pernah bersama bercerita saya tetap bahagia bisa kembali bertemu dengannya melihat cerianya, canda tawanya, semangatnya dan tentu saja yang selalu membuatku bangga dengannya adalaha keikhlasannya. Ada rasa sedih memang. Tapi tentunya saya tidak boleh egois dan mementingkan diri sendiri. Akhirnya jam setengah delapan kami berangkat kepelabuhan diantar Aldy, Yudi dan Kiki Unpad. Begitu sampai diatas kapal Kiki telfon dan meminta saya turun untuk mengambil sesuatu di Yudi. Saya kaget ketika Yudi memberikan saya bekal untuk digunakan selama diatas kapal.
Kapal mulai bergegas dan perlahan kota Pontianak semakin jauh dan akhirnya tidak terlihat lagi. Sampai jumpa Pontianak sampai jumpa saudara/saudariki semua. kutunggu saat bersama kalian selalu dan selamanya. Semoga masih ada jalan untukku temui orang luar biasa seperti kalian semua. Kapal terus melaju melintasi samudra luas dlam perjalanan sampai dua hari yang akan datang. Dalam perjalanan malam itu Bang Nav menghubungi saya dan minta nomor rekening. Awalnya saya tidak tau kenapa. Tapi ternyata dia meminta panitia untuk mengirimi saya uang sebaga ongkos pulang ke Lombok. Saya benar-benar terharu akan itu. Mereka yang sudah mengeluarkan begitu banyak dana untuk JITI masih menyempatkan diri untuk membantu saya. Saya benar-benar merasa terharu dan bahkan merasa bersalah akan ini yang membuat mereka terbebani. Sungguh maafkan saya kawan. Malam pertama diatas kapal saya lewati bersama Jerry dan Tino sampai jam 1 dini hari. dan tertidur dikantin dideck enam kapal Bukit Raya yang akan membawa kami sampai pelabuhan Tanjung Perak Surabaya lusa.
Pagi pertama diatas kapal kami sambut dengan perasaan damai ditemani terbitnya matahari pagi dibalik bukit yang terletak ditengah laut.  Indah sekali terlihat meskipun disekitar tidak terlihat tanda-tanda kehidupan sedikitpun. Yang ada hanya suara ombak terbelah kapal dan mesin kapal yang tiada henti. Bresama Phio Malaikat kecilku dan teman-teman yang lain kami nikmati syurga dari tengah laut dunia nyata.
Damainya Matahari Pagi Ditengah Samudra
            Aktivitas diatas kapal tidak jauh dari tidur dan duduk santai di de paling atas sambil menikmati luasnya laut membentang sambil sesekali jalan-jalan melihat sekitar. Yang paling seru adalah ktika kami semua berkumpul didalam kamar dan main games tebak-tebakan. Terasa sangat akrab meskipun itu permainan untuk anak SD bahkan TK. Tapi kami sangat menikmatinya.
            Akhirnya rabu sore kami sampai dipelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Tapi waktu packing Phio tidak ada ditempat. Saya kaget dan takut luar biasa karena Phio tidak ada sampai-sampai disemua sudut dan bak sampah saya cari dengan harapan dia masih disana. Lama sekali kami mencari dan tidak ketemu-ketemu saya lemas dan putus asa wajah saya pucat dan tidak ada semangat sampai akhirnya Tino datang dan bilang kalo dia yang menyimpannya didalam tasnya. Alhamdulillah saya langsung mengambil dan menciumnya saya tidak melepasnya sampai malang dan tetap dipelukan. Begitu Turun Dari kapal dan Menuju Terminal Diasana kami berpisah dengan Jerry dan Desy yang akan mampir dulu dirumahnya Desy sementara kami ber delapan akan melanjutkan perjalanan kecuali Fahmy yang akan langsung ke Jember kamipun berpisah di Terminal Bungur Asih Surabaya. Kami bertujuh melanjutkan perjalanan ke Malang. Sekitar dua jam perjalanan kami sampai di Terminal Arjosary Malang dan menunggu teman-teman UB menjemput. Yang paling membuat saya kaget dan terharu adalah sambutan kawan-kawan terhadap para delegasi. Mereka menyambut dengan Spanduk selamat dan mars HMIT. Benar-benar sebuah kejutan dan saya meskipun bukan termasuk bagian dari mereka ikut merasakan kebanggaan dan sangat terharu akan hal itu. Kekompakan dan kekeluargaan yang luar biasa dan bagi saya hanya ada di Ilmu Tanah.
            Malamnya saya tidur di kostnya Syamsul dan begitu pagi saya diajak kekampus untuk berkumpul dengan yang lain dan siang baru saya melanjutkan perjalanan setelah tadi malam dari panitia Jiti mengirimi uang untuk biaya saya pulang. Setelah pamitan dengan semua dan dikasi sangu sama Syamsul akhirnya saya berangkat menuju stasiun Kota Baru Malang diantar Tino. Akhirnya sayapun melanjutkan prjalanan ke Lombok. Dalam perjalanan tepatnya diterminal bus Gilimanuk Bali sewaktu menunggu bus jurusan pelabuhan Padang Bai Bali saya bertemu dengan seorang petualang dari Medan yakni Ubul yang melaksanakan ekspedisi pribadi ke tujuh puncak Indonesia diatas ketinggian 3000 MDPL di pulau jawa, Bali dan Lombok. Diterminal bus Denpasar saya berpisah dengannya setelah saling menukar kontak dan akan bertemu lagi sewaktu dia datang ke Lombok.  bersama Phio malaikat kecilku saya melanjutkan perjalanan dan pada hari jum’at siang saya sampai Pelabuhan Lembar dijemput Hendra setelah sebelumnya saya telfon dia untuk menjemput.
            Inilah kisah dalam JITI V. Penuh kekeluargaan dan kebersamaan dalam balutan kasih sayang dan tentunya kesamaan tujuan. VIVA SOIL!!!!!!!!!!!!!




PEKAN OLAHRAGA ILMU TANAH (PORI) UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG JULI 2011
            Salah satu program kerja yang dihasilkan pada Muskerwil pada oktober 2010 adalah Pekan Olahraga Ilmu Tanah (PORI) yang akan dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah (HMIT) Universitas Brawijaya Malang. Pelaksanaannya pada tanggal 11-17 Juli 2011. Awalnya Teman-teman HMIT ragu untuk melaksanakan program ini yang dikarenakan oleh keadaan setiap Himpunan dimasing-masing Universitas sedang dilanda masalah yang ditimbulkan oleh adanya kebijakan Merger yang mengakibatkan beberapa himpunan tidak punya regenerasi anggota baru karena memang jurusan atau program study ilmu tanah sudah tidak ada mahasiswa baru lagi. Yang ada hanya konsentrasi itupun pada semester lima dan ada juga yang pada semester enam dengan ini maka regenerasi tertunda selama dua tahun atau dua kepengurusan. Batu sandungannya tidak hanya itu. Tetapi hasil merger yaitu program study agroekoteknologi rata-rata telah memiliki himpunan masing-masing dan mahasiswanya telah masuk himpunan itu sejak awal sehingga untuk masuk himpunan ilmu tanah menjadi semakin sulit. Tapi itu bisa diatasi dengan pendekatan yang dilakukan dan AD/ART yang memperkenankan mahasiswa yang mengambil konsentrasi tanah untuk masuk himpunan mahasiswa ilmu tanah.
            Yang menjadi ketakutan teman-teman HMIT adalah sedikitnnya universitas yang akan hadir terkait masalah diatas. Tapi setelah teman-teman HMIT bisa diyakinkan bahwa bisa dijamin akan banyak universitas yang akan datang maka merekapun bersedia melaksanakannya.
            Proposal PORI pun datang pada sekretariat kami pada bulan Juni 2011 maka kamipun berkomitmen untuk menghadiri acara tersebut. Kami langsung buat famplet dengan tujuan untuk mengajak serta mahasiswa Agroekoteknologi keacara tersebut. Informasi kami sebar kesemua anggota Himilta setelah beberapa hari maka terpastikanlah yang akan ikut sejumlah sembilan orang diataranya Saya, Ridwan (Ketum) Shafprada (Sekum), Fuad, Nu’mansyah, Azam, Jihad, Ardi dan Tutik. Kamipun berangkat pada hari jum’at tanggal sembilan juli menggunakan bemo kota yang kami carter menuju pelabuhan lembar Lombok. Dipelabuhan lembar kami tidak membeli tiket di loket karena ingin mencari harga yang lebih murah dan kamipun dapat yakni ikut bus sampai kapal dengan bayaran Rp25.000/ orang. Begitu sampai kapal kamipun langsung menurunkan barang-barang bawaan kami dan mencari tempat duduk yang nyaman karena perjalanan menuju bali cukup lama yakni empat jam. Karena penumpang kapal sangat penuh terutama oelh wisatawan asing yang baru saja tamasya ke lombok kamipun duduk seadanya di deck 3 kapal. Kapal berangkat meninggalkan lembar pada pukul 13.00. Pada awalnya perjalanan biasa-biasa saja karena. Namun setelah memasuki lautan lepas kapal mulai goyang dan semakin keras dihantam gelombang setinggi hampir satu meter. Raut muka kami terlihat gelisah dan ada rasa ngeri dalam pikiran kami dengan keadaan seperti ini terutama Azam yang langsung pucat dan terkulai lemas karena baru pertama kali naik kapal. Akhirnya setelah hampir empat jam kami terombang-ambing kapalpun sampai dipelabuhan Padang bai Bali kamipun tenang dan lega terlepas dari bahaya. Sebelum turun kapal kami berfose sejenak dari atas kapal dengan background pelabuhan tidak lupa kami mengakjak bule perempuan yang waktu itu ada didekat kami. Kamipun turun dan langsung mencari angkutan menuju Denpasar untuk melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan Gilimanuk Bali. Kendaraanpun kami dapat setelah negosiasi harga dan langsung meninggalkan padang bai. Sekitar dua jam perjalanan kami tempuh untuk sampai ke terminal ubung Denpasar. Sesampai kami diterminal kami langsung dikerumuni para makelar terminal. Mereka membawa barang-barang kami agar kami naik kendaraannya. Tapi kami tidak mau tergesa-gesa dan memang menunggu salah satu kakak Nu’man yang memang menjadi makelar disana. Kakaknya Nu’man datang merekapun pergi setelah memberitahu bahwa kami adalah adik-adiknya. Kali ini kami berpisah dengan Azam kaarena dia bilang tidak kuat jika estafet seperti kami dan meminta izin agar dia bisa pake bus langsung menuju Malang. Karena melihat kondisinya yang memang sudah lemas sejak dikapal maka kamipun mempersilahkannya. Sebelum berangkat Agus dari UNUD yang sudah janjian akan ketemu di Terminal datang dan akan ikut dengan kami sampai Jember dimana dia akan mengikuti Musyawarah Wilayah ( MUSWIL) Forum Mahasiswa Agroteknologi/Agroekoteknologi wilayah tiga di Universitas Negeri Jember bersama Jihad. Dalam perjalanan kami ngobrol banyak dengan Agus terkait organisasi. Karena perjalanan menuju Gilimanuk lumayan jauh yakni menempuh waktu sekitar empat jam kamipun memanfaatkannya untuk istirahat sejenak.
  Pelabuhan Lembar Lombok dan saat baru sampai pelabuhan Padang Bai Bali.
            Sekitar jam dua belas malam kami sampai pelabuhan Gilimanuk kamipun langsung menuju loket pembelian tiket untuk menyebrang ke Pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Tiket kami dapatkan dan kamipun langsung menuju kapal. Tiga puluh menit waktu yang ditempuh kamipun sampai di pulau jawa. Slamat datang dipulau jawa saya ucapkan kepada teman-teman yang baru pertama kali ikut. Kami tidak berlama-lama dipelabuhan dan langsung menuju stasiun setelah mengambil foto sesaat di depan gerbang. Dalam perjalanan menuju stasiun kami bertemu Dida seorang Back Packer perempuan asal jakarta yang baru pulang dari Lombok. Dia berangkat sendiri diri dan terlihat sangat santai dan menikmati perjalanan. Kami berkenalan dengannya dan mengajaknya bergabung dengan kami saja. Diapun tidak menolak maka bergabunglah kami. Sebelum masuk stasiun kami foto dulu depan gerbang stasiun. Sesampai stasiun kami cari tempat untuk istirahat sampai pagi jam lima karena kereta api menuju malang berangkat jam lima pagi sementara jam ditangan menunjukkan pukul 12.30 WIB. Kami berkumpul didepan stasiun ada yang tidur dan ada pula yang diskusi dan bercanda dengan kami. Suasana yang sudah tidak asing bagi kami anak tanah tidur disembarang tempat termasuk pelataran staiun seperti ini. Pagi telah tiba kami bersiap-siap sementara saya antri tiket teman-teman yang lain menunggu didalam stasiun yang baru saja dibuka. Tiket kami dapat maka kamipun langsung menuju kereta yang masih kosong dan mencari tempat yang nyaman. Saya langsung mencari tempat sendiri untuk tidur dengan nyaman. Namun tidak lama dalam perjalanan kereta sudah penuh dengan penumang yang naik di stasiun-stasiun lainnya setelah stasiun Banyuwangi. Sampai Jember Jihad dan Agus turun sementara kami kembali melanjutkan perjalanan menuju malang. Sekitar delapan jam waktu yang kami tempuh dari Banyuwangi menuju Malang. Sesampai distasiun kami sudah ditunggu panitia untuk membawa kami menuju kampus UB dan kami berpisah dengan sahabat baru kami Dida.

Stasiun Bayuwangi menunggu kereta
Akhirnya untuk ke lima kali saya pribadi menuju malang tepatnya Universitas Brawijaya Malang dan semua adalah karena ilmu tanah dan Fokushimiti. Kami istirahat di Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) FP UB tepatnya Sekretariat Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM).  Rasa kantuk menyerang dan akhirnya kami tidur semua hingga sore. Beberapa panitia dan angkatan-angkatan tua UB yang saya kenal datang satu persatu kamipun bercengkrama dengan mereka semua begitu juga dengan teman-teman yang baru bangun. Saat malam tiba kami keluar diantar deki untuk makan malam keluar kampus. Namun sebelum keluar kami mutar lewat Rektorat untuk foto disana. Selesai makan kami kembali kekampus dan disana sebagian dari kami tidur dan sebagian lagi bercengkrama sampai larut malam.
Jalan malam kampus UB sambil cari makan malam
 Selamat pagi Malang, selamat pagi UB kamipun terbangun dan sesaat kemudian tiga delegasi UNS yakni Wildan,Alan dan Agung serta tujuh delegasi UGM yakni Rizky (Korwil III) Hanim (BPO), Dian, Bayu, Akbar, Asing dan datang menyusul. Kami menyambut mereka, bersalaman dan langsung berkumpul bercanda ria setelah lama tidak kumpul. Kami sarapan bersama setelah minta tolong sama panitia untuk membelikan nasi. Karena hari ini  masih hari acara bebas dan pembukaan baru nanti malam maka kami putuskan untuk jalan-jalan disekitaran kampus. Tanpa ditemani panitia kami keluar. Pertama tentunya plang nama Fakultas Pertanian UB sebagai momen mengabadikan gambar. Kami kemudian melanjutkan perjalanan menuju rektorat UB kali ini Nita dan satu panitia perempuan serta satu laki menemani kami. Kami foto bersama didepan rektorat UB dan setelah diskusi sesaat kami melanjutkan perjalanan menuju Malang Town Square atau orang malang biasa menyebutnya MATOS. Disana kami masuk hanya melihat-lihat saja sungguh kebiasaan yang tidak biasa bagi sebagian besar dari kami. Sebentar kami disana kamipun keluar. Karena kami terpencar akhirnya kami menunggu yang lain didepan. Beberapa saat menunggu kami dapat kabar bahwa yang kami tunggu-tunggu ternyata sudah dikampus duluan maka kamipun kembali sambil dijalan kami mampir beli cilok.
  Jalan-jalan bersama seputar kampus bersama delegasi UGM dan UNS
            Sesampai dikmpus kami kembali berkumpul sementara panitia mulai sibuk mempersiapkan dekorasi panggung untuk acara pembukaan nanti malam. Malam pembukaan pun tiba kami berkumpul dilapangan fakultas pertanian UB didepan PKM. Seluruh delegasi telah berkumpul begitu juga dengan panitia sudah mempersiapkan dengan matang. Rani langsung mengambil alih sebagai MC. Seperti biasa yang pertama adalah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya yang merupakan lagu pemersatu bangsa Indonesia kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari pihak-pihak yang berwenang secara bergantian memberikan sambutan sampai akhirnya saya terkaget ketika Rani menyebut nama saya untuk memberikan sambutan. Respon kaget bukan karena tanpa alasan. Saya bukanlah pengurus dalam FOKUSHIMITI baik nasional maupun wilayah maka seharusnya saya tidak berhak memberikan sambutan. Tapi karena sudah dipanggil maka saya harus naik keatas panggung untuk memberikan sambutan. Acara pembukaan selesai kemudian dilanjutkan dengan acara sharing tentang sejarah Fokushimiti yang kembali mengagetkan saya karena Rani memanggil saya untuk naik panggung bersama Rizky yang menjabat sebagai koordinator Wilayah III. Harusnya Rizky yang berhak menyampaikan sejarah Fokushimiti. Tapi saya kembali dipanggil untuk menyampaikan. Meskipun berat tapi ada suatu kebanggan dalam diri saya diberi kepercayaan untuk berbagi sedikit pengetahuan saya tentang fokushimiti kepada teman-teman yang lain. Seluruh rangkaian acara pembukaan selesai maka tibalah waktunya kami makan malam yang sudah disediakan oleh panitia untuk kami. Acara makan malam yang sangat sederhana itu bisa kami nikmati dengan nikmat berkat kebersamaan kami makan secara bersama.
Acara pembukaan Pekan Olahraga Ilmu Tanah Indonesia
            Acara pembukaan selesai kami membubarkan diri untuk istirahat dan ada juga yang memilih tetap berada dilapangan untuk berkumpul dan berdiskusi seakan-akan tidak mau melewatkan begitu saja momen berharga berkumpul dengan teman-teman dari daerah lain. Sementara yang lain berkumpul dan istirahat saya dan beberapa perwakilan delegasi yang lain menuju ruangan bersama panitia untuk urusan registrasi. Setelah beberapa saat negosiasi akhirnya registrasi selesai sayapun kembali berkumpul dengan yang lain dilapangan. Bercerita, bercanda dan main berbagai permainan malam itu benar-benar berharga. Akhirnya setelah jam 1 WIB kami semua memutuskan untuk istirahat menginngat besok ada agenda pertandingan pertama yakni voly ball.
            Selamat pagi teman-teman mari silahkan bangun bersih diri dan sarapan biar kita segera berkumpul dilapangan untuk melaksanakan pertandingan voli yang telah kita agendakan. Itulah suara yang kami dengar dari panitia waktu membangunkan kami. Kamipun bangun dan segera bergegas untuk mandi dan sarapan. Saat kami masih sarapan delegasi gelombang kedua yakni Bom-bom,Ali, Ipul dan Aas dari UNS dan Rama dari UGM datang menyusul Sarapan selesai kami langsung menuju lapangan voli Fak Perikanan yang berada tepat dibelakang kantin FP UB. Pertandingan pertama antara UB menghadapi UNRAM. Pertandingan berlangsung singkat dikarenakan oleh dominasi UB yang handal sementara kami rata-rata tidak bisa. UB menang dua set langsung dengan cepat. Tapi bukanlah kemenangan semata yang kami ccari melainkan keceriaan,kebersamaan dan silaturrhamilah yang menjadi tujuan utama kami. Kami kalah dalam skor tapi kami sama-sama menang dalam keceriaan dan kebersamaan. Pertandingan berikutnya antara UGM menghadapi UNS yang dimenangkan oleh UNS. Maka pada final bertemu UNS melawan UB yang dimenangkan oleh UB dengan pertandingan tiga set yang sangat seru. UB keluar sebagai juara dalam pertandingan voli. Pertandingan kemudian dilanjutkan dengan pertandingan antara tim All star melawan panitia yang dimanangkan tim All star. Dengan berakhirnya pertandingan All star maka berakhirlah agenda pertama yakni voli. Kamipun kembali ke PKM untuk istirhat dan makan siang diatas panggung. Terlihat para mahasiswa memperhatikan kami. Mungkin mereka jarang atau bahkan baru pertama kali melihat kami yang seperti ini. Makan beralaskan lantai dan bungkus nasi disatukan yang kemudian kami makan secara bersama. Selesai makan kami istirahat sejenak sambil menunaikan ibadah sholat dzuhur. Ashar tiba acara dilanjutkan dengan games makan kerupuk dipanggung. Permainan yang unik dan seru dimana kami ingat masa kecil dulu yang biasanya dilombakan dalam aara 17san dikampung-kampung. Games sangat seru dan wah benar-benar mendatangkan tawa dan ceria.
            Acara games makan kerupuk selesai kami kembali istirahat dan masih di PKM. Malam tiba kami disuguhkan makan malam. Cuaca agak gerimis waktu itu dan sangat kaget waktu Jerry, Vicky, Candra dan satu anak agrotek Unej 2010 datang. Vicky langsung kami sambut dengan heboh karena dialah yang selama ini hilang dan putus komunikasi dengannya selama beberapa saat. Dia menghilang begitu saja tanpa kabar dan penjelasan. Yang kami tau hanyalah dia mencari ketenangan setelah ayahnya meninggal. Dia saya peluk erat dan benar-benar tidak percaya bisa bertemu dia lagi Alhamdulillah terimakasih ya Allah. Malam itu kami kembali terjaga sampai tengah malam dengan adanya vicky. Suara tawa, celoteh, basa- basi, canda dan teriakan khasnyalah yang membuat kami selalu merindukan sosok sepertinya. Waktu menunjukkan jam 2 lewat kamipun istirahat karena nanti agendanya adalah lari estafet yang membutuhkan banyak tenaga.
            Selamat pagi malang yang dingin. Suasana pagi membangunkan kami dan bersiap untuk acara berikutnya. Kami bergegas mandi dan makan pagi bersama lalu berangkat menuju stadiun untuk lomba estafet. Berdasarkan hasil TM semalam Unram dapat nomor dada 2 Fuad pelari pertama disambut Chimink kemudian saya dan terakhir Indra. Ternyata sesaat setelah start Fuad tertinggal jauh dari pelari lainnya begitu juga setelah Chimink menyambung saya juga demikian. Namun bisa mengalahkan Jery dan Indra sebagai pelari terakhir tidak bisa memperbaiki posisi dari posisi 4. Meskipun kalah kami tetap bukan yang terakhir. Napas benar-benar tersengal karena saya memang bukanlah seorang pelari. Begitu juga dengan yang lainnya. Lomba Estafet dimenangi UB disusul UGM, UNS, Unram dan terakhir Unej.
            Kami istirahat sejenak sementara yang lain melanjutkan dengan games tebak kata yang tidak saya ikuti. Teman-teman yang lain terlihat seru mengikuti acara itu. Saya sendiri menikmati waktu istirahat dengan duduk santai dan mengambil gambar teman-teman menggunakan kamera dari Indra.
Games makan kerupuk dan sesaat setelah lari estafet
            Lomba lari estafet dan games tebak kata selesai kami kembali ke PKM untuk istirahat dan langsung makan siang. Kami istirahat dan setelah sore kami dipinfahkan kepenginapan yang telah disediakan panitia. Tepatnya diasrama UB. Setelah pembagian kamar kami lalu berkumpul dilapangan untuk mengikuti games estafet bata. Acaranya baru buat sebagian besar dari kami. Yakni jalan diatas bata yang tanpa boleh kaki menyentuh tanah kemudian dilanjut dengan games gerobak sodor baru kemudian kami kembali kepenginapan untuk makan malam. Selesai makan malam acara kemudian dilanjutkan dengan jelajah kota malang dimana kami mengunjungi beberapa tempat dimalang dengan jalan kaki sampai ke museum brawijaya yang lokasinya lumayan jauh dari kampus UB. Begitu kembali kami tidak langsung ke Asrama. Tapi kami menuju kantin pusat untuk minum es teh mengobati dahaga.
            Tiba-tiba dihandponya ipul datang sms dari soni bahwa dia dan Fahmy sudah dialun-alun kota malang dan minta dijemput. Kamipun mengabari panitia untuk segera menjemput mereka. Kami kembali kepenginapan dan beberapa saat kemudian Sony dan Fahmy tiba. Kamipun langsung berkumpul sampai larut malam tidak mau meninggalkan begitu saja momen-momen berharga bersama keluarga besar ilmu tanah indonesia wilayah tiga.
            Pagi sekali panitia sudah membengunkan kami untuk segera bersiap-siap karena hari ini acaranya adalah Bola Basket. Selesai sarapan kami langsung berkumpul dilapangan depan untuk berangkat kelapangan basket di Fakultas MIPA. Saat kami berkumpul Yuan, Ade dan satu teman datang menyusul. Kami langsung menghampiri mereka dan menyalaminya karena telah lama kami tidak bertemu mereka. Kemudian datang lagi dua delegasi dari Unej angkatan 2008 yang sebelumnya kami tidak pernah bertemu. Mereka naik ke kamar kami yang sudah dari tadi kumpul dilapangan berangkat ke lokasi pertandingan dan berdasarkan hasil pengundian tadi malam yang bertanding pertama adalah Unej melawan UGM yang dimenangkan Unej kemudian disusul UB melawan UNS yang dimenangi UB sementara Unram sendiri mendapat bay yang akan menghadapi pemenang antara UNS melawan UB. Unrampun menghadapi UB dan dimenangi UB dan final mempertemukan UB melawan UNEJ yang dimenangi Unej setelah melewati pertandingan panjang dan seru. Dengan kemenangan Unej maka berakhirlah dominasi UB yang telah memenangi dua mata lomba sebelumnya yakni Voly dan Estavet.
Pertandingan selesai kami kembali keasrama kali ini untuk games joged balon dan estavet kelereng yang mengundang banyak tawa. Dalm sela-sela pertandingan tanpa sadar Angga (komar) dan kakaknya datang. Keget sekali melihatnya tiba-tiba dibelakang saya karena semelam dia telfon dan mengabari kalo dia tidak bisa datang karena lagi sibuk. Sayapun memeluknya dan menikmati kembali momen bersama-sama. Setelah semua selesai kamipun kembali kekamar masing-masing. Saya sendiri Packing barang untuk segera pulang lebih dulu karena dilombok adikku Zaid sakit dan dirumah tidak ada yang mengurusnya maka bagaimanapun saya harus seegera pulang. Teman-teman kaget karena saya tidak memberitahunya terlebih dahulu. Tapi tiba-tiba mereka sadar setelah saya keluar dengan ransel saya dan berpamitan. Saya menyalami satu persatu dari mereka yang waktu itu ada disana saya tak kuasa menahan tangis waktu itu. Benar-benar berat meninggakan mereka. Tapi saya tidak mungkin bertahan lebih lama karena dilombok ada hal yang lebih besar yang harus saya hadapi. Sebelum berangkat saya menitipkan sedikit tulisan dirano untuk teman-teman yang saya minta untuk dibacakan pada saat malam penutupan. Sengaja saya tidak memberitahukan yang lain biar mereka tahu sendiri saja dan juga saya tidak sanggup berpisah terlalu cepat dengan mereka.Ambonlah yang mengantar saya kestasiun sampai saya naik kereta. Akhirnya sampai jumpa kota Mataram setelah melewati dua hari perjalanan yang sunyi dan berbagai rasa. Nantikan saya disuatu saat. Viva soil!!!!!!!!!!!


















PEKAN ILMIAH MAHASISWA ILMU TANAH (PILMITANAS) 2011 IPB BOGOR
            Pilmitanas kali ini dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Tanah (HMIT) IPB pada bulan November yang dihadiri oleh 13 Institusi termasuk Universitas Mataram. Delegasi Unram kali ini unuk Pilmitanas hanya berjumlah empat orang yakni: saya, Ridwan, Sus dan Ika. Saya sendiri hanya sebagai pendamping mereka dan tidak ikut Lomba. Pada awalnya dari Himilta Unram akan berangkat enam orang delegasi. Tapi karena dana yang kami dapatkan hanya cukup untuk empat  orang. Maka yang berangkat hanya kami berempat. Sesaat sebelum berangat ada kendala dimana keluarga dari Sus tidak mengizinkan Sus berangkat karena kami menggunakan perjalanan dengan sistem estafet (ganti-gani kendaraan) yang memang tetap kami lakukan dalam setiap perjalanan. Mereka ingin perjalanan kami menggunakan bus langsung Mataram-Bogor dengan alasan keselamatan dan kenyamanan. Tapi dana yang kami miliki idak mungin cuup untuk menggunakan bus langsung dan kami juga harus pesan tiket beberapa hari sebelum berangkat. Akhirnya setelah kami jelaskan dan jaminkan tentang perjalanan kami maka merekapun mengizinkan sus berangkat dengan estafet. Jika saja Sus tidak diizinkan. Maka Ika pun idak akan diizinkan dengan alasan tidak mungkin Ika sendiri yang perempuan dalam rombongan kecil kami. Tepat pukul 5 sore kami berangkat menuju pelabuhan. Ada yang beda dalam perjalanan kali ini dimana Sus diantar oleh keluarganya menggunakan mobil yang diisi oleh keluarga besarnya. Sementara bapaknya Ridwan juga ikut mengantar menuju pelabuhan Lembar. Biasanya kami selalu menggunakan Angkutan umum untuk menuju pelabuhan.
            Sesampai dipelabuhan, tiket kami beli dan langsung menuju kapal yang akan membawa kami menuju Bali. Perlahan kapal melaju meninggalkan pelabuhan dan menghilangkan pandangan kami ke keluarga yang ikut mengantar. Selepas magrib kami makan nasi yang kami beli sebelum masuk pelabuhan tadi dan istirahat sejenak. Laut terlihat tenang dan langit sangat cerah mengiringi perjalanan kami. Sekitar pukul 22 malam kami sampai dipelabuhan padang bai Bali. Setelah melewati pemeriksaan KTP yang memang rutin dilakukan begitu memasuki daerah pulai Bali. Kamipun menuju terminal pelabuhan untuk mencari kendaraan sampai ke terminal Ubung Bali. Karena sudah lumayan larut malam keadaan penumpangpun sepi kami dapat kendaraan dengan tarif dua kali lipat karena penumpangnya hanya kami berempat. Dengan berat hati kamipun terpaksa naik kendaraan itu demi sampai Ubung tidak terlalu malam karena bisa kehabisan kendaraan menuju pelabuhan Gilimanuk. Tapi begitu keluar pelabuhan ternyata kami dioper ke taksi. Kami sedikit heran karena berpikir bus itulah yang akan membawa kami. Lumayan terbayar harga mahal yang kami keluarkan dari Padangbai menuju Ubung karena kami dipindahkan ke taksi. Sekali-sekali naik taksi enak juga. Begitu sampai Ubung kami langsung naik Damri menuju Pelabuhan Gilimanuk. Ternyata kami kehabisan tempat duduk dan terpaksa saya dan Sus duduk tanpa kursi didepan toilet bus yang bocor. Sementara Ridwan dan Ika duduk paling depan dekat sopir. Perjalanan menuju Gilimanuk kami lewati dengan sebagian besar waktu tidur. Begitu kami bangun ternyata sudah sampai pelabuhan. Kamipun turun langsung menuju loket memesan tiket untuk empat orang dan naik kapal menuju pelabuhan Ketapang Banyuwangi. Perjalanan Gilimanuk-Ketapang hanya membutuhkan waktu 30 menit. Begitu sampai Banyuwangi kami langsung menuju stasiun Banyuwangi Baru untuk bermalam dan menunggu kereta disana setelah sebelumnya kami belanja beberapa kebutuhan dalam perjalanan seperi air dan snack.
Saat di kapal menuju Padangbai Bali dan baru sampai stasiun Banyuwangi Bar
Didalam stasiun kami melepas lelah sejenak sementara loket dibuka jam setengah lima nanti. Begitu loket dibuka saya langsung antri beli tiket kereta ekonomi Tawang Alun menuju Malang. Tepat jam lima pagi kereta berangkat meninggalkan stasiun Banyuwangi Baru. Bagi Sus dan Ika ini adalah pengalaman pertama mereka naik kereta api. Jam dua siang kami sampai stasiun Kota Baru Malang dan bertemu delegasi UB dan Unej yang juga akan mengikuti Pilmitanas. Ub mengirim enam delegasi semenara Unej mengirim sepuluh delegasi. Beberapa saat kami menunggu Jery unej dan rombongannya datang dan langsung menuju kereta setelah menghampiri kami sebentar. Syamsul dan beberapa delegasi Ub lainnya datang menyusul sesaat sebelum kereta berangkat. Begitu mereka iba kami langsung bergabung karena tiket kami dipegang Syamsul yang saya mintai tolong belikan seminggu sebelum keberangatan kami. Jam setengah tiga siang kereta Matarmaja tujuan Pasar Senen Jakarta akhirnya berangkat. Perjalanan kali ini akan sangat panjang dan melelahkan. Kami akan sampai di Pasar Senen jakarta besok pada jam 10 pagi. Dalam perjalanan kami habiskan untuk berdiskusi, bercanda sesekali mengunjungi gerbong teman-teman Unej yang berjarak tiga gerbong dari kami karena memesan tiket dalam waktu yang berbeda. Sus dan Ika yang baru pertama kali naik kereta kali ini benar-benar merasa jenuh karena perjalanan yang sangat jauh. Kasihan juga melihatnya terutama Sus yang sudah tau mau berbuat apalagi unuk menghilangkan kejenuhannya. Saya sendiri pada jam sebelas malam memilih tidur dibawah tempat duduk agar bisa meluruskan kaki dan tidur nyenyak. Pagi-pagi saya sudah bangun dan perjalanan baru sampai Indramayu Jawa Barat. Kami sarapan bersama pagi itu kemudian kami juga pesan kopi dari para pedagang asongan yang tanpa henti secara bergantian berlalu lalang menjajakan dagangannya. Inilah yang lebih dari kereta kelas ekonomi. Akhirnya jam sebelas siang kami sampai Pasar Senen jakarta. Perjalanan panjangpun berakhir. Kami turun dan bersandar beberapa saat serta bergabung dengan delegasi Unej untuk melanjutkan perjalanan menuju Bogor. Kami keluar stasiun dan membeli tiket kereta listrik menuju stasiun Jakarta Kota. Setelah menunggu beberapa lama keretapun tiba. Sedikit berdesakan dengan penumpang lain kami masuk kereta. Ini pengalaman pertama kami dari Unram naik kereta listrik. Perjalanan menuju Stasiun kota tidak terlalu panjang. Hanya sekitar 30 menit. Begitu sampai kami langsung keluar cari makan karena kereta yang akan menuju bogor berangat jam dua siang nanti. Kami makan bersama diluar stasiun dan masuk kembali kestasiun membeli tiket Jakarta-Bogor yang ternyata sangat murah yakni Rp 2000., saja. Penumpang KRL sangat padat sehingga kami harus berdesakan untuk masuk. Sebagian besar dari kamipun harus berdiri dan baru bisa duduk sesaat sebelum sampai Bogor. Begitu sampai Bogor, hujan lebat menyambut kami. Kami turun dan langsung keluar sesuai intruksi dari panitia yang menjemput kami. Tapi ternyata kami salah arah keluar hingga harus balik kembali melewati kereta yang ami tumpangi tadi sambil berlari agar tidak basah kuyup. Kami menunggu beberapa saat panitiapun datang menjeput kami. Kozek dan Paqih yang menjemput dan langsung carter angkutan menuju kampus IPB. Kami terbagi dalam dua angkot karena jumlah kami yang banyak yakni 20 orang. Setelah melewati perjalanan yang macet, hujan dan menegangkan karena sopir yang ugal-ugalan kamipun sampai dikampus IPB Dermaga yang megah setelah melewati perjalanan panjang selama 3 hari 2 malam.


Waktu kami menunggu KRL menuju stasiun Kota Jakarta dan makan siang di stasiun Kota Jakarta
Sampai kampus kami langsung Registrasi dan pendataan peserta baru kami dibawa kepenginapan. Tepatnya di Wisma Amarilis dimana delegasi UNS, Unsri dan Unlam sudah duluan sampai pagi tadi. Ali (Bokep) UNS menunggu diluar Wisma dan menyambut kedatangan kami dengan bahasa khasnya. Kamipun langsung bersama menuju penginapan. Kami langsung menuju kamar masing-masing yang telah ditentukan panitia. Saya sekamar dengan Ridwan dan kamar kami berhadapan dengan kamar Ali, Alan, Demi, Vendi dan Arif UNS dilantai tiga. Seperti biasa kami langsung berkumpul dan bercanda setelah lama tidak bertemu dengan mereka. Begitu juga dengan delegasi yang lain. Tidak lama kemudian delegasi Unpad datang dengan jumlah rombongan sebanyak 10 orang. Wino dan Galih (Korwil II) satu kamar dengan kami.
Setelah makan malam dan menunaikan ibadah Sholat Isy’a kami berkumpul di Aula untuk Technical Meeting (TM), perkenalan seluruh panitia dan peserta serta pembayaran registrasi. Seperti biasa dalam hal pembayaran kami selalu negosiasi dengan panitia dengan berbagai alasan untuk mendapat potongan harga dan akhirnya kamipun mendapat potongan. Kali ini UNEJ yang biasanya selalu negosiasi sekarang membayar penuh dan itu merupakan hal baru bagi kami khususnya wilayah 3 yang sebelumnya tidak ada yang pernah bayar penuh. Jery sebagai penanggung jawabpun kami olok setiap saat karena hal ini. Suasana TM sangat meriah, ramai dan diisi dengan canda tawa yang tak pernah hilang.
TM selesai kamipun langsung membubarkan diri, ada yang memiih langsung istirahat, ada yang belajar untuk lomba besok ( para peserta yang mendapat tugas sebagai peserta) sementara kami yang hanya sebagai pendamping atau bahasa kerennya dalam Fokushimiti adalah Rombongan Liar (Romli) memilih berkumpul dilantai dasar penginapan sambil ngopi dan diskusi kecil. Kojek yang merupakan Low Officer (LO) dari Unram datang bersama Ipoel ketua Azzimuth (Mapala Ilmu Tanah IPB) menawarkan untuk main ketempat Ipoel karena ada sajian penyambutan. Begitulah katanya. Akhirnya saya, Bokep Cendi, Bom-bom, erry dan Wino mengiyakan tawaran itu. Kost Ipoel tidak terlalu jauh dari kampus. Tepatnya persis didepan gerbang IPB sehingga kami bisa berjalan kaki kesana. Sekitar 3 jam kami kesana kami kembali kepenginapan untuk istirahat. Dalam perjalanan balik kami bertemu dengan delegasi dari Unhas dan USU yang baru tiba. Kali ini Unhas membawa rombongan yang banyak. Yakni ada 16 orang. USU uga tidak mau kalah. Mereka mengirim 10 orang. Sesaat kami bincang-bincang kami semua masuk setelah USU dan Unhas mendapat kamar.
Selamat pagi teman-teman semua. Suara merdu itu terdengar dari luar kamar membangunkan kami untuk segera bangun dan mempersiapkan diri untuk acara pembukaan hari ini. Seteah memastikan kami semua sudah terbangun mereka laul pergi dan datang kembali membawakan kami sarapan. Kami bergegas bangun dan mandi. Karena umah kamar mandi yang sedikit dan jumlah delegasi banyak maka kami harus antri untuk mandi. Pastinya berebutan karena air disini tidak mengalir 24 jam. Maka yang belakangan pasti tidak kebagian air dan apeslah mereka. Saya yang sudah tau hal itu memilih untuk tidak mandi dan cukup dengan membasuh muka saja seperti biasa. Semua sudah selesai mandi dan kembali kekamar masing-masing diatas meja sudah ada Roti dengan ukuran besar dan menggelikan untuk sarapan kami. Sontak kami berpikir bahwa kami sama seperti orang Eropa yang sarapannya cukup dengan roti saja. Tanpa kopi pagi ini terasa agak menjemukan karena ngopi dipagi hari dan beberapa batang rokok sudah merupakan keharusan sebelum beraktifitas.
Kami semua diarahkan menuju Aula Fakultas Pertanian IPB untuk acara pembukaan dan lomba pertama hari ini yakni Theorical Capability. Acara pembukaan dikemas rapi dan sangat menarik dengan dekorasi yang mantap. Sambutan berganian diberikan kepada yang berwenang mulai dari Ketua panitia Rahmat Hidayat hingga Dekan Fakultas Pertanian IPB yang sekaligus membuka acara secara resmi diiringi riuh meriah tepuk tangan dari kami semua. Akhirnya pagelaran Pekan Ilmiah Mahasiswa Ilmu Tanah Nasional dimulai dengan lomba pertama Theorical Capability yang dimenangi oleh Unpad juara 1, Unsri 2 dan UB 3. Bagi yang tidak beruntung kali ini tentu tidak ada kekecewaan karena bagi kami PILMITANAS bukanlah ajang adu gengsi. Melainkan ajang siaturrahmi dan pengakraban bagi kami semua. Setelah pemberian Cinderamata kepada para dewan juri kami diarahkan kembali kepenginapan dan acara bebas sampai besok pagi.
Alan, Hari dan Bom-bom datang menghampiri ketika sedang duduk santai didepan kantin sambil menikmati kopi mengajak jalan-jalan menghilangkan rasa jenuh. Kamipun mulai jalan menuju perumahan dosen menuju ke Masjid IPB kemudian menuju Fakultas pertanian dan sekretariat HMIT. Disana Kojek, Ipoel dan beberapa panitia lainnya sedang mempersiapkan acara. Kami mampir sesaat dan Ipoel bersama temannya menawarkan untuk melanjutkan jalan-jalan menuju danau dan Rektorat. Kami langsung mengiyakan, Setelah melewati perpustakaan yang megah kami langsung menuju danau yang berdasarkan keterangan Ipoel bahwa danau ini dulunya sangat besar dan bersih. Namun seiring dengan pembangunan yang terus-menerus kini membuatnya semakin mengecil dan kotor. Sayang sekali. Puas disana kami melanukan ke Rektorat, istirahat sejenak dan menikmati pemandangan gunung salak di kejauhan sana. Karena sudah lumayan sore kamipun kembali kepenginapan mealui taman utama dan auditorium. Ipoel dan temannya pamit tidak ikut kepenginapan karena ada yang mau diselesaikan dikostnya.
Jalan-jalan sore kampus IPB
Dipenginapan hari sudah mulai gelap dan sebagian besar teman-teman berada didalam kamar masing-masing. Kamipun langsung menuju kamar dan tidak lama kemudian panitia datang membawakan kami makan malam. Keadaan perut yang sudah lapar memuat kami tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menghabisi hidangan makan malam dari panitia. Malam semakin larut, kamipun berkumpu didepan kantin sembari menikmati kopi bersama, Hal yang sangat lazim kami lakukan. Mengingat besok ada lomba yakni LJC sebagian besar teman-teman memilih istirahat, demimkian juga dengan kami.
            Selamat pagi teman-teman semua. Silahkan bersiap-siap karena tidak lama lagi kita akan menuu lokasi lomba. Iu kata yang kami dengar dari panitia yang datang membangunkan dan mengingatkan kami. Kamipun bergegas dan bersiap-siap sembari menunggu sarapan dari panitia. Semua sudah siap kami diarahkan unuk berkumpul semua dilapangan basket untuk diberikan pengarahan oleh panitia sambil menunggu kendaraan yang akan menjemput kami. Akhirnya delegasi susulan dari UGM datang. Kali ini yang datang adalah Akbar, Bintang, Bayu, Dwian dan beberapa anggota baru yangbelum kami kenal. Mereka langsung diarahkan menuju penginapan setelah bersalaman dengan kami semua. Si Bak Putih datang menemput kami, beberapa kali si bak putih kembali membawa kami karena memang kapasitasnya yang tidak banyak. Rombongan terakhir adalah UGM yang baru saja datang. Sementara Bokep harus pulang ke Solo hari ini karena ada urusan mendadak yang harus dia selesaikan. Sayang sekali karena kali ini hanya sebentar bersama dia sosok yang penuh kebersamaan dan bisa bergaul dengan siapapun.
            Dilokasi lomba kami yang Romli tidak diperbolehkan menuju titik Pedon untuk menjaga rahasia lomba. Secara bergantian para peserta dibawa oleh panitia menuju lokasi Pedon yang telah disediakan. Sementara menunggu yang lain kami dan teman-teman yang belum dan sudah mendapat giliran mengisi watu dengan berkumpul bersama, ada yang saling mengambil gambar sementara panitia mengambil rekaman video untuk kenang-kenangan Setelah semua peserta selesai baru kami diarahkan menuju lokasi pedon untuk mendapatkan penjelasan dari para juri. Layaknya sebuah praktikum kami memperhatikan dengan detail penjelasan yang disampaikan guna tambahan imu yang berharga. Waktu makan siang telah tiba dan panitia membagikan kami semua, kami makan bersama ditempat terbuka dan sejuk. Suasana yang damai.
Kembali kepenginapan masih dengan sistem yang tadi. Namun kali ini ada bantuan mobil yang membuat tidak terlau lama. Dipenginapan kami istirahat sejenak kemudian teman-teman panitia mengajak kami pergi main futsal. Tanpa pikir panjang teman-teman delegasi Unhas, USU, UB, UGM, Unlam dan Unkhair ikut. Dua jam kami main futsal dan kembali kepenginapan. Kojek yang menjadi pengemudi kendaraan yang kami tumpangi tidak langsung membawa kami menuju penginapan. Tapi kami diajak mengeiingi kampus IPB menggunakan mobil Pick Up yang disebut si putih oleh teman-teman IPB. Aksi gila teman-teman adalah saat melihat para mahasiswi yang sedang jalan maupun kumpul bersama pasti disorak dengan riuh. Puas berputar kami akhirnya kembali kepenginapan. Ada yang langsung menuju kamar ada pula yang memilih kembali berkumpul dengan yang lainnya dihalaman maupun dikantin asrama untuk kembali berkumpul dan berbagi
  Soil Judging Contest (SJC)
            Malam ini adalah acara untu Prapernas dan sarasehan yang dirangkaikan dengan TM untuk lomba besok yakni LKTI dan Pster Ilmiah. Prapernas adalah acara yang membahas entang kesiapan dan sejauh mana persiapan dari panitia penyelenggara Pernas yang dimana kali ini bertindak sebagai panitia Pernas XII adalah Universitas Khairun Ternate. Sarif yang merupakan ketua panitia Pernas XII menelaskan kesiapan mereka dan menyampaikan waktu pelaksanaan. Sementara Sarasehan sendiri lebih mengarah pada internal perjalanan Fokushimiti sendiri. Eqy selaku Sekjend periode 2010-2012 memimpin sarasehan. Pembahasan kali ini adalah bagaimana penyatuan organisasi dan langkah-langkah untuk memperahankan organisasi ditengah berbagai hal yang mengancam. Terakhir ada sedikit bincang-bincang bersama Kepala Departemen Manajemen Sumberdaya Lahan IPB yakni bapak Saeful Anwar yang menyampaikan beberapa hal untuk kami dan sejarah Fokushimiti waktu beliau masih manjadi mahasiswa dulu. Berhubung malam sudah larut dan sudah tidak ada lagi pembahasan kami diarahkan panitia menuju penginapan untuk istirahat mengingat LKTI dan Poster Ilmiah berlangsung besok pagi.
            Seperti biasa panitia datang membangunkan kami dan mengantarkan sarapan serta tidak lupa mengingatan kami untuk segera bersiap-siap menuu lokasi lomba. Kami semua sudah siap dan dibawa menuju Gedung Pertamina IPB sebagai lokasi dari LKTI dan Gedung Ilmu Tanah sebagai lokasi Poster iImiah.
            Acara berlangsung sampai siang setelah semua Universitas secara bergantian menyampaikan Makalah dan Posternya masing-masing. Setelah makan siang selesai kami kembali kepenginapan. Kembali acara bebas sampai besok pagi dan habislah semua mata lomba yang dilombakan dalam Pilmitanas kali ini. Para peserta terlihat lega dan tidak terbebani lagi seperti beberapa hari kemarin yang terlihat tegang dan sulit untuk berkonsenrasi. Banyak yang memanfaatkannya untuk istirahat dengan tenang menikmati waktu bebas tanpa beban.
            Malam ini adalah malam pertandingan antara Indonesia melawan Malaysia. Panitia mengaak kami untuk Nonton bareng di depan sekretariat HMIT. Berhubung lokasi yang jauh antara penginapan dengan sekretariat HMIT beberapa peserta memilih untuk menonton dari penginapan saja. Sementara saya bersama beberapa teman lainnya menuju Sekretariat untuk nonton bareng disana. Begitu pertandingan selesai Akbar yang sore tadi pulang kebekasi ambi mobilnya mengajak kami untuk jalan-jalan dikota Bogor. Saya dan beberapa teman ikut bersamanya. Kami diajak kepusat jajanan bogor untuk menikmati makanan khas Bogor. Tidak teralu lama kami diluar kami kembali kepenginapan karena adalah malam untuk konsolidasi Fokushimiti Wilayah III untuk membehas beberapa hal terkait wiayah 3. Ini tetap kami laksanakan untuk meningkatkan komunikasi dan tentunya silaturrahmi dengan semua anggota. Pembahasan kami kali ini adalah terkait pencalonan Sekjend dari wilayah 3 dan kegiatan-kegiatan yang akan kami laksanakan kedepan. Ditengah-tengah pelaksanaan konsolidasi Deki dan Tino UB datang menyusul. Kami langsung menyambutnya dan mengajak bergabung bersama kami. Konsolidasi selesai kami tetap ditempat untuk berkumpul dan mendekatkan diri mengingat banyak teman-teman yang baru pertama kali ikut dalam kegiatan Fokushimiti.
            Kami tidur setelah lumayan larut kali ini karena kami main gaplek sampai tengah malam. Pagi-pagi sekali panitia seperti biasa membangunkan kami dan mengantar sarapan serta tidak lupa meminta kami segera bergegas berkumpul diapangan basket karena hari ini adaah acara Filed Trip ke Kebun Raya Bogor. Tapi sebelum berangkat. Panitia meminta kami untuk mengemas semua perlengkapan kami masing-masing karena akan dipindahkan oleh panitia berhubung waktu penggunaan penginapan sudah habis dan kami harus dipindahkan.  Semua telah siap kami langsung diarahkan menuju Bus yang telah dibagi oleh panitia. Perjalanan menuju kebun raya kami isi dengan bersama didalam Bus untuk menghiangkan penat karena alan yang benar-benar macet dan membosankan. Akhirnya kami sampai juga dikebun raya bogor yang luas dan sangat bersih itu. Aksi narsis teman-teman langsung terlihat begitu turun bus. Setiap sudut tidak terlewatkan untuk dijadikan objek foto. Begitu dipersilahkan masuk aksi teman-teman semakin gila dan sulit diatur. Ya inilah kami dengan segala kegilaan dan kekompakannya.
            Panitia membagi kami menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok diharuskan memiliki nama yang sesuai dengan istilah tanah serta harus punya yel-yel yang akan dinyanyikan setiap memesuki pos yang telah ditentukan oleh panitia. Kelompok saya sendiri diberi nama Fertisol yang merupakan istilah unuk tanah liat dan kuat. Kelompok fertisol mendapat nomor urut 2. Sebelum berangkat kami diumumkan panitia yang akan mendampingi kami dalam perjalanan agar tidak tersesat. Karena kebun raya Bogor benar-benar luas dan terdapat banyak jalan yang bisa membuat tersesat. Pos pertama jaraknya sekitar 10 menit dari lokasi pelepasan. Kemudian dilanutkan menuju pos 2 yang jaraknya juga hampir sama dengan yang pertama setelah melaluui empat pos dan diberikan game-game oleh panitia yang nentunya game seru yang menuntut kerjasama dan kekompakan antar anggota kelompok sampailah kami dipos terakhir yang merupakan tempat berkumpul kami semua. Adzan Jum’at mulai terdengar sebagian besar dari kami mulai bergegas menuju masjid untuk menunaikan ibadah sholat jum’at. Sekembali kami menuju lokasi berkumpul panitia sudah menyiapkan kami makan siang.
Perjalanan Out Bond Kebun Raya Bogor
Nikmat rasanya makan bersama ditempat terbuka nan sejuk dan penuh aroma hangat kebersamaan. Kami semua telah selesai makan dan cukup waktu untuk istirahat. Panitia lalu menghimbau kepada kami semua untuk siap-siap karena kami akan meanutkan perjalanan kebun milik IPB yang merupakan kerjasama dengan pemerintah Taiwan. Tapi sebelum pergi beberapa dari kami sedikit berulah dengan memanggil beberapa panitia perempuan dan berbaris didepan kami semua. Syarat kami mau pergi adalah mereka mau membalas dengan kompak yel-yel “Pilmitanas” 2011 yakni Pilmitanas 2011 dijawab Soil Solid Sukses. Akhirnya setelah diulang beberapa kali karena mereka malu akhirnya mereka bisa kompak. Maka kamipun bergegas untuk melanjutkan perjalanan. Tapi setelahmelewati jembatan, panitia meminta kepada kami untuk foto bersama secara keseluruhan baik panitia maupun peserta sebagai kenang-kenangan kami bersama. Aksi foto-foto selesai kamipun langsung keluar menuju kendaraan yang telah menunggu kami di gerbang Kebun Raya Bogor.
            Semua sudah dikendaraan, kamilangsung dibawa menuju kebun IPB tersebut. Disana kami dibawa kelapangan melihat langsung proses budidaya sampai packing hasil tanaman yang sudah siap untuk dipasarkan baik didalam maupun luar negeri. Seiring dengan itu panitia yang kali ini Kojek mewawancara masing-masing perwakilan setiap unversitas yang hadir untuk memberi kesan dan pesan terhadap pelaksanaan Pilmitanas 2011. Setelah acara alan meihat-lihat keadaan di kebun IPB ini kami dibawa kedalam aua untuk diputarkan sebuah film dokumenter tentang kera sama antara Indonesia (IPB) dengan Taiwan kemudian dilangsungkan sesi tanya jawab. Namun hanya ada satu orang yang mengaukan dari sekian anya peserta yang ada. Yakni Tino dari Brawiaya, Terasa wajar karena teman-teman sudah capek dan tidak bersemangat lagi untuk hal-hal diskusi seperti ini. Pemateri terlihat kecewa dengan ini. Tapi tentu tidak bisa dipaksakan. Akhirnya setelah semua selesai kami langsung menuju kendaraan dan diabwa menuju penginapan yang baru yakni komplek kost teman-teman tanah IPB. Seluruh barang kami sudah dipindahkan berdasarkan kamar semula dengan rafi dan tanpa kekurangan suatu apapun. Salut untuk panitia.
Foto bersama sebelum meninggalkan Kebun Raya Bogor
            Malam ini Bogor diterpa hujan yang membuat kami malas untuk keluar dan ebih memilih berkumpul dikamar karena besok juga kami harus bangun pagi-pagi sekali untuk mengikuti seminar yang lokasinya lumayan jauh dari penginapan ini. Panitia mengingatkan agar jam 5 pagi kami semua sudah harus angun dan siap-siap karena paling telat jam 7 harus sudah berangkat mengingatan  jarak yang jauh  acara dimuai jam delapan pagi dan tidak boleh terlambat karena akan dihadiri oleh DR. Joyo Winoto kepala BPN pusat. Pagi-pagi sekali panitia sudah memangunkan kami dengan penuh semangat. Kamipun membalasnya dengan malas-malasan karena masih sangat ngantuk dan untuk mandi airnya sangat dingin. Tapi panitia berhasil mengaahkan kami dan membuat kami angun didinginya pagi kota Bogor. Ada yang memuat saya terkaget waktu angun kai ini. Yakni Diman Unpad bersama teman-teman yang lain datang menyusul. Sesaat kami saling menyapa dan bercanda sambil berkenalan dengan teman-teman yang lain yang belum saya kenal. Begitu juga dengan para peserta yang lain terutama peserta  JITI V Pontianak.  Kami semua sudah siap dan diarahkan menuju parkiran untuk diberikan sarapan. Disini saya ertemu Fitry dan Rizky Unpad yang merupakan peserta dalam JITI V Pontianak juga bersama Diman. Ternyata mereka sudah berangkat duluan keparkiran sebelum saya bangun. Teman-teman yang lain uga menghampiri mereka melepas rindu dan berbagi cerita. KAmipun erangkat menuu Gedung Alumni IPB yang merupakan lokasi seminar dan penutupan Pilmitanas 2011. Begitu kami sampai kami langsung registrasi dan menempati tempat yang telah disediakan dan setelah beberapa saat kami duduk acarapun dimulai eiring dengan datangnya pak Joyo. Bagi pak Joyo sendiri ini merupakan Reuni karena sebagian dari Dosen yang ada adalah rekan beiau dulu. Setelah memberi sambutan yang panjang dan penuh emosional sampai terlihat matanya berkaca-kaca. Ini dikarenakan dulu beliau adalah saah satu pendiri Fokushimiti dan HMIT IPB. Pembukaan dan sambutan-sambutan seesai kemudian dilanjutkan dengan Coffe Break sesaat. Ini kami manfaatkan untuk keluar menikmati kopi dan beberapa batang rokok sambil mencari udara segar karena tidak terbiasa dengan AC. Pak Joyo Winoto tidak bisa mengikuti acara sampai selesai karena beliau harus berangkat ke Jakarta ada agenda penting yang tidak bisa ditinggalkan.
            Coffe break telah selesai.maka kamipun kembali menuju ruangan untuk mengikuti seminar sesi pertama yang disampaikan oeh 2 pemateri. Pada awalnya kami ikuti seminar dengan serius dan penuh perhatian. Tapi karena memang tidak terbiasa berlama-lama dengan ini saya bersama beberapa teman kelur sebentar kemudian masuk lagi beberapa saat sebelum waktu Ishoma biar tidak terlalu jenuh didalam ruangan dengan tumpukan materi.  Benar saja, setelah lima menit didalam ruangan waktu ishomapun tiba dan tanpa diarhkan 2 kali kami langsung menuu tempat makan biar tidak kena antrian yang panang nantinya jika datang belakangan. Kami makan dengan lahapnya kali ini sampai banyak diantara kami yang mengambil lauk melebihi kapasitas piringnya. Waktu Ishoma selesai dan seluruh peserta yang telah seesai sholat langsung masuk ruangan untuk melanutkan seminar sesi ke dua yang dimana saya dan teman-teman yang lain hanya bertahan beberapa saat dan keluar daam jangka yang lumayan lama. Kami masuk kembali sesaat sebelum seminar selesai seperti biasa. Tanya jawab sesi terakhir telah selesai maka waktunya untuk acara penutupan. Sebelum penutupan ada beberapa dorprize dari panitia untuk peserta seminar tentunya hadiah itu akan diraih jika mampu melaksanakan tantangan yang diberikan oleh panitia.
            Akhirnya saat-saat yang ditunggu datang juga. Yakni pengumuman pemenang utnuk setiap lomba. Unpad yang merupakan juara bertahan kembali membawa pulang piala juara umum dan Unram sendiri meraih prestasi yang sama. Yakni Juara  dua untuk lomba foster ilmiah. Namunn bagi kami piaa bukanlah pertanda juara sejati. Karena kami semua adalah juara dan yang paling utama adalah solidaritas, persaudaraan dan kebersamaan. Tentunya setelah pemagian hadiah maka acara foto-foto tidak akan bisa dilupakan mulai dari masing-masing Univ, perorangan dan bersama-sama. Puas dengan foto-foto kami turun kelantai dasar dan berkumpu disana. Acara yang  paling saya tunggu akhirnya tiba yakni saling tukar kenang-kenangan baik itu baju atau apapun untuk bisa saling mengingat. Malam ini teman-teman UGM kecuali Akbar dan Danang akan berangkat duluan ke Bandung karena kereta mereka berangkat pagi dan bus terakhir dari Bogor ke Bandung adalah jam 8 malam ini. Jadi mereka tidak bisa mengikuti malam keakraan dan penutupan total.
            Malam keakraban sangat meriah dimana panitia mendatangkan musik dan tari tradisonal jawa barat, Group Musik, Penari modern dan beberapa hiburan lainnya serta tidak ketinggalan peserta, panitia sampai dosen memberikan hiburan secara bergantian. Ada yang gila-gilaan bergoyang ketika salah satu dosen menyanyikan lagu dangdut, ada yang dansa ketika dinyanyikan lagu santai dan ada yang menangis ketika dinyanyikan lagu Ayah miliknya Ebiet G Ade. Ituah kami dengan segala warna dan cara untuk saling menguatkan persaudaraan. Malam semakin larut dan kamipun harus meninggalkan tempat ini untuk kembali kepenginapan karena besok kami akan menempuh perjalanan panjang menuju Lombok. Sebelum menuju penginapan, Saya dan Kojek menuju kokasi teman-teman Unpad menginap yakni dirumah Buk De dari Wino untuk memenuhi undangan Diman dan memijit kaki Wino yang atuh waktu di gedung alumni tadi.


Penutupan dan pemberian piala
            Sesampai kami di penginapan kami tidak langsung istirahat. Tapi Kojek dan Ipoel mengajak kami keluar makan bersama Chimink, Alan dan Iroel. Sekitar jam 12 kami kembali kepenginapan dan istirahat. Pagi-pagi kami bangun dan siap-siap karena hari ini kami akan erangkat puang ke daerah masing-masing. Teman-teman Unhas seagian akan pergi ke ogja untuk jalan-jalan. Sementara Eqy akan ikut teman-teman Unpad ke Bandung. Beberapa teman panitia menemani kami sebelum berangkat. Yuwan, Rahmat dan Tika memerikan saya Baju PDL nya sebagai kenang-kenangan. Jam 11 kami dari Unram dan Unej berangkat duluan menuju terminal. Sementara UNS dan Unhas masih menunggu angkot berikutnya. Kami tiba diterminal dan bertemu sesaat dengan alumni Unej yang telah menunggu kami kemudian kami dibawa makan ke KFC. Inilah pengalaman pertama saya makan di KFC. Ternyata enak dan sistemnya berbeda. Selesai makan kami langsung menuju terminal dimana teman-teman UNS dan Unhas sudah menunggu disana. Ternyata Tika beserta pacarnya, Ipoel, dan Kojek ikut mengantar kami sampai keterminal. Sekitar satu jam kami menunngu diterminal akhirnya bus berangkat dan meninggalkan kota Bogor yang penuh cerita. Rasa haru menyelimuti kami sesaat sebelum keerangkatan. Kami berpamitan dan sangat bersedih harus berpisah dengan mereka semua.

































            Akbar menghubungi kami untuk dipesankan satu tempat duduk karena dia akan ikut ke Jojga bersama kami. Disekitaran bekasi di tol Jagorawi dia naik dan kami menuju Jogja bersama-sama. Perjalanan menuju Jogja ditempuh selama satu malam dari Bogor. Sepajag perjalanan kami lebih banyak tidur karena tidak bayak yag bisa kami lihat sepanjag perjalaan. Kami sampai terminal Jogja jam enam pagi lebih dan kami harus langsung menuju stasiun agar tidak ketinggalan kereta menuju Banyuwangi. Tiket sudah dipesan oleh Ipah yang dimintai tolong beberapa hari yang lau karena pemesanan tiket kereta paling telat H-3. Perjalanan dari terminal menuju stasiun sangat menegangkan karena waktu yang sangat mepet. Begitu sampai distasiun Ipeh langsung memberi kami tiket dan mengganti uangnya. Tanpa sempat berlama-lama kami langsung masuk setelah berpamitan seadanya bersama teman-teman semua. Begitu kami naik kereta sambil berlari-lari kereta langsung berangkat. Ketegangan tingkat tinggi untuk kesekian kalinya. Stasiun Lempuyagan semakin tak terihat dan akhirnya sampai jumpa Jogja dan sampai jumpa teman-teman semua. Kami dan empat delegasi Unej menikmati perjalanan pulang. Jam delapan malam kereta sampai stasiun Jember dan teman-teman Unej harus turun disini. Kamipun melanjutkan perjalanan berempat menuju Banyuwangi dan akan menempuh perjalanan yang masih jauh hingga besok siang untuk sampai Lombok tercinta. Jam 11 malam kami sampai Banyuwangi dan langsung menuju pelabuhan untuk menyebrang ke Bali menggunakan Fery. Sampai pelabuhan Gilimanuk Bali kami langsung jaan menuju terminal untuk naik bus yang akan membawa kami menuju pelabuhan Padang Bai Bali. Perjalanan Gilimanuk-Padang Bai kami ewati dega tidur pulas. Jam 7 pagi kami sampai Padag Bai lagsung membeli tiket penyebragan menuju Lombok. Perjalanan Bali-Lombok kami tempuh 4 am dan sampaiah kami di Lombok yang Indah. Kami menunggu beberapa saat bapaknya Chimink yang akan menejmput kami dan tibalah kami dikampus kuning tercinta tanpa kurang suatu apapun. Dengan bangga kami perlihatkan Piala yang kami raih kepada teman-teman dan sugguh berarti. Terimakasih untuk seluruh panitia dan peserta PILMITANAS 2011. PILMITANAS!!! 2011 Soil Solid Sukses!!!!